Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen : SPO/VIII/UKP/11/2016
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 4 April 2016
SPO

Halaman : 1/3
UPTD
Puskesmas II dr. Metta Saraswati
Baturraden NIP.197311212006042013

1. Pengertian Perlakuan terhadap produk sisa hasil pemeriksaan yang


berbahaya dan beresiko bagi petugas.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium untuk pemisahan
limbah B3.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas nomor 440/VIII/SK.01/1/2016 tentang
pelayanan penunjang klinis,pengelolaan obat, manajemen
informasi, manajemen lingkungan dan prasarana,manajemen
peralatan, manajemen sumber daya manusia ( SDM ) klinis.
4. Referensi 1. Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium di Pusksmas
2. PP No 101 tahun 2012 tentang pengelolaan B3.
5. Prosedur 1. Sampah medis (sisa darah dan strip bekas pemeriksaan)

a. Sampah medis ditempatkan pada suatu tempat


sampah khusus untuk sampah medis yang sudah
diberi tanda dan dilapisi plastik berwarna kuning
b. Dan apabila tempat sampah tersebut sudah penuh
plastik dilepaskan dari tempat sampah selanjutnya
plastik diikat dan diserahkan kepada petugas
sanitarian.
2. Sampah medis (sisa sample sputum pemeriksaan BTA)
a. Kedalam pot berisi sisa sample sputum dimasukan
larutan desinfektan.
b. Kemudian pot ditup kembali dengan rapat dan
dimasukan kedalam kantong plastik dan diikat.
c. Selanjutnya ditempatkan pada satu bak sampah
tertutup yang berlapis plastik berwarna kuning.
3. Sampah medis (Spuit dan Blood lacet)
a. Sampah ini ditempatkan pada satu wadah khusus
berupa sebuah box kertas yang berwarna kuning
bertuliskan safety box.
b. Pada saat safety box tersebut sudah terisi ¾
kemudian di serahkan kepada petugas sanitarian.
4. Sampah medis cair
a. Sisa urine pemeriksaan dibuang dalam saluran limbah
medis
b. Sisa darah dalam tabung dibunag ditempat sampah
medis.
c. Sisa reagen untuk pemeriksaan larutan desinfektan
untuk merendam alat dibuang dalam saluran limbah
medis, kemudian dibuang ke tempat pengolahan limbah
setiap hari.
5. Sampah medis botol bekas sample feses
Pot feses ditutup kembali setelah digunakan untuk
pemeriksaan kemudian dibuang dalam tempat sampah
medis.
6. Sampah medis botol bekas urin
a. Bila habis pemeriksaan sisa sample darah dan urin
dibuang. Dibuang lewat pembuangan limbah medis cair.
b. Tabung darah dan botol urin kemudian direndam di
dalam larutan desinfektan/clorin, minimal selama 10
menit
c. Tabung darah dan botol urin dibilas dengan air mengalir
sampai bersih.
d. Tabung darah dan botol urin ditempatkan dalam wadah
yang bersih sampai kering.

- Petugas menghubungi pihak ke tiga untuk mengambil


sampah B3 yang berada di Puskesmas.
6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait
Laboratorium
8.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai