Disusun Oleh :
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2024
Kata Pengantar
Puji syrukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikankan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan akuntansi keuangan
lanjutan ini untuk memenuhi dalam bidang penilaian mata kuliah dengan judul
“Akuntansi Multinasional:Transaksi Mata Uang Asing Dan Instrument Keuangan”.
Tak lupa shalawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya, maka saya sangat mengharap kritikan dan saran
guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang. Tetapi saya
akan berusaha seobjek mungkin untuk menyelesaikan makalah ini sebaik-baiknya.
Sekilas pengantar yang merupakan testimony dari makalah ini, saya akan
menjelaskan secara utuh mengenai pengertian hingga kesimpulan dan juga saran.
Pada bab 1 merupakan pendahuluan dan pada bab ll merupakan pembahasan
mengenai pengertian dan contoh kasus bab III merupakan kesimpulan dan saran.
Demikian pengantar singkat tentang makalah saya, tidak ada kesempurnaan dalam
diri manusia kecuali Allah semata. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Kelompok 1
PENULIS
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan......................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Kurs mata uang asing.................................................................................. 3
1. Penentuan kurs...................................................................................... 3
2. Kurs langsung dan tidak langsung........................................................ 3
3. Perubahan kurs ..................................................................................... 3
4. Kurs tunai (spot rate) dan kurs sekarang (current rate)........................ 4
5. Kurs masa depan (forward exchange rate)........................................... 4
B. Transaksi mata uang asing.......................................................................... 4
C. Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen
keuangan kurs forward mata uang asing.................................................... 5
D. Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung............................................ 7
E. Contoh transaksi pembelian dari luar negeri.............................................. 8
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................... 14
Daftar pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Risiko perubahan kurs mata uang asing bagi perusahaan multinasional
berdampak pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan.
Atas risiko perubahan kurs tersebut, perusahaan dapat melakukan lindung nilai
dengan menggunakan instrumen kontrak forward valas. Pemahaman aspek pajak
dari derivatif dan lindung nilai ini sangat perlu dikuasai oleh para praktisi di
lapangan.
Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara (cross-border) terutama
ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata
uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure).
Risiko perubahan kurs tersebut mempunyai dampak potensial pada tingkat
profitabilitas, arus kas bersih dan nilai pasar perusahaan.
Yang menjadi pertanyaan penting adalah apa yang akan terjadi pada suatu
perusahaan jika kurs mata uang asing mengalami perubahan? Menurut Eiteman,
Stonehill dan Moffett, terdapat 3 (tiga) tipe risiko perubahan kurs mata uang
asing, yaitu transaksi, operasional dan translasi.
Eksposur transaksi (transaction exposure) disebutkan untuk mengukur
perubahan dalam nilai piutang atau kewajiban keuangan yang belum jatuh tempo
atau dibayar, yang timbul sebelum perubahan dalam kurs mata uang asing
tertentu, sampai dengan dibayar atau pelunasan di mana telah terjadi perubahan
kurs mata uang asing tertentu. Dengan demikian, ia terkait dengan perubahan
dalam arus kas yang berasal dari kewajiban kontraktual yang sudah ada, atau arus
kas di masa depan yang sudah terikat dalam suatu kontrak atau perjanjian
(contractual future cash flows). Risiko ini pada umumnya terjadi pada piutang
dagang dan utang dagang dalam mata uang asing.
1
2
B. rumusan masalah:
1. Apa Saja kurs mata uang asing?
2. Apa itu transaksi mata uang asing?
3. Bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen
keuangan kurs forward mata uang asing?
C. Tujuan penulisan:
1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam
transaksi mata uang asing dan instrument keuangan
2. Untuk mengetahui apa itu transaksi mata uang asing
3. Untuk mengetahui bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional
dengan instrumen keuangan kurs forward mata uang asing
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
singkatan yang mengacu pada transaksi mata uang asing dengan menggunakan
huruf FX (singkatan dari foreigh exchange) saja.
C. Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan kurs
forward mata uang asing
Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan
menggunakan beberapa jenis instrument keuangan seperti:
1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing
2. Opsi mata uang asing
3. Mata uang asing berjangka
Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman
pada dua standar. PSAK 50, “instrument keuangan: penyajian dan
pengungkapan”, dan PSAK 55. “instrument keuangan: pengakuna dan
pengukuran”, mendefinisikan derivative dan menetapkan aturan umum dalam
pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban dalam neraca dan
mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.
Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan
meningkatkan nilai asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada
ekuitas lain. Contohnya antara lain bukti pemilikan, wesel bayar, wesel tagih,
serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.
Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:
1. Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan
satu atau lebih jumlah nasional (national amount)
2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan
investasi,maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan oleh jenis perjanjian lain yang diperkirakan akan menghsilkan
efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor pasar.
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada
tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
6
Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak
yang mempunyai semua criteria berikut.
PT Induk adalah 31 desember sementara utang akan dilunasi pada tanggal 1 april
2012. Nilai setara rupiah dari 1 yen:
kurs
31 desember 2011
Kerugian transaksi mata uang asing 20.000.000
Utang usaha 20.000.000
(menyesuaikan utang yang didemonisasikan dalam yen menjadi nilai setara
rupiah sekarang dengan menggunakan kurs tunai)
Rp.180.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp.90kurs 31 des
Rp.180.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp.80 kurs 1 okt
Rp. 20.000.000 = ¥ 2.000.000 x (Rp.90-80)
F. Pembahasan tambahan
1. Catatan untuk pengukuran efektifitas lindung nilai
PSAK 55 menyatakan bahwa,pada setiap awal transaksi lindung
nilai,perusahaan harus mendefinisikan metode yang akan digunakan untuk
mengukur efektifitas lindung nilai. Efektifitas berarti akan terdapat
penghapusan,dalak kisaran 80% sampai 125%,dari perubahan nilai wajar arus
kas dan perubahan nilai wajar risiko yang dilindung nilai. Efektivitas harus
dimulai paling tidak setip tiga bulan dan pada saat perusahaan melaaporkan
keuangan atau laba. Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari
beberapa pengukuran yang berbeda untuk menilai efektifitas lindung nilai.
Nilai intrinsic dari derivative (the time value o a derative) terkait dengan nilai
yang dialokasikan ke kesempatan untuk memiliki derevatif terbuka bagi
periode tertentu. Nilai waktu akan berkurang selama jangka waktu derevatif
dan menjadi nol pada tanggal jatuh tempo derevatif. Jika perusahaan
menggunakan kurs tunai untuk mengukur efektifitas lindung nilai,maka setiap
13
perbedaan antara kurs tunai dan kurs masa depan tidak dimasukkan dalam
penilaian efektifitas lindung nilai,melainkan dimasukkan dalam laba.
2. Alokasi pajak antar periode atas keuntungn (kerugian) mata uang asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan kuntungan atau kerugian mata
uang asing antara akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi
pajak antarperiode. Umumnya,metode akrual untuk pengakuan pengaruh
perubahan kurs dalam periode terjadi konversi dari akun yang didominasi
dalam mata uang asing. Perbedaan temporer diakui sesuai PSAK 46,
“akuntansi untuk pajak penghasilan”
3. Lindung nilai investasi bersih dientitas asing
Dalam pembahasan awal pengakuan kontrak masa depan sebagai
instrument lindung nilai,risiko mata uang asing dari transaksi yang didominasi
dalam mata uag asing dapat dihapuskan. Konsep yang sam berlaku untuk
perusahaan indinesia yang menganggap investasi bersih di entitas asing
sebagai komitmen jangka panjang yang mengakibatkan komitmen terkena
eksposur resiko mata uang asing. Sejumlah alat bantu manajemen neraca
tersedia bagi perusahaan Indonesia untuk melindungi nilai investasi bersih
pada entitas asing. Manajemen dapat menggunakan kontrak pertukaran mata
uang asing,komitmen mata uang asing lainnya,atau beberapa perjanjian
pendanaan antar perusahaan tertentu,termasuk transaksi antar perusahaan.
Sebagai contoh,perusahaan induk Indonesia dapat meminjam 10.000
poundsterling inggris untuk melindungi nilai terhadap posisi asset bersih yang
terkena eksposur setara dari anak perusahaan inggris. Setiap fluktuasi kurs
antara poundsterling dan rupiah akan dihapus oleh investasi pada anak
perusahaan inggris dan juga utang pinjaman.
Kesimpulan
Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan dalam mata
uang fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi untuk transaksi dalam
mata uang asing diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007 yaitu PSAK
No.10 tentang transaksi dalam mata uang asing dan PSAK No.11 tentang penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Beberapa kurs yang digunakan:
1. Kurs Spot (spot rate)Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi.
2. Kurs Sekarang (current rate)Kurs dimana 1 unit mata uang dapat dipertukarkan
dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
3. Forward Rate Kurs tertentu yang disepakati dan digunakan dalam transaksi
kontrak berjangka.
15
16
Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing selain kontrak berjangka
adalah:
1. Pengakuan awal
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut
kurs spot (spot rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal
transaksi sering digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata selama seminggu atau
sebulan mungkin digunakan untuk seluruh transaksi dalam setiap mata uang asing
yang terjadi selama periode itu. Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan,
penggunakan kurs rata-rata
untuk satu periode tidak dapat diandalkan.
2. Pelaporan pada Tanggal Neraca Berikutnya
Pada setiap tanggal neraca:
a) Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan
dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank
Indonesia sebagai indikator yang obyektif;
b) Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
c) Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut
ditentukan.
Nilai terbawa dari suatu pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan.
Misalnya, instrumen keuangan dan properti tertentu (investasi yang dilakukan Dana
Pensiun), mungkin dinilai pada nilai wajar atau pada biaya historis. Apakah nilai
tercatat ditentukan berdasarkan biaya historis atau nilai wajar, nilai yang ditentukan
untuk pos valuta asing dilaporkan pada mata uang pelaporan sesuai dengan
Pernyataan ini.
17
Saran
Suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang
jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk
perusahaan juga berubah. Maka dari itu di perlukannya prinsip kehati-hatian dalam
akuntansi.
Daftar pustaka
https://www.stieykpn.ac.id/internal/images/dsn/DED/materi/20211/AKT401/bab-2-
akuntansi-derivatif-dan-lindung-nilai-sept-2021.pdf
https://www.academia.edu/32458769/Makalah_1_
18