Anda di halaman 1dari 18

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

KONSEP DAN LANGKAH PENGEMBANGAN POSKESDES

DISUSUN OLEH:

NAMA : Rizki Amelia

NIM : P05140419045

DOSEN PEMBIMBING:
MARYATI,SKM,M.PH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
DIV AHLI JENJANG
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat dengan judul “Konsep dan Langkah Pengembangan Poskesdes”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian............................................................................................................ 2
B. Tujuan Poskesdes................................................................................................ 3
C. Prioritas Pengembangan..................................................................................... 4
D. Langkah Pengembangan..................................................................................... 5
E. Organisasi Poskesdes......................................................................................... 8
F. Ruang Lingkup Kegiatan Poskesdes...................................................................10
G. Sumber Daya Poskesdes.................................................................................... 11
H. Kegiatan Poskesdes............................................................................................ 12
I. Pembinaan dan Peningkatan Poskesdes............................................................ 12
J. Pembangunan Sarana Fisik Poskesdes.............................................................. 13
K. Indikator Pembangunan Poskesdes.................................................................... 13

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam
Undang-undang nomer 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Pada akhir-akhir ini terjadi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang
memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu. Permasalahan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain balita gizi buruk, Avian Influenza, KLB demam berdarah,
campak, polio, diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan tersebut, perlu
dilakukan surveilans/ penanganan faktor resiko (penyakit,gizi,perilaku,lingkungan)
secara efisien dan efektif.
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang salah satunya ditandai dengan
ketersediaan sarana kesehatan belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,
terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau karena berbagai
alasan,antara lain kendala geografis, ekonomi, informasi, sosial budaya. Oleh karena
perlu dilakukan upaya untuk mendekatkan untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di desa.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Poskesdes
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dan fungsi poskesdes
3. Untuk mengetahui manfaat dari kegiatan Poskesdes
4. Untuk mengetahui Organisasi yang ada dalam Poskesdes
5. Untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan di Poskesdes
6. Untuk mengetahui sumber daya di dalam Poskesdes

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pos Kesehatan (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber daya
Msyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai
sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif,dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau
tenaga sukarela lainnya. Pembentukan POSKESDES didahulukan pada desa yang tidak
memiliki rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan ibu kota
kecamatan atau ibu kota kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai pusat
pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa,
misalnya POS Pelayanan Terpadu atau POSYANDU dan warung obat desa (WOD).
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/ menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Sumberdaya poskesdes meliputi tenaga,
bangunan, sarana dan pembiayaan. Tenaga poskesdes minimal seorang bidan dan
dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader. Bangunan poskesdes dapat berasal
dari pondok bersalin desa (polindes), balai desa, balai RW/ dusun, balai pertemuan atau
bangunan lain yang sudah ada, dan dapat juga bangunan baru. Sarana poskesdes
meliputi sarana medis, sarana non medis dan obat dalam upaya pelayanan kesehatan
dasar yang meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif. Pembiayaan poskesdes
sebaiknya merupakan swadaya  masyarakat desa setempat.
Pembentukan Poskesdes didahulukan pada desa yang tidak memiliki rumah
sakit, puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), dan bukan ibu kota kecamatan atau
ibu kota kabupaten. Poskesdes diharapkan sebagai pusat pengembangan dan
koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan  masyarakat desa, misalnya pos pelayanan
terpadu (posyandu) dan warung obat desa (WOD).

5
Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau
tenaga sukarela lainnya.
B. Tujuan POSKESDES
 Tujuan Umum : Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
 Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
2. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau
KLB serta faktor-faktor resikonya
3. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
4. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan.
5. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan,
Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar,
menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat
desa/kecamatan.
Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program
Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
A. Fungsi Poskesdes
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan.

6
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada
masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.
B. Manfaat POSKESDES
 Bagi masyarakat :
a. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani cepat
dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang
dapat dijangkau (secara geografis).
 Bagi kader :
a. Kader mendapatkan informasi awal di bidang kesehatan.
b. Kader mendapatkan kebanggaan bahwa dirinya lebih berkarya bagi warga
desanya.
 Bagi puskesmas :
a. Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan mengoptimalkan
sumber data secara efektif dan efisien.
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan setrata pertama.
 Bagi sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang kesehatan
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih afektif dan
efisien.
C. Prioritas Pengembangan
1. Desa/ kelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan. Adapun desa yang
terdapat puskesmas pembantu masih memungkinkan untuk diselenggarakan
poskesdes
2. Desa di lokasi terisolir, terpenci, tertingal, perbatasan atau kepulauan

7
D. Langkah Pengembangan
 Persiapan Internal
Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelum kegiatan lainnya
dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah mempersiapkan para provider , atau
petugas kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas, baik petugas teknis
maupun petugas administrasi. Persiapan para provider ini bisa berbentuk
sosialisasi, pertemuan dan pelatihan yang bersifat konsolidasi yang tentunya
disesuaikan dengan kondisi setempat.  Dengan langkah ini diharapkan para
provider telah memahami tugas dan fungsinya, dan siap untuk melakukan
pendekatan pada pemangku kepentingan ( stakeholder) dan masyarakat.
 Persiapan Eksternal
Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat, terutama
tokoh masyarakat, agar mereka tahu, mau dan mampu mendukung
pengembangan Poskesdes. Pendekatan kepada para tokoh masyarakat,
diharapkan agar mereka memahami dan mendukung dalam pembentukan opini
public untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan Poskesdes.
Jadi dukungan yang diharapkan dapat berupa moril, financial dan material,
seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat untuk pengembangan
Poskesdes.
Langkah ini termasuk kegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan
agar mereka mau memberikan dukungan, baik berupa dana maupun kebijakan
atau anjuran, serta restu sehingga Poskesdes dapat berjalan lancer.
Jika di daerah tersebut telah terbentuk wadah – wadah kegiatan
masyarakat di bidang kesehatan seperti Konsil Kesehatan Kecamatan / Badan
Penyantun Puskesmas (BPP), bdan Pemberdayaan Desa , PKK, serta
Organisasi Kemasyarakatan lainnya hendaknya menjadi penggerak dalam
pengembangan Poskesdes.

8
 Survei Mawas Diri atau Telaah Mawas Diri
Survei Mawas diri (SMD) atau Community Self Survey (CSS)
bertujuan agar masyarakat dengan bimbingan petugas mampu melakukan
telaah mawas diri untuk desanya. Survei ini harus dilakukan oleh masyarakat
setempat dengan bimbingan provider kesehatan dan diharapkan agar mereka
sadar akan permasalahan yang dihadapi di desanya, serta dapat
membangkitkan niat dan tekad untuk mencari solusi nya berdasarkan potensi
yang dimiliki. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan pembekalan
keterampilan bagi warga masyarakat yang dinilai mampu melakukan SMD.
Kegiatan SMD ini adalah identifikasi permasalahn kesehatan serta
daftar potensi di desa yang didayagunakan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan.
 Musyawarah Masyarakat Desa
Tujuan penyelenggaran musyawarah ini adalah untuk mencari
alternative penyelesaian masalah kesehatan hasil SMD dikaitkan dengan
potensi yang dimiliki desa. Inisiatif penyelenggaraan musyawarah sebaiknya
berasal dari para tokoh masyarakat yang mendukung pembentukan tokoh
masyarakat yang mendukung pembentukan Poskesdes. Peserta musyawarah
ini adalah wakil – wakil tokoh masyarakat termasuk perempuan dan generasi
muda.
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan,
utamanya adalah daftar masalah kesehatan , data potensi , serta harapan
masyarakat. Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk penentuan
prioritas , dukungan dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing –
masing individu yang diwakilinya, serta langkah – langkah pencegahan untuk
pembentukan Poskesdes.

9
 Pembentukan Poskesdes
Secara operasional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut :
1)       Pemilihan Pengurus dan Kader Poskesdes
2)       Orientasi Pelatihan Kader Poskesdes
3)       Pemenuhan / Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
a)       Penempatan dan penugasan tenaga kesehatan, terutama bidan
sebagai penyelenggara Poskesdes oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota
b)       Pelatihan Tenaga Kesehatan
Sebelum melaksanakan tugasnya, tenaga kesehatan diberikan
pelatihan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang harus
dimiliki serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
 Pemilihan Pengurus & Kader Poskesdes
Pemilihan pengurus dan kader Desa Siaga dilakukan melalui pertemuan
khusus para pemimpin formal desa dan tokoh masyarakat serta beberapa
wakil masyarakat. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat,
sesuai dengan tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasilitasi oleh
Puskesmas.
 Orientasi/Pelatihan Kader Poskesdes
Sebelum melaksanakan tugasnya, kepada pengelola dan kader desa yang
telah ditetapkan perlu diberikan orientasi atau pelatihan. Orientasi / pelatihan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota sesuai dengan pedoman
orientasi / pelatihan yang berlaku. Materi orientasi / pelatihan yang berlaku.
Materi orientasi / pelatihan mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan di
desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga (sebagaiman telah dirumuskan
dalam Rencana Operasional). Yaitu meliputi pengelolaan Desa Siaga secara
umum, pembangunan dan pengelolaan Poskesdes, pengembangan dan
pengelolaan UBKM lain, serta hal-hal penting terkait seperti kehamilan dan
persalinan sehat, Siap-Antar-Jaga, Keluarga Sadar Gizi, Posyandu, kesehatan
lingkungan, pencegahan penyakit menular, penyediaan air bersih dan
penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP), kegawatdaruratan sehari-hari,
kesiap-siagaan bencana, kejadian luar biasa, warung obat desa (WOD),

10
dversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui
Taman Obat Keluarga (TOGA), kegiatan surveilans, PHS, dan lain-lain.
 Pemenuhan/penempatan & Pelatihan Nakes
E. Organisasi Poskesdes
1. Tenaga Poskesdes
Agar poskesdes dapat terselenggara maka perlu didukung dengan tenaga
sebagai berikut:
a. Tenaga masyarakat :
o Kader
o Tenaga sukarela lainnya tenaga masyarakat minimal 2 orang yang
telah mendapatkan pelatihan khusus
b. Tenaga kesehatan minimal terdapat seorang bidan yang menyelenggarakan
pelayanan di poskesdes minimal seorang bidan.
2. Kepengurusan
Kepengurusan dipilih melalui musyawarah mufakat masyarakat desa, serta
ditetapkan oleh kepala desa. Struktur minimal terdiri dari Pembina ketua,
sekretaris, bendahara dan anggota. Susunan pengurus poskesdes bersifat
fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, kondisi dan
permasalahan setempat.
3. Kedudukan dan hubungan kerja
kedudukan dan hubungan kerja antar poskedes dengan unit-unit serta
masyarakat, dapat di gambarkan sebagai berikut:

11
Keterangan :
a. Poskesdes merupakan coordinator dari UKBM yang ada (misalnya: posyandu,
poskestren,ambulan desa). Dengan demikian maka poskesdes bertugas pula
membina kelestarian UKBM lain tersebut.
b. Poskesdes dibawah pengawasan dan bimbingan puskesmas setempat.
Pelaksanaan poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada puskesmas,
adapun pelaporan yang menyangkut pertanggung jawaban keuangan
disampaikan kepada kepala desa.
c. Jika wilayah tersebut terdapat puskesmas pembantu maka poskesdes
berkoordinasi dengan puskesmas pembantu yang ada tersebut.
d. Poskesdes di bawah pimpinan kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan
perorangan, apabila poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan maka perlu
melakukan rujukan ke puskesmas antara lain pelayanan ke gawat daruratan
pada keadaan tertentu poskesdes dapat melakukan rujukan langsung ke rumah
sakit dengan sepengetahuan puskesmas.

12
F. Ruang lingkup Kegiatan Poskesdes
Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan oleh tenaga kesehatan yang
ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas
setempat dan sektor terkait. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
poskesdes meliputi promotif, preventif dan kuratif ( pengobatan) sesuai dengan
kompetensi. Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi
kegiatan utama dan kegiatan pengembangan. Kegiatan utama pelayanan
kesehatan bagi masyarakat desa, adalah :
1. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB), dan faktor rsikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil
yang berisiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor resikonya (termasuk kurang
gizi)
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawat daruratan
kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensi.
Pelayanan tersebut di laksanakan baik di dalam poskesdes maupun di luar
poskesdes (dalam gedung maupun luar gedung).
Adapun kegiatan pengembangan meliputi promosi kesehatan untuk :
1. Peningkatan keluarga sadar gizi,
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
3. Penyehatan Lingkungan
Poskesdes juga merupakan pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai
UKBM lain yang di butuhkan oleh masyarakat desa, antara lain Warung Obat
Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban keluarga. Dengan demikian
Poskesdes juga berperan sebagai coordinator dari berbagai UKBM yang ada di
wilayah desa.
 Waktu Penyelenggaraan Pelayanan Poskesdes di laksanakan secara rutin
setiap hari.

13
 Tempat Penyelenggaraan Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan. Dalam
pelaksanaan kesehatan di dalam Poskesdes, diperlukan ruangan yang dapat
berfungsi sebagai :
1. Ruang pendaftaran.
2. Ruang tunggu.
3. Ruang pemeriksaan.
4. Ruang tindakan (persalinan).
5. Ruang rawat inap persalinan.
6. Ruang petugas.
7. Ruang konsultasi (gizi, sanitasi, dll)
8. Ruang obat.
9. Kamar mandi dan toilet
G. Sumber daya Poskesdes
 Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan),
dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
 Untuk penyelenggaraan pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik
bangunan, perlengkapan, dan peralatan kesehatan. Guna kelancaran
komunikasi dengan masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya,
Puskesmas), Poskesdes memiliki juga sarana komunikasi (telepon, ponsel,
atau kurir).
 Pembangunan sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai
cara, yaitu dengan urutan alternative sebagai berikut:
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang telah ada menjadi
Poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu misalnya Balai RW, Balai
Desa, Balai pertemuan desa, dan lain-lain.
3. Membangun baru, yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau
Daerah), Donatur, dunia usaha, atau swadaya msyarakat.

14
H. Kegiatan Poskesdes
Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB), dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil
yang berisiko.
 Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang
gizi).
 Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
 Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.
 Kegiatan-kegiatan lain, yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga
sadar gizi, peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS), penyehatan
Iingkungan, dan lain-lain, merupakan kegiatan  pengembangan.
Poskesdes juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi
berbagai UKBM lain yang dibutuhkan masyarakat desa (misalnya Warung Obat
Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga, dan lain-lain). Dengan
demikian, Poskesdes sekaligus berperan sebagai koordinator dan UKBM-UKBM
tersebut.
I. Pembinaan dan Peningkatan Poskesdes
Pembinaan Poskesdes dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor.
Pembinaan teknis kesehatan dilakukan oleh Puskesmas, sedangkan hal-hal non-
teknis kesehatan dilakukan oleh Pemerintahan Desa, Forum Desa Siaga Aktif dan
lintas sektor di tingkat Kecamatan. Pembinaan Poskesdes meliputi peningkatan
pengetahuan baik petugas kesehatan, kader kesehatan, pembinaan administrasi, 
termasuk pengelolaan keuangan. Pembinaan ini ditujukan untuk keberlangsungan
operasional dan berfungsinya Poskesdes. Pembinaan tersebut ditujukan pada
pengelolaan sumberdaya Poskesdes, yang terdiri dari dana, sarana penunjang, dan
sumberdaya manusia. Pembinaan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari desa
sampai pusat oleh berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).

15
J. Pembangunan Sarana Fisik Poskesdes
1. Mengembangkan Polindes
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu Balai RW, Balai Desa
3. Membangun baru dengan pendanaan dari pemerintah (Pusat dan daerah),
donatur, dunia usaha atau swadaya masyarakat
Ada Bangunan Fisik Poskesdes Dan Menetap
1. Mudah koordinasi dengan bagas/ kader
2.  Memudahkan akses masyarakat
3. Kegiatan lebih terencana dan terarah.
4. Polindes dan Poskesdes terdapat dalam satu tempat dengan
fungsinya masing-masing.
Tidak Ada Bangunan Fisik Poskesdes Dan Tidak Menetap
1. Sulit koordinasi dengan bagas/ kader
2. Menyulitkan akses Masyarakat
3. Kegiatan tidak terencana dan tidak terarah.
4. Polindes tetap ada, Poskesdes sulit berjalan (beban ganda untuk
bidan)
K. Indikator Keberhasilan Poskesdes
Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan Poskesdes, dapat dilihat dari komponen
sistem Poskesdes, yaitu input dan output menurut tujuan, sasaran, fungsi, dan
pelayanan yang diberikan. Indikator yang ditetapkan harus mempunyai daya ungkit
terhadap pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya. Adapun indikator
tersebut adalah:
1. Input
 Jumlah kader aktif.
 Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia.
 Tersedianya sarana (alat dan obat).
 Tersedianya tempat pelayanan.
 Tersedianya dana operasional Poskesdes.
 Tersedianya data (catatan jumlah bayi di imunisasi, jumlah kematian).

16
2. Output
 Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4).
   Cakupan persalinan yang dilayani (Linakes).
 Cakupan kunjungan neonatus (KN2).o  Cakupan bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif.
 Cakupan BBLR yang dirujuk.
 Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak naik (T) ditangani.
 Cakupan imunisasi.
 Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
 Cakupan keluarga yang punya jamban
 Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi.
 Cakupan keluarga menggunakan garam beryodium.
 Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular tertentu yang menjadi masalah setempat.
 Peningkatan perkembangan UKBM yang dibina

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
POSKESDES adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm)
yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakit
menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor risikonya
penanggulangan penyakit menulaar dan yang berpotensi menjadi KLB serta
kekurangan gizi kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan ke gawat
daruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan dan di motori oleh tenaga kesehatan
yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas
setempat dan sektor terkait. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh
poskesdes, meliputi promotif, preventif, dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan
kompetensi. Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi
kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.

18

Anda mungkin juga menyukai