Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TRANSLASI MATA UANG ASING

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


dalam Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Puja Asani Juita 3417041
Kurnia Putri Sari 3417059
Dona Marlina 3417060
Nikita Santia 3417062
Ahda Putra 3417072
Sulfahmi Oktavia 3417073

Dosen Pembimbing:
Suhaillah Amatullah SE., Ms., Akt

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2020 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ditulis hingga selesai. Shalawat dan
salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW berkat limpahan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu.
Tujuan penulis menulis makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas dan
materi semester 6. Judul makalah ini yaitu “Translasi Mata Uang Asing”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Ibuk Suhaillah
Amatullah.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca. Makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan. Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki makalah ini ke depannya.

Bukittinggi, 03 April 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kasus Alternatif Translasi
Mata Uang Asing .........................................................................................1
B. Translasi Mata Uang Asing..........................................................................5
C. Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing ...............................8
D. Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21 ...............10
E. Permasalahan Perhitungan .........................................................................11
F. Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi ......................................................13
G. Translasi Mata Uang Asing di Mana Saja .................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................16
B. Saran ...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari satu mata uang
ke mata uang lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan unit moneter,
seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan
ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan
konversi. Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai
ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu
harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan
dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar
mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para
individu, dan pedagang professional.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap.
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan
secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh
banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan
suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa
mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan
pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain
pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan
dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara
bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil
keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing,
dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak
menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing. Sehubungan dengan hal
diatas, maka pada makalah ini pemakalah akan membahas mengenai
“Translasi Mata Uang Asing”

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Efek Laporan Keuangan Terhadap Kasus Alternatif
Translasi Mata Uang Asing?
2. Bagaimanakah Translasi Mata Uang Asing?
3. Bagaimanakah Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing?
4. Bagaimanakah Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional
21?
5. Apakah Permasalahan Perhitungan?
6. Bagaimanakah Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi?
7. Bagaimanakah Translasi Mata Uang Asing di Mana Saja?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulisan yaitu untuk mengetahui:
1. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kasus Alternatif Translasi Mata Uang
Asing.
2. Translasi Mata Uang Asing.
3. Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing.
4. Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21.
5. Permasalahan Perhitungan.
6. Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi.
7. Translasi Mata Uang Asing di Mana Saja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kasus Alternatif Translasi Mata


Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata
uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
1. Kurs saat ini yaitu kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis yaitu translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan
mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang
asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata-rata yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada
kurs historis atau saat ini.1
Dalam translasi mata uang asing terdapat tipe dalam Penyesuaian Tukar-
Menukar yaitu :
1. Transaksi Mata Uang Asing
Transaksi mata uang asing mungkin hanya menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain dikarenakan adanya
gagasan mengenai mata uang fungsional. Mata uang utama yang
digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan
kas pada perusahaan disebut sebagai mata uang fungsional suatu
perusahaan. Berikut ini merupakan keadaan yang membenarkan
penggunaan mata uang local atau induk perusahaan sebagai mata uang
fungsional.
Faktor Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Induk
Ekonomi Mata Uang Fungsional Perusahaan sebagai
Mata Uang Fungsional

Arus Kas Menggunakan mata uang Berpengaruh secara


local dan tidak langsung terhadap arus
berpengaruh terhadap arus kas dan dikembalikan ke

1
Frederick D. S. Choi, Internasional Accounting, (New York University: Person Prentice Hall,
2008), Hlm. 204.

3
4

kas induk perusahaan

Harga Jual Sangat tidak peduli dengan Responsif terhadap


tingkat perubahan nilai perubahan nilai tukar dan
tukar dan diatur oleh dilakukan oleh kompetisi
kompetisi local internasional

Harga Pasar Kebanyakan pada negara Kebanyakan pada negara


adidaya dan menggunakan induk dan menggunakan
mata uang local mata uang negara induk

Anggaran Sering terjadi pada daerah Sangat berkaitan dengan


Biaya local faktor produktif yang
diberikan dari induk
perusahaan

Keuangan Menggunakan mata uang Diberikan oleh induk


local dan dilayani oleh perusahaan atau
operasional local bergantung pada induk
perusahaan agar
memenuhi kewajiban
jangka panjang

Internal Jarang, tidak ekstensif Sering kali dan transaksi


Perusahaan yang ekstensif

2. Perspektif Transaksi Tunggal


Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak)
dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal
dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian
tunggal.
3. Perpektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang
memberikan tambahan pendapatan.
5

B. Translasi Mata Uang Asing


Pengertian Translasi atau Translation adalah proses pernyataan kembali
informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs
dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan dan
perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-
hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau
perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan
dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional
perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata
uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.2
1. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode Kurs Berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan
kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
a. Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan kewajiban
lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang
pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan
kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs histories. Pos-
pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi)
ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap
bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama
keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi
ditranslasikan berdasarkan kurs histories yang tercatat saaat aktiva
tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur
ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan
aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang,

2
http://bayuuandikaa.wordpress.com/2017/04/15/222/ , Diakses pada Senin,06 April 2020 Jam
09:13.
6

dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko


nilai tukar.
b. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Moneter-Non Moneter juga menggunakan skema
klasifikasi neraca unutk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva
dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos
non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan persediaan
investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs histories. Pos-pos
laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang
sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-non kini.
c. Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, tranlasi mata uang
merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai
tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur,
melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo
dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi
pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian sesungguhnya.
Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang
dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar
jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayar pada saat
jatuh temponya.
Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti kas,
piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos
moneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar
pengukuran pada awalnya. Secara khusus, aktiva yang nilainya dalam
laporan mata uang asing sebesar biaya histories, ditranslasikan
berdasarkan kurs histories. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan
biaya histories dalam mata uang asing yang ditranslasikan dengan kurs
nilai tukar histories menghasilkan biaya histories dalam mata uang
domestik.3

3
http://ahmadmuchtaroby77.wordpress.com/2017/04/15/makalah-translasi-mata-uang-asing/ ,
Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:09.
7

2. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing


Jika sudut pandang mata uang lokal yang digunakan (sudut
pandang perusahaan lokal), masuknya penyesuaian translasi dalam
laba berjalan tidak perlu dilakukan. Memasukkan keuntungan dan
kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan
yang asli dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut.
Keuntungan atau kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut
pandang mata uang lokal sebagai penyesuaian terhadap ekuitas
pemilik. Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit
pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan (sudut pandang
induk perusahaan), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan
atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk
perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari
induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi
mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam
mata uang domestic dan harus diakui. Keuntungan Dan Kerugian
Translasi Mata Uang Asing yaitu:
a. Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva
bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan
dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan
secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
b. Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan
melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-
pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan
ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait,
yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan
beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa
masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
8

c. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui
kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui
keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya
karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
d. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan
laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan
kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan
elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi
laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai
tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan
kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang
domestik dan harus diakui.4

C. Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing


Praktik akuntansi translasi telah berkembang dari waktu ke waktu
sebagai jawaban atas kompleksitas operasi multinasional yang meningkat dan
perubahan sistem moneter internasional. Untuk memberikan beberapa sudut
pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang,
berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika
Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.
1. Pra – 1965
Accounting Research Bulletin (ARB) NO.4 kemudian diperbaharui
dengan ARB NO. 43 mendorong penggunaan metode kini-non kini.
Keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukan kedalam laba.
Keuntungan atau kerugian transaksi bersih disaling hapuskan selama
periode Sedangkan untuk kerugian transaksi bersih ditangguhkandalam
penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi
pada masa mendatang.

4
http://files.smalipdf.com, Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:30.
9

2. 1965 – 1975
Bab 12 ARB No 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas
metode kini-non kini dalam keadaan tertentu. Persediaan dapat
ditranslasikaan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang
timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan
berdasarkan kurs kini. Setiap perbedaan akuntansi yang disebabkan oleh
penyajian ulang utang diberlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan
aktiva. Mentranslasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing
berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board
Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3. 1975 – 1981
FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975,
mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang
menggunakan GAAP AS karena mengharuskan penggunaan metode
translasi temporal. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak
diperbolehkan lagi dan harus diakui dalam laba selama periode perubaahan
kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan terhadap FAS No. 8 beraneka ragam. Beberapa
pihak mendukung dasar teori yang digunakan, sedangkan yang lain
mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba perusahaan
yang dilaporkan. FAS No.8 menyebabkan hasil akuntansi yang tidak
sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap
laba perusahaan menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah
perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila
dibandingkan dengan laba perusahaan domestik dan dengan demikian
akan menekan harga saham perusahaan,.multinasional.Mereka
mengkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih
fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestik dan dengan
demikian akan menekan harga saham perusahaan.
10

4. 1981 – Sekarang
FASB mempertimbangkan kembali FAS no 8 dan setelah melalui
banyak pertemuan publik dan dua draft sementara, menerbitkan Statement
Of Financial Accounting Standars No.52 pada tahun 1981.5

D. Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21


1. Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
a. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun
modal ditranslasikan pada kurs historis.
b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan
dapat digunakan untuk kelayakan.
c. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas
gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar
tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga
operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan
tidak bernilai.
2. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
a. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan
keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada
kurs historis.
b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata
untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter
(contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan
menggunakan kurs historis.
c. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan
dalam pendapatan lancar.

5
http://ahmadmuchtaroby77.wordpress.com/2017/04/15/makalah-translasi-mata-uang-asing/ ,
Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:09.
11

3. Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional


Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam
satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing
lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata
uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.6

E. Permasalahan Perhitungan
Pembaca akun konsolidasi harus mengatasi beberapa masalah jika mereka
harus menafsirkan dengan benar efek laporan keuangan dari terjemahan mata
uang asing. Beberapa masalah ini dibahas di bagian berikut.
1. Perspektif Pelaporan
Dalam mengadopsi gagasan mata uang fungsional, FAS No. 52 dan
IAS 21 mengakomodasi perspektif pelaporan perusahaan lokal dan orang
tua dalam laporan keuangan konsolidasian. Tetapi apakah pembaca
laporan keuangan dilayani dengan lebih baik dengan menggabungkan dua
perspektif pelaporan yang berbeda dan, oleh karena itu, dua kerangka kerja
mata uang yang berbeda dalam satu set laporan keuangan konsolidasi?
Apakah penyesuaian terjemahan yang dihasilkan dengan metode
temporal berbeda secara substansial dari yang diproduksi dengan metode
laju arus? Jika tidak, apakah ada tujuan berguna yang dilakukan dengan
mengungkapkan beberapa penyesuian translasi dalam pendapatan dan
yang lainnya dalam ekuitas pemegang saham?
Apakah konsep FAS No. 8 tentang satuan tunggal (mata uang
pelaporan perusahaan induk) lebih rendah dari dua kejahatan? Harus kita
berhenti menerjemahkan laporan keuangan mata uang asing alto-gether?
Melakukan sehingga akan menghindari banyak dari para perangkat terkait
dengan saat ini metode penerjemahan, termasuk masalah menggabungkan
lebih dari satu perspektif dalam satu diterjemahkan hasil. Ini juga telah
menyarankan bahwa FAS No. 52 adalah tidak konsisten dengan yang teori

6
http://bayuuandikaa.wordpress.com/2017/04/15/222/ , Diakses pada Senin,06 April 2020 Jam
09:13.
12

dari solidasi, yang merupakan untuk menunjukkan pada pernyataan dari


sebuah induk perusahaan dan perusahaan anak seolah-olah para kelompok
yang beroperasi sebagai sebuah tunggal perusahaan. Namun anak
perusahaan yang fungsional mata uang adalah mata uang lokal yang
beroperasi relative independen dari induknya. Jika multi nasional tidak
beroprasi sebagai sebuah tunggal perusahaan, maka mengapa
mengkonsolidasikan mereka bagian dari itu yang independen.
2. Apa yang Terjadi dengan harga
Perolehan seperti dicatat sebelumnya dalam translasi suatu
keseimbangan diukur dalam biaya historis di dalam nilai tukar saat ini
menghasilkan sebuah jumlah yang di US dolar yang merupakan baik yang
sejarah item biaya atau yang saat ini nilai setara. Seperti sebuah translasi
jumlah menentang theoretical deskripsi. Sejarah biaya adalah dengan dasar
dari AS GAAP , dan sebagian besar di luar negeri aset dari yang paling
perusahaan multinasional akan memiliki sejarah biaya pengukuran.
Namun yang saat ini tingkat metode yang digunakan untuk penjabaran
setiap kali mata uang lokal dianggap mata uang. Bahkan jika pengguna
laporan keuangan masih dapat membuat rasa konsolidasi jumlah, yang
inkoherensi teoritis sisa-sisa.
3. Konsep Pendapatan
Berdasarkan pernyataan penjabaran mata uang yang dijelaskan di
atas, penyesuaian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan mata
uang asing dan transaksi tertentu dilakukan langsung ke ekuitas pemegang
saham, sehingga meminta laporan laba rugi. Maksud yang jelas dari hal ini
adalah untuk memberikan pembaca laporan lebih akurat dan angka
pendapatan kurang membingungkan. Namun, beberapa orang tidak
menyukai gagasan mengubur penyesuaian terjemahan yang sebelumnya
diungkapkan. Mereka takut pembaca akan bingung tentang dampak
fluktuasi nilai tukar terhadap nilai perusahaan.
4. Laba Terkelola
Translasi pernyataan seperti yang baru saja dijelaskan menyediakan
hubungan opportuni untuk mengelola pendapatan. Pertimbangan dengan
13

pilihan dari fungsional mata uang. Untuk contoh, sebuah anak perusahaan
dapat dikenakan biaya terutama dinegara setempat dan membuat
penjualanya terutama dilingkungan lokal. Ini keadaan akan mendukung
pemilihan dari mata uang lokal sebagai fungsional mata uang. Namun
operasi yang sama dapat dibiayai sepenuhnya oleh perusahaan induk,
dengan arus kas yang disetorkan ke induk. 7

F. Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi


Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-
moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan
menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih
rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba
yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban
depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah
dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan
laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena
penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya
historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi
FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional
untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.
Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam
mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs
historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang
asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang

7
Frederick D. S. Choi, Internasional Accounting, (New York University: Person Prentice Hall,
2008), Hlm. 224-226.
14

signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak
dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.8

G. Translasi Mata Uang Asing di Mana Saja


1. Kanada
Institut akuntan bersertifikat di Kanada (CICA), Badan Standar
Akuntansi di Inggris dan Badan Standar Akuntansi International
seluruhnya berpartisipasi dalam penyusunan FAS No. 52. Perbedaan
utama antara standar di kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52 menyangkut
utang jangka panjang dalam mata uang asing. Di Kanada keuntungan dan
kerugian translasi ditangguhkan dan diamortisasi.
2. Inggris
Perbedaan utama standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak
perusahaan yang berdiri sendiri di Negara-negara yang mengalami
hiperinflasi. Laporan keuangan pertama – tama harus disesuaiakan
terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
3. Australia
Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar non
moneter untuk anak perusahaan di negara-negara yang berinflasi tinggi
sebelum dilakukan translasi.
4. Selandia Baru
Pada dasarnya sama dengan Australia, Selandia Baru juga
mengharuskan metode translasi moneter–non moneter untuk anak
perusahaan yang operasinya terintegrasi induk perusahaannya.
5. Jepang
Pada saat ini Jepang telah mengubah standarnya dengan
mengharuskan metode kurs kini disegala keadaan dengan penyesuain
translasi yang disajikan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.

8
http://bayuuandikaa.wordpress.com/2017/04/15/222/ , Diakses pada Senin,06 April 2020 Jam
09:13.
15

Jumlah perusahaan melakukan pencatatan saham secara internasional dan


mengikuti IAS, atau sekarang disebut IFRS, semakin meningkat dan bursa
efek di seluruh dunia berada di bawah tekanan yang semakin meningkat untuk
menggunakan IFRS sebagai pengganti standar domestik untuk pencatatan
saham perusahaan-perusahaan asing. Di AS perusahan-perusahaan asing
diperbolehkan untuk menggunakan standar internasional (IAS 21) dan bukan
standar AS (FAS No.52) dalam masalah translasi mata uang asing.9

9
http://ahmadmuchtaroby77.wordpress.com/2017/04/15/makalah-translasi-mata-uang-asing/ ,
Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:09.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata
uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu: kurs saat ini, kurs historis,
kurs rata-rata. Dalam translasi mata uang asing terdapat tipe dalam
Penyesuaian Tukar-Menukar yaitu : Transaksi Mata Uang Asing, Perspektif
Transaksi Tunggal, Perpektif Transaksi Ganda
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan
dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing yaitu Penangguhan, Pengangguhan dan Amortisasi,
Penangguhan parsial, Tidak ditangguhkan.Pengembangan Akuntansi Translasi
Mata Uang Asing Pra – 1965, 1965 – 1975, 1975-1981, 1981-Sekarang.
Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21 yaitu:
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional, Translasi saat
Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional, Translasi saat
Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional. Translasi Mata Uang Asing
di Mana Saja yaitu Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, Jepang.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membanggun dari pembaca
untuk pembuatan makalah yang lebih baik ke depannya, semoga makalah ini
dapat menjadi bahan bacaan dan tambahan pengetahuan bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

C.S.Choi., Frederick. 2008. Internasional Accounting. New York University:


Person Prentice Hall.

http://ahmadmuchtaroby77.wordpress.com/2017/04/15/makalah-translasi-mata-
uang-asing/, Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:09.

http://bayuuandikaa.wordpress.com/2017/04/15/222/, Diakses pada Senin,06


April 2020 Jam 09:13.

http://files.smalipdf.com, Diakses pada Senin, 06 April 2020 Jam 09:30.

Anda mungkin juga menyukai