Anda di halaman 1dari 28

TUGAS FARMAKOLOGI

ANGINA
PECTORIS

Disusun Oleh :
Jefta Alfatra
1765050023
1|Page
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur

peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme

jaringan dapat terangkut dengan baik.

Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah

sebagai penyalur darah ke jaringan. Pembuluh darah juga dipengaruhi

sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis.

Jantung terdiri dari empat serambi, atrium kanan dan kiri serta

ventrikel kanan dan kiri. Atrium kanan menerima darah yang kaya CO2

dari seluruh tubuh dan ventrikel kanan memompa darah ke arteri

pulmonaris menuju paru-paru untuk menjalani pertukaran gas (CO2 dan

O2). Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan

ventrikel kiri memompa darah ke dalam aorta menuju sirkulasi sistemik.

Darah yang dipompa ke sirkulasi sistemik selain membawa oksigen

juga zat lain seperti zat makanan dan hormon. Dalam pembuluh darah

kapiler terjadi pertukaran darah yang kaya akan zat gizi dan oksigen

dengan produk buangan hasil metabolisme seperti CO2, urea, kreatinin,

dan amoniak. Sisa metabolisme tersebut kembali kesirkulasi melalui

2|Page
venula, vena, dan selanjutnya dibuang oleh ginjal, paru-paru, kulit, atau

feses.

Efesiensi sirkulasi dapat terganggu oleh melemahnya kontraksi

(pompa jantung) atau gagal jantung, denyut jantung tidak normal

(aritmia/distritmia), penyempitan pembuluh darah, dan penumpukan lemak

pada pembuluh darah (arterios klerosis). Selain itu kerja jantung yang

tidak efisien dapat mengurangi suplai oksigen ke otak dan jantung yang

dapat menimbulkan penyakit seperti jantung koroner dan nyeri jantung

(angina). Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk yaitu nyeri dada

hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup memberikan

oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Anti angina adalah senyawa yang

digunakan untuk mencegah dan mengobati gejala angina pectoris,

3|Page
ISI

A. ANGINA PEKTORIS

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik

miokard dan bersifat sementara atau reversibel. 

(Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993).

Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien

mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa

berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul

pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. 

(Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)

Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam

daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)

Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan

episode atau paroksismal nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.

(Brunner dan Suddart, 1997)

Angina pectoris ialah keadaan di mana pasien merasa sakit dada

yang kuat akibat dari penyakit jantung ischemic yang didefinisikan

4|Page
sebagai kekurangan pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung.

(Angina bermaksud tercekik. Pectoris bermaksud dada).

B. GEJALA - GEJALA ANGINA PEKTORIS

Angina biasanya dirasakan sebagai :

 Tekanan,

 Keberatan,

 Pengetatan,

 Pemerasan, atau

 Nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada. Nyeri ini

seringkali menyebar ke leher, rahang, lengan-lengan, punggung,

atau bahkan gigi-gigi.

Pasien-pasien mungkin juga menderita:

 Salah cerna (indigestion),

 Heartburn (nyeri di hulu hati),

 Lemah/ lemas,

 Berkeringat,

 Mual,

 Kejang, dan

5|Page
 Sesak napas.

Angina biasanya terjadi waktu latihan, stress, emosi yang parah,

atau setelah makan yang berat. Selama periode - periode ini, otot jantung

menuntut lebih banyak oksigen darah daripada arteri-arteri yang

menyempit dapat berikan.

Angina secara khas berlangsung dari 1 sampai 15 menit dan

dibebaskan dengan istirahat atau dengan menempatkan tablet nitroglycerin

dibawah lidah. Nitroglycerin mengendurkan pembuluh-pembuluh darah

dan menurunkan tekanan darah. Keduanya istirahat dan nitroglycerin

mengurangi permintaan otot jantung untuk oksigen, jadi membebaskan

angina.

C. PENYEBAB ANGINA PECTORIS

Penyebab dari penyakit angina pectoris adalah :

 Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan

 Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler

Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina adalah :

1.    Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan


kebutuhan oksigen jantung.

2.    Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan


peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.

6|Page
3.    Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah
mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah
unuk suplai jantung.

4.    Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,


menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin
dan meningkatnya tekanan darah dengan demikian beban kerja jantung
juga meningkat.

5. Merokok, dapat mempercepat timbulnya arteriosklerosis yaitu

keadaan dimana arteri yang memasok hati menjadi mengeras dan

mempersempit kondisi arteri tersebut.

Faktor resiko, antara lain adalah:

1. Dapat Diubah (dimodifikasi)

       Diet (hiperlipidemia)

       Rokok

       Hipertensi

       Stress

       Obesitas

       Kurang aktifitas

       Diabetes Mellitus

       Pemakaian kontrasepsi oral

2. Tidak dapat diubah

       Usia

       Jenis Kelamin

       Ras

       Herediter

7|Page
D. PENGGOLONGAN ANTI ANGINA

Penggolongan anti angina dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Angina Klasik/ Angina Stabil/ Exertional/ Exercise-induced.

Angina adalah tipe yang paling umum dari angina. Angina

Klasik terjadi karena adanya sumbatan anatomik berupa

aterosklerosis koroner sehingga aliran darah koroner tidak dapat

memenuhi kebutuhan jantung yang meningkat. Biasanya terjadi

pada keadaan stress atau berkerja, pada waktu olah raga atau emosi,

sangat serupa dengan keadaan yang ditimbulkan oleh iskemia

miokardial sementara.

Orang-orang dengan angina klasik atau angina stabil ini

mengembangkan gejala secara bertahap dari waktu ke waktu.

Gejala awalnya mungkin mulai setelah latihan berat atau naik

tangga atau menjalankan sulit atau bahkan ketika dalam ekstrem

stress mental. Gejala biasanya hanya berlangsung selama kurang

dari lima menit. Mereka dibebaskan dengan istirahat atau obat,

seperti nitroglycerin di bawah lidah.

8|Page
Angina jenis ini biasanya tidak terbukti berakibat fatal tetapi

mungkin merupakan awal serangan jantung atau stroke dan mandat

perhatian medis.

2. Angina variant/ vasospastik/ Angina Prinzmetal.

Angina varian terjadi karena vasospasme pembuluh darah

yang timbul sewaktu beristirahat yang mengakibatkan

berkurangnya suplai oksigen pada jaringan jantung.

3. Angina Tidak Stabil.

Angina jenis ini biasanya berkembang pesat dan sering tidak

terduga. Orang-orang dengan stabil angina mungkin terus

mengembangkan angina tidak stabil. Gejala sakit dada mungkin

berlangsung selama sekitar 30 menit dan dapat bertahan bahkan

ketika pasien beristirahat. Glyceryl trinitrate mungkin tidak

membantu meringankan gejala.

Angina jenis ini adalah keadaan darurat sejak angina tak

terduga dan fungsi jantung dapat dengan cepat memburuk dan ini

dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Jenis

angina ini dirawat dengan obat-obatan dan teknik pembedahan.

E. OBAT ANTI ANGINA

9|Page
Obat anti angina adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah

dan mengobati gejala angina pectoris. Pemberian anti angina bertujuan

untuk :

1.    Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris.

2.    Pencegahan jangka panjang angina dan membentuk plak trombus

3. Mendilatasi arteri coroner agar perfusi ke miokard maksimal

Untuk mencegah atau meringankan serangan akut angina

digunakan turunan nitrat (sublingual), sedang untuk pencegahan jangka

panjang digunakan turunan nitrat (oral dan setempat), β-bloker dan

antagonis kalsium. Obat di atas dapat mengurangi kebutuhan oksigen

jantung dan meningkatkan pemasokan oksigen miokardial. Obat – obat

anti angina :

1. Nitrat Organik (nitrovasodilator)

2. Beta Blocker

3. Antagonis Calcium

4. Antiplatelet

F. MEKANISME KERJA ANTI ANGINA

Cara kerja Anti angina:

1.   Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan

kerjanya. (penyekat reseptor beta)

10 | P a g e
2.   Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah

(vasodilator)

3.    Kombinasi keduanya

G. RESEP ANTI ANGINA

dr. Jefta Alfatra


1765050023
Jalan Jatiwaringin raya no. 77
Pondok gede, Bekasi

R/ ISDN TAB SL 5 mg No. X


S 1 dd I TAB SL Durdol

R/ Propanolol TAB 40 mg No. X


S 2 dd I TAB

Pro : Tn. Ahmad Basuki


Usia : 48 Tahun

H. NITRAT ORGANIK (NITROVASODILATOR)

Nitrat Organik (nitrovasodilator) memperlebar arteri jantung,

memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga meringankan

11 | P a g e
beban jantung. Berkhasiat relaksasi otot pembuluh darah, bronkus, saluran

empedu, lambung dan usus serta saluran kemih. Obat pilihan utama adalah

nitrogliserin. Nitrat menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh

darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan long-acting.

Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera

kehilangan kemampuannya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu

sebagian besar ahli menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam bebas

obat untuk mempertahankan efektivitas jangka panjangnya. Nitrat long-

acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari. Nitrat juga terdapat dalam bentuk

plester dan perekat kulit, dimana obat ini diserap melalui kulit selama

beberapa jam.

 FARMAKODINAMIK

Khasiat farmakologi :

a. Dilatasi pembuluh darah → dapat menyebabkan hipotensi

→ sinkop.

b. Relaksasi otot polos → nitrat organik membentuk NO →

menstimulasi guanilat siklase → kadar siklik-GMP meningkat

→ relaksasi otot polos (vasodilatasi).

c. Menghilangkan nyeri dada → bukan disebabkan vasodilatasi,

tetapi karena menurunya kerja jantung.

12 | P a g e
d. Pada dosis tinggi dan pemberian cepat → venodilatasi dan

dilatasi arteriole perifer → tekanan sistol dan diastol menurun ,

curah jantung menurun dan frekuensi jantung meningkat

(takikardi).

e. Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri → karena semakin

banyak darah yang menggumpul di vena → curah darah

jantung menurun.

f. Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah

sistemik → penurunan aliran darah balik ke jantung.

g. Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua

otot polos : bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya

sekilas → tidak digunakan di klinik.

 FARMAKOKINETIK

a. Metabolisme nitrat organik terjadi di hati.

b. Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual.

c. Ekskresi sebagian besar lewat ginjal.

 SEDIAAN DAN POSOLOGI

a. Untuk serangan, baik digunakan sediaan sublingual : isosorbid

dinitrat 30%: 2,5 – 10 mg dan nitrogliserin 38%: 0,15 – 0,6

mg.

13 | P a g e
b. Untuk pencegahan digunakan sediaan per oral: kadar puncak

60 – 90 menit, lama kerja 3 – 6 jam.

c. Parenteral (IV) baik digunakan untuk vasospasme koroner dan

angina pectoris tidak stabil, angina akut dan gagal jantung

kongestif.

d. Salep untuk profilaksis: puncak 60 menit, lama kerja 4 – 8 jam.

 SEDIAAN

1. Nitrat kerja singkat (serangan akut)

 Sediaan sublingual (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil

tetranitrat).

 Amil nitrit inhalasi.

2. Nitrat kerja lama

 Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil

tetranitrat, penta eritritol tetranitrat).

 Nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal).

 Nitrogliserin transmucosal/buccal.

 Nitrogliserin infus intravena.

 EFEK SAMPING

Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit kepala, hipotensi, dan

meningkatnya daerah ischaemia.

14 | P a g e
 INDIKASI

a. Angina pectoris

b. Gagal jantung kongestif

c. Infark jantung

 NITROGLYCERIN

Nitroglycerin atau Glyceryl Trinitrate adalah sebuah

vasodilator yang mudah menguap, yang mengurangi angina

pectoris dengan cara merangsang guanylate cyclase dan

merendahkan kalsium sitosolik.

Nitroglycerin digunakan untuk pengobatan angina pectoris

dan hipertensi, untuk menghasilkan hipotensi yang terkontrol

selama pembedahan dan untuk mengobati gagal jantung.

Mekanisme kerja nitroglycerin, kandungan Nitrat dalam

Nitroglyceryn menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh

darah, merangsang guanylate cyclase dan merendahkan kalsium

sitosolik.

Nitroglycerin menghilangkan angina dengan mengurangi

permintaan otot jantung untuk oksigen. Nitroglycerin juga

menghilangkan spasme dari arteri-arteri koroner dan dapat

15 | P a g e
mendistribusikan lagi aliran darah arteri koroner ke area-area yang

paling memerlukan.

Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah

(sublingual) biasanya akan menghilangkan gejala angina dalam

waktu 1-3 menit, dan efeknya berlangsung selama 30 menit.

Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet

atau semprotan nitroglycerin setiap saat. Menelan sebuah tablet

sesaat sebelum melakukan kegiatan yang diketahui penderita dapat

memicu terjadinya angina, akan sangat membantu penderita.

Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan diantara gusi dan

pipi bagian dalam atau penderita bisa menghirup nitroglycerin yang

disemprotkan ke dalam mulut, tetapi yang banyak digunakan

adalah pemakaian nitroglycerin tablet sublingual.

 ISOSORBID DINITRAT

Obat antiangina golongan nitrat ini langsung berkerja

merelaksasi otot polos pembuluh vena, tanpa bergantung pada

sistem persarafan miokardium. Dilatasi vena menyebabkan alir

balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.

Dalam dosis terapi akan menurunkan tekanan sistolik,

diastolik dan tekanan darah arteri rata – rata, terutama pada posisi

tegak. Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut, muka

16 | P a g e
merah, pusing, hipotensi postural (tekanan darah rendah), takikardi

(denyut nadi bertambah cepat).

Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan hepar atau

ginjal berat: hipotiroidisme (tiroid), manulnutrisi (diet yang tidak

baik), atau hipotermia (suhu tubuh kurang).

I. BETA BLOKER (β-Bloker)

Obat pemblok β-andregenik (β-Bloker) dapat meningkatkan secara

terpulihkan β-reseptor yang terdapat pada jantung, arteri dan arteriola otot

rangka, bronki, hati, ginjal, dan lain-lain jaringan.

Yang berhubungan dengan aktivitas terhadap jantung adalah

reseptor β1. Pemblokkan reseptor β1 dapat menurunkan kecepatan jantung,

kontraksi miokardial, keluaran jantung dan tekanan darah, sehingga

kebutuhan oksigen miokardial berkurang dan nyeri iskemik dapat

dihilangkan.

Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan

norepinephrine pada jantung dan organ lainnya. Beta blocker mengurangi

denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, beta-

blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi

kebutuhan akan oksigen.

β-Bloker efektif untuk meringankan angina klasik, sedang terhadap

angina varian efeknya tidak teratur. Pada pengobatan jangka panjang, β-

17 | P a g e
bloker dapat menurunkan kematian akibat serangan jantung akut. Beta

bloker juga bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia.

 FARMAKODINAMIK

 Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi

endogen maupun obat adrenergik eksogen.

 Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih

besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2.

 Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol,

pindolol dan labetolol mempunyai efek MSA (membrane

stabilizing actvity) → efek anastesik local.

 Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas

miokard.

 Menurunkan tekanan darah.

 Antiaritmia : mengurangi denyut dan aktivitas focus ektopik

 Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-

2).

 Efek bronkospasme (hati – hati pada penderita asma).

 Menghambat glikogenolisis di hati.

 Menghambat aktivasi enzim lipase.

 Menghambat sekresi renin → antihipertensi.

 FARMAKOKINETIK

18 | P a g e
 Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol,

labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik (90%).

 Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik

absorbsinya.

 Berdasarkan keselektifan terhadap jantung, β-bloker dibagi menjadi

dua kelompok, yaitu:

a.    Selektif memblok reseptor β1 (kardioselektif), contoh:

asebutolol, atenolol, dan metoprolol tartrat.

b.    Bekerja memblok reseptor β1 dan β2 (non kardioselektif),

contoh: alprenolol, karteolol, propanolol, nadolol, oksprenolol,

pindolol.

 CONTOH OBAT BETA BLOCKER:

1. Propanolol : tab 10 dan 40 mg, kaps lepas lambat 160mg

2. Alprenolol : tab 50 mg

3. Oksprenolol : tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg

4. Metoprolol : tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg

5. Bisoprolol : tab 5 mg

6. Asebutolol : kap 200 mg dan tab 400 mg

7. Pindolol : tab 5 dan 10 mg

8. Nadolol : tab 40 dan 80 mg

9. Atenolol : tab 50 dan 100 mg

19 | P a g e
 EFEK SAMPING Β-BLOKER

 Efek farmakologisnya :

bradikardi, blok AV, gagal jantung,

bronkospasme.

 Saluran cerna : mual, muntah,

diare, konstipasi.

 Sentral : mimpi buruk,

insomnia, halusinasi, rasa capek,

pusing, depresi.

 Alergi : rash, demam dan purpura.

 Efek pada kardiovaskuler : payah

jantung kongestif, bradirkardia,

hipotensi, pemblokan jantung dan

parestesia.

 Karena dosis lebih : hipotensi,

bradikardi, kejang, depresi.

 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

 Indikasi: angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark miokard,

kardiomiopati obstruktif hipertropik, feokromositoma (takikardi

dan aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma,

ansietas.

20 | P a g e
 Kontra indikasi: Penyakit Paru Obstruktif, Diabetes Militus

(hipoglikemia), Penyakit Vaskuler, Disfungsi Jantung.

J. CALCIUM ANTAGONIS/ CALCIUM ENTRY BLOCKER/

CALCIUM CHANNEL BLOCKER

Zat ini memblok Calcium-channels di otot polos arterial dan


menimbulkan relaksasi dan vasodilatasi perifer (efek kronotrop negatif).
Obat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi
kejang arteri koroner.
Antagonis kalsium selektif untuk pengobatan angina pectoris
karena stress dan angina varian. Beberapa diantaranya juga digunakan
untuk pengobatan aritmia jantung tertentu dan hipertensi. Beberapa
antagonis kalsium bisa memperlambat denyut jantung.
. Pada angina klasik, golngan ini dapat mengurangi kebutuhan
oksigen miokardial, meskipun demikian turunan nitrat dan β-bloker tetap
merupakan obat pilihan pertama. Pada angina varian, obat golongan ini
dapat meringankan gejala dengan memperbesar pasokan oksigen
miokardial dan efeknya lebih baik dibanding β-bloker.
Obat ini juga bisa digabungkan bersama beta-blocker untuk
mencegah terjadinya episode takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).

 FARMAKODINAMIK

a. Ion ca diperlukan untuk kontraksi otot polos dan jantung.

b. Ca antagonis → menghambat masuknya Ca kedalam membran sel


(sarkolema) → kontraksi menurun.

 FARMAKOKINETIK

21 | P a g e
Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam lemak 
mudah diabsorbsi pada pemberian per oral dan sublingual.

 MEKANISME ANTIANGINA

Antagonis kalsium membrane dapat menimbulkan efek oleh


interaksinya dengan reseptor khas. Kerja utamanya adalah
menghambat pemasukan ion kalsium luar sel, melalui saluran
membrane kalsium, ke dalam sel. Karena ion kalsium mempunyai
peran penting dalam memelhara fungsi jantung dan jaringan otot
polos vascular.
Pengurangan kadar kalsium dalam sel jantung dan sel otot
polos vascular  koroner akan menyebabkan vasodilatasi jaringan
tersebut. Akibatnya terjadi penurunan kecepatan denyut jantung,
penurunan kontraksi mikardial dan melam-batnya konduksi
atrioventrikular.
Mekanisme kerja yang lain adalah menghalangi secara selektif
penyebab vasokonstrksi, dengan merangsang postsinaptik reseptor
β2 dalam buluh vascular atau secara langsung menunjukkan
efeknya pada jaringan miokardial.

 OBAT CALCIUM ANTAGONIS

Yang termasuk kedalam antagonis kalsium antara lain Verapamil,


Nifedipine dan Diltiazem.

 DOSIS

Nifedipin (3x10-20mg),

Verapamil (3x80-120mg) dan

Diltiazem (3-4x60mg)

22 | P a g e
 EFEK SAMPING

Efek samping yang ditimbulkan antara lain takikardia atau

brakikardia, sakit kepala, lesu, lelah, mual, pusing, hipotensi, kram

kaki, gangguan lambung, reaksi dermatologis dan konstipasi.

H. ANTIANGINA GOLONGAN ANTIPLATELET

Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya

pembekuan darah bila terjadi perdarahan. Tetapi jika platelet terkumpul

pada ateroma di dinding arteri, maka pembentukan bekuan ini

(trombosis) bisa mempersempit atau menyumbat arteri sehingga terjadi

serangan jantung.

Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan

dalam dinding pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko kematian

karena penyakit arteri koroner. Penderita yang alergi terhadap aspirin,

bisa menggunakan triklopidin. Obat yang termasuk dalam golongan ini

adalah aspirin.

23 | P a g e
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Angina pectoris ialah keadaan di mana pasien merasa sakit

dada yang kuat akibat dari penyakit jantung ischemic yang

didefinisikan sebagai kekurangan pengaliran darah dan

oksigen ke myocardium jantung.

24 | P a g e
2. Gejala – gejala angina :

 Tekanan,

 Keberatan,

 Pengetatan,

 Pemerasan,

 Nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang

dada.

Pasien-pasien mungkin juga menderita:

 Salah cerna (indigestion),

 Heartburn (nyeri di hulu hati),

 Lemah/ lemas,

 Berkeringat,

 Mual,

 Kejang, dan

 Sesak napas.

Angina biasanya terjadi waktu latihan, stress, emosi yang

parah, atau setelah makan yang berat.

3. Penyebab dari penyakit angina pectoris adalah :

 Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan

 Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler

25 | P a g e
Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina
adalah :

 Latihan fisik
 Pajanan terhadap dingin
 Makan makanan berat
 Stress atau berbagai emosi
 akibat situasi yang menegangkan,
 Merokok.

4. Faktor resiko, antara lain adalah:

1. Dapat Diubah (dimodifikasi)

       Diet (hiperlipidemia)

       Rokok

       Hipertensi

       Stress

       Obesitas

       Kurang aktifitas

       Diabetes Mellitus

       Pemakaian kontrasepsi oral

2. Tidak dapat diubah

       Usia

       Jenis Kelamin

       Ras

       Herediter

5. Penggolongan anti angina dibagi menjadi 3, yaitu :

26 | P a g e
 Angina Klasik/ Angina Stabil/ Exertional/ Exercise-

induced.

 Angina variant/ vasospastik/ Angina Prinzmetal.

 Angina Tidak Stabil.

6. Obat anti angina adalah senyawa yang digunakan untuk

mencegah dan mengobati gejala angina pectoris. Pemberian anti

angina bertujuan untuk :

1.    Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris.

2.    Pencegahan jangka panjang angina.

7. Obat – obat anti angina :

 Nitrat Organik (nitrovasodilator)

 Beta Blocker

 Antagonis Calcium

 Antiplatelet

8. Cara kerja anti angina :

 Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan

menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)

  Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar

aliran darah (vasodilator)

 Kombinasi keduanya

27 | P a g e
9. Nitrat Organik (nitrovasodilator) memperlebar arteri jantung,

memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga

meringankan beban jantung.

Obat pilihan utama adalah nitrogliserin. Nitrat

menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat

dalam bentuk short-acting dan long-acting.

Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit kepala,

hipotensi, dan meningkatnya daerah ischaemia.

10. Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan

norepinephrine pada jantung dan organ lainnya. Beta blocker

mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan

aktivitas, beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung

sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.

β-Bloker efektif untuk meringankan angina klasik, sedang

terhadap angina varian efeknya tidak teratur. Pada pengobatan

jangka panjang, β-bloker dapat menurunkan kematian akibat

serangan jantung akut. Beta bloker juga bisa digunakan untuk

memperbaiki aritmia.

28 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai