LP Halusinasi
LP Halusinasi
2. Etiologi
Gangguan persepsi sensori halusinasi sering disebabkan karena panik, sterss
berat yang mengancam ego yang lemah, dan isolasi sosial menarik diri
(Townsend, M.C, 2010).
a. Faktor pencetus :
1). Biologis
Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologi yang
maladptif yang baru mulai dipahami.
2). Psikologis
Teori psikodinamik untuk terjadinya respon neurobiologik yang
maladaptif belum didukung oleh penelitian ( Stuart dan Sundeen,
2009 ).
3). Sosio Budaya
Stres yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan Skizoprenia
dan gangguan psikotik lain tapi tidak diyakini sebagai penyebab utama
gangguan ( Stuart dan Sundeen, 2009 ).
b. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi penyebab halusinasi adalah :
a). Faktor Perkembangan
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol dan
kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak
kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentan terhadap
stress.
b). Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak bayi akan
merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya.
c). Faktor Biokimia
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya
stress yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan
dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia.
Akibat stress berkepanjangan menyebabkan teraktivasinya
neurotransmitter otak.
d). Faktor Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada
ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi
masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari
alam nyata menuju alam hayal.
e). Faktor Genetik dan Pola Asuh
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi
menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang
sangat berpengaruh pada penyakit ini.
c. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2007) yang dikutip oleh Jallo (2008), faktor presipitasi
terjadinya gangguan halusinasi adalah :
a). Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk
dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b). Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c). Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
d). Rentang respon halusinasi
Hari / Perencanaan
No. Diagnosa
Tgl / Intervensi Rasional
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
Jam
1 2 3 4 5 6 7
Gangguan TUM : 1. Setelah …x 1. Bina hubungan saling percaya dengan Pembinaan hubungan saling percaya
Sensori Klien dapat interaksi klien menggunakan prinsip komunikasi merupakan dasar terjadinya komunikasi
Persepi : mengontrol menunjukkan tanda- terapeutik : terbuka sehingga mempermudah dalam
halusinasi halusinasi tanda percaya Sapa klien dengan ramah, baik menggali masalah klien.
(lihat /dengar yang terhadap perawat : verbal maupun non verbal.
/penghidu/rab Dialaminya. Ekspresi wajah Perkenalkan nama, nama
a/kecap ). bersahabat. panggilan, dan tujuan perawat
Menunjukkan berkenalan.
TUK 1 : rasa senang. Tanyakan nama lengkap dan nama
Klien dapat Ada kontak mata. panggilan kesukaan klien.
membina Mau berjabat Buat kontrak yang jelas.
hubungan tangan. Tunjukkan sikap jujur dan
saling percaya Mau menepati janji setiap kali interaksi.
dengan menyebutkan Tunjukkan sikap empati dan
perawat. nama. menerima klien apa adanya.
Mau menjawab Beri perhatian dan perhatikan
salam. kebutuhan dasar klien.
Klien mau duduk Tanyakan perasaan klien dan
berdampingan masalah yang dihadapi klien.
dengan perawat. Dengarkan dengan penuh perhatian
Bersedia ekspresi perasaan klien.
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi.
TUK 2 : 2. Setelah …x interaksi 2.1 Adakan kontrak sering dan singkat Dengan kontak sering dan singkat
Klien dapat klien menyebutkan : secara bertahap. diharapkan klien dapat mengurangi
mengenal Isi. 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya.
halusinasinya. Waktu. dengan halusinasinya ( halusinasi
Frekuensi. lihat / dengar / penghidu / raba / Untuk mengetahui jenis halusinasi klien
Situasi dan kecap ), jika menemukan klien yang serta dapat untuk mengarahkan klien
5. Evalusasi Keperawatan
DAFTRAR PUSTAKA
Azizah, M.L.2011.Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik.Yogyakarta;Graha Ilmu
Kusumawati Farida, Hartono Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika.