HIPERTENSI
Di Susun Oleh:
AKPER 1-A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
Shalawat serta salam Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpah nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang............................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3
A. Definisi Hipertensi........................................................................ 3
I. Pemeriksaan Penunjang.............................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terjadi di dalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh
jantung ke seluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan darah disebut tensi
darah. Angka yang ditunjukkan oleh alat ukur ini biasanya dua kategori
tekanan darah yang meningkat secara kronis. Penyakit ini terjadi tanpa
ginjal. Peredaran darah pada manusia akan semakin efektif dan efisien
maka darah akan dipompa keluar serta akan memasuki pembuluh nadi
1
nesar (aorta) dengan tekanan yang kuat. Setelah itu, darah akan mengalir
menuju arteri dan arteriola. Pada saat ini tekanan darah menjadi kurang
darah vena baik vena cava interior maupun vena cava posterior serta
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
6. Untuk mengetahui cara mencegah penyakit hipertensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hipertensi
diatas 160/95 mmHg, sementara itu Smelttzer & Bare (2002: 896)
Jakarta (1993:1999) dan Prof. Dr. dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007),
sistolik lebih dari 150 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
lebih dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih dari 90 mmHg. [ CITATION
Sha12 \l 1033 ]
3
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
mmHg atau tekanan sistolik minimal 140 mmHg atau kenaikan sistolik
1995).
B. Klasifikasi Hipertensi
kerusakan atau gangguan dari alat atau organ lain. Tingkat III tekanan
4
gangguan faal dari target organ. Sedangkan JVC VII, klasifikasi hipertensi
adalah:
membahayakan jiwa, hal ini terjadi karena disfungsi atau kerusakan organ
target. Yang kedua adalah hipertensi urgensi yaitu hipertensi berat tanpa
ada gangguan organ target akan tetapi tekanan darah perlu diturunkan
dengan segera atau secara bertahap dalam jangka waktu 24-48 jam,
5
C. Penyebab Hipertensi
tekanan darah tinggi yang disebabkan karena retensi air dan garam yang
cranial, yang disebabkan tumor otak, pengaruh obat tertentu misal obat
6
kontrasespsi, asupan garam yang tinggi, kurang olahraga, genetic,
2. Hipertensi sekunder
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg.
7
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada:
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
8
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
esensial kadang tampak gejala dan baru timbul gejala setelah terjadi
komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan
9
E. Patofisiologi Hipertensi
Menurut Smeltzer & Bare (2002:898) mengatakan bahwa mekanisme
mulai saraf simpatik yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar
bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis. Pada titik ganglion ini
aldosterone ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal
menyebabkan hipertensi.
10
TIM POKJA RS Harapan kita (2003:63) menyebutkan patofisiologis
jela didalam tubuh dan organ-organ. Terjadi secara perlahan yang meluas
dan mengambil tempat pada pembuluh darah besar dan pembuluh darah
kecil pada organ-organ seperti jantung, ginjal, dan pembuluh darah otak.
Pembuluh seperti aorta, arteri coroner, arteri basiler yang ke otak dan
begitu juga ke otak dan ekstremitas bawah bisa juga terjadi kerusakan
F. Pengobatan Hipertensi
hidup, olahraga secara teratur dan control tekanan darah secara teraut.
11
Pengobatan hipertensi harus dilandasi oleh beberapa prinsip menurut
tidak meletakkan garam di atas meja. Hal ini dapat memicu seseorang
dalam darah. Oleh karena itu, salah satu pengobatan terhadap hipertensi
adalah memberikan zat anti natrium yaitu potassium atau kalium. Hal ini
12
potassium atau kalium. Kalium banyak terdapat di dalam buah-buahan
dan sayuran seperti, semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam,
dan putih. Makanan dengan unsur omega-3 juga sangat efektif dalam
Pada waktu itu, diperkirakan satu dari empat orang yang berusia di atas
golongan obat anti hipertensi baru yang dikembangkan bahkan terapi gen
13
antagonis aldosterone). Obat ini jarang digunakan di negara kita sebab
terbukti mengandung obat hipertensi seperti cincau hijau dan hitam, kunir
putih, pacar air, sambiloto, dan kumis kucing. Pengobatan secara medis
pada penderita hipertensi sering dilakukan oleh dokter. Hal ini disebabkan
G. Pencegahan Hipertensi
atau dengan kata lain tekanan darah seseorang dapat diturunkan sampai
ini diakibatkan oleh berbagai factor baik internal atau dari diri penderita
tiba tanpa ada gejala awal yang dapat diamati, maka pemantauan
14
diperkenalkan obat-obatan jenis beta blocker yang merupakan upaya
agar selalu normal, olahraga yang cukup, tidak merokok, tidak meminum
menghindari diri dari stress yang berlebihan. Salah satu cara agar
supaya tetap ideal dengan kata lain tidak mengalami kelebihan berat
badan. Agar berat badan kita ideal, kita harus menerapkan pola makan
15
untuk perempuan. Bagi penderita hipertensi sebaiknya menghindarkan
diri dari stress serta harus pandai mengendalikan emosi. Selain itu, bagi
buah-buahan seperti sauran hijau, pisang, tomat. Wortel, melon dan jeruk.
darah normal, jika kita penderita hipertensi, jangan sampai kita minum
H. Komplikasi
menurut TIM POKJA RS Harapan kita (2003:64) dan Dr. Budhi Setianto
jantung sepeti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard acut (IMA).
pupil.
I. Pemeriksaan Penunjang
16
rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan
adana kerusakan organ dan factor resiko lain atau mencari penyebab
darah (kalium, natrium, kretainin, gula darah puasa, kolesterol total, HDL,
pemeriksaan lain, seperti klirens kreatinin, protein, asam urat, TSH dan
ekordiografi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
diatas 160/95 mmHg, sementara itu Smelttzer & Bare (2002: 896)
18
kita (2003:64) mengemukakan bahwa manifestasi klinis yang sering tidak
tampak.
B. Saran
perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga tidak mengkonsumsi makanan
19
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nurarif, S. K., & Hardhi Kusuma, S. K. (2015). APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN MEDIS DAN NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Medi Action.
iii