TRANSMIGRASI
Modul sederhana, disarikan dari REPERMAN TATA CARA PERENCANAAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
oleh
Pejabat Administrator Dit. BKPT
desainMirwantoManuwiyoto
KEDUDUKAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI DALAM SISTEM
PENATAAN RUANG WILAYAH
RENCANA
RENCANA UMUM RENCANA RINCI
PEMBANGUNAN
11/03/2019 Mirwanto 2
TAHAPAN PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
PERJANJIAN KERJASAMA PERJANJIAN KERJASAMA
ANTAR PROVINSI ANTAR KABUPATEN/KOTA
Rencana Rinci
IDENTIFIKASI
POTENSI SKP
KAWASAN
RTSP
ADVOKASI
KAWASAN
KT
PERENCANAAN SP Pst SKP KPB-
PEMBANGUNAN
PENATAAN KAWASAN
PERWUJUDAN PENYELESAIAN FISIK /SKP
PERSEBARAN
KAWASAN STATUS TANAH PERMUKIMAN
PENDUDUK
TRANSMIGRASI DAN KAWASAN
PENCADANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
TANAH
RTBL
KPB LAYANAN
PENYUSUNAN PENETAPAN RKT PERTANAHAN
RENCANA MENJADI Rencana Detail
KAWASAN TRANS
KAWASAN KPB RENBANG
KAWASAN
TRANS
11/03/2019 Mirwanto 3
PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI
1. RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI
2. RENCANA PERWUJUDAN KT
a. Rencana Pembangunan KT
1) RR-SKP
RT-SP (SP-Baru, SP-Pugar, dan SP-Tempatan)
RT Pst SKP
2) RD-KPB
Rencana Zonasi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
b. Rencana Pengembangan KT
1) Renbang SP
2) Renbang Pusat SKP
3) Renbang SKP
4) Renbang KPB
5) Renbang Kawasan
SP-Baru
SP-Pugar
SP-Tempatan
RENBANG SKP
(RR-SKP)
Rencana
RKT perwujudan PENYELESAIAN
RT-SP
K-Trans LEGALITAS
TANAH
RDTL KPB
RENBANG KPB
(RD-KPB)
Rencana Rinci Tata Ruang Kab/kota sbg
kerangka tindak pembangunan kws
perdesaan menjadi KT
Fungsi
Alat koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian pembangunan yang
dilaksanakan oleh berbagai pemangku
kepentingan
11/03/2019 Mirwanto 6
TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN
RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI
PENCADANGAN TANAH PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKT
PROSEDUR
REVIEW HSL SURVAI LAPANG
IDENTIFIKASI PENETAPAN CAN Musyawarah PENYUSUNAN PENGUSULAN
POTENSI MUSYAWARAH PENCADANGAN
KAWASAN TANAH
TERDAHULU Observasi KONSEP RKT RKT
Analisis data
DATA PRIMER
Data dan Berita KONDISI FISIK& TATA CARA
LEGALITAS RENCANA KERJA
informasi Acara WIL CAN (SK PELAKSANAAN
SOSBUDSEK DOKUMEN PENILAIAN RKT
SEBAGAI
potensi KESEPA Pencadangan PENYUSUNAN RKT
BAHAN
Tanah) RKT
kawasan KATAN PENYUSUNAN
RKT
PENETAPAN
RKT MENJADI
RKT yang ditetapkan harus diyakini bahwa
KAWASAN
dapat dilaksanakan, baik secara teknis,
TRANSMIGRASI
pembiayaan, maupun batasan waktu tertentu
(sementara norma dalam konsep 15 tahun)
PENCADANGAN TANAH
IDENTIFIKASI PENETAPAN
POTENSI MUSYAWARAH PENCADANGAN
KAWASAN TANAH
Dimana?
11/03/2019 Mirwanto 8
Transmigrasi….
Salah satu
alternatif HASIL IDENTIFIKASI
MAKRO PEMDA
solusi………….
X X Pencadangan tanah
untuk pembangunan
kawasan transmigrasi
(Pasal 16 PP 2/2014)
Pemda melakukan
Identifikasi potensi
ADVOKASI berdasarkan RTRWK
Provinsi
Kabupaten
Kawasan
X
X
Identifikasi potensi dan
advokasi calon kawasan
transmigrasi
Menguji hsl identifikasi berdasarkan kriteria dan syarat
1 Wilayah Administrasi Luas dan batas adminiatrasi
Nama, kode, dan jumlah Desa
2 Aksesbilitas Jarak kawasan dengan:
•Ibukota kabupaten/provinsi/kecamatan
•Kondisi sarana dan moda transportasi
Dituangkan ke dalam
3 Kondisi fisik dan •Topografi, Jenis tanah, kelas kesesuaian dkomuen hasil
lingkungan lahan, iklim dan agroklimat, dan kondisi identifikasi, dilengkapi
kebencanaan dengan: (1) Tabulasi
4 Pemanfaatan ruang Status dan penggunaan tanah data, (2)
aktual Peta tematik
Identifikasi potensi dan 5 Sumberdaya buatan Sarana pendidikan, kesehatan, keamanan, 1:50.000, dan (3)
advokasi calon kawasan peribadatan, perdagangan, jalan, listrik, Data visual, yang
transmigrasi irigasi, pos dan telekomunikasi, rekreasi, disahkan Kadis
persampahan Transmigrasi
6 Kondisi perekonomian Tingkat pendapatan, kelembagaan
ekonomi, komoditas pertaniaan potensial
menjadi usaha pokok, industri pengolahan Data-data tsb merupakan data
statistik, peta, dan informasi
7 Kondisi sosial budaya Kependudukan, agama, dan adat istiadat tahunan secara berurutan periode
5 tahun terakhir di tingkat
8 Kebijakan Pemda RPJPD, RPJMD, dan kebijakan sektor Desa/kecamatan
11/03/2019 Mirwanto 10
PP No. 3/2014
11/03/2019 Mirwanto 12
PENCADANGAN
TANAH
11/03/2019 Mirwanto 13
PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKT
SURVAI LAPANG
REVIEW HSL CAN Musyawarah
PENYUSUNAN KONSEP RKT
TERDAHULU Observasi
Analisis data
11/03/2019 Mirwanto 14
MUATAN RKT
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan Terjemahan dari misi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang akan dilaksanakan melalui
Kawasan Transmigrasi; pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi sesuai bentuk RKT yang bersangkutan
2. Luasan Kawasan Transmigrasi Luas deliniasi RKT paling sedikit 18.700, dan paling banyak 72.700 Ha (dapat selesai maksimal
15 tahun)
3. Rencana struktur Kawasan Transmigrasi Tersusun atas konstelasi pusat-pusat SKP yang memiliki hubungan fungsional dan hirarki
keruangan satu sama lain serta dengan KPB yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dalam kawasan
transmigrasi;
4. Rencana peruntukan Kawasan Transmigrasi arahan rencana distribusi peruntukan ruang dalam kawasan transmigrasi
5. Arahan pengembangan pola usaha pokok gambaran tentang pengembangan usaha pokok masyarakat yang direkomendasikan sesuai dengan
ketersediaan produk unggulan di kawasan transmigrasi
6. Arahan jenis Transmigrasi yang akan arahan rencana jenis transmigrasi yang dapat dilaksanakan
dilaksanakan
7. arahan penataan persebaran penduduk dan arahan penataan persebaran penduduk yang direkomendasikan di kawasan transmigrasi
kebutuhan sumber daya manusia
8. Arahan indikasi program utama gambaran tentang program utama yang dapat diusulkan, perkiraan pendanaan beserta sumbernya,
dan waktu pelaksanaan yang direkomendasikan untuk mewujudkan kawasan transmigrasi;
9. Tahapan perwujudan Kawasan Transmigrasi rencana tahapan kegiatan utama yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan pembangunan
dan pengembangan kawasan transmigrasi
10. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ketentuan yang diperlukan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang dalam kawasan transmigrasi
Kawasan Transmigrasi sesuai dengan peruntukkannya;
1. TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI
1 Tujuan Arahan kawasan transmigrasi yang akan diwujudkan pada kurun waktu 15
(limabelas) tahun, yang memuat:
a. gambaran kondisi atau konsep kawasan transmigrasi yang akan
diwujudkan; dan
b. kontribusi kawasan transmigrasi dalam mendorong pertumbuhan wilayah
perdesaan yang memiliki keterkaitan dengan kawasan sekitarnya dalam
satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah.
2 Kebijakan Arah tindakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, yang
memuat
kejelasan kerangka tahapan tindakan yang akan dilakukan
3 Strategi Penjabaran kebijakan kedalam langkah-langkah operasional untuk
mencapai tujuan yang memuat arahan kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
kawasan transmigrasi yang direncanakan.
Mirwanto 16
11/03/2019
2. LUASAN KAWASAN
paling sedikit 18.700 Ha dan paling banyak 36.700 Ha yang diperuntukkan
bagi:
rencana SKP, paling sedikit 3 (tiga) SKP dan paling banyak 6 (enam) SKP
dengan luasan 4.500 Ha dan paling banyak 7.500 Ha;
rencana KPB dengan luasan 400-1.000 Ha
Penentuan deliniasi RKT mengacu kepada RTRW kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan:
intreraksi sosial budaya masyarakat.
daya dukung fisik lingkungan, ekologis, dan sumber daya air.
sebaran fasilitas perekonomian kawasan.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
11/03/2019 Mirwanto 17
3 dan 4. RENCANA STRUKTUR DAN PERUNTUKAN KAWASAN
Kerangka struktur yang tersusun atas
konstelasi pusat-pusat SKP yang memiliki
hubungan fungsional dan hirarki
keruangan satu sama lain serta dengan
KPB yang dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat dalam
kawasan transmigrasi;
Rencana peruntukan, yaitu arahan
rencana distribusi peruntukan ruang
dalam kawasan transmigrasi
11/03/2019 Mirwanto 18
5. ARAHAN PENGEMBANGAN POLA USAHA POKOK
11/03/2019 Mirwanto 19
6. ARAHAN JENIS TRANSMIGRASI
Jenis berkaitan dengan perlakuan dan bantuan, dan ditetapkan berdasarkan hasil
analisis kesesuaian antara kondisi ruang dalam kawasan transmigrasi, pola usaha
pokok, serta ketentuan tentang bantuan kepada transmigran
TU, ditetapkan pada ruang dalam rencana SKP yang belum layak untuk pengembangan
usaha secara komersial, yang diutamakan bagi penduduk yang mengalami
keterbatasan dalam mendapatkan kesempatan kerja dan peluang usaha.
TSB, ditetapkan pada ruang dalam rencana SKP yang sudah layak untuk
pengembangan usaha secara komersial, diutamakan bagi penduduk yang berpotensi
berkembang untuk maju.
TSM, ditetapkan di Pusat SKP dan KPB, diutamakan bagi penduduk yang relaltif telah
mampu
11/03/2019 Mirwanto 20
7. ARAHAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
11/03/2019 Mirwanto 21
8. ARAHAN INDIKASI PROGRAM
Merupakan gambaran tentang program utama yang dapat diusulkan, perkiraan pendanaan beserta
sumbernya, dan waktu pelaksanaan yang direkomendasikan untuk mewujudkan kawasan transmigrasi
untuk:
acuan dalam penyusunan program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi;
acuan institusi dan/atau sektor dalam penyusunan rencana strategis serta besaran investasi di
Kawasan Transmigrasin.
dasar estimasi kebutuhan biaya dan sumber pembiayaan; dan
dasar estimasi waktu pelaksanaan.
paling sedikit memuat arahan tentang:
program utama;
lokasi;
sumber pendanaan;
institusi pelaksana; dan
tahapan pelaksanaan.
11/03/2019 Mirwanto 22
9. TAHAPAN PERWUJUDAN
Merupakan rencana tahapan kegiatan utama yang direkomendasikan
untuk mencapai tujuan pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi yang memuat:
penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi;
penyelesaian status tanah;
pelayanan peran serta masyarakat dan pelayanan investasi;
pelaksanaan pembangunan fisik kawasan transmigrasi;
pelaksanaan penataan persebaran penduduk;
pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
11/03/2019 Mirwanto 23
ILUSTRASI RENCANA TAHAPAN
PERWUJUDAN KAWASAN
No TRANSMIGRASI
KEGIATAN
INSTANSI
PLAKSAN
K/L
PENJAB -4/3 -1 1 2
RENCANA TAHUN PELAKSANAAN
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A
1. Perencanaan Tata Ruang Pemda Naker-
Kawasan Transmigrasi trans
Pembangunan SKP-B
Pembangunan KPB
Pembangunan SKP-C
Pembangunan SKP-D
PENYUSUNAN RENCANA
BUPATI/WALIKOTA PERWUJUDAN KAWASAN
PEMDA KAB/KOTA 5 TRANSMIGRASI
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 31
KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
ANTAR PEMDA, merupakan kerja bersama
antar Pemda untuk mewujudkan cita2
membangun Indonesia dari Pinggiran
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 32
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN, salah satu instrument untuk
mewujudkan Indonesia berdaya saing
Afirmasi untuk mendorong kegiatan ekonomi yang selama ini kurang
memperoleh perhatian
Mencakup 4 (empat) wujud:
pembangunan ke-wilayah-an (perdesaan, perbatasan, dan tertinggal),
pada sektor (pertanian),
dengan pelaku (usaha mikro dan kecil) yang umumnya memiliki karakter aktivitas
ekonomi (tradisional).
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 33
KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI ANTAR PEMDA
DAN MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
Pemda Tujuan
Mewujudkan kawasan
transmigrasi (di daerah
tujuan) sebagai satu kesatuan Untuk mencapai kemajuan wilayah
merupakan kerjasama sistem pengembangan perdesaan, perbatasan, & tertinggal,
antar Pemda (yang ekonomi wilayah pada sektor pertanian, dengan pelaku
memiliki karakteristik usaha mikro dan kecil yang
berbeda) dalam berkarakter tradisional sekaligus
untuk mendorong pertumbuhan
melaksanakan fungsi
Memfasilitasipotensi SDM di wilayah bercirikan perkotaan dalam
masing-masing untuk
daerah asal untuk rangka mengembangkan usaha
mencapai tujuan memperoleh aset (tempat industri, jasa dan perdagangan, usaha
penyelenggaraan menengah dan besar, serta aktivitas
tinggal, tempat bekerja, dan
ekonomi modern (tujuan
transmigrasi berusaha) di Kawasan membangun dari pinggiran).
Transmigrasi
Pemda Asal
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 34
BENTUK, SUBYEK, OBYEK
KERJASAMA, DAN DASAR
PELAKSANAAN KERJASAMA (BAB II)
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 35
BENTUK KERJASAMA
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 36
MENGAPA HARUS PERJANJIAN?
PERJANJIAN, mengandung unsur:
Perbuatan atau tindakan yang dilaksanakan oleh para pihak untuk melakukan sesuatu yang saling
memperoleh manfaat
Dilaksanakan oleh dua pihak atau lebih yang maisng-masing memiliki legalitas (Pemda)
Mengikatkan diri yang masing-masing akan melakukan hal tertentu pada suatu objek yang memberikan
manfaat para pihak
KESEPAKATAN, merupakan
Suatu kehendak untuk melakukan sesuatusebagai awal untuk merintis (memperispkan) suatu perjanjian
Belum mempunyai kekuatan mengikat
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 37
BENTUK, SUBJEK, DAN OBJEK KERJASAMA
BENTUK SUBYEK OBJEK
1. PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA 1. PEMDA PROVINSI TUJUAN Pembinaan dan pengawasan thd
PEMDA PROVINSI TUJUAN DENGAN 2. PEMDA PROVINSI ASAL penyelenggaraan urusan (pilihan)
PEMDA PROVINSI ASAL pelaksanaan trans oleh Pemda Kab/Kota
Penyelenggaraan urusan pemerintahan
(pilihan) di bidang pelaksanaan trans skala
Provinsi
2. PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA 1. PEMDA KAB/KOTA TUJUAN Penyelenggaraan urusan pemerintahan
PEMDA KAB/KOTA TUJUAN DENGAN 2. PEMDA KAB/KOTA di Prov Asal (pilihan) di bidang pelaksanaan transmigrasi
PEMDA KAB/KOTA ASAL ANTAR sebagai pemda Kab/Kota ASAL skala Kab/Kota
PROVINSI (TINDAK LANJUT PERJANJIAN
KERJASAMA ANTAR PROVINSI)
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 38
OBJEK KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 39
SETIAP KT DAPAT DI KERJA SAMAKAN DENGAN SATU ATAU LEBIH
PEMDA PROVINSI
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 40
OBJEK KERJASAMA ANTAR KAB/KOTA
Penyelenggaraan urusan pemerintahan pilihan di bidang PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
oleh Kab/kota
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 41
Urusan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan oleh
Pemda Kab/Kota:
SP yang telah tersedia RTSP
pusat SKP yang telah tersedia RT Pusat SKP, dan
KPB yang telah tersedia RD-KPB;
kerjasama antar
pelaksanaan pengembangan SP dan/atau pengembangan pusat SKP
dan/atau pengembangan KPB;
kab/kota
Obyek
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 42
TUGAS MASING-MASING PEMDA PROVINSI DALAM
KERJASAMA TRANS
NO PROV TUJUAN PROV ASAL
1. Sosialisasi, advokasi, pengaturan, fasilitasi, dan mediasi persiapan kerjasama
2. Fasilitasi dan/atau pelaksanaan perencanaan
kawasan trans
3. Menyediakan data dan informasi rinci kawasan Bersama Pemkab/Kota menetapkan alokasi SP yang
yang dikerjasamakan dilengkapi dengan peta dikerjasamakan antar Kab/Kota
detail kawasan
4. Bersama Pemkab/Kota masing-masing melaksanakan mediasi dan fasilitasi kerjasama s/d penanda-tanganan
naskah perjanjian kerjasama antar Kab/Kota
5. Pengendalian dan pengawasan terhadap proses Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pelaksanaan pembangunan SP penyiapan catrans dan FASPINTRANS
6. Fasilitasi pelatihan catrans
7. Fasilitasi proses perpindahan dan penempatan di Fasilitasi proses perpindahan di wilayahnya
wilayahnya
8. Dukungan pengembangan kawasan Pemberian bantuan pengembangan
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 43
TUGAS MASING-MASING KAB/KOTA DALAM
KERJASAMA TRANSMIGRASI
NO KAB/KOTA TUJUAN KAB/KOTA ASAL
1. Penyediaan informasi rinci tentang SP Penyediaan informasi rinci tentang Catrans
yang dikerjasamakan
2. Penyediaan permukiman di SP yang Peyediaan catrans sesuai kriteria dan standar
dikerjasamakan kompetensi yang ditetapkan Pemkab/Kota
tujuan
3. Penetapan kriteria dan standar Pelatihan catrans berdasarkan kriteria dan
kompetensi SDM catrans standar kompetensi yang ditetapkan
4. Fasilitasi penempatan dan konsolidasi Fasilitasi perpindahan transmigran
5. Pengembangan permukiman dan Pemberian bantuan pengembangan SP
kawasan
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 44
KERJASAMA ANTAR PEMKAB/KOTA
Di SP BARU
Kab/Kota A Kab/Kota B
LAH AN KONSERVASI
LU II
LU II
LAH AN U SAH A I
Paling banyak 1 SP kerjasama dengan
tiga Kab/Kota, sekurang-kurangnya
LU II
PEKARANG AN D AN RUM AH
Lahan
ke SP lain
pengembangan
LAH AN U SAH A II
Makam
Tanah Kas D es a
FU
FU
F
U
LAH AN USAH A II
25 Keluarga per Kab/Kota
Jalan Lingkungan Primer
LU II
LU II
ke SP lain
LP : 25 m
75/ 100 m FU : 8 – 12 H a
LU I :
100 m 100 m
100 m 100 m
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 45
KERJASAMA ANTAR PEMKAB/KOTA
Di SP-PUGAR
Kab/Kota A
LAHAN USAHA
Pemugaran Sekurang-kurangnya
permukiman ke SP lain 25 Kel setiap
FU
Pecahan KK
penduduk setempat
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 46
TUGAS KEMENDES, PDT&TRANS
Penyelenggaraan transmigrasi skala nasional, yang meliputi:
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 47
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah)
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 51
Untuk kepentingan Nasional Dirjen dpt
DITJEN memprakarsai
PKP2TRANS
MEDIASI
POKOK-POKOK
PIKIRAN
PEMDA PROV
PEMDA PROV ASAL
TUJUAN Komunikasi antar Provinsi
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 52
POKOK-POKOK PIKIRAN MEMUAT
1. Subyek perjanjian kerjasama;
2. Obyek perjanjian kerjasama;
3. Tujuan dan sasaran kualitatif dan kualtitatip yang akan dicapai
dalam perjanjian kerjasama;
4. Kegiatan yang akan menjadi ruang lingkup perjanjian
kerjasama;Tanggung jawab, hak dan kewajiban para pihak dalam
perjanjian kerjasama;
5. Jangka waktu dan rancangan jadwal pelaksanaan perjanjian
kerjasama; dan
6. Sanksi bagi para pihak yang mengingkari kesepakatan dalam
perjanjian kerjasama;
7. Penyelesaian perselisihan.
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 53
POKOK-POKOK NAKSAH PERJANJIAN KERJASAMA
PIKIRAN ANTAR PROVINSI
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 54
NAKSAH PERJANJIAN KERJASAMA
ANTAR PROVINSI
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 55
MUATAN PERJANJIAN ANTAR KAB/KOTA
1. nama SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau permukiman dalam KPB yang menjadi obyek kerjasama
dilengkapi dengan informasi tentang letak administratif dan letak teknis yang dituangkan dalam
peta berskala sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2. gambaran obyektif tentang kondisi SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau permukiman dalam KPB
yang dikerjasamakan;
3. standar kompetensi SDM transmigran yang diperlukan di SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau
permukiman dalam KPB yang di kerjasamakan;
4. ruang lingkup kegiatan yang dikerjasamakan;
5. kewenangan, hak dan kewajiban para pihak;
6. pembiayaan;
7. sanksi bagi para pihak yang mengingkari perjanjian kerjasama;
8. jangka waktu kerja sama;
9. pengakhiran kerja sama;
10. keadaan memaksa; dan
11. penyelesaian perselisihan.
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 56
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMERINTAH (Kemendes, PDT&Trans) membina dan mengawasi
pelaksanaan kerjasama antar PEMDA PROV
PEMDA PROV, membina dan pengawasi pelaksanaan kerjasama antar
PEMDA KAB/KOTA
PEMDA KAB/KOTA, melaksanakan kerjasama dalam membangun,
menata persebaran penduduk, dan pengembangan kawasan
transmigrasi
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 57
SANKSI
Bentuk sanksi ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Dalam hal terdapat pihak yang tidak dapat memenuhi kewajiban yang
disepakati dalam perjanjian, Menteri dapat membatalkan perjanjian
kerjasama;
Pembatalan perjanjian kerjasama tidak menghapus atau
membebaskan dari kewajiban yang belum diselesaikan;
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 58
11/03/2019 Mirwanto 59
DESA KUAT,
INDONESIA HEBAT