Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA TEKNIK LISTRIK SEMESTER III

No. Percobaan :3

Judul : Karakteristik Dioda

Grup : 06

Nama Praktikan : Abuzar Alghifari (1317020022)

Nama Partner : Dea Dwi Lestari (1317020658)

Malik Fajar (1317020008)

Kelas : TL – 3A

Tanggal Percobaan : 23 Oktober 2018

Tanggal Penyerahan : 6 November 2018

Program Studi : TEKNIK LISTRIK

Jurusan : ELEKTRO

Nilai :

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2016
BAB III

KARAKTERISTIK DIODA

III.1. TUJUAN

Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :

a. Menggambarkan karakteristik V-I dioda germanium, silikon dan zener

b. Menentukan tegangan cut in (VC)

c. Menghitung Resistansi statis (Rs)

d. Menghitung Resistansi dinamis (Rd)

e. Menampilkan karakteristik dioda secara langsungdengan mempergunakan osiloskop

F. Membandingkan parameter dioda germanium, dioda silikon, dan dioda zener

III.2. DASAR TEORI

Kita dapat menyelidiki karakteristik statik dioda, dengan cara memasang dioda seri dengan
sebuah catu daya dc dan sebuat resistor. Kurva karakteristik statik dioda merupakan fungsi dari arus
ID (arus yang melalui dioda) terhadap tegangan VD (beda tegangan antara titik a dan b)
(lihat gambar 1 dan gambar 2)

(a) (b)

Gambar 3.1 (a) Rangkaian Dioda; (b) Karakteristik

Karakteristik statik dioda dapat diperoleh dengan mengubah VDD lalu mengukur tegangan dioda
(VD) dan arus yang melalui dioda (ID). Bila harga VDD diubah, maka arus ID dan tegangan VD akan
berubah pula. Jika anoda berada pada tegangan lebih tinggi dari pada katoda (VD) positif dioda
dikatakan mendapat bias forward atau bias maju. Bila VD negatif disebut bias reserve atau bias
mundur. Pada gambar 3.1, VC disebut cut-in-voltage atau tegangan hidup, IS arus saturasi dan VPIP
adalah peak-inverse voltage. Bila kita mempunyai karakteristik statik dioda dan kita tahu harga VDD
dan RL, maka harga arus ID dan VD dapat kita tentukan berikut. Dari gambar 3.1.

VDD = VD + (I.RL) atau I = VD + VDD


RL RL
III.2.1 DC atau Resistansi statik dioda

Aplikasi tegagangan DC pada rangkaian yang berisi dioda semikonduktor akan menghasilkan
titik operasi pada kurva karakteristik yang tidak akan berubah terhadap waktu atau disebut resistansi
statis. Resistansi statis dioda pada titik operasi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Gambar 3.2 Menentukan restansi statik pada titik operasi

III.2.2 AC atau Resistansi dinamis dioda

Pada input sinusoidal terjadi variasi input yang akan menggerakan titik operasi naik dan turun
pada daerah karakteristik dan menetapkan perubahan yang spesifik pada arus dan tegangan seperti
pada gambar 3.3. Jika tidak ada variasi sinyal, titik operasi adalah Q-point.

Gambar 3.3 Definisi resistansi dinamik

Garis lurus membentuk tangen pada kurva melalui Q-point seperti pada gambar 3.4, akan menentukan
resistansi dinamik dari karakteristik dioda. Resistansi dinamik dioda dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut :

r ΔV D
D=
ΔI D

Dimana Δ menandakan perubahan nilai


Id

Vd
Gambar 3.4. Menentukan resistansi dinamik pada titik Q

III.3. DAFTAR PERALATAN

1. Power Supply DC
2. Power Supply AC
3. Osiloskop
4. Multimeter
5. Dioda germanium, silikon dan zener
6. Resistor 100Ω

III.4. DIAGRAM RANGKAIAN

Diagram Rangkaian
V V

A A

100Ω

100Ω
Vs Vs

(1) (2)

OSC

CH1
100Ω

Vs

CH2

(3)

III.5. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, pergunakanlah dioda germanium . Catatlah hasil


pengukuran pada tabel 1 !
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 2, pergunakanlah dioda germanium, Catatlah hasil
pengukuran pada tabel 1 !
3. Ulangi prosedur 1 dan 2 pergunakanlah dioda silikon, catatlah hasil pengukuran pada tabel 2 !
4. Ulangi prosedur 1 dan 2 pergunakanlah dioda zener, catatlah hasil pengukuran pada tabel 3 !
5. Buatlah rangkaian seperti gambar 3, Hidupkanlah osiloskop pada format DISPLAY X-Y,
naikkanlah tegangan sumber DC secara perlahan-lahan sampai maksimum. Gambarkanlah
pada kertas grafik yang nampak pada layar ! Pergunakanlah dioda germanium, silikon dan
zener secara bergantian.

III. 6. PERTANYAAN DAN TUGAS

1. Berapakah nilai tegangan cut in dioda silikon, dioda germanium dan dioda zener?
2. Hitunglah nilai resistansi statik (Rs) dan dinamik (Rd) dioda silikon dan dioda germanium
pada saat bias maju di 2mA !
3. Adakah perbedaan antara dioda silikon, dioda germanium, dan dioda zener ? Jika ada
sebutkan percobaan tersebut !
III.7. TABEL EVALUASI

Tabel 1: Dioda Germanium

Bias Maju (Forward) Bias Mundur (Reverse)


Vs VD ID (mA) Keterangan Vs VD ID (mA) Keterangan
- - 0 - 0 1,1x10-3
0,3 V 0,25 V 0,5 0,98 V 1 3,7x10-3
0,67 V 0,5 V 2 1,93 V 2 5,7x10-3
1,31 V 0,85 V 5 2,95 V 3 7,7x10-3
1,71 V 1,05 V 7 3,89 V 4 9,7x10-3
2,8 V 1,35 V 10 4,9 V 5 0,0119
3,15 V 1,74 V 15 5,8 V 6 0,0138
4V 2,1 V 20 6,8 V 7 0,0159
5,55 V 2,7 V 30 7,8 V 8 0,0181
7,05 V 3,2 V 40 8,79 V 9 0,0201
8,4 V 3,6 V 50 9,78 V 10 0,0223

Tabel 2: Dioda Silikon

Bias Maju (Forward) Bias Mundur (Reverse)


Vs VD ID (mA) Keterangan Vs VD ID (mA) Keterangan
- - 0 - 0 10-4
0,56 V 0,55 V 0,5 0,9 V 1 1,8x10-3
0,78 V 0,6 V 2 1,8 V 2 3,4x10-3
1,13 V 0,65 V 5 2,975 V 3 5,2x10-3
1,34 V 0,675 V 7 3,975 V 4 7,1x10-3
1,62 V 0,7 V 10 4,95 V 5 8,6x10-3
2,19 V 0,73 V 15 5,95 V 6 0,0103
2,65 V 0,75 V 20 6,96 V 7 0,0122
3,7 V 0,775 V 30 7,94 V 8 0,0137
4,7 V 0,8 V 40 8,94 V 9 0,0155
5,63 V 0,815 V 50 9,75 V 10 0,0172

Tabel 3: Dioda Zener

Bias Maju (Forward) Bias Mundur (Reverse)


Vs VD ID (mA) Keterangan Vs ID(mA) Keterangan
- - 0 0 -
0,76 V 0,73 V 0,5 1 0,1µA
0,95 V 0,77 V 2 3 7,1µA
1,27 V 0,8 V 5 5 2,05 mA BREAKD0WN
1,48 V 0,82 V 7 6 10,46 mA
1,79 V 0,825 V 10 8 29,12 mA
2,36 V 0,84 V 15 10 49,15 mA
2,8 V 0,85 V 20 12 68,8 mA
3,8 V 0,875 V 30 14 88,9 mA
4,8 V 0,9 V 40 15 100,3 mA
5,79 V 0,925 V 50 16 108,7 mA

Anda mungkin juga menyukai