Gerlach & ely (1971) dalam Azhar (2016:3) mengatakan bahwa: “Media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Dalam
pengertian ini guru, buku, teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) dalam Azhar (2016:4) secara
implisit mengatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder,
kaset, video camera ,video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer”.
Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
prosedur untuk membantu peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada
gambar berikut:
Gambar 3.
Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Sumber: Daryanto (2016:8)
dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-
visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan
teknologi cetak dan komputer. Dari keempat kelompok media pembelajaran tersebut, media
Secara historis istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh
Johan gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk
alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Menurut Azhar (2016:31)
menyatakan bahwa “Teknologi Cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau
fotografis”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa teknologi cetak adalah
media untuk menyampaikan informasi melalui prosespercetakan. Materi cetak dan visual
Jenis-jenis dari media cetak diataranya yaitu buku pelajaran, surat kabar dan majalah,
teknologi cetak yang banyak digunakan yaitu pengajaran program. Menurut Daryanto
(2016:26) mengatakan bahwa: “Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian
pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan peserta didik belajar secara individual
sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan
kemampuannya juga.” Menurut jenisnya pengajaran terprogram dibedakan atas dua, yaitu
program linear dan program bercabang. Dalam program linier kegiatan dibagi menurut
langkah-langkah dan pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah
ada bagian yang harus diisi oleh peserta didik sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang
terdapat pada setiap langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada peserta
didik untuk menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai keberhasilan
pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan satu pertanyaan yang telah disediakan
kemungkinan jawaban. Bila peserta didik memiliki kemungkinan jawaban benar, ia tunjukkan
untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya tepat dan
memberi peluang melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat,
ia harus kembali ke halaman pertama. Sama halnya dengan program linier pada akhir program