Anda di halaman 1dari 4

A.

Biaya Produksi

Biaya merupakan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemungkinan terjadiuntuk tujuan tertentu. Biaya merupakan harga pokok
atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh
pendapatan. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor – faktor produksi dan bahan – bahan mentah
yang akan digunakan menciptakan barang – barang yang diproduksi perusahaan.
Dalam aeti sempit, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diuku
dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan, bajwa terdapat
empat sumber dalam biaya yaitu :

1. Pengorbanan sumber ekonomi


2. Diukur dalam satuan uang
3. Telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
4. Untuk mencapai tujuan tertentu

Dalam arti luas biaya adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh faktor – faktor produksi dan menciptakan produk yang diproduksi
perusahaan tersebut.

Biaya produksi yangdikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis,
yaitu biaya tetap dan biaya yang selalu berubah. Keseluruhan biaya produksi dapat
dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya produksi total didapat dari penjumlahan
biaya tetap dan biaya berubah.1

B. Pengaruh Pajak, Bunga, Zakat, dan Bagi Hasil Terhadap Biaya Produksi

Pengenaan pajak atas suatu barang yang diproduksi atau dijual akan memengaruhi
keseimbangan pasar barang. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak
produsen akan mengalihkan beban pajak tersebut ke konsumen, yaitu dengan jalan
menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya, harga keseimbangan yang
tercipta di pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelum pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
1
Rozalinda, Ekonomi Islam, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2014 ), hlm. 120
tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang
lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih
tinggi dari pada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan
menjadi lebih sedikit.

Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan,
sehingga hanya memengaruhi fungsi penawaran, sedangkan fungsi permintaanya.
tetap. Pajak dapat memengaruhi nilai keseimbangan pasar sebuah barang seperti
jumlah keseimbangan dan harga keseimbangan pasar barang tersebut.2

C. Pemaksimuman Keuntungan

Keuntungan yang maksimum dapat dicapai apabila perbedaan antara hasil penjualan
dengan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Keuntungan diperoleh
apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi. Sementara itu, kerugian akan
dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.

Dalam menganalisis suatu usaha, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu biaya
produksi yang dikeluarkan dan hasil penjualan dari barang- barang produksi. Di
dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat dicari
dengan dua cara yakni membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total dan
menunjukkan hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal. Keuntungan
adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang
dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan di antara
keduanya adalah maksimum 3.

D. Motif Produksi

Dalam teri ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit unit badan
usaha yang mempunyai tujuan untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Tujuan
pemaksimuman keuntungan pada sebagian perusahaan merupakan tujuan yang paling
penting. Untuk tujuan itu, perusahaan menjalankan usaha dangan cara sama, yaitu
mengatur penggunaan faktor – faktor produksi dengan cara efisien sehingga usaha
memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang pa;ing efisien.

2
Ibid., hlm. 122
3
Ibid., hlm. 124
Pembahasan produksi dalam ekonomi konvensional senantiasa mengusung
maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama sekaligus sebagai tujuan dari
keputusan ekonomi . strategi, konsep dan teknik produksi semua diarahkan untuk
mencapai keuntungan maksimum, baik dalam jangka pendek, maupun dalam jangka
panjang. Produsen dalam sistem ekonomi ini adalah profit seeker atau profit
maximixer. Motif keuntungan maksimal sebagai tujuan produksi dalam sistem
ekonomi konvensional dinilai merupakan konsep yang absurd. Upaya
memaksimalkan keuntungan itu membuat sistem ini sangat mendewakan
produktivitas dan efisiensi produksi4. Motif untuk memaksimumkan keuntungan di
pandang tidak salah dalam islam. Upaya untuk mencari keuntungan merupakan
konsekuensi logis dari aktifitas produksi seseorang karena keuntungan itu merupakan
rezeki yang diberikan Allah kepada manusia. Islam memandang bahwa kegiatan
produksi itu adalah dalam rangka memaksimalkan kepuasan dan keuntungan dunia
akhirat5.

E. Norma dan Etika dalam Produksi


1. Ihsan dan Itqan ( sungguh – sungguh ) dalam berusaha
Dalam hadist nabi diungkapkan :
‫ ِّل‬:‫انَ َعلَى ُك‬:‫االحْ َس‬ ِ ‫َب‬ َ ‫لَّ َم اِ َّن هَّللا َ َكت‬:‫ ِه َو َس‬:‫صلَّى هَّللا َعلَ ْي‬ َ ِ ‫ع َْن َش َّد ِد ا ْب ِن قَا َل خَصْ لَتَا ِن َس ِم ْعتُهُ َما ِم ْن َرسُوْ ِل هَّللا‬
ُ‫ ْف َرتَه‬: ‫ْح َو ْليُ ِح َّد أَ َح ُد ُك ْم َش‬
ِ ‫يئ فَا ِ َذ قَت َْلتُ ْم فَأَحْ ِسنُوْ ا قَأ َل َغ ْي ُر ُم ْسلِ ٍم يَقُوْ ُل فَأَحْ ِسنُوْ ا ْالقِ ْتلَةَ َوأِ َذا َذبَحْ تُم فَأَحْ ِسنُوْ ا ال َّذب‬
ٍ ‫َش‬
ُ‫َو ْلي ُِرحْ َذبِ ْي َحتَه‬

“Artinya : sesungguhnya allah mewajibkan ihsan dalam segala hal, jika mau
membunuh hewan, maka bunuhlah dengan baik, jika mau menyembelihnya, maka
sembelihlah dengan cara yang baik.

2. Iman, Taqwa, Maslahah, dan istiqamah

Iman, taqwa dan istiqamah merupakan pendorong yang sangat kuat untuk
memperbesar produksi melalui kerja keras dengan baik, ikhlas, dan jujur dalam
melakukan kegiatan produksi yang dibutuhkan untuk kepentingan umat , agam , dan
dunia. Sebagai implikasi dari iman , seseorang mukmin tidak merasa cukup dengan
melakukan dengan sungguh. Menggarahkan segala kemampuannya untuk kebaikan
adalah perintah Allah untuk berbuat ihsan dalam setiap keadaan. Kemudiaan

4
Ibid., hlm. 125
5
5. Ibid., hlm. 126
menyakini bahwa Allah mengawasi semua aktivitasnya dalam setiap situasi dan
kondisi.

3. Bekerja pada Bidang yang Dihalalkan Allah

Setiap usaha yang mengandung unsur kezaliman dan mengambil hak orang lain
dengan jalan yang batil, seperti mengurangi takaran dan timbangan dan sebagainya,
memperoleh sesuatu yang tidak diimbangi dengan kerja atau pengorbanan yang
setimpal seperti riba dan sejenisnya, harta yang dihasilkan dari barang yang haram
seperti khamar, atau bekerja di bidang pekerjaan yang tidak dibenarkan menurut
syariatseperti kerja di bar atau diskotik diharamkan islam6.

F. Kurva Isoquant

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input untuk
menghasilkan output atau produksi yang sama jumlahnya. Padat karya adalah suatu
proses produksi yang banya menggunakn tenaga kerja . padat modal adalah suatu
proses produksi yang banyak mengguanakan modal7.

G. Garis biaya Produksi / Isocost

Isocost adalah yang membatasi dan membedakan kemampuan produksi produsen.


Makin besar isocostnya, maka makin besar pula hasil yang akan dapat diperoleh dan
sebaliknya. Kurva isocost berslope negatif, yaitu penambahan setiap satu input akan
akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain, sabaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang satunya akan bertambah. Isocost dapat
pula berslope positif, karena bila produsen menambahkan input yang satu, maka input
yang lainnya juga bertambah, sebaliknya bila yang satunya dikurangi, maka yang
lainnya juga berkurang yang diikuti oleh berkurangnya produksi8

6
Ibid., hlm. 129.
7
Sumar’in. Ekonomi Islam, ( Yogyakarta : Cetakan Pertama, 2013 ), hlm. 135
8
Ibid., hlm. 137.

Anda mungkin juga menyukai