Anda di halaman 1dari 12

RESIKO NILAI TUKAR

Seiring dengan sifat bisnis menjadi internasional, beberapa


perusahaan terekspos terhadap risiko kurs tukar yang berubah.
Karena Perusahaan yang melakukan transaksi internasional akan
sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing.
Fluktuasi nilai tukar yang dihadapi perusahaan multinasional yang
terus menerus dari waktu ke waktu akan menimbulkan resiko bagi
pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata
uang asing.
Mengapa exchange rate berfluktuasi?
Exchange rate berfluktuasi karena ekspektasi.
sesuai hukum ekonomi, semakin banyak permintaan maka harga
akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Atau ekspektasi yang
bermacam2 ini akan mempengaruhi kurva supply dan demand.
Exchange rate yang berfluktuasi ini akan menimbulkan risk, yang
pada akhirnya akan menimbulkan ketidakpastian.

Aspek-AspekEksposurValutaAsing
1. Ukurankepekaandarinilaimatauangdomestik,artinya,eksposurmerupakan
gambarandaritingkatatauderajatperubahannilaisuatuobjekdalammatauang
asalkarenaperubahankurs.
2. Eksposurberhubungandengannilaimatauangdomestik.
3. Eksposurterdapatpadanilaisediaan(stock)danaliran(flow).
4. Eksposurhanyamerujukpadaperubahankursyangtakterantisipasi.
5. Perubahankursakanmenimbulkankeuntunganataukerugianatasaset,
kewajibanataupendapatanoperasi.

Forex exposure/ Eksposur valas dapat diartikan sebagai suatu risiko yang
akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs
valas terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar
sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs.
Suatu perusahaan MNC atau perusahaan yang melakukan transaksi
internasional (ekspor dan impor) tentu arus kas (cash flow nya) akan
terpengaruh secara langsung oleh fluktuasi kurs valas. Misalnya jika terjadi
depresiasi domestic currency atau rupiah terhadap USD dan JPY, tentu beban
impor akan semakin meningkat, tetapi sebaliknya penerimaan ekspor dapat
pula meningkat.
Eksposur valas diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Translation / Accounting Exposure.
2. Transaction Exposure.
3. Economic / Operating Exposure.

1). Eksposur translasi/akuntansiadalah potensi peningkatan atau


penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang
dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal
laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari
translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua
perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah anka laporan kedalam
sebuah valuta perusahaan induk.
Shapiro, 2003:330 Accounting exposure yaitu eksposur yang terjadi
karena kebutuhan untuk pelaporan dan konsolidasi dimana laporan
keuangan dari operasi di negara lokal yang menggunakan mata uang
lokal harus dikonversikan ke dalam mata uang negara dimana
perusahaan induk berada.
Jadi pada intinya translation ekposure ini tidak berpengaruh secara
langsung kepada arus kas perusahaan, tetapi lebih kearah baik atau
buruknya laporan kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu.

Secara umum, translation exposure memiliki pengaruh kepada


perusahaan:
1. Beberapa anak perusahaan MNC mungkin ingin mengirimkan
penghasilan mereka kepada induk perusahaan.
2. Nilai tukar yang berlaku saat ini dapat digunakan untuk meramalkan
arus kas yang diharapkan dapat direalisasikan dari pengiriman uang di
masa depan
3. Consolidated earnings biasanya digunakan oleh banyak investor untuk
menilai perusahaan multinasional.
Besarnya translation exposure yang dihadapi oleh MNC tergantung
pada : 1. Proporsi usaha yang dilakukan oleh anak perusahaan yang
berada diluar negeri
2. Lokasi anak perusahaan asing
3. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan perusahaan.

Contoh translation exposure:


Setahun yang lalu perusahaan membeli mesin seharga US$ 150.000 dengan kurs
US$ 1 = Rp 10.000. Pada tahun ini nilai tukar tetap seperti satu tahun kemarin,
yaitu US$ 1 = Rp 10.000. Lalu setahun kemudian US dollar melemah terhadap
rupiah, sehingga nilai tukar berubah menjadi US$ 1 = Rp 9.000.
Dengan berubahnya nilai tukar ini dan diasumsikan tidak ada factor inflasi, maka
nilai mesin pada laporan keuangan perusahaan juga berubah menjadi lebih murah.
Jadi besarnya asset perusahaan itu naik turun, tergantung dari nilai tukar yang
berlaku.
Tujuan mengukur translation exposure :
1.Forecast future cashflow
2.Stock price
Dengan diketahuinya laporan keuangan perusahaan yang di dalamnya terdapat
jumlah asset, hutang, dan equity, setiap investor dapat memperkirakan berapa
harga saham yang sesuai untuk perusahaan tersebut, apakah layak untuk dibeli
atau tidak. Pada intinya penentuan harga saham ini berdasarkan analisis
fundamental.

2) Eksposur transaksiyakni mengukur perubahan nilai dari hutang dan piutang


keuangan yg belum dibayar yang dibuat sebelumnya akibat perubahan nilai tukar
mata uang (Eiteman, 2007).
Transaction exposure muncul dari kontrak transaksi yang mengikat arus kas masuk
dan keluar yang didenominasi oleh mata uang asing. Jika terjadi perubahan nilai
tukar antara saat penerimaan atau pengeluaran uang dengan saat transaksi
terjadi, maka nilai uang yang diharapkan diterima atau dikeluarkan pada saat
transaksi menjadi tidak sama dengan kenyataannya sehingga akan menimbulkan
keuntungan dan kerugian.
Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
-Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara
kesepakatan dinyatakan dalam valas
Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu
dimasa mendatang
Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang
yang dinyatakan dalam valas

3). Eksposur ekonomi/operasimengukur seberapa besar perubahan value


perusahaan akibat perubahan cash flow operasional di masa datang
akibat fluktiasi nilai tukar yang tidak diharapkan (Eiteman, 2007). Setiap
perusahaan yg memiliki pendapatan dan pengeluaran dalam mata uang
asing akan memiliki operating exposure.
Yaitu sejauh mana fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi present value
arus kas perusahaan di masa depan, baik MNC maupun perusahaan
domestik yang berhadapan langsung dengan perdagangan internasional.
Pada intinya economic exposure ini terfokus kearah ekonomi atau profit
perusahaan. Arus kas yang tidak memerlukan konversi mata uang tidak
mencerminkan economic exposure, namun arus kas ini juga dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh pergerakan nilai tukar.

lanjutan
Pengukuran operating exposure dari perusahaan membutuhkan
peramalan dan analisis seluruh transaction exposure perusahaan di
masa yang akan datang bersamaan dengan seluruh eksposur yang
timbul dari kompetitor dan potensi kompetitor (Eiteman, 2007:301).
Dari perspektif yang lebih luas, operating exposure tidak hanya
merupakan tingkat sensitifitas arus kas perusahaan di masa depan
terhadap perubahan nilai tukar, tetapi juga tingkat sensifitas terhadap
variabel makroekonomi lain yang disebut dengan macroeconomic
uncertainty (Eiteman, 2007).

Contoh eksposur ekonomi:


Pada awal tahun 2009 perusahaan memperkirakan akan mendapatkan profit
sebesar US$ 25.000 dengan patokan kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 10.000
Pada akhir tahun 2009 perusahaan berhasil mencapai profit sesuai target yaitu US$
25.000, namun kurs yang berlaku saat itu menjadi US$ 1 = Rp 9.000
Jadi terlihat ada penurunan profit setelah profit tersebut dikonversi ke mata uang
rupiah akibat dari perubahan nilai tukar, dalam kasus ini US dollar melemah
terhadap rupiah.
Cara mengatasi economic exposure :
1.Jumlah penjualan diluar negeri
2.Tingkat ketergantungan pada supplier asing
3.Fasilitas produksi diluar negeri
4.Jumlah utang dalam mata uang asing.
Keputusan untuk menambah ataupun mengurangi keempat hal tersebut tergantung
dari pergerakan nilai tukar, apakah menguat atau melemah.

Dibutuhkan strategi-strategi agar manajemen keuangan perusahaan


multinasional tetap terlindungi dari berbagai kemungkinan yang dapat
merugikan perusahaan. Adapun tindakan yang dapat dilakukan pihak
manajemen yaitu dengan melakukan hedging (teknik lindung nilai).
Hedging adalah melindungi perusahaan yang melakukan transaksi
ekspor-impor sehingga dapat terhindar dari resiko fluktuasi kurs valuta
asing atau suku bunga. Prinsipnya adalah untuk melakukan komitmen
penyeimbangan dalam valuta asing yang sama sehingga perusahaan
tersebut dapat mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh
fluktuasi kurs valuta asing.

Anda mungkin juga menyukai