Anda di halaman 1dari 12

PAPER BAHASA INDONESIA BAB (II)

“EJAAN”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


- TJOKORDA ANANTA WIRA DHARMA
(1905561003)
- MARIANI THERECIA EDON (1905561012)
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat dan berkat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul [EJAAN] ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “EJAAN” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bpk. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan yang kami.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.Kami juga menyadari bahwa, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

[Denpasar,... Februari 2020]

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………….1

Kata Pengantar……………………………………………………………………..2

Daftar Isi……………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN

Latar Belakang…………………………………………………………………….. 4

Rumusan Masalah…………………………………………………………………...4

Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….4

PEMBAHASAN

Pengertian Ejaan…………………………………………………………………… 5

Fungsi Ejaan………………………………………………………………………... 5

Sejarah Perkembangan Ejaan………………………………………………………...5

Hakikat Umum Ejaan…………………………………………………………………6

PENUTUP

Simpulan……………………………………………………………………………..11

Saran………………………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka………………………………………………………………………...12

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi.Disamping sebagai alat komunikasi,bahasa juga digunakan oleh kelompok social
untuk bekerja sama dan mengidentifikasikan diri.Sebagai sebuah system,bahasa itu
mempunyai aturan,kaiadah,atau pola tertentu,baik dalam bidang tata bunyi,tata
bentuk,maupun tata kalimat.Bila aturan tersebut dilanggar,maka komunikasi dapat
terganggu.Samapai kini sudah lebih dari sepertiga abad bahasa Indonesia menggunakan EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan). Maka, EYD adalah sub materi dalam ketata bahasaan
Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara
tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di pahami secara
terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam kegiatan tulis-
menulis.Disamping itu,EYD juga bertujuan menggugah masyarakat sehingga proses
penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ?
2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ?
4. Bagaimana kaidah Ejaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari Ejaan.
2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan.
3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan.
4. Untuk mengetahui kaidah Ejaan.

1.4 Manfaat
1.Mahasiswa dapat mengunakan huruf dalam menulis sesuai pedoman EYD.
2.Mahasiswa dapat menulis macam-macam kata didalam bahasa Indonesia menurut pedoman
EYD.
3.Mahasiswa dapat menuliskan kata serapan dengan tepat sesuai dengan pedoman EYD.
4.Mahasiswa dapat menerapkan kaidah tanda baca (fungsituasi) sesuai dengan pedoman
EYD.
BAB II
4
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pada hakikatnya ejaan itu adalah konvensi grafis,perjanjian diantara anggota
masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya.Ejaan jugamerupakan
aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarananya. Hal tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata
mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan
ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Ejaan yang berlaku sekarang
dinamakan Ejaan yang disempurnakan. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan
tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam
tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta
penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.
Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan
yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang
baik dan benar.

2.2 Fungsi Ejaan


Secara umum fungsi ejaan yaitu dalam hal pembakuan tata bahasa, kosakata,dan juga
istilah.Selain itu,ejaan juga dapat berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di
dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

2.3 Sejarah Ejaan


Sebagaimana telah diketahui bahwa ejaan bahasa Indonesia telah berkali-kali
mengalami perubahan.Pada tahun 1901 ditetapkan peraturan ejaan bahasa Melayu dengan
huruf Latin berdasarkan rancangan van Ophuijsen,yang kemudian dikenal dengan nama
EjaanvanOphuijsepadatahun
1947,MenteriPengajaran,Pendidikan,Kebudayaan,Suwandi,menetapkan perubahan ejaan
bahasa Indonesia untuk menyederhanakan ejaan yang berlaku.Ejaan ini kemudian dikenal
dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi.Akhirnya bertepatan dengan peringatan
hari Proklamasi Kemerdekaan tahun 1972 diresmikan aturan ejaan baru dengan nama
Ejaan yang Disempurnakan (EYD).Hingga sampai kini sudah lebih dari sepertiga abad
bahaa Indonesia menggunakan EYD.

5
2.4 Kaidah Umum EYD
Secara umum EYD mengatur empat hal,yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata,
(3) pemakaian tanda baca, (4) penulisan unsur serapan.
Dalam pemakaian huruf diatur:
 Huruf abjad
 Huruf vokal
 Huruf konsonan
 Huruf diftong
 Gabungan huruh konsonan
 Huruf kapital
 Huruf miring
 Huruf tebal
Dalam aturan penulisan kata termuat princian sebelas aturan, yaitu:
 Kata dasar
 Kata turunan
 Bentuk ulang
 Gabungan kata
 Suku kata
 Kata depan
 Partikel
 Singkatan dan akronim
 Angka dan bilangan
 Kata ganti
 Kata si dan sang
Pada bagian ketiga dimuat aturan pemakaian tanda baca dan akhirnya pada
bagian empat dimuat aturan penulisan unsur serapan.

Adapun beberapa kaidah ejaan yang sering tidak tertaati.Yang diatur oleh ejaan bukan hanya
tentang pelambangan bunyi bahasa dengan huruf-huruf dan tanda-tanda lainnya,melainkan juga
tentang penulisan penulisan bahasa secara keseluruhan.Misalnya,penulisan kata,penulisan
gabungan kata,prnulisan kalimat,bahkan jugabpenulisan sebuah karangan.
Walaupun sistem Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sudah diberlakukan sudah
lama,namun hingga kini masih banyak kaidah ejaan yang belum ditaati.Kaidah-kaidah yang
belum ditaati itu,antara lain adalah seperti berikut ini:

6
a) Pemenggalan Kata
Dalam menulis,adakalanya kata harus dipenggal,misalnya karena pindah baris,atau untuk
keperluan lain.Conyohnya:
Labrak dipenggal menjadi lab-rak.
Geografi dipenggal menjadi ge-o-gra-fi
b) Penulisan Kata Depan dan Partikel
Penulisan kata depan di dan ke harus ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya;berbeda dengan penulisan awalan di- dan awalan ke yang harus digabung
dengan kata dasarnya.
Contoh:
Kata Depan Awalan
- Di pasar -ditangkap
- Ke kantor - kehendak
Penulisan partikel pun dirangkaikan dengan kata-kata penghubung seperti
walaupun,biarpun,meskipun,dan sungguhpun.Akan tetapi,kalau partikel pun itu dapat
diganti dengan kata juga atau berarti “juga”,maka penulisannya dipisah dari kata
yang mendahuluinya.
Contoh:
- Kalau dia pergi,saya pun akan pergi.
- Di Cianjur kami berhenti setengah jam, di Bandung pun kami berhenti setengah jam.

c) Penulisan Gabungan Kata


Kaidah umumnya dalah kalau unsur kata-kata yang digabungkan itu dapat berdiri
sendiri,penulisannya dipisahkan,seperti:
- Buku tulis
- Luar negri
- Garam dapur

Akan tetapi,kalau ada unsurnya yang tidak dapat berdiri sendiri,penulisannya


disatukan,misalnya:

- Antarkota
- Prasyarat
- Tunanetra

d) Penulisan Kata Ulang


Kata ulang adalah bentuk kata yang dihasilkan dari proses perulangan dan ditulis
secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.Menurut bentuknya, ada empat jenis
kata ulang,yaitu perulangan kata dasar,perulangana perubahan bunyi,perulangan
berimbuhan,dan perulangan sebagian.

7
 Perulanagan kata dasar dituliskan dengan menempatkan tanda hubung diantara
kata dasar.
Contoh: makan-makan,kadang-kadang,lari-lari,ragu-ragu

 Perulangan perubahan bunyi terjadi apabila salah satu unsur katanya mengalami
perubahan bunyi vocal atau konsonan.Lazimnya,salah satu unsur kata ulang
tersebut mengalami perubahan dari bentuk asalnya.Nmaun dari segi
makna,bentuk itu menyatakan perulangan atau mengandung mengandung makna
“Penjamakan”.
Contoh:
Kata Ulang Bentuk Dasar Makna
 Warna-warni Warna Banyak
 Perulangan berimbuhan terletak padabkata ulang yang berawalan dan berakhiran
sekaligus,berawalan saja,atau berakhiran saja.
Contoh:
Menolong : tolong-menolong
Berjalan : berjalan-jalan
Berpelukan : berpeluk-pelukan

 Secara terbatas bahasa Indonesia memiliki bentuk ulang sebagian,yaitu


perulangan yang hanaya terjadi pada suku pertama disertai perubahan vocal
menjadi e (pepet).
Contoh:
Tamu : tamu-tamu = tetamu
Laki : laki-laki = lelaki
Tumbuhan : tumbuh tumbuhan = tetumbuhan

e) Penulisan Kata berimbuhan


Didalam bahasa Indonesia terdapat bentuk-bentuk imbuhan seperti meng-, per-, ter-,
-an, -kan, dan -i.Bentuk-bentuk imbuhan tesebut,sebagaimana sifatnya yang
terikat,berfungsi sebagai pembentuk kata turunan dari kata dasar yang diimbuhinya.

f) Penulisan Bentuk Gabungan Terikat


Salah satu unsur pembentuk gabungan kata adalah terikat yang tidak mandiri sebagai
kata,tetapi memiliki arti penuh.Bentuk terikat seperti itu juga disebut “unsur

8
gabungan”Unsur itu hanya muncul jika disertai oleh unsur gabungan lainyang berupa
kata dasar. Bentuk terikata tersebut ditulis serangkai dengan kata dasar yang
mengikutinya.
Bentuk seperti panca-, dasa-, a-, antar-, dan maha- merupakan sebagian kecil dari
sejumlah besar bentuk bahasa yang termasuk ke dalam jenis bentuk terikat, yang hanaya
dapat muncul jika berada dalam satu rangkaian dengan kata dasarnya.

g) Penulisan Bentuk Singkatan dan Akronim


Singkatan adalah bentuk bahasa yang dipendekkan dari kata atau kelompok kata yang
terdiri atas satu bunyi atau lebih.Di dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk singkatan
yang terdiri atas gabungan huruf atau gabungan huruf dan angka.Singakatan seperti itu
banayak dijumpai pada nama diri.Selanjutnya,berikut ini disajikan macam-macam
singkatan dalam bahasa Indonesia,yaitu:
 Singkatan Biasa (tanpa tanda titik)
 Singkatan Umum (dengan tanda titik)
 Singkatan Umum
 Akronim

h) Penulisan Unsur Serapan


Penulisan kata serapan bahasa asing yang berimbuhan pada dasarnya tidak berbeda
dengan penulisan kata berimbuhan bahasa Indonesia pada umumnya,yang
memperlakukan kaidah peluluhan fonem-fonem tertentu,yakni fonem p,t,k,dan s .Sesuai
dengan kaidah bahwa kata-kata serapan bersuku kata dua,seperti sukses dan kontak yang
digabungklan dengan imbuhan meng- atau peng- dalam penulisannya mengalami
pelilihan pada fonem awal kata dasarnya dan atau fonem akhir bentuk imbuhannya.Akan
tetapi,kata serapan yang bersuku kata satu, seperti rem penulisannya mengalami
peluluhan pada fonem akhir imbuhannya.Selanjutnya setelah diberi imbuhan,ketiga kata
serapan tersebut menjadi menyukseskan,mengontak, dan mengerem atau penyuksesan,
pengontak,pengereman.

i) Penulisan Angka
Persoalan penulisan angka adalah penulisan angka untuk menyatakan bilangan tingkat.
Bila menggunakan angka Arab harus diberi awalan ke- dan garis penghubung(-),sehingga
penulisannya sebagai berikut.

j) Penggunan Tanda Baca


Permasalahan yang sering dalam penggunaan tanda baca sebagai berikut:

9
1) Penggunaan tanda titik pada singkatan nama orang,nama gelar dan nama lembaga.
2) Penggunaan tanda koma pada pemerincian.
3) Penggunaan tanda penghubung pada akhir baris dan pada gabungan kata yang
maknanya meragukan.
4) Penggunaan tanda titik dua dan tanda kutip pada kalimat langsung.

k) Kata-kata Berejaan Kembar


Karena berbagai faktor,dalam bahasa Indonesia dewasa ini banyak dijumpai kata yang
cara penulisannya bermacam-macam.Misalnya di samping ahli ada akhli; di samping doa
ada do’a.Maka untuk mengetahui penulisan yang benar,KBBI dapat menjadi pedoman di
samping kaidah ejaan yang sudah dijelaskan.

PENUTUP
10
3.1 Simpulan
Ejaan jugamerupakan aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata,
dan tanda baca sebagai sarananya. Hal tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata;
sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.Adapun beberapa fungsi ejaan intinya
yaitu menggugah semua pihak,serta memasyarakatkan pemakaian EYD.

3.2 Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena
bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat
dalam bangsa ini. Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses
pembelajaran,pemahaman,penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.Untuk itu
pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.

Daftar Pustaka

11
I Nengah Sukartha, I G.N.K. PUTRAYASA, 2019, Bahasa Indonesia
Akademik Untuk Perguruan Tinggi, Penerbit Udayana University Press,
Bali

12

Anda mungkin juga menyukai