Disusun Oleh:
Fakultas Pertanian
2020
1. Apakah seorang pemimpin harus berambisi menjadi pemimpin?
Jawab:
Iya, apabila ambisi tersebut mengarah kepada yang positif. Kata orang bijak,
bolehlah berambisi, tetapi janganlah ambisius. Tidak ada yang salah dalam hal
ambisi. Seperti kata Napolein Hill dalam bukunya, Think and Grow Rich,
seseorang yang kurang berambisi akan mengalami kegagalan. Tetapi, ketika
ambisi sudah berubah menjadi ambisius, seseorang biasanya tidak
mempertimbangkan lingkungan, nilai-nilai moral dan norma-norma di sekitar,
etika, serta kondisi diri sendiri. Sikap seperti itu jelas tidak sesuai dengan standar
etika bagi seseorang yang hendak menjadi pemimpin.
Jawab:
Sesungguhnya, memiliki sifat ambisi itu bagus selama masih bisa dikendalikan
dengan baik. Namun, jika tidak bisa dikendalikan maka akan menimbulkan sikap
ambisius. Ambisius itu kata sifat dari ambisi. Yang namanya kata sifat ada positif
dan negatifnya. Ambisi yang positif dimiliki oleh orang supaya bisa berprestasi
dengan baik dan menghasilkan karya terbaik, sementara kalau yang negatif itu
sebuah ambisi yang tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia
akan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan.
3. Apakah ada korelasi antara orang yang berambisi dengan orang yang
terpilih menjadi pemimpin?
Jawab:
Berdasarkan table diatas, tidak terdapat korelasi antara orang yang berambisi
dengan orang yang terpilih menjadi pemimpin. Untuk terpilih menjadi pemimpin tidak
harus berambisi melainkan yang terpilih menjadi pemimpin dapat dilihat dari tindakan
– tindakan yang dilakukannya bagi orang banyak (bermanfaat atau tidaknya, dapat
mempengaruhi orang lain atau tidak, dan sebagainya).
Jawab: