Anda di halaman 1dari 19

NAMA : Putra Jaya Hulu

NIM : 160204073
KELAS: 4.1 PSIK / S.VIII

PERTANYAAN
Apabila anda seorang kepala ruangan di ruang rawat inap yang akan mempersiapkan
penilaian akreditasi nasional dan internasional, buat dan jelaskan rancangan Analisa
SWOT !

CONTOH RANCANGAN SWOT.

A. Analisis SWOT 
Menurut Kurtz (2008,45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik
yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external. Menurut
Kurtz (2008,46), step dari SWOT analisis dapat dilihat pada gambar 

Gambar  Step dari SWOT analisis menurut Kurt (2008,46)

Menurut Pearce and Robinson (2003,134), analisis SWOT perlu dilakukan karena
analisa SWOT untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi
eksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana
ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.
Menurut Wikipedia, analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari
kekuatan/strengths, kelemahan/weaknesses, kesempatan/opportunities, dan
ancaman/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

1
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Menurut Robert W.Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan
eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor
lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength
(S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan
sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut
sebagai analisis SWOT.
Menurut Thompson (2008,97), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat
bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan
sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa
depan agar lebih baik lagi.
Menurut Fred David (1997,134), analisa SWOT adalah adalah metode perencanaan
strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab oleh analisa SWOT yaitu sebagai
berikut:
1. Strengths/ kekuatan
1) Apa keuntungan yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan anda?
2) Kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh organisasi atau perusahaan anda
lebih baik daripada yang bisa dilakukan oleh organisasi atau perusahaan lain?
3) Sumber daya unik atau berbiaya apa yang organisasi atau perusahaan yang
anda miliki dan organasi atau perusahaan lain tidak punya?
4) Apa yang orang lihat dalam pasar anda sebagai kekuatan anda?
5) Faktor apa saja yang membuat anda bisa mencapai penjualan produk yang
tinggi selama ini?
2. Weakness/kelemahan
1) Apa yang sebenarnya bisa anda tingkatkan?
2) Apa yang seharusnya bisa anda hindari?
3) Apa yang dilihat oleh orang-orang dipasar anda sebagai kelemahan anda?

2
4) Faktor apa saja yang membuat penjualan anda lebih rendah dari orang lain?
3. Opportunities/ Peluang
1) Apa peluang bagus yang sedang anda hadapi saat ini?
2) Trend menarik apa yang sedang menjadi perhatian anda saat ini?
4. Threats/ Ancaman
1) Apa rintangan yang anda hadapi?
2) Apa yang dilakukan oleh kompetitor anda yang seharusnya membuat anda
khawatir?
3) Apakah spesifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, produk, atau pelayanan
anda telah berubah?
4) Apakah perkembangan teknologi mengancam keberadaan anda?
5) Apakah anda memiliki masalah dengan cash-flow finansial anda?
6) Apakah ada kelemahan anda yang benar-benar bisa berubah menjadi ancaman
bagi anda?
B. Strategi SWOT
Para analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal mencocokan
perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa kompetitif lingkungan di
mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut dibuat berdasarkan perumusan
strategi dan seleksi yaitu:
1. Kekuatan/Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage.
2. Kelemahan / Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu Rumah Sakit bersaing dengan
Rumah Sakit lain.
3. Peluang / Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
Rumah Sakit untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.
4. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
Rumah Sakit.

Sebuah Rumah sakit tidak selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan
karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik

3
untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan
mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan
cara mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti. Untuk mengembangkan
strategi yang mempertimbangkan profil SWOT,SWOT matriks (juga dikenal sebagai
TOWS Matrix) ditunjukkan pada Gambar

Gambar SWOT / TOWS Matrix:


1. S-O strategi : mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan.
2. W-O strategi : mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.
3. S-T Strategi : mengidentifikasi cara untuk Rumah Sakit dapat menggunakan
kekuatan untuk mengurangi ancaman luar.
4. W-T strategi : membuat rencana pencegahan ancaman luar karena kelemahan dari
Rumah Sakit

C. Langkah-langkah Analisa SWOT


Adapun langkah-langkah dalam menganalisa SWOT adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kelemahan dan ancaman yang mendesak
2. Indentifikasi kekuatan dan peluang yang relevan
3. Masukkan kelemahan serta ancaman dan kekuatan serta peluang dalam pola
analisis
4. Perumusan strategi penanganan kelemahan dan ancaman
5. Skala prioritas penanganan

4
Saran untuk melakukan analisis SWOT yaitu:
Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgent untuk diatasi
secara umum pada semua komponen.
Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya
mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi terlebih dahulu pada
langkah 1.
Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan langkah 2) kedalam
bagan deskripsi SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan atau jika
terlalu banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukkan,
proses, dan keluaran.
Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang dapat direkomendasikan
untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan,
dan pengembangan lebih lanjut.
Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah
suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.

5
CONTOH
Visi : Menjadi Ruang rawat inap dengan mengedepankan pelayanan kesehatan yang
prima tahun tahun 2022
Misi : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatn untuk kepuasan pelanggan.
Falsafah :
1. Kualitas pelayanan kesehatan tujuan utama
2. Kepuasan pelanggan paling utama
3. Pegawai modal utama
4. Kerjasama kunci utama
Motto : Mitra anda menuju sehat

3.1 Pembobotan
1. Pelayanan = 35%
2. Organisasi dan SDM = 25%
3. Keuangan = 20%
4. Sarana dan Prasarana = 20%

3.2 Skala Rating


1. Sangat kuat =5
2. Kuat =4
3. Cukup =3
4. Lemah =2
5. Sangat lemah = 1

6
Tabel 3.1
ANALISIS SWOT FAKTOR INTERNAL
No. Faktor Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Pelayanan 1. Sebagian perawat 1. Ronde keperawatan belum
memiliki pengetahuan dilakukan di ruangan rawat
cukup dan sebagian inap bedah kelas 3.
lagi memiliki 2. Di ruangan rawat inap bedah
pengetahuan baik kelas 3 belum dilakukan
tentang ronde sentralisasi obat dikarenakan
keperawatan belum tersedianya tempat
2. Sebagian besar perawat yang memadai
memiliki pengetahuan 3. Tidak tersedianya leaflet
cukup tentang yang berguna bagi pasien
sentralisasi obat sebelum pulang
3. Ruang rawat inap 4. Format discharge planning
bedah kelas 3 telah sudah ada namun belum
melaksanakan disosialisasikan
discharge planning 5. Ruang rawat inap bedah
4. Sebagian besar perawat kelas 3 sudah memiliki
memiliki pengetahuan format supervise namun
cukup tentang dalam pelaksanaannya
persiapan pasien belum disupervisi dan
pulang formatnya belum berjalan
5. Sebagian besar perawat 6. Pendokumentasian yang
memiliki pengetahuan belum diisi secara lengkap
cukup tentang 7. Penerapan timbang terima
supervise belum dilakukan secara
6. Perawat ruangan rawat konsisten
inap bedah kelas 3 8. Penataan ruangan di ruang
mencuci tangan dengan inap bedah kelas 3 belum
aseptic optimal
7. Kewaspadaan
menyeluruh dilakukan
kepada setiap pasien

7
tanpa memandang
status infeksinya
8. Mencuci tangan selalu
di sarana air mengalir
atau handsanitizer
9. Perawat ruangan
memiliki APD
10. Penerapan metode tim
menggunakan tipe
kepemimpinan
demokrasi
11. Sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan
cukup tentang metode
tim
12. Di ruang inap bedah
kelas 3 sudah terdapat
struktur organisasi

2. Organisasi dan 1. Terdapat struktur 1. Kepuasan perawat dalam


SDM organisasi ruangan dan fasilitas dan pemberian
sudah direalisasikan insentif di ruangan masih
2. Latar belakang kualitas kurang
pendidikan perawat dan 2. Tingkat ketergantungan
kualifikasi perawat pasien di ruang bedah
sudah memadai didominasi oleh partial care
3. Memiliki penataan 3. Beban kerja perawat yang
uraian tugas masih kurang
berdasarkan
persyaratan
4. Jumlah rata-rata
ketenagakerjaan per
hari memadai
5. Komunikasi dari

8
seluruh jumlah
ketenagakerjaan sudah
terjalin dengan baik
dengan metode
pengambilan keputusan
secara musyawarah
3. Keuangan 1. Biaya pembangunan 1. Tidak ada remunirasi dan
dan perawatan gedung anggaran untuk setiap
didapat dari APBD,RS tindakan di ruangan
dan Pemprov 2. Belum adanya sistem sistem
2. Pendanaan alat pembagian insentif
didapatkan dari RS
3. Pengajuan kebutuhan
alat ruangan oleh Karu
4. Sumber dana alkes di
ruangan berasal dari
RS
5. Anggaran khusus
pemeliharaan alkes
diajukan ke pihak RS
6. Gaji karyawan
didapatkan dari RS
setiap bulan
7. Insentif dibagikan
sesuai dengan
golongan
8. Adanya ASKES bagi
karyawan
9. Adanya tunjangan hari
raya
4. Sarana dan 1. Alat medis 1. Alat tenun di ruangan sangat
Prasarana keperawatan di ruangan tidak sesuai dengan standar
cukup sesuai dengan DEPKES
standar DEPKES 2. Tidak terdapat fasilitas

9
2. Alat penunjang dalam ruang tindakan
kondisi layak pakai
3. Alat tulis kantor
tersedia dengan baik
4. Fasilitas untuk pasien
cukup memadai
5. Ruang penunjang
sudah lengkap
6. Buku SOP dan SAK
sudah lengkap
7. Fasilitas tempat tidur di
ruangan dalam keadaan
layak pakai

Tabel 3.2
ANALISIS SWOT FAKTOR EKSTERNAL
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (threats)
1 Pelayanan 1. Adanya rumah sakit 1. Adanya rumah sakit
yang belum menerapkan yang sudah menerapkan
MPKP MPKP dengan benar
2. Menjadi rumah sakit 2. Adanya rumah sakit
rujukan dengan yang menggunakan
mengedepankan SIM keperawatan
pelayanan prima
2 Keuangan 1. Ada alokasi dana untuk

10
pengembangan
pendidikan formal bagi
perawat
2. Adanya alokasi dana
untuk pelatihan bagi
perawat
Adanya dana APBD

Tabel 3.3
HASIL ANALISIS SWOT
(Analisis Kekuatan)
No Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket.
(b) (c) (axbxc)
1. Pelayanan 35% 1. Sebagian perawat 4 1.37
memiliki pengetahuan
cukup dan sebagian lagi
memiliki pengetahuan
baik tentang ronde
keperawatan
2. Sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan 3
cukup tentang sentralisasi
obat
3. Ruang rawat inap bedah
kelas 3 telah
melaksanakan discharge 4
planning
4. Sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan
cukup tentang persiapan 4
pasien pulang
5. Sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan
cukup tentang supervisi

11
6. Perawat ruangan rawat 5
inap bedah kelas 3
mencuci tangan dengan
aseptic
7. Kewaspadaan 4
menyeluruh dilakukan
kepada setiap pasien
tanpa memandang status
infeksinya 4
8. Mencuci tangan selalu di
sarana air mengalir atau
handsanitizer
9. Perawat ruangan
memiliki APD 4
10. Penerapan metode tim
menggunakan tipe
kepemimpinan demokrasi 4
11. Sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan 3
cukup tentang metode tim
12. Di ruang inap bedah
kelas 3 sudah terdapat
struktur organisasi 3

2. Organisasi&SDM 25% 1. Terdapat struktur 5 1.05


organisasi ruangan dan
sudah direalisasikan
2. Latar belakang kualitas
pendidikan perawat dan 4

12
kualifikasi perawat sudah
memadai
3. Memiliki penataan uraian
tugas berdasarkan
persyaratan 4
4. Jumlah rata-rata
ketenagakerjaan per hari
memadai
5. Komunikasi dari seluruh 4
jumlah ketenagakerjaan
sudah terjalin dengan
baik dengan metode 4
pengambilan keputusan
secara musyawarah

3. Keuangan 20% 1. Biaya pembangunan dan 4 0.88


perawatan gedung didapat
dari APBD,RS dan
Pemprov 4
2. Pendanaan alat
didapatkan dari RS
3. Pengajuan kebutuhan alat 4
ruangan oleh Karu
4. Sumber dana alkes di
ruangan berasal dari RS 4
5. Anggaran khusus
pemeliharaan alkes
diajukan ke pihak RS 4
6. Gaji karyawan
didapatkan dari RS setiap

13
bulan 5
7. Insentif dibagikan sesuai
dengan golongan
8. Adanya ASKES bagi 5
karyawan
9. Adanya tunjangan hari
raya 5

4. Sarana&Prasarana 20 % 1. Alat medis keperawatan 3 0.83


di ruangan cukup sesuai
dengan standar DEPKES
2. Alat penunjang dalam
kondisi layak pakai
3. Alat tulis kantor tersedia 5
dengan baik
4. Fasilitas untuk pasien 5
cukup memadai
5. Ruang penunjang sudah 3
lengkap
6. Buku SOP dan SAK 4
sudah lengkap
7. Fasilitas tempat tidur di 5
ruangan dalam keadaan
layak pakai 4

Tabel 3.4
HASIL ANALISIS SWOT
(Analisis Kelemahan)
No. Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket

14
(b) (c) (axbxc) .
1. Pelayanan 35% 1. Ronde keperawatan 3 1.31
belum dilakukan di
ruangan rawat inap
bedah kelas 3.
2. Di ruangan rawat inap 4
bedah kelas 3 belum
dilakukan sentralisasi
obat dikarenakan
belum tersedianya
tempat yang memadai
3. Tidak tersedianya 5
leaflet yang berguna
bagi pasien sebelum
pulang
4. Format discharge 4
planning sudah ada
namun belum
disosialisasikan
5. Ruang rawat inap 3
bedah kelas 3 sudah
memiliki format
supervise namun dalam
pelaksanaannya belum
disupervisi dan
formatnya belum
berjalan
6. Pendokumentasian 4
yang belum diisi secara
lengkap
7. Penerapan timbang 3
terima belum dilakukan
secara konsisten
8. Penataan ruangan di

15
ruang inap bedah kelas 4
3 belum optimal
2. Organisasi&SDM 25% 1. Kepuasan perawat 4 1
dalam fasilitas dan
pemberian insentif di
ruangan masih kurang
2. Tingkat ketergantungan 3
pasien di ruang bedah
didominasi oleh partial
care
3. Beban kerja perawat
yang masih kurang 5

3. Keuangan 20% 1. Tidak ada remunirasi 5 1


dan anggaran untuk
setiap tindakan di
ruangan
2. Belum adanya sistem 5
sistem pembagian
insentif
4. Sarana&Prasarana 20% 1. Alat tenun di ruangan 5 1
sangat tidak sesuai
dengan standar
DEPKES
2. Tidak terdapat fasilitas 5
ruang tindakan

TABEL 3.5
HASIL ANALISIS SWOT
(Analisis Peluang)
No Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket.
. (a) (b) (c) (axbxc)

16
1. Pelayanan 35% 1. Adanya rumah sakit 4 1.57
yang belum menerapkan
MPKP
2. Menjadi rumah sakit
rujukan dengan 5
mengedepankan
pelayanan prima
2 Keuangan 20% 1. Ada alokasi dana untuk 5 1
pengembangan
pendidikan formal bagi
perawat
2. Adanya alokasi dana 5
untuk pelatihan bagi
perawat
3. Adanya dana APBD 5

TABEL 3.6
HASIL ANALISIS SWOT
(Analisis Ancaman)
No Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket.
. (a) (b) (c) (axbxc)
1. Pelayanan 35% 1. Adanya rumah sakit 4 1.57
yang sudah
menerapkan MPKP
dengan benar
2. Adanya rumah sakit 5
yang menggunakan
SIM keperawatan

TABEL 3.7
REKAPITULASI PEHITUNGAN
No. Uraian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Ket
1 Pelayanan 1.37 1.31 1.57 1.57
2 SDM dan 1.05 1
Organisasi

17
3 Keuangan 0.88 1 1
4 Sarana dan 0.83 1
Prasarana
Jumlah 4.13 4.31 2.57 1.57

ANALISIS SWOT
Sumbu X (S-W) = 4.13 - 4.31= -0.18
Sumbu Y (O-T) = 2.57 – 1.57 = 1

Matrik Posisi Organisasi Ruang rawat inap

S-W = -0.18

O-T = 1

18
19

Anda mungkin juga menyukai