DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, Kita panjatkan puji syukur atas
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memprebaiki makalah ini.
Kelompok 2
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................5
A. Latar Belakang.....................................................................................................5
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................7
B. Eksposur Transaksi..............................................................................................7
D. Eksposur Translasi.............................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................12
DAFTAR ISI..................................................................................................................13
III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan internasional mendorong semakin meningkatnya persaingan
serta gejolak harga pasar yang membuat ketidakpastian atau risiko usaha semakin
meningkat dalam mempertahankan usahanya. Risiko penting untuk dikelola agar
perusahaan mampu bertahan maupun meminimalkan risiko yang dihadapi. Risiko
dapat diidentifikasi dengan mengukur terlebih dahulu eksposur yang dihadapi
oleh perusahaan. Eksposur yang dapat dihadapi oleh perusahaan dapat berupa
eksposur valuta asing, eksposur transaksi, eksposur ekonomi dan eksposur
translasi (Hanafi, 2009).
Fluktuasi nilai tukar dapat berpengaruh terhadap nilai arus kas perusahaan.
Nilai arus kas yang diterima perusahaan dalam berbagai satuan mata uang dapat
terkena dampak kurs masing-masing mata uang tersebut saat 3 dikonversi menjadi
mata uang domestik, sama halnya dengan nilai kas keluar perusahaan yang
tergantung pada nilai masing-masing uang. Pengaruh fluktuasi kurs terhadap nilai
kas masa depan ini disebut eksposur transaksi.
4
3. Eksposur Ekonomi
4. Eksposur Translasi
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian Eksposur Nilai Tukar
2. Untuk memahami apa itu eksposur transaksi
3. Untuk memahami apa itu eksposur ekonomi
4. Untuk memahami apa itu eksposur translasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Exsposur Nilai Tukar
Perusahaan menggunakan derivatif untuk lindungi nilai eksposur mereka
atas berbagai risiko. Lindung nilai eksposur mengorbankan banyak sumberdaya
manajerial dan keuangan oleh karena itu pengetahuan tentang apakah lindung
nilai derivatif menambah nilai perusahaan adalah penting untuk pemegang saham
(Hagelin, 2003)
6
Peramalan arus kas netto merupakan langkah penting pertama yang harus
dilakukan pada saat menilai exposure sebuah MNC, karena membantu menentukan posisi
MNC secara keseluruhan dalam masing-masing valuta.
7
eksposur ekonomi. Namun pengaruh fluktuasi nilai tukar atas arus kas sebuah perusahaan
tidak selalu disebabkan oleh transaksi valuta. Sejumlah variabel umumnya, yang
mewakili arus kas sebuah perusahaan multinational yang merupakan subjek eksposur
ekonomi.
a. Exposure Ekonomi terhadap Apresiasi Valuta Lokal
Berkenaan dengan arus kas masuk, penjualan lokal perusahaan (dalam
negara asal), diperkirakan akan menurun jika valuta lokal mengalami apresiasi.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya daya saing pesaing asing, yaitu konsume
lokal dapat membeli produk-produk substitusi luar negeri dengan harga lebih
murah. Besarnya penurunan penjualan lokal akan tergantung pada seberapa besar
peningkatan daya saing perusahaan-perusahaan asing dalam pasar lokal.
Arus kas dari ekspor-ekspor yang didominasi dalam valuta lokal juga
diperkirakan akan menurun jika valuta lokal mengalami apresiasi. Alasannya
adalah bahwa importir-importir asing akan membutuhkan lebih banyak valuta
mereka sendiri untuk membayar produk-produk tersebut. Ekspor yang
didenominasi dalam valuta asing barangkali juga akan berkurang nilainya, tetapi
kerana alasan yang berbeda. Permintaan atas produk perusahaan atas importir-
importir asing tidak akan berubah, karena mereka bisa menggunakan valuta
meraka sendiri untuk melakukan pembelian, tidak perlu menggunakan valuta
negara asal dari MNC yang dimaksud.
b. Eksposur Transaksi Berdasarkan Korelasi Valuta
Meskipun analsis diatas dapat membuat MNC mengukur eksposur
transaknya, kerelasi antara valuta juga harus dinalai. Pengaru korelasi terhadap
valuta korelasi pergerakan valuta ditunjukkan oleh koefisien korelasi. Koefisien
korelasi mengindikasikan sejauh mana dua valuta bergerak dalam hubunganya
dengan yang lain. Jadi, perusahaan-perusahaan multinasional dapat menggunakan
informasi semacam ini untuk mementukan tingkat eksposur transaksi mereka.
c. Korelasi Valuta Sepanjang Waktu
Korelasi waktu merupakan pengukur hubungan pergerakan antara dua
valuta. Jika korelasi tidak konstan setiap saat MNC tidak bisa menggunakan
korelasi masa lalu untuk memprediksi korelasi-korelasi masa depan dengan
keakuratan sempurna, Namun ada sejumlah pasangan valuta yang korelasinya
8
cukup stabil sepanjang waktu. Pergerakan aktual penting dari sejumlah valuta
penting terhadap dolar AS.
D. Eksposur Translasi
Eksposur translasi didefinisikan sebagai potensi peningkatan atau
penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya,
yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian
periode sebelumnya.
9
1) Valuta fungsional dari sebuah entitas adalah valuta dari lingkungan ekonomi tempat
entitas tersebut beroperasi
2) Nilai tukar berjalan pada tanggal pelaporan digunakan untuk mentranslasikan aktiva
dan kewajiban dari entitas luar negri, dari valuta fungsionalnya ke dalam valuta
pelaporan
3) Nilai tukar rata-rata tertimbang digunakan untuk mentraslasikan pendapatan, beban,
dan keuntungan dan kerugian dari entitas luar negeri, dari valuta fungsionalnya ke
dalam valuta pelaporan.
4) Kentungan dan kerugian akibat translasi yang muncul karena perubahan nilai valuta
asing tidak diakui dalam laba bersih periode berjalan, tetapi dilaporkan sebagai
komponen kedua dari ekuitas pemegang saham; pengencualian dari aturan ini
beralaku bagi entitas luar negeri yang berlokasi dalam negara yang memiliki inflasi
tinggi.
5) Keuntungan atau kerugian yang muncul dari transaksi-tansaksi valuta asing diakui
dalam laba bersih periode berjalan , walapun terdapat sejumlah pengecualian.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan-perusahaan multinasional yang memiliki risiko rendah dapat
memperoleh pinjaman dengan biaya yang lebih rendah. Karena mereka bisa mengalami
arus kas yang sangat bergejolak akibat pergerakan nilai tukar, risiko nilai ukur dapat
mempengaruhi biaya pembiayaan mereka. Jadi, perusahaan multinasionl akan
diuntungkan jika meng-hedge risiko nilai tukar.
Exposure ekonomi mencerminkan exposure arus kas sebuah MNC (langsung atau
tidak langsung) terdapat pergerakan nilai tukar. Perusahaan-perusahaan multinasional
dapat mengukur exposure ekonomi dengan menentukan sejauh mana arus kas mereka
akan dipengaruhi oleh esposure terhadap tiap valuta asing.
11
DAFTAR ISI
Abdul Halim dan Mahmud M. Hanafi. 2009. Analisi Laporan Keuangan. Edisi 4.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
12