Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGARUH HUBUNGAN INTERNASIONAL


TERHADAP PEMBANGUNAN BANGSA

DISUSUN OLEH:

 RARA SINTIA WIDA


 RISDO ALPANI
 FAIZ DWI NUGROHO
 RISKA FITRI AZIZAH
 SALWA AFIFA
Pengaruh hubungan internasional terhadap pembangunan bangsa

Menurut sumber
https://www.academia.edu/28281059/Pengaruh_hubungan_internasional_terhadap_pembangunan
_bangsa_NAMA_KELOMPOK_at_BULLET_PUTRI_RISKY_at_BULLET_TIKA_SUCI_RAMADANI

Dampak Pelaksanaan Pembangunan Indonesia dalam Teoritisasi Hubungan Internasional

Sebagai salah satu anggota masyarakat internasional, Indonesia pasti akan menjalin hubungan
dengan berbagai negara yang ada di dunia demi memenuhi kebutuhan dan kepentingan
nasional negaranya. Tidak dapat dipungkiri, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
juga sangat bergantung pada negara-negara yang lebih maju dalam berbagai bidang, seperti
dalam bidang sosial, politik, militer, ilmu pengetahuan, teknologi, dan terutama dalam bidang
ekonomi yang erat kaitannya dengan tujuan negara untuk mensejahterakan rakyat. Atas dasar
itulah kemudian Indonesia menjalin relasi dengan negara-negara yang ada di dunia, utamanya
dengan negara maju.

Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat erat kaitannya dengan pelaksanaan


program pembangunan yang diterapkan pemerintah, yang di dalamnya terjadilah suatu
modernisasi, industrialisasi, dan globalisasi, yang kemudian memunculkan suatu
ketergantungan (dependency) antara Indonesia dengan Amerika Serikat, dan munculnya
sebuah sistem dunia (world system).

Dampak pembangunan, yaitu globalisasi, telah terjadi di berbagai aspek kehidupan


kita, mulai dari bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, juga teknologi informasi. Globalisasi
merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.[1] Globalisasi merupakan
suatu keadaan di mana antara negara satu dengan yang lainnya semakin terikat.
Dalam hubungan internasional, fenomena globalisasi ini memunculkan teori Neo-
liberal internasionalisme. Teori ini cenderung menggunakan istilah globalisasi dalam berbagai
pengertian positif karena memicu tumbuh kembang ekonomi suatu secara lebih baik melalui
perdagangan (commerce) danfree trade yang diharapkan merupakan ladang subur bagi benih-
benih perdamaian dan akan terjalinmutual understanding. Mutual understanding inilah yang
oleh neo-liberal internasionalisme menjadi faktor kunci mencegah perang.

Sebagai contoh dampak globalisasi di Indonesia misalnya dalam ranah budaya, seni
musik, ataupun seni tari yang populer di kalangan anak muda di Indonesia adalah yang
berasal dari Amerika, seperti musik hiphop, rock, jazz, pop, breakdance, dan lain sebagainya.
Tak hanya di dunia seni, fashion dan makanan yang berasal dari Amerika Serikat juga sudah
menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia dan menunjukkan kelas sosialnya.
Dalam bidang teknologi, teknologi internet telah menjadi kebutuhan di Indonesia, begitupun
gadget-gadget lainnya yang menyajikan fitur-fitur canggih. Selain itu dampak globalisasi di
bidang perdagangan misalnya dengan adanya perdagangan internasional.

Seperti yang terlihat dalam kenyataannya, globalisasi didominasi oleh negara adidaya
—yaitu Amerika Serikat—yang mengendalikan negara-negara kecil dan membuatnya
semakin tidak berdaya. Sekilas, konsep globalisasi hampir sama dengan konsep teori
dependensi yang meyakini adanya penindasan dari negara maju pada negara kecil dengan
memanfaatkan ketergantungan mereka. Inilah yang juga terjadi pada kebanyakan negara
berkembang, termasuk Indonesia.

Dependensi adalah suatu hubungan yang terjalin antara negara dunia ketiga yang
merupakan kumpulan dari negara berkembang dan cenderung miskin dengan negara-negara
maju dan kuat. Jadi yang dimaksud di sini adalah adanya pengaruh dari pihak luar atau asing
yang mengakibatkan terganggunya sistem ekonomi suatu negara dan memunculkan
penindasan dari negara yang kuat ke negara yang lemah. Pengaruh asing yang dimaksud bisa
dalam bidang ekonomi, politik, teknologi, maupun budaya.

Contoh pengaruh dari luar dalam bidang ekonomi misalnya adalah penanaman modal
asing berupa perusahaan multinasional atau MNC. Dengan adanya MNC, kemudian akan
selalu diikuti dengan adanya transfer teknologi yang justru semakin memudahkan masuknya
budaya asing ke suatu negara, misalnya gaya hidup, seni, dan lain sebagainya. Hal ini
kemudian lebih dikenal sebagai westernisasi.
Salah satu hal yang sangat menunjukkan adanya ketergantungan Indonesia dengan
Amerika Serikat adalah keberadaan MNC dari Amerika Serikat yang seakan menggeser posisi
Indonesia sebagai tuan rumah. MNC-MNC itulah yang mengebor minyak ataupun barang
tambang lain di Indonesia dan mengolahnya dan menikmati keuntungan yang tinggi,
sedangkan Indonesia tidak mendapat keuntungan yang sebanding dan selayaknya sebagai
pemilik sumber daya. Hal ini terjadi karena Indonesia belum mampu mengolah sumber daya
yang ada sehingga membutuhkan bantuan-bantuan asing untuk mengolahnya. Indonesia
Selama ini hanya menjadi pengekspor bahan-bahan mentah (komoditi) ke luar negeri,
yang kemudian diolah sedemikian rupa menjadi barang siap (manufactured) dan Indonesia
harus membeli lagi hasil barang jadinya dengan harga yang lebih mahal. Ini jelas merugikan
Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia juga membutuhkan cukup dana untuk menyeimbangkan neraca
pembayarannya yang diperoleh dari hutang luar negeri, yang berasal dari IMF ataupun bank
dunia yang kemudian mengakibatkan krisis hingga saat ini.

Asal muasal hutang luar negeri adalah pada masa Perang Dunia II, yang pada saat itu
banyak negara yang mengalami kehancuran akibat perang, terutama bagi negara dunia ketiga
yang masih dalam tahap berkembang dan miskin. Amerika Serikat saat itu muncul sebagai
negara pemenang perang dan menjadi negara super power kemudian menawarkan berbagai
bantuan untuk memperbaiki keadaan dan memperlancar pembangunan infrastruktur di negara-
negara tersebut termasuk bagi Indonesia. Ketika Soekarno digulingkan oleh Soeharto pada
tahun 1965, Indonesia menerima bantuan untuk membantu pemulihan ekonomi dalam bentuk
hutang dari IMF, dan menyebabkan krisis karena hutang luar negeri Indonesia yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Indonesia mengalami ketergantungan karena adanya


monopoli modal asing, pembiayaan dari modal asing, transfer teknologi yang justru
menguntungkan asing, dan berbagai dominasi asing di sektor ekonomi, perbankan, politik,
dan pendidikan yang semakin menyengsarakan Indonesia.
Dalam perkembangannya kemudian muncul teori yang merupakan kritik dari teori
dependensi, yaitu teori sistem dunia (world system theory). Menurut teori ini, sistem kapitalis
telah mancakup seluruh negara di dunia tanpa kecuali dan telah memunculkan
interdependensi antara dua negara atau lebih yang saling bekerja sama. Teori ini menganggap
bahwa tidak ada negara yang bisa melepaskan diri dari sistem kapitalis.

Kapitalisme pada awalnya hanya merubah cara produksi yang digunakan untuk
konsumsi sendiri menjadi produksi untuk menjual, dan kemudian berkembang menjadi
liberalisme, individualisme, komersialisme dan pasar bebas. Kapitalisme pada kenyataannya
tidak hanya merubah sistem ekonomi saja tapi juga struktur kehidupan masyarakat dan bentuk
negara. Adanya ketergantungan Indonesia terhadap Amerika Serikat, juga ketidakmampuan
Indonesia untuk melepaskan diri dari sistem kapitalis yang mendunia membawa dampak yang
sangat signifikan terhadap pembangunan di Indonesia.
Daftar pustaka

https://www.academia.edu/28281059/Pengaruh_hubungan_internasional_terhadap_pembangunan
_bangsa_NAMA_KELOMPOK_at_BULLET_PUTRI_RISKY_at_BULLET_TIKA_SUCI_RAMADANI

Anda mungkin juga menyukai