Anda di halaman 1dari 3

1.

Fungsi Tata Surya


2. Jelaskan cara kerja metode geofisika berikut:
A. Metode Resistivitas
B. Metode Gravity
3. Jelaskan pula apa saja konfigurasi yang terdapat pada metode Resistivitas!
4. Dalam metode geomagnet terdapat beberapa koreksi dalam pengolahan data,
Jelaskan!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari metode Elektromagnetik

JAWAB
1. Fungsi tata surya adalah sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat
matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak
langsung.
2. a. Metode resistivitas merupakan salah satu metode geofisika aktif. Disebut aktif
karena parameter yang diukur yaitu nilai resistivitas merupakan respon batuan
ketika dikenai medan gangguan buatan. Resistivitas atau tahanan jenis (ρ) sendiri
merupakan kemampuan suatu bahan atau medium untuk menghambat arus listrik.
Nilai resistivitas untuk masing-masing jenis batuan berbeda tergantung pada beberapa
hal seperti porositas, mineral penyusun, permeabilitas, dll.
b. Metode Gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif
(memanfaatkan sumber yang alami) dan didasari oleh hukum Newton untuk gravitasi
universal. Metode ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan
tanah. Setiap batuan /material mempunyai besar densitas yang berbeda-beda dan dapat
mempengaruhi terhadap variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi anomali
gravitasi. Metode gravity digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan
pada area tempat dilakukannya survey, yaitu dengan mengamati variasi lateral dari
densitas batuan bawah permukaan. 
3. Konfigurasi dalam metode resistivitas ada 3 yaitu konfigurasi wenner, konfigurasi
Schlumbergerm dan konfigurasi dipole-dipole.
- Konfigurasi Wenner adalah konfigurasi dengan 4 elektroda dimana jarak
elektroda A dan lektroda C memiliki nilai yang sama dengan jarak antara
elektroda D dan elektroda B serta jarak antara elektroda C dan elektroda D.
Konfigurasi ini memiliki nilai factor geometri (K) sebesar 2πa, dimana a adalah
jarak elektroda.
- Konfigurasi Schlumberger adalah konfigurasi dengan 4 eletkroda dimana jarak
atara elektroda A dan elektroda C tidak sama dengan jarak antara elektroda C dan
elektroda D. Jarak antara elektroda A dan elektroda C sama dengan jarak antara
elektroda D dan elektroda B yaitu sebesar (L-a)/2, dimana L adalah jarak antara
elektroda A dan elektroda B, dan a adalah jarak antara elektroda C dan
elektroda D. Sedangkan jarak antara elektroda C dan elektroda B adalah sebesar
(L+a)/2.
- Konfigurasi Dipole-dipole (Dounle dipole) adalah konfigurasi dimana jarak
antara elektroda A dan elektroda B sama dengan jarak antara elektroda C dan
elektroda D. Jarak antara elektroda A dan elektroda D adalah sebesar
(L+a) sedangkan jarak antara elektroda C dan eletkroda B adalah sebesar (L-
a) dimana L adalah panjang titik tengah elektroda arus dan titik tengah elektroda
potensial.
4. Dalam metode geomagnet sendiri terdapat 3 koreksi yaitu koreksi harian, koreksi
IGRF, dan koreksi topografi.
- Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam
satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu
pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang
akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan
dengan cara menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu
terhadap data medan magnetic yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi
harian bernilai positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan
nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan
magnetic yang akan dikoreksi, datap dituliskan dalam persamaan
ΔH = Htotal ± ΔHharian
- Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari tiga
komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan
medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah nilai IGRF. Jika
nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi
medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRFdapat
dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik
total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi
geografis yang sesuai. Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat
dituliskan sebagai berikut :
ΔH = Htotal ± ΔHharian ± H0 ; Dimana H0 = IGRF
- Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei magnetik sangat
kuat. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan yang
jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan
membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma
segiempat (Suryanto, 1988). Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas
magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang
dibuat, menghasilkan nilai anomali medan magnetik (ΔHtop) sesuai dengan fakta.
Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan IGRF)
dapat dituliskan sebagai
ΔH = Htotal ± ΔHharian – H0 - ΔHtop
5. Kelebihannya adalah penetrasinya sangat dalam, memberikan informasi pada area
non-seismik, tidak memerlukan transmitter, alatnya ringan, produksi rata-rata baik,
hampir dapat diakses dimana saja, hanya berdampak ringan pada lingkungan,
mempunyai resolusi yang lebih baik daripada magnetik ataupun gravity, serta
prosedur interpretasi 2-D dan 1-D berkembang dengan baik. Kekurangan dari metode
ini adalah berhubungan dengan konduktor lateral, sinyalnya merupakan sinyal natural
sehingga tidak beraturan, resolusinya lebih kecil daripada seismik, processing datanya
kompleks, perubahan kurva apparent resistivity terkadang signifikan, dan teknik
inversinya model yang halus.

Anda mungkin juga menyukai