RANGKUMAN
RANGKUMAN
11180850000073
RANGKUMAN
BAB II
HUKUM BISNIS SYARIAH
PERKEMBANGAN BISNIS SYARIAH DI INDONESIA DAN NEGARA LAINNYA
Aktivitas Bisnis Sebelum Islam
Masyarakat Arab kita ketahui sangat dekat dengan dunia bisnis atau perdagangan.
Sebelum Islam hadir, biasanya bangsa Arab menopang hidupnya dengan melakukan jual
beli. Pasalnya, mereka tak memiliki sumber daya alam yang dapat dikelola untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Bisnis (perdagangan) juga telah dilakukan sejak zaman Arab Kuno, hal ini dapat
diketahui melalui firman Allah SWT dalam QS. Al -Quraisy (106) 1-4. Dalam ayat tersebut
mereka menyembah tuhan yang punya empunya ka’bah karena mereka sudah berhasil
menjadi pedagang-pedagang yang sukses dan kaya raya, mereka sudah makmur. Dan paling
istimewa adalah mereka paling aman sebagai kaum yang ditugasi menjaga Ka’bah dan kota
Mekkah, dan terdapat larangan berperang di Mekkah, dengan demikian posisi kaum Quraisy
sangat aman. Maka pantaslah mereka mengucapkan syukur pada Allah SWT.
Pada zaman Rasulullah SAW umat Islam telah menggeluti dunia bisnis dan berhasil.
Banyak diantara para sahabat yang menjadi pengusaha besar dan mengembangkan jaringan
bisnisnya melewati batas teritorial Mekkah ataupun Madinah. Dengan berlandaskan ekonomi
syariah dan nilai-nilai keislaman, mereka membangun kehidupan bisnisnya. Tak terkecuali
dalam hal transaksi dan hubungan perdagangan, dalam hal manajemen perusahaan pun mereka
berpedoman pada nilai-nilai keislaman. Demikian juga dalam seluruh pengambilan keputusan
bisnisnya, pengembangan sangat diperlukan guna mencapai tujuan bisnis.
Oleh karena itu, ajaran Islam yang mendasari cara mengembangkan usaha menurut
syariah, antara lain:
Sistem Ekonomi di Indonsia tidak secara langsung disebut sebagai sistem Ekonomi
Islam tetapi Ekonomi Pancasila. Pada dasarnya sama saja, karena sistem yang dijalankannya
diilhami dengan nilai-nilai Islam, saat ini yang kita butuhkan adalah substansinya dengan
tanpa menaiikan kulit luar tetapi yang lebih urgen adalah esensinya.
Untuk melihat arti penting peranan hukum dalam kegiatan bisnis dapat dilihat pada
saat pelaku bisnis tidak memperhatikan aspek hukum dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya, maka yang akan terjadi adalah Timbulnya masalah hukum. Akibatnya pelaku
bisnis harus menderita kerugian disebabkan harus membayar biaya-baya hukum yang sangat
tinggi tetapi, sebaliknya pelaku bisnis akan meraih kesuksesan yang luar biasa apabila dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya senantiasa selalu memperhatikanaspek hukum yang
berlaku. Adapun beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan hukum bisnis
di Indonesia.
Indonesia adalah pemeluk agama muslim, menjadikan peluang bagi perkembangan bisnis
syariah. Selain itu kesadaran masyarakat muslim mulai tinggi dengan permintaannya
terhadap produk maupun jasa yang terjamin baik dalam akad, kehalalan dan tentunya
sesuai dengan syariat islam.
Di Indonesia, bisnis syariah yang telah dan mulai berkembang antaralain dimulai
dengan adanya lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank syariah, asuransi syariah,
reksadana syariah, Baitul Mal wat Tamwil dan lain sebagainya, disusul dengan
munculnya bisnis jasa syariah seperti hotel syariah, pantai syariah, gojek syariah, kuliner
syariah, pariwisata syariah dan hasil produk berbagai perusahaan yang menjamin akan
kehalalannya atau syariahnya seperti kosmetik, makanan, obat-obatan hingga fashion.
Perkembangan perekonomian Islam di dunia dapat kita lihat dari kemunculan bank
syariah diberbagai negara. Perekonomian Islam dimulai dengan kehadiran perbankan syariah
sebagai lembaga keuangan yang berlandaskan etika, dengan dasar al Qur’an dan Hadist.
Tonggak utama berdirinya perbankan Syariah adalah beroperasinya Mit Ghamr Local Saving
Bank 1963 di Kairo, Mesir.67 Dibeberapa negara pada kurun 1970-an, sejumlah bank
berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank
(1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta
Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun
1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims
Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk
menunaikan ibadah haji.
Reaksi Barat yang berlebihan terhadap keunggulan sistem ekonomi kapitalis, pasca
runtuhnya sistem ekonomi sosialis tahun 1980-an juga mendorong semakin menguatnya
kecenderungan yang menempatkan sistem ekonomi Islam sebagai alternatif di luar ekonomi
kapitalis. Sebagai akibatnya, institusi-institusi ekonomi Islam banyak bermunculan, sejak
dibentuknya Islamic Development Bank tahun 1975 di Jeddah. Hal ini tidak saja terjadi di
kawasan Timur Tengah, tetapi juga di luar kawasan tersebut.Saat krisis ekonomi
menghantam dunia beberapa tahun lalu, perbankan Islam menjadi juru selamat. Sistem ini
menjadi kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan
dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau area pertumbuhan utama untuk
pembiayaan internasional. Kini banyak negara berlomba untuk menjadi pusat global bisnis
keuangan syariah. Seperti London yang jauh di depan dibanding New York, menjadi mercu
suar ekonomi syariah di Eropa.