Anda di halaman 1dari 60

PERENCANAAN KAWASAN

TRANSMIGRASI
Modul sederhana, disarikan dari REPERMAN TATA CARA PERENCANAAN
KAWASAN TRANSMIGRASI

oleh
Pejabat Administrator Dit. BKPT
desainMirwantoManuwiyoto
KEDUDUKAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI DALAM SISTEM
PENATAAN RUANG WILAYAH
RENCANA
RENCANA UMUM RENCANA RINCI
PEMBANGUNAN

RPJP Nasional RTRW Nasional RTR Pulau


RTR Kawasan Strategis
Nasional
RPJM Nasional

RPJP Prov RTR Kawasan Strategis


RTRW Provinsi
Provinsi

RPJM Prov RENCANA KAWASAN


TRANSMIGRASI
RDTR Kabupaten (RKT)
RPJP Kab/Kota RTRW Kabupaten RTR Kawasan Strategis
Kabupaten
RENCANA
RPJM Kab/Kota PERWUJUDAN
RDTR Kota
RTRW Kota RTR Kawasan Strategis
KAWASAN
Kota TRANSMIGRASI

11/03/2019 Mirwanto 2
TAHAPAN PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
PERJANJIAN KERJASAMA PERJANJIAN KERJASAMA
ANTAR PROVINSI ANTAR KABUPATEN/KOTA

Rencana Rinci
IDENTIFIKASI
POTENSI SKP
KAWASAN

RTSP
ADVOKASI
KAWASAN

KT
PERENCANAAN SP Pst SKP KPB-
PEMBANGUNAN
PENATAAN KAWASAN
PERWUJUDAN PENYELESAIAN FISIK /SKP
PERSEBARAN
KAWASAN STATUS TANAH PERMUKIMAN
PENDUDUK
TRANSMIGRASI DAN KAWASAN
PENCADANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
TANAH
RTBL
KPB LAYANAN
PENYUSUNAN PENETAPAN RKT PERTANAHAN
RENCANA MENJADI Rencana Detail
KAWASAN TRANS
KAWASAN KPB RENBANG
KAWASAN
TRANS

RKT LAYANAN LAYANAN


INVESTASI INVESTASI

T-5 s/d T-2 T-1 s/d T+5 T+5 s/d T+15

11/03/2019 Mirwanto 3
PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI
1. RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI
2. RENCANA PERWUJUDAN KT
a. Rencana Pembangunan KT
1) RR-SKP
 RT-SP (SP-Baru, SP-Pugar, dan SP-Tempatan)
 RT Pst SKP
2) RD-KPB
 Rencana Zonasi
 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
b. Rencana Pengembangan KT
1) Renbang SP
2) Renbang Pusat SKP
3) Renbang SKP
4) Renbang KPB
5) Renbang Kawasan
SP-Baru
SP-Pugar
SP-Tempatan
RENBANG SKP
(RR-SKP)

Rencana
RKT perwujudan PENYELESAIAN
RT-SP
K-Trans LEGALITAS
TANAH
RDTL KPB
RENBANG KPB
(RD-KPB)
Rencana Rinci Tata Ruang Kab/kota sbg
kerangka tindak pembangunan kws
perdesaan menjadi KT
Fungsi
Alat koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian pembangunan yang
dilaksanakan oleh berbagai pemangku
kepentingan

11/03/2019 Mirwanto 6
TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN
RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI
PENCADANGAN TANAH PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKT
PROSEDUR
REVIEW HSL SURVAI LAPANG
IDENTIFIKASI PENETAPAN CAN  Musyawarah PENYUSUNAN PENGUSULAN
POTENSI MUSYAWARAH PENCADANGAN
KAWASAN TANAH
TERDAHULU  Observasi KONSEP RKT RKT
 Analisis data

DATA PRIMER
Data dan Berita KONDISI FISIK& TATA CARA
LEGALITAS RENCANA KERJA
informasi Acara WIL CAN (SK PELAKSANAAN
SOSBUDSEK DOKUMEN PENILAIAN RKT
SEBAGAI
potensi KESEPA Pencadangan PENYUSUNAN RKT
BAHAN
Tanah) RKT
kawasan KATAN PENYUSUNAN
RKT
PENETAPAN
RKT MENJADI
RKT yang ditetapkan harus diyakini bahwa
KAWASAN
dapat dilaksanakan, baik secara teknis,
TRANSMIGRASI
pembiayaan, maupun batasan waktu tertentu
(sementara norma dalam konsep 15 tahun)
PENCADANGAN TANAH
IDENTIFIKASI PENETAPAN
POTENSI MUSYAWARAH PENCADANGAN
KAWASAN TANAH

Dimana?

11/03/2019 Mirwanto 8
Transmigrasi….
Salah satu
alternatif HASIL IDENTIFIKASI
MAKRO PEMDA
solusi………….

X X Pencadangan tanah
untuk pembangunan
kawasan transmigrasi
(Pasal 16 PP 2/2014)
Pemda melakukan
Identifikasi potensi
ADVOKASI berdasarkan RTRWK
Provinsi
Kabupaten
Kawasan

X
X
Identifikasi potensi dan
advokasi calon kawasan
transmigrasi
Menguji hsl identifikasi berdasarkan kriteria dan syarat
1 Wilayah Administrasi Luas dan batas adminiatrasi
Nama, kode, dan jumlah Desa
2 Aksesbilitas Jarak kawasan dengan:
•Ibukota kabupaten/provinsi/kecamatan
•Kondisi sarana dan moda transportasi
Dituangkan ke dalam
3 Kondisi fisik dan •Topografi, Jenis tanah, kelas kesesuaian dkomuen hasil
lingkungan lahan, iklim dan agroklimat, dan kondisi identifikasi, dilengkapi
kebencanaan dengan: (1) Tabulasi
4 Pemanfaatan ruang Status dan penggunaan tanah data, (2)
aktual Peta tematik
Identifikasi potensi dan 5 Sumberdaya buatan Sarana pendidikan, kesehatan, keamanan, 1:50.000, dan (3)
advokasi calon kawasan peribadatan, perdagangan, jalan, listrik, Data visual, yang
transmigrasi irigasi, pos dan telekomunikasi, rekreasi, disahkan Kadis
persampahan Transmigrasi
6 Kondisi perekonomian Tingkat pendapatan, kelembagaan
ekonomi, komoditas pertaniaan potensial
menjadi usaha pokok, industri pengolahan  Data-data tsb merupakan data
statistik, peta, dan informasi
7 Kondisi sosial budaya Kependudukan, agama, dan adat istiadat tahunan secara berurutan periode
5 tahun terakhir di tingkat
8 Kebijakan Pemda RPJPD, RPJMD, dan kebijakan sektor Desa/kecamatan

11/03/2019 Mirwanto 10
PP No. 3/2014

Pasal 23 ayat (1)


PP 3/2014
MUSYAWARAH
TUJUAN PESERTA BERITA ACARA
Membangun a. 3 orang pemuka masyarakat/adat DTO
kesepakatan sbg setiap Desa Maisng-masing unsur
bentuk b. Unsur Pemerintah Desa diwakili oleh satu
perencanaan c. Unsur BPD orang
partisipatif d. Pemerintah Kecamatan
e. Lembaga atau institusi yang memiliki
atau memperoleh hak tertentu dari
pejabat yng berwenang
f. Unsur Dinas kab/kota di bidang
kependudukan dan catatan sipil,
penataan ruang, permukiman,
pertanahan, dan bidang lain terkait

11/03/2019 Mirwanto 12
PENCADANGAN
TANAH

11/03/2019 Mirwanto 13
PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKT
SURVAI LAPANG
REVIEW HSL CAN  Musyawarah
PENYUSUNAN KONSEP RKT
TERDAHULU  Observasi
 Analisis data

11/03/2019 Mirwanto 14
MUATAN RKT
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan Terjemahan dari misi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang akan dilaksanakan melalui
Kawasan Transmigrasi; pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi sesuai bentuk RKT yang bersangkutan
2. Luasan Kawasan Transmigrasi Luas deliniasi RKT paling sedikit 18.700, dan paling banyak 72.700 Ha (dapat selesai maksimal
15 tahun)
3. Rencana struktur Kawasan Transmigrasi Tersusun atas konstelasi pusat-pusat SKP yang memiliki hubungan fungsional dan hirarki
keruangan satu sama lain serta dengan KPB yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dalam kawasan
transmigrasi;
4. Rencana peruntukan Kawasan Transmigrasi arahan rencana distribusi peruntukan ruang dalam kawasan transmigrasi
5. Arahan pengembangan pola usaha pokok gambaran tentang pengembangan usaha pokok masyarakat yang direkomendasikan sesuai dengan
ketersediaan produk unggulan di kawasan transmigrasi
6. Arahan jenis Transmigrasi yang akan arahan rencana jenis transmigrasi yang dapat dilaksanakan
dilaksanakan
7. arahan penataan persebaran penduduk dan arahan penataan persebaran penduduk yang direkomendasikan di kawasan transmigrasi
kebutuhan sumber daya manusia
8. Arahan indikasi program utama gambaran tentang program utama yang dapat diusulkan, perkiraan pendanaan beserta sumbernya,
dan waktu pelaksanaan yang direkomendasikan untuk mewujudkan kawasan transmigrasi;
9. Tahapan perwujudan Kawasan Transmigrasi rencana tahapan kegiatan utama yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan pembangunan
dan pengembangan kawasan transmigrasi
10. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ketentuan yang diperlukan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang dalam kawasan transmigrasi
Kawasan Transmigrasi sesuai dengan peruntukkannya;
1. TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI

1 Tujuan Arahan kawasan transmigrasi yang akan diwujudkan pada kurun waktu 15
(limabelas) tahun, yang memuat:
a. gambaran kondisi atau konsep kawasan transmigrasi yang akan
diwujudkan; dan
b. kontribusi kawasan transmigrasi dalam mendorong pertumbuhan wilayah
perdesaan yang memiliki keterkaitan dengan kawasan sekitarnya dalam
satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah.
2 Kebijakan Arah tindakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, yang
memuat
kejelasan kerangka tahapan tindakan yang akan dilakukan
3 Strategi Penjabaran kebijakan kedalam langkah-langkah operasional untuk
mencapai tujuan yang memuat arahan kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
kawasan transmigrasi yang direncanakan.
Mirwanto 16
11/03/2019
2. LUASAN KAWASAN
 paling sedikit 18.700 Ha dan paling banyak 36.700 Ha yang diperuntukkan
bagi:
 rencana SKP, paling sedikit 3 (tiga) SKP dan paling banyak 6 (enam) SKP
dengan luasan 4.500 Ha dan paling banyak 7.500 Ha;
 rencana KPB dengan luasan 400-1.000 Ha
 Penentuan deliniasi RKT mengacu kepada RTRW kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan:
 intreraksi sosial budaya masyarakat.
 daya dukung fisik lingkungan, ekologis, dan sumber daya air.
 sebaran fasilitas perekonomian kawasan.
 ketentuan peraturan perundang-undangan.

11/03/2019 Mirwanto 17
3 dan 4. RENCANA STRUKTUR DAN PERUNTUKAN KAWASAN
 Kerangka struktur yang tersusun atas
konstelasi pusat-pusat SKP yang memiliki
hubungan fungsional dan hirarki
keruangan satu sama lain serta dengan
KPB yang dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat dalam
kawasan transmigrasi;
 Rencana peruntukan, yaitu arahan
rencana distribusi peruntukan ruang
dalam kawasan transmigrasi

11/03/2019 Mirwanto 18
5. ARAHAN PENGEMBANGAN POLA USAHA POKOK

 Gambaran tentang pengembangan usaha pokok masyarakat yang


direkomendasikan sesuai dengan ketersediaan produk unggulan di
kawasan transmigrasi;
 Rekomendasi dirumuskan berdasarkan hasil analisa potensi produk
unggulan, sumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan sumberdaya
manusia yang tersedia, serta analisa produksi, distribusi, dan pasar;
 Rekomendasi paling sedikit memuat usaha pokok pada:
 SKP, primer
 pusat SKP, sekunder &tersier
 KPB, tersier dan sekunder

11/03/2019 Mirwanto 19
6. ARAHAN JENIS TRANSMIGRASI
 Jenis berkaitan dengan perlakuan dan bantuan, dan ditetapkan berdasarkan hasil
analisis kesesuaian antara kondisi ruang dalam kawasan transmigrasi, pola usaha
pokok, serta ketentuan tentang bantuan kepada transmigran
 TU, ditetapkan pada ruang dalam rencana SKP yang belum layak untuk pengembangan
usaha secara komersial, yang diutamakan bagi penduduk yang mengalami
keterbatasan dalam mendapatkan kesempatan kerja dan peluang usaha.
 TSB, ditetapkan pada ruang dalam rencana SKP yang sudah layak untuk
pengembangan usaha secara komersial, diutamakan bagi penduduk yang berpotensi
berkembang untuk maju.
 TSM, ditetapkan di Pusat SKP dan KPB, diutamakan bagi penduduk yang relaltif telah
mampu

11/03/2019 Mirwanto 20
7. ARAHAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

 Merupakan arahan penataan persebaran penduduk


yang direkomendasikan di kawasan transmigrasi,
memuat:
 kondisi sebaran penduduk;
 struktur dan komposisi penduduk; dan
 kebutuhan tambahan sumber daya manusia ideal;

11/03/2019 Mirwanto 21
8. ARAHAN INDIKASI PROGRAM
 Merupakan gambaran tentang program utama yang dapat diusulkan, perkiraan pendanaan beserta
sumbernya, dan waktu pelaksanaan yang direkomendasikan untuk mewujudkan kawasan transmigrasi
untuk:
 acuan dalam penyusunan program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi;
 acuan institusi dan/atau sektor dalam penyusunan rencana strategis serta besaran investasi di
Kawasan Transmigrasin.
 dasar estimasi kebutuhan biaya dan sumber pembiayaan; dan
 dasar estimasi waktu pelaksanaan.
 paling sedikit memuat arahan tentang:
 program utama;
 lokasi;
 sumber pendanaan;
 institusi pelaksana; dan
 tahapan pelaksanaan.

11/03/2019 Mirwanto 22
9. TAHAPAN PERWUJUDAN
 Merupakan rencana tahapan kegiatan utama yang direkomendasikan
untuk mencapai tujuan pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi yang memuat:
 penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi;
 penyelesaian status tanah;
 pelayanan peran serta masyarakat dan pelayanan investasi;
 pelaksanaan pembangunan fisik kawasan transmigrasi;
 pelaksanaan penataan persebaran penduduk;
 pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.

11/03/2019 Mirwanto 23
ILUSTRASI RENCANA TAHAPAN
PERWUJUDAN KAWASAN
No TRANSMIGRASI
KEGIATAN
INSTANSI
PLAKSAN
K/L
PENJAB -4/3 -1 1 2
RENCANA TAHUN PELAKSANAAN

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A
1. Perencanaan Tata Ruang Pemda Naker-
Kawasan Transmigrasi trans

2. Penetapan RTR-KT Naker- Naker-


menjadi Kawasan trans trans
Transmigrasi
3. Penyusunan Rencana Pemda Naker-
Rinci SKP trans

4. Penyusunan RDRT-KPB Pemda Naker-


trans

5. Penyusunan RTSP dan Pemda Naker-


DED Prasarana dan trans
Sarana
6. Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Pembangunan SKP-A

Pembangunan SKP-B

Pembangunan KPB

Pembangunan SKP-C

Pembangunan SKP-D

Mahulu_ 29 Juli 2013 MirwantoManuwiyoto 24


INSTANSI K/L RENCANA TAHUN PELAKSANAAN
No KEGIATAN PLAKSANA PENJAB -4/3 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7. Pengembangan Masyarakat dan Kawasan


Transmigrasi
Pengembangan SP SKP-A
SKP-B
SKP-C
SKP-D
 Pengembangan
Pst SKP
 Pengembangan
SKP
 Pengembangan
KPB
 Pengembangan
Kawasan

Mahulu_ 29 Juli 2013 MirwantoManuwiyoto 25


ILUSTRASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KWS TRANSMIGRASI
(sekurang-kurangnya dua SP setiap tahun)
-4-2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
Pada saat SP pertama dalam SKP A usia 6 tahun, masyarakat
T1 T2 T3 T4 T5 transmigrasi di SKP-A sudah terlibat secara langsung dan
tidak langsung dalam sistem produksi sektor-sektor unggulan
SKP-A T1 T2 T3 T4 T5
(4 SP)

 Pusat KPB mulai berfungsi


T1 T2 T3 T4 T5  Ada nilai tambah dari sektor-2 produksi
Pada SKP Tahun
unggulan dalam bentuk keuntungan usaha
ketiga, Pusat SKP-A SKP-B T1 T2 T3 T4 T5 yang digunakan untuk pengembangan usaha
mulai dibangun (4 SP)
di SKPusaha penduduk di setiap SKP
berkembang ke sektor sekunder dan tersier
T1 T2 T3 T4 T5 Nilai tambah dari jasa modal
diinvestasikan kembali di
Pada SKP-A berusia 3 SKP-C T1 T2 T3 T4 T5 kawasan yang
(KPB-4SP)
tahun, SKP-B mulai bersangkutanmasyarakat
dibangun sudah mampu investasi dari
T1 T2 T3 T4 T5 hasil usahanya untuk
mengembangkan aset yang
 Pusat KPB sudah mulai dikembangkan oleh
P2MKT
SKP-D T1 T2 T3 T4 T5 dimiliki di Kawasan
(4 SP) Transmigrasi
 SKP-A sudah terbentuk SP sebagai Pusat SKP
yang menyediakan fasilitas pemenuhan Kawasan Transmigrasi sudah
kebutuhan barang dan jasa kebutuhan T1 T2 T4 T5
pendukung usaha tersedia disetiap SKP
T3 berkembang menjadi satu
SKP-E T1 T2 T3 T4 T5 kesatuan sistem
(4 SP)
pengembangan ekonomi
wilayah
SP BINA 2 4 6 8 10 12 12 12 12 10 6 4 2 0
SATUAN PERMUKIMAN TRANS
26
10. KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
 Merupakan ketentuan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang sesuai
dengan peruntukkannya untuk:
 Menjaga kesesuaian pemanfaatan kawasan transmigrasi dengan
rencana yang ditetapkan;
 Mencegah pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana
ditetapkan; dan
 mencegah dampak pembangunan yang merugikan.
 Memuat arahan ketentuan tentang:
 peraturan zonasi kawasan transmigrasi;
 ketentuan perizinan;
 ketentuan insentif dan disinsentif, dan
 sanksi.
11/03/2019 Mirwanto 27
PERUMUSAN RKT
 Perumusan merupakan hasil:
 kajian awal wilayah perencanaan ; dan
 pengumpulan, pengolahan, dan analisis data;
 Perumusan RKT dilaksanakan dengan mengikut-sertakan secara aktif pemangku kepentingan terkait, antara lain:
1. unsur Sekretariat Daerah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan fungsi hukum dan perundang-undangan;
2. unsur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota;
3. unsur Perangkat Daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan
catatan sipil;
4. unsur Perangkat Daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan tata
ruang ;
5. unsur Perangkat Daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan
permukiman;
6. unsur Perangkat Daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kehutanan dan
lingkungan hidup;
7. unsur Kantor Pertanahan kabupaten/kota;
8. unsur pemerintah Desa yang berada dalam deliniasi wilayah perencanaan;
9. unsur Badan Permusyawaratan Desa yang berada dalam deliniasi wilayah perencanaan;
10. pemuka masyarakat dan/atau tokoh adat yang bertempat tinggal dalam deliniasi wilayah perencanaan, paling sedikit 1
(satu) orang setiap Desa;
11. unsur Kantor Kecamatan yang berada dalam deliniasi wilayah perencanaan.
12. Pemegang hak tertentu (Badan Usaha)
DOKUMEN RKT, dilengkapi:
1. peta situasi letak dan luas deliniasi RKT skala 1:50.000;
2. peta struktur RKT skala 1:25.000;
3. peta rencana peruntukan RKT skala 1:25.000:
4. data hasil identifikasi
5. berita acara hasil musyawarah
6. dokumen pencadangan tanah
7. tentatif jadwal tahapan perwujudan kawasan
transmigrasi;
PROSEDUR PENGUSULAN DAN PENETAPAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
MENTERI YANG
4A MENDES, PDT&TRANS 4B MENYELENGGARAKAN
KEMENDES, PDT&TRANS
1 URUSAN TATA RUANG

Penilaian dan Penetapan KWS NON KWS


RKT menjadi KT 3 STRATEGIS STRATEGIS
PERMENDES, PENYEMPURNAAN
PDT&TRANS SK TATA RUANG
GUBERNUR/PEMDA
TENTANG TATA 6
PENETAPAN
KAWASAN
PROVINSI
CARA TRANS

PERENCANAAN Sinkronisasi dengan Jak


Pembangunan Daerah
2 1. RR-SKP
2. RT-SP
3. RT Pusat SKP
RKT 4. RD-KPB

PENYUSUNAN RENCANA
BUPATI/WALIKOTA PERWUJUDAN KAWASAN
PEMDA KAB/KOTA 5 TRANSMIGRASI

PENYUSUNAN RKT 1. Renbang SP


2. Renbang Pst SKP
3. Renbang SKP
4. Renbang KPB
5. Renbang Kawasan 30
11/03/2019 Mirwanto
Tata cara penilaian

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 31
KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
ANTAR PEMDA, merupakan kerja bersama
antar Pemda untuk mewujudkan cita2
membangun Indonesia dari Pinggiran

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 32
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN, salah satu instrument untuk
mewujudkan Indonesia berdaya saing
Afirmasi untuk mendorong kegiatan ekonomi yang selama ini kurang
memperoleh perhatian
 Mencakup 4 (empat) wujud:
 pembangunan ke-wilayah-an (perdesaan, perbatasan, dan tertinggal),
 pada sektor (pertanian),
 dengan pelaku (usaha mikro dan kecil) yang umumnya memiliki karakter aktivitas
ekonomi (tradisional).

 Untuk membangun keterkaitan (linkage), keselarasan (harmony), dan kemitraan


(partnership).
 kemajuan wilayah perdesaan, pertanian, usaha mikro dan kecil yang berkarakter
tradisional sekaligus untuk mendorong pertumbuhan wilayah bercirikan
perkotaan dalam rangka mengembangkan usaha industri, jasa dan perdagangan,
usaha menengah dan besar, serta aktivitas ekonomi modern.

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 33
KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI ANTAR PEMDA
DAN MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
Pemda Tujuan
 Mewujudkan kawasan
transmigrasi (di daerah
tujuan) sebagai satu kesatuan Untuk mencapai kemajuan wilayah
merupakan kerjasama sistem pengembangan perdesaan, perbatasan, & tertinggal,
antar Pemda (yang ekonomi wilayah pada sektor pertanian, dengan pelaku
memiliki karakteristik usaha mikro dan kecil yang
berbeda) dalam berkarakter tradisional sekaligus
untuk mendorong pertumbuhan
melaksanakan fungsi
 Memfasilitasipotensi SDM di wilayah bercirikan perkotaan dalam
masing-masing untuk
daerah asal untuk rangka mengembangkan usaha
mencapai tujuan memperoleh aset (tempat industri, jasa dan perdagangan, usaha
penyelenggaraan menengah dan besar, serta aktivitas
tinggal, tempat bekerja, dan
ekonomi modern (tujuan
transmigrasi berusaha) di Kawasan membangun dari pinggiran).
Transmigrasi

Pemda Asal

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 34
BENTUK, SUBYEK, OBYEK
KERJASAMA, DAN DASAR
PELAKSANAAN KERJASAMA (BAB II)

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 35
BENTUK KERJASAMA

Perjanjian atau kontrak adalah


suatu peristiwa di mana seorang
atau satu pihak berjanji kepada
seorang atau pihak lain atau di
mana dua orang atau dua pihak itu
saling berjanji untuk melaksanakan
suatu hal (Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Indonesia).

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 36
MENGAPA HARUS PERJANJIAN?
PERJANJIAN, mengandung unsur:
 Perbuatan atau tindakan yang dilaksanakan oleh para pihak untuk melakukan sesuatu yang saling
memperoleh manfaat
 Dilaksanakan oleh dua pihak atau lebih yang maisng-masing memiliki legalitas (Pemda)
 Mengikatkan diri yang masing-masing akan melakukan hal tertentu pada suatu objek yang memberikan
manfaat para pihak

KESEPAKATAN, merupakan
 Suatu kehendak untuk melakukan sesuatusebagai awal untuk merintis (memperispkan) suatu perjanjian
 Belum mempunyai kekuatan mengikat

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 37
BENTUK, SUBJEK, DAN OBJEK KERJASAMA
BENTUK SUBYEK OBJEK

1. PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA 1. PEMDA PROVINSI TUJUAN  Pembinaan dan pengawasan thd
PEMDA PROVINSI TUJUAN DENGAN 2. PEMDA PROVINSI ASAL penyelenggaraan urusan (pilihan)
PEMDA PROVINSI ASAL pelaksanaan trans oleh Pemda Kab/Kota
 Penyelenggaraan urusan pemerintahan
(pilihan) di bidang pelaksanaan trans skala
Provinsi
2. PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA 1. PEMDA KAB/KOTA TUJUAN Penyelenggaraan urusan pemerintahan
PEMDA KAB/KOTA TUJUAN DENGAN 2. PEMDA KAB/KOTA di Prov Asal (pilihan) di bidang pelaksanaan transmigrasi
PEMDA KAB/KOTA ASAL ANTAR sebagai pemda Kab/Kota ASAL skala Kab/Kota
PROVINSI (TINDAK LANJUT PERJANJIAN
KERJASAMA ANTAR PROVINSI)

3. PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA 1. PEMDA KAB/KOTA TUJUAN Penyelenggaraan urusan pemerintahan


PEMDA KAB/KOTA TUJUAN DENGAN 2. PEMDA KAB/KOTA di Prov Tujuan (pilihan) di bidang pelaksanaan transmigrasi
PEMDA KAB/KOTA ASAL DALAM sebagai pemda Kab/Kota ASAL skala Kab/Kota
PROVINSItdk ada perjanjian antar provinsi-nya

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 38
OBJEK KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI

Antar Pemda Provinsi Antar pemda Kab/Kota


1. Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan urusan pelaksanaan
pelaksanaan transmigrasi oleh transmigrasi oleh Pemda Kab/Kota
Pemda Kab/Kota
2. Penyelenggaraan urusan
pelaksanaan transmigrasi oleh
Pemda Provinsi
Pasal 7 Permedes 12/2017 Pasal 9 Permendes 12/2017

Setelah RKT ditetapkan Setelah ada Perjanjian Antar


menjadi KT (Pasal 8) prov dan telah tersedia RSKP, RD-
KPB, dan RTSP (Pasal 10)

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 39
SETIAP KT DAPAT DI KERJA SAMAKAN DENGAN SATU ATAU LEBIH
PEMDA PROVINSI

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 40
OBJEK KERJASAMA ANTAR KAB/KOTA
 Penyelenggaraan urusan pemerintahan pilihan di bidang PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
oleh Kab/kota

UU No. 23/2014 ttg


PEMDA

Pasal 9 Permendes 12/2017

a. Urusan pelaksanaan transmigrasi yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota;


b. Urusan pelaksanaan transmigrasi yang penggunaannya dalam Daerah kabupaten/kota;
c. Urusan pelaksanaan transmigrasi yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah
kabupaten/kota;
d. Urusan pelaksanaan transmigrasi yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan
oleh Daerah kabupaten/kota;

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 41
 Urusan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan oleh
Pemda Kab/Kota:
 SP yang telah tersedia RTSP
 pusat SKP yang telah tersedia RT Pusat SKP, dan
 KPB yang telah tersedia RD-KPB;

 Mencakup sebagian atau keseluruhan kegiatan:


 pelaksanaan pembangunan SP dan/atau pembangunan pusat SKP,
dan/atau pembangunan KPB;
 pelaksanaan fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigran;

kerjasama antar
 pelaksanaan pengembangan SP dan/atau pengembangan pusat SKP
dan/atau pengembangan KPB;

kab/kota
Obyek
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 42
TUGAS MASING-MASING PEMDA PROVINSI DALAM
KERJASAMA TRANS
NO PROV TUJUAN PROV ASAL
1. Sosialisasi, advokasi, pengaturan, fasilitasi, dan mediasi persiapan kerjasama
2. Fasilitasi dan/atau pelaksanaan perencanaan
kawasan trans
3. Menyediakan data dan informasi rinci kawasan Bersama Pemkab/Kota menetapkan alokasi SP yang
yang dikerjasamakan dilengkapi dengan peta dikerjasamakan antar Kab/Kota
detail kawasan
4. Bersama Pemkab/Kota masing-masing melaksanakan mediasi dan fasilitasi kerjasama s/d penanda-tanganan
naskah perjanjian kerjasama antar Kab/Kota
5. Pengendalian dan pengawasan terhadap proses Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pelaksanaan pembangunan SP penyiapan catrans dan FASPINTRANS
6. Fasilitasi pelatihan catrans
7. Fasilitasi proses perpindahan dan penempatan di Fasilitasi proses perpindahan di wilayahnya
wilayahnya
8. Dukungan pengembangan kawasan Pemberian bantuan pengembangan

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 43
TUGAS MASING-MASING KAB/KOTA DALAM
KERJASAMA TRANSMIGRASI
NO KAB/KOTA TUJUAN KAB/KOTA ASAL
1. Penyediaan informasi rinci tentang SP Penyediaan informasi rinci tentang Catrans
yang dikerjasamakan
2. Penyediaan permukiman di SP yang Peyediaan catrans sesuai kriteria dan standar
dikerjasamakan kompetensi yang ditetapkan Pemkab/Kota
tujuan
3. Penetapan kriteria dan standar Pelatihan catrans berdasarkan kriteria dan
kompetensi SDM catrans standar kompetensi yang ditetapkan
4. Fasilitasi penempatan dan konsolidasi Fasilitasi perpindahan transmigran
5. Pengembangan permukiman dan Pemberian bantuan pengembangan SP
kawasan

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 44
KERJASAMA ANTAR PEMKAB/KOTA
Di SP BARU
Kab/Kota A Kab/Kota B

LAH AN KONSERVASI

LU II

LU II
LAH AN U SAH A I
 Paling banyak 1 SP kerjasama dengan
tiga Kab/Kota, sekurang-kurangnya
LU II

PEKARANG AN D AN RUM AH

Lahan
ke SP lain
pengembangan

LAH AN U SAH A II

Makam
Tanah Kas D es a
FU
FU
F
U

LAH AN USAH A II
25 Keluarga per Kab/Kota
Jalan Lingkungan Primer

LU II

LU II

ke SP lain

LP : 25 m
75/ 100 m FU : 8 – 12 H a
LU I :

100 m 100 m
100 m 100 m

Pddk Setempat Kab/Kota C

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 45
KERJASAMA ANTAR PEMKAB/KOTA
Di SP-PUGAR

Kab/Kota A

LAHAN USAHA

Pemugaran Sekurang-kurangnya
permukiman ke SP lain 25 Kel setiap
FU

penduduk setempat Kab/kota Asal


konservasi

Kampung dipugar Pecahan KK Dukpat Trans dr drh lain Kab/Kota B

Pecahan KK
penduduk setempat
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 46
TUGAS KEMENDES, PDT&TRANS
Penyelenggaraan transmigrasi skala nasional, yang meliputi:

1. Menetapkan kebijakan dan regulasi s/d SOP


2. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
3. Melaksanakan motivasi, koordinasi, mediasi, dan advokasi
4. Memberikan pelayanan
5. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan
6. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan transmigrasi lintas provinsi

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 47
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah)

ABSOLUT PEMERINTAHAN UMUM KONKUREN


Sepenuhnya kewenangan Pemerintah Kewenangan Presiden sbg Kepala Urusan bersama Pusat-Prov-Kab/Kota
Pusat (Ps 9 ayat (2) Pemerintahan (Ps 9 ayat (5) (Ps 9 ayat (3)

1. Politik Luar Negeri PILIHAN WAJIB


2. Pertahanan 1. Kelautan dan perikanan
3. Keamanan 2. Pariwisata
4. Yustisi 3. Pertanian Terkait Pelayanan Dasar Tdk terkait Pelayanan Dasar
5. Moneter dan fiskal nasional 4. Kehutanan (1) Tenaga kerja, (2) Pemberdayaan
1. Pendidikan
6. Agama 5. Energi dan sumberdaya mineral perempuan, (3) pangan, (4) pertanahan, (5)
2. Kesehatan
6. Perdagangan lingkungn hidup, (6) adm kependudukan
3. PU dan Tata Ruang
7. Perindustrian dan pencatatan sipil, (7) pemberdayaan
1. Dilaksanakan sendiri 4. Perumahan rakyat dan
8. Transmigrasi masyarakat dan Desa, (8) pengendalian
2. Dekonsentrasi kawasan permukiman
penduduk dan KB, (9) perhubungan, (10)
3. Tugas Pembantuan 5. Ketenteraman, ketertiban komunikasi dan informatika, (11) Koperasi
umum, dan perlindungan UKM, (12) penanaman modal, (13) pemuda
masyarakat dan olah raga, (14) statistik, (15)
6. Sosial persandian, (16) kebudayaan, (17)
perpustakaan, dan (18) kearsipan
SPM

Dilaksanakan berpedoman NSPK


yang ditetapkan oleh Pemerintah
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 48
UU 23/2014

bentuk NSPK adalah Peraturan Menteri


11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 49
11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 50
MEKANISME PELAKSANAAN KERJASAMA

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 51
Untuk kepentingan Nasional Dirjen dpt
DITJEN memprakarsai
PKP2TRANS
MEDIASI

POKOK-POKOK
PIKIRAN

PEMDA PROV
PEMDA PROV ASAL
TUJUAN Komunikasi antar Provinsi

PEMDA KAB/KOTA PEMDA KAB/KOTA


TUJUAN Komunikasi anta Kab/Kota ASAL

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 52
POKOK-POKOK PIKIRAN MEMUAT
1. Subyek perjanjian kerjasama;
2. Obyek perjanjian kerjasama;
3. Tujuan dan sasaran kualitatif dan kualtitatip yang akan dicapai
dalam perjanjian kerjasama;
4. Kegiatan yang akan menjadi ruang lingkup perjanjian
kerjasama;Tanggung jawab, hak dan kewajiban para pihak dalam
perjanjian kerjasama;
5. Jangka waktu dan rancangan jadwal pelaksanaan perjanjian
kerjasama; dan
6. Sanksi bagi para pihak yang mengingkari kesepakatan dalam
perjanjian kerjasama;
7. Penyelesaian perselisihan.

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 53
POKOK-POKOK NAKSAH PERJANJIAN KERJASAMA
PIKIRAN ANTAR PROVINSI

1. Pemerintah daerah provinsi yang menjadi subyek kerjasama;


2. Urusan pemerintahan di bidang pelaksanaan transmigrasi yang menjadi obyek kerjasama
antar pemerintah daerah provinsi;
3. Ruang lingkup kerjasama;
4. Tentatip SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau permukiman dalam KPB tujuan, pemerintah
daerah kabupaten/kota yang akan menjadi subyek kerjasama, dan alokasi jumlah
perpindahan dari masing-masing daerah kabupaten/kota;
5. Tanggung jawab, hak dan kewajiban para pihak;
6. Sanksi bagi para pihak yang mengingkari kesepakatan dalam perjanjian kerjasama;
7. Jangka waktu dan jadwal pelaksanaan kerjasama;
8. Pengakhiran kerjasama;
9. Keadaan memaksa;
10. Penyelesaian perselisihan;

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 54
NAKSAH PERJANJIAN KERJASAMA
ANTAR PROVINSI

PERSIAPAN KERJASAMA ANTAR


KAB/KOTA

 Pemda Kab/Kota Asal dan Tujuan melakukan pembahasan detail urusan


pemerintahan di bidang transmigrasi yang akan menjadi obyek kerjasama
 pokok bahasan detail tentang urusan yang akan menjadi obyek kerjasama paling
sedikit bersumber dari dokumen lengkap RKT, Rencana Rinci SKP atau RD-KPB,
dan RTSP atau RT Pusat SKP yang akan dikerjasamakan;
 Pemda Prov masing-masing bersama Ditjen PKP2Trans melakukan fasilitasi dan
mediasi

Naskah perjanjian kerjasama antar Kab/Kota

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 55
MUATAN PERJANJIAN ANTAR KAB/KOTA
1. nama SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau permukiman dalam KPB yang menjadi obyek kerjasama
dilengkapi dengan informasi tentang letak administratif dan letak teknis yang dituangkan dalam
peta berskala sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2. gambaran obyektif tentang kondisi SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau permukiman dalam KPB
yang dikerjasamakan;
3. standar kompetensi SDM transmigran yang diperlukan di SP, dan/atau Pusat SKP, dan/atau
permukiman dalam KPB yang di kerjasamakan;
4. ruang lingkup kegiatan yang dikerjasamakan;
5. kewenangan, hak dan kewajiban para pihak;
6. pembiayaan;
7. sanksi bagi para pihak yang mengingkari perjanjian kerjasama;
8. jangka waktu kerja sama;
9. pengakhiran kerja sama;
10. keadaan memaksa; dan
11. penyelesaian perselisihan.

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 56
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
 PEMERINTAH (Kemendes, PDT&Trans) membina dan mengawasi
pelaksanaan kerjasama antar PEMDA PROV
 PEMDA PROV, membina dan pengawasi pelaksanaan kerjasama antar
PEMDA KAB/KOTA
 PEMDA KAB/KOTA, melaksanakan kerjasama dalam membangun,
menata persebaran penduduk, dan pengembangan kawasan
transmigrasi

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 57

SANKSI
Bentuk sanksi ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Dalam hal terdapat pihak yang tidak dapat memenuhi kewajiban yang
disepakati dalam perjanjian, Menteri dapat membatalkan perjanjian
kerjasama;
 Pembatalan perjanjian kerjasama tidak menghapus atau
membebaskan dari kewajiban yang belum diselesaikan;

11/03/2019 MirwantoManuwiyoto 58
11/03/2019 Mirwanto 59
DESA KUAT,
INDONESIA HEBAT

Tks Salam Makarti Mukti Tama


TRANSMIGRASI MEMBANGUN INDONESIA
DARI PINGGIRAN

Anda mungkin juga menyukai