Anda di halaman 1dari 6

https://www.blitarkab.go.

id/2012/08/07/ijin-kios-los-pasar/

IJIN KIOS / LOS PASAR

A. Persyaratan Pengajuan Ijin Kios / Los Pasar

a. Mengisi formulir permohonan diketahui kepala pasar setempat;


b. Surat pernyataan sanggup menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku
(bermaterai Rp. 6.000,-);
c. Foto kopi KTP dan KSK (dilegalisir) 1 lembar;
d. Foto terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
e. Buku Pemegang Hak Penggunaan Kios/Los Asli (Bagi yang mutasi karena
kewarisan dan balik nama karena jual beli dibawah tangan);
f. Surat persetujuan ahli waris (Bagi yang mutasi karena kewarisan).

B. Biaya Pengajuan Ijin Kios / Los Pasar

1. Retribusi penggunaan Kios/Los Pasar baru

No Kualifikasi Tarif

1 Retribusi ijin penggunaan Kios Khusus Pasar Wlingi (kelas I plus) :  

 Untuk kelas strategis  

Lantai I Rp. 0,-/m2

Lantai II                                                                         Rp. 0,-/m2

 Untuk kelas biasa Rp. 0,-/m2

Rp. 0,-/m2
 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los pasar wlingi Rp. 0,-/m2

2 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas I :  

 Untuk kelas strategis Rp. 0,-/m2

Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas biasa
 Untuk kelas singkur Rp.  0,-/m2

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas I Rp. 0,-/m2

3 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas II :  

 Untuk kelas strategis Rp.  0,-/m2

Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas biasa
Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas II Rp. 0,-/m2

4 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas III :  

 Untuk kelas strategis Rp.  0,-/m2

Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas biasa
Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas III Rp. 0,-/m2

2. Retribusi penggunaan Kios/Los Pasar Perpanjangan

No Kualifikasi Tarif

1 Retribusi ijin penggunaan Kios Khusus Pasar Wlingi (kelas I plus) :  

 Untuk kelas strategis  

Rp. 0,-/m2

Lantai I Rp. 0,-/m2

Lantai II                                                                         Rp. 0,-/m2

 Untuk kelas biasa Rp.  0,-/m2

 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los pasar wlingi Rp. 0,-/m2

2 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas I :  

 Untuk kelas strategis Rp. 0,-/m2


 Untuk kelas biasa Rp. 0,-/m2

 Untuk kelas singkur Rp. 0,-/m2

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas I Rp. 0,-/m2

3 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas II :  

 Untuk kelas strategis Rp. 0,-/m2

Rp. 0,-/m2
 Untuk kelas biasa
Rp. 0,-/m2
 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas II Rp. 0,-/m2

4 Retribusi ijin penggunaan Kios Pasar Kelas III :  

 Untuk kelas strategis Rp. 0,-/m2

Rp.    0,-/m
 Untuk kelas biasa
Rp.  0,-/m2
 Untuk kelas singkur

  Retribusi Ijin Penggunaan Los Pasar Kelas III Rp. 0,-/m2

3.  Besarnya biaya balik nama karena kewarisan dikenakan sebesar 50% (lima puluh
persen) dari besarnya retribusi penggunaan Kios/Los Pasar.

4. Apabila terjadi transaksi jual beli kios/los dibawah tangan atau pemindahan hak
pakai kepada pihak lain, pihak pembeli dikenai biaya 3 (tiga) kali dari retribusi
penggunaan Kios/Los Pasar.

C. Waktu Penyelesaian Pelayanan Ijin Kios / Los Pasar

 Waktu Penyelesaian Pelayanan Ijin Kios / Los Pasar adalah 7 Hari Kerja
Jika Anda ingin berjualan di kios pasar tradisional, Anda dapat memakainya dengan cara
sewa tempat usaha untuk jangka waktu tertentu atau dengan hak Pemakaian Tempat
Usaha untuk jangka waktu paling lama 20 tahun. Anda sebagai pemakai tempat dalam area
pasar harus membayar kewajiban yang besarnya ditetapkan oleh Direksi PD Pasar Jaya.
 
Kemudian perlu diketahui bahwa setiap orang dan/atau badan usaha dilarang merombak,
menambah, mengubah dan memperluas tempat usaha. Jika melanggar, maka
dikenakan sanksi administrasi melalui tahapan:
a.   penutupan sementara tempat usaha;
b.   pembatalan Surat Izin Pemakaian Tempat Usaha;
c.   pembatalan Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha; dan
d.   pembatalan perjanjian pemakaian tempat usaha.
 
Selain dikenakan sanksi administrasi, pelanggar yang merombak, menambah, mengubah
dan memperluas tempat usaha juga dapat dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 50 juta.
 
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.

Pendirian Pasar Tradisional


Ketentuan mengenai pasar tradisional dapat kita lihat pada Peraturan Presiden Nomor
112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern (“Perpres 112/2007”).
 
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan
usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
menawar.[1]
 
Lokasi pendirian Pasar Tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, termasuk Peraturan
Zonasinya.[2]
 
Karena Anda menanyakan peraturan mengenai pemakaian pasar tradisional khusus di
daerah Jakarta, maka kami akan berpedoman pada Peraturan Daerah Provinsi DKI
Jakarta Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Area Pasar (“Perda DKI Jakarta
3/2009”).
 
Pemakaian Tempat Pada Pasar Tradisional
Jenis Hak Pemakaian Tempat dalam area pasar dapat berupa:[3]
1.   Hak Sewa Tempat Usaha untuk jangka waktu tertentu; dan
2.   Hak Pemakaian Tempat Usaha untuk jangka waktu paling lama 20 tahun.
 
Setiap orang atau badan usaha yang memakai tempat usaha dalam area pasar berupa Hak
Sewa Tempat Usaha untuk jangka waktu tertentu, wajib menandatangani perjanjian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap orang atau badan usaha yang
memakai tempat usaha dalam area pasar berupa Hak Pemakaian Tempat Usaha untuk
jangka waktu paling lama 20 tahun, wajib memiliki Surat Izin Pemakaian Tempat Usaha dan
Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha.[4]
 
Setiap orang atau badan usaha yang memakai tempat dalam area pasar harus membayar
kewajiban yang besarnya ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Daerah (PD Pasar Jaya).[5]
 
Kewajiban pembayaran itu menjadi sumber penerimaan pengelolaan area pasar. Sumber
penerimaan pengelolaan area pasar meliputi:[6]
a.    penerimaan dari pemanfaatan area pasar;
b.    penerimaan jasa administrasi;
c.    hasil kerja sama;
d.    penyertaan modal; dan
e.    pendapatan lain yang sah.
 
Menjawab pertanyaan pertama Anda, jika Anda ingin berjualan di kios pasar tradisional,
Anda dapat memakainya dengan cara sewa tempat usaha untuk jangka waktu tertentu atau
dengan hak Pemakaian Tempat Usaha untuk jangka waktu paling lama 20 tahun. Anda
sebagai pemakai tempat dalam area pasar harus membayar kewajiban yang besarnya
ditetapkan oleh Direksi PD Pasar Jaya.
 
Kewajiban dan Larangan Pengguna Tempat Pasar Tradisional
Anda sebagai pemakai tempat usaha atau yang berdagang dalam area pasar memiliki
kewajiban yaitu:[7]
a.  menjaga keamanan dan ketertiban tempat usaha, menempatkan dan menyusun barang
dagangan beserta inventarisnya dengan teratur, sehingga tidak mengganggu lalu lintas
orang dan barang;
b.    memelihara kebersihan tempat dan barang dagangan serta menyediakan tempat
sampah yang ditetapkan;
c.    memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu berdasarkan ketentuan yang berlaku;
d.    menyediakan alat pemadam kebakaran dan mencegah kemungkinan timbulnya bahaya
kebakaran di tempat usaha masing-masing;
e.    membuka dan menutup tempat usahanya pada waktu yang telah ditentukan; dan
f.     melaksanakan ketentuan pemakaian tempat yang berlaku dan kewajiban lain yang
ditetapkan.
 
Larangan bagi Anda yang memakai tempat usaha atau berdagang dalam bangunan pasar
yaitu:[8]
a.    memiliki lebih dari 5 (lima) tempat usaha dalam satu pasar;
b.    merombak, menambah, mengubah dan memperluas tempat usaha;
c.    mengubah jenis jualan dan atau macam dagangan yang bertentangan dengan
persyaratan yang telah ditetapkan;
d.    mengadakan penyambungan aliran listrik, air, gas, dan telepon;
e.    bertempat tinggal, berada atau tidur di pasar di luar jam buka pasar;
f.  menyalahgunakan narkotika dan minuman keras, melakukan perjudian atau sejenis,
usaha kegiatan yang dapat mengganggu dan membahayakan keamanan dan ketertiban
umum dalam pasar;
g.   melakukan perbuatan asusila di dalam pasar;
h.    mengotori, merusak tempat atau bangunan dan barang inventaris; dan
i.      menempatkan kendaraan, alat angkutan atau binatang beban di luar tempat yang
ditentukan.
 
Jadi menjawab pertanyaan Anda berikutnya, Anda dilarang merombak, menambah,
mengubah dan memperluas tempat usaha (kios) Anda.
 
Jika melanggar, maka Anda dapat dikenakan sanksi administrasi melalui tahapan:[9]
a.    penutupan sementara tempat usaha;
b.    pembatalan Surat Izin Pemakaian Tempat Usaha;
c.    pembatalan Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha; dan
d.    pembatalan perjanjian pemakaian tempat usaha.
 
Selain dikenakan sanksi administrasi, setiap orang dan/atau badan usaha yang melakukan
pelanggaran merombak, menambah, mengubah dan memperluas tempat usaha, juga dapat
dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak
Rp 50 juta.[10]
 
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
 
Dasar hukum:
1.    Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 
2.    Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Area
Pasar.
 

[1] Pasal 1 angka 2 Perpres 112/2007


[2] Pasal 2 ayat (1) Perpres 112/2007
[3] Pasal 7 ayat (1) Perda DKI Jakarta 3/2009
[4] Pasal 8 ayat (1) dan (2) Perda DKI Jakarta 3/2009
[5] Pasal 9 ayat (1) Perda DKI Jakarta 3/2009
[6] Pasal 9 ayat (2) dan (3) Perda DKI Jakarta 3/2009
[7] Pasal 11 Perda DKI Jakarta 3/2009
[8] Pasal 12 Perda DKI Jakarta 3/2009
[9] Pasal 15 Perda DKI Jakarta 3/2009
[10] Pasal 16 Perda DKI Jakarta 3/2009

Anda mungkin juga menyukai