Anda di halaman 1dari 25

TUGAS SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan

Dosen
Dr. Ati Surya Mediawati S.Kp., M.Kep

Disusun oleh :

DEWANTI WIDYA
NYOMAN WIGO AGUSTO 220120190512
SHINTA
OPIK

PEMINATAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan

judul “Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Keperawatan”. Harapan kami

semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya

tentang SOTK yang berhubungan dengan keperawatan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Bandung, Februari 2020


Hormat Saya

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1........................................................................................................... Latar Belakang
1
1.2........................................................................................................ Rumusan Masalah
2
1.3......................................................................................................... Tujuan Penulisan
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1 SOTK .........................................................................................................4
2.2 Hasil Telusur di Lapangan...........................................................................5
2.3 Harapan dan Solusi .....................................................................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 10
3.1.Kesimpulan................................................................................................. 10
3.2. Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan
memiliki peran penting sebagai pusat pelayanan rujukan medik spesialitik dan
sub spesialitik dengan fungsi paling utama menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik secara kuratif ataupun rehabilitatif
(Depkes RI, 1989). Berdasarkan fungsi utama diatas, maka perlu pengaturan
secara optimal sehingga rumah sakit mampu memanfaatkan sumber daya
manusia yang dimilikinya dengan berdayaguna (efesien) dan berhasil guna
(efektif). Dalam mencapai hal tersebut di perlukan pengaturan struktur organisasi
dan tata kerja yang baik.
Menurut Mamik (2015), organisasi merupakan proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara
para anggota untuk mencapai tujuan. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana individu berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumberdaya, sarana-prasarana dan data yang digunakan secara
efesien dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi (Ismainar, 2018).
Sedangkan struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal organisasi
terdiri dari unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja (Mamik,
2015).
Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang efesiensi mungkin
mengenai sesuatu tugas dengan mengingat dari segi tujuan, peralatan, fasilitas,
tenaga, waktu, ruang dan biaya yang tersedia (Mamik, 2014). Meurut Fuad &
Ahmad (2009), tata kerja adalah sebuah istilah yang umum digunakan oleh
organisasi pemerintahan untuk menggantikan job description (uraian pekerjaan).
Tata kerja menggambarkan identitas jabatan, bagan kedudukan dalam struktur
organisasi, fungsi, tugas dan tanggungjawab, wewenang yang dimiliki, hubungan
kerja, kondisi lingkungan kerja, risiko kecelakaan kerja, dan persyaratan jabatan.
Hasil penelitian agustine (2008), sebagian besar perawat memiliki
pandangan baik mengenai struktur organisasi dan tata kerja seperti pembagian

1
tugas, pelimpahan wewenang, tanggung jawab, koordinasi, tingkatan hirarki,
rentang kendali, dan kesatuan komando.
a.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi, struktur organisasi dan tata kerja ?
2. Apa yang dimaksud dengan bentuk struktural ?
3. Apa yang dimaksud dengan komite keperawatan dan bagaimana fungsi dari
komite keperawatan di rumah sakit serta fakta fungsi komite keperawatan di
lapangan ?
4. Apa yang dimaksud dengan bidang keperawatan dan bagaimana fungsi dari
bidang keperawatan di rumah sakit serta fakta fungsi bidang keperawatan di
lapangan ?
a.3 TUJUAN
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
sistem pemberian pelayanan keperawatan yang berjudul sruktur organisasi dan
tata kerja keperawatan. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat menambah
wawasan tentang SOTK Keperawatan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Struktur Oraganisasi dan Tata Kerja
2.1.1 Definisi
Menurut Mamik (2015), organisasi merupakan proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi
tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Organisasi dpat
diartikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran-gambaran skematis
tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal
organisasi terdiri dari unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja (Mamik, 2015).
Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang efesiensi
mungkin mengenai sesuatu tugas dengan mengingat dari segi tujuan,
peralatan, fasilitas, tenaga, waktu, ruang dan biaya yang tersedia (Mamik,
2014).
Meurut Fuad & Ahmad (2009), tata kerja adalah sebuah istilah
yang umum digunakan oleh organisasi pemerintahan untuk menggantikan
job description (uraian pekerjaan). Tata kerja menggambarkan identitas
jabatan, bagan kedudukan dalam struktur organisasi, fungsi, tugas dan
tanggungjawab, wewenang yang dimiliki, hubungan kerja, kondisi
lingkungan kerja, risiko kecelakaan kerja, dan persyaratan jabatan.
2.1.2 Bentuk Struktural
1. Struktural fungsional
Pada struktural ini menggunakan skema departementalisasi fungsional
dengan tingkat sentralisasi yang relative tinggi. Tingkat sentralisasi
yang tinggi cenderung diatur secara wajar menurut departemetalisasi

3
fungsional karena tiap unit-unit pada struktur yang sangat khusus
dimana para anggota unit mungkin memiliki konsep yang lemah
tentang keseluruhan misi organisasi. Maka dari itu, mereka cenderung
mengidentifikasi menurut departemen dan mereka tidak selalu dapat
diandalkan untuk membuat berbagai keputusan yang sesuai dengan
kepentingan organisasi secara keseluruhan.
2. Struktural divisi
Struktur ini menggabungkan skema departmetalisasi divisi dengan
tingkat sentralisasi yang relative rendah. Pada unit-unit struktur ini
bertindak hampir seperti organisasi yang terpisah, mandiri, dan
semiotonom. Organisasi yang ditunjuk merupakan organisasi yang
dikelola secara divisional menurut produk yang berbeda.
2.1.3 Komite Keperawatan
1. Definisi
Komite Keperawatan merupakan suatu wadah non-struktural
rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan
meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi (Permenkes No 49, 2013).
2. Tujuan Jabatan
Komite Keperawatan secara struktur fungsional berada di
bawah kepala atau direktur Rumah Sakit dan bertanggungjawab
langsung kepada kepala atau direktur Rumah Sakit. Komite
Keperawatan seharusnya memberikan jaminan kepada pimpinan atau
direktur Rumah Sakit bahwa tenaga keperawatan memiliki
kompetensi kerja yang tinggi berdasarkan standar pelayanan dan
memiliki perilaku baik sesuai etika profesi keperawatan.
3. Organisasi Komite Keperawatan
struktur organisasi Komite Keperawatan sekurang-kurangnya
terdiri dari ketua, sekretaris dan sub komite. Dalam menjalankan
tugasnya, ketua komite dibantu oleh sub komite terdiri dari sub
komite Kredensial, mutu profesi dan disiplin profesi.

4
Struktur Organisasi Komite Keperawatan

4. Fungsi
Komite Keperawatan memiliki fungsi untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan dan bidan yang bekerja di
Rumah Sakit melalui :
a. Kredensial untuk seluruh tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan,
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
5. Wewenang
a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan
kebidanan
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan
pendidikan kebidanan berkelanjutan
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin
6. Tugas
a. Fungsi Kredensial Komite Keperawatan memiliki tugas
diantaranya :

5
a) Melakukan penyusunan daftar rincian Kewenangan Klinis dan
Buku Putih.
b) Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial.
c) Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan.
d) Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis.
e) Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.
f) Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada pimpinan atau direktur
Rumah Sakit
b. Fungsi memelihara mutu profesi Komite Keperawatan memiliki
tugas diantaranya :
a) Melakukan penyusunan data dasar profil tenaga keperawatan
sesuai area praktik.
b) Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan.
c) Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
d) Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
c. Fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan
Komite Keperawatan memiliki tugas diantaranya :
a) Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
b) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan.
c) Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
d) Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis.
e) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
dalam asuhan keperawatan dan kebidanan .
2.1.4 Bidang Keperawatan
1. Definisi Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan atau biasa disebut struktur direktorat
merupakan struktural berfungsi dalam mengelola pelayanan

6
keperawatan di Rumah Sakit yang dipimpin oleh seorang perawat
profesional memiliki kompetensi manajerial.

2. Fungsi Utama Bidang Keperawatan


a. Mempersiapkan rencana penyusunan pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit.
b. Mempersiapkan koordinasi dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit.
c. Mempersiapkan pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan
di Rumah Sakit.
3. Tujuan Jabatan
Bidang keperawatan melakukan perencanaan, penggerakan,
pelaksanaan, pengendaian dan penilaian atau evaluasi pelayanan
keperawatan di rumah sakit dengan cara menyediakan rancangan
standar tata cara kerja dalam rangka pencapaian efektifitas, efisiensi
dan kualitas pelayanan keperawatan secara optimal di bidang
pelayanan Keperawatan.
4. Organisasi Bidang Keperawatan

DIREKTUR
DIREKTUR MEDIK
MEDIK DAN DAN
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN

KASIE RAWAT JALAN KASIE RAWAT INAP KASIE RAWAT KHUSUS

STAF SUPERVISOR
ADMINISTRASI KEPERAWATAN
KEPALA RUANGAN

KETUA TIM

PELAKSANA

5. Wewenang
a. Melakukan pengelolaan untuk penyelenggaraan pelayanan
keperawatan dan berkoordinasi dengan uni-unit pelayanan yang
bersangkutan termasuk dengan komite keperawatan.

7
b. Berperan dalam melakukan rekrutmen tenaga keperawatan serta
mengatur alokasi penempatan perawat.
c. Mengatur alokasi anggaran dalam pengembangan keperawatan
seperti SDM, sarana dan fasilitas.
d. Mengatur pengawasan serta menilai penyelenggaraan pelayanan
keperawatan.
6. Tugas
a. Melakukan penyusunan rencana strategis pelayanan keperawatan
di Rumah Sakit.
b. Melakukan perencanaan, mengelola dan pengembangan tenaga
keperawatan di Rumah Sakit
c. Melakukan pengorganisasian dalam menyelenggarakan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit
d. Melakukan pemantauan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di
Rumah Sakit.
e. Melakukan pengendalian mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit
f. Menjamin serta menjaga keselamatan pasien (patien safety) di
area pelayanan keperawatan
g. Memberikan dukungan pengembangan penelitian dalam bidang
keperawatan.
h. Melakukan evluasi dalam penyelenggaraan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit.
i. Memberikan masukan-masukan kepada pimpinan Rumah Sakit
mengenai implementasi dan pengembangan pelayanan
keperawatan.
2.1.5 Kasie Pelayanan Keperawatan
1. Fungsi
a. Mempersiapkan penyusunan rencana pelayanan keperawatan
rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus.
b. Mempersiapkan koordinasi pelaksanaan pelayanan keperawatan
rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus.

8
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan
rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus.

2. Tujuan Jabatan
Kasie keperawatan melakukan perencanaan, penggerakan,
pelaksanaan, pengendalian dan penilaian atau evaluasi pelayanan
keperawatan di rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus dengan
menyediakan rancangan standar tata cara kerja untuk mencapai
efektifitas, efisiensi dan kualitas pelayanan keperawatan secara
optimal di bidang pelayanan keperawatan.
3. Wewenang
Kasie Pelayanan Keperawatan mempunyai wewenang antara
lain :
a. Melakukan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas
keperawatan.
b. Memberikan penilaian kinerja tenaga keperawatan berdasarkan
kebijakan Rumah Sakit.
c. Melakukan pengkoordinasian, mengawasi, mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan keperawatan.
d. Permohonan informasi dan pengarahan kepada atasan
e. Melakukan tanda tangan surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Bidang Keperawatan.
f. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan yang
berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
4. Tugas
a. Menjalankan pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan di
rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus.
b. Melakukan penyusunan rencana awal dan rencana strategis
Rumah Sakit dalam lingkup Bidang keperawatan.
5. Tanggung Jawab
Kasie Pelayanan Keperawatan secara struktural bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan diantara lain :
a. Program pengembangan staf tenaga keperawatan
b. Ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan

9
c. Ketepatan dalam mengusulkan mutasi tenaga keperawatan
d. Ketepatan penempatan kebutuhan penempatan kebutuhan tenaga
keperawatan
e. Ketepatan telaahan staf yang berkaitan dengan pelayanan
keperwatan
f. Penilaian kinerja tenaga keperawatan (SKP untuk RS Pemerintah)
g. Kesesuaian rencana kegiatan kursus penyegaran dan kegiatan
ilmiah
h. Kelancaran kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru
i. Ketepatan rancangan standar pelayanan/asuhan keperawatan
j. Ketepatan protap atau SOP pelayanan keperawatan
k. Ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
l. Ketepatan saran dan bahan pertimbangan kepada Direktur Medik
dan Keperawatan RS sebagai atasan
m. Ketepatan anggaran bidang pelayanan keperawatan
n. Ketepatan kebutuhan peralatan keperawatan
o. Ketepatan penggunaan peralatan keperawatan
p. Ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa atau mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan.
2.1.6 Supervisor
1. Tugas Pokok
a. Melakukan penyusunan rencana kerja, menjalankan bimbingan,
menjalankan pengawasan, pengendalian dan penilaian seperti mutu
asuhan keperawatan, etika profesi serta kebutuhan logistik
keperawatan.
b. Melakukan perencanaan kebutuhan dan mengatur penempatan
tenaga keperawatan.
2. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan
a) Melakukan penyusunan falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan tiap ruang rawat di instalansi serta berkoordinasi
dengan Kepala Ruangan dan Kepala Instalansi (mengacu kepada
falsafah dan tujuan bidang keperawatan).

10
b) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara
keseluruhan baik dalam jumlah maupun kualifikasi tenaga untuk
di Instalansi dan berkoordinasi dengan kepala instalasi serta
kepala ruangan.
c) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dilihat dari segi jumlah
maupun jenis dan kualitas alat dan berkoordinasi dengan kepala
ruangan.
d) Menyususn rencana program pengembanagn staf keperawatan
sesuai kebutuhan pelayanan di instalansi dan berkoordinasi
dengan kepala ruangan dan kepala instalansi.
e) Menyusun rencana program orientasi bagi tenaga keperawatan
baru yang akan bekerja di instalansi dan siswa atau mahasiswa
yang menggunakan ruang rawat di instalansi sebagai lahan
praktek.
f) Menyusun rencana jadwal rapat pertemuan berkala dengan para
kepala ruangan dan staf instalasi.
g) Membuat sebuah usulan mutasi tenaga keperawatan dari ruang
rawat instalasi dan berkoordinasi dengan kepala ruangan serta
kepala instalasi.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
a) Menjalankan sebagian tugas yang dilimpahkan dari kepala
bidang keperawatan.
b) Berupaya mewakili tugas dan wewenang kepala bidang
keperawatan atas persetujuan pimpinan atau direktur Rumah
Sakit.
c) Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan bidang keperawatan
atas persetujuan pimpinan atau direktur Rumah Sakit.
d) Memberikan bimbingan kepada kepala ruangan dan staf
keperawatan dalam hal pelaksanaan asuhan keperawatan
e) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
yang akan bekerja di unit perawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.

11
f) Memberikan bimbingan kepada tenaga keperawatan yang
menjadi tanggunjawabnya untuk melaksanakan program
kesehatan terpadu.
g) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada kepala ruangan
untuk berperan serta dalam penelitian.
h) Membuat pertemuan dengan kepala ruangan rawat atau staf
keperawatan secara berkala atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
i) Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala bidang
keperawatan atau direktur Rumah Sakit.
j) Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil rapat serta
hasil kegiatan keperawatan di wilayah tanggung jawabnya
kepada kepala bidang keperawatan dan berkoordinasi dengan
kepala instalasi.
k) Menampung, menanggulangi usul dan keluhan tentang masalah
ketenagaan ataupun pelayanan keperawatan serta
menyampaikannya kepada kepala bidang keperawatan.
l) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang timbul di ruang
rawat diwilayah tanggung jawabnya.
m) Melakukan koordinasi secara baik dengan institusi pendidikkan
keperawatan untuk menunjang kelancaran program
pendididkan, khususnya yang menggunakan rumah sakit sebagai
lahan praktek.
n) Melakukan penelaahan dan mempertimbangkan syarat
permohonan kenaikan pangkat, cuti, pindah, berhenti dari
tenaga keperawatan dan tenaga lainnya di wilayah tanggung
jawabnya.
o) Menyimpan dokumen tenaga keperawatan yang berada
diwilayah tanggung jawabnya.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
a) Melakukan pengendaliaan pelaksanaan peraturan atau tata tertib,
Protap atau SOP pelayanan yang berlaku.
b) Melakukan pengawasan, pengendalian dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan secara efekitf dan efisien.

12
c) Melakukan pengendalian pendayagunaan peralatan keperawatan
secara efektif dan efisien.
d) Melakukan kunjungan keliling (supervisi) secara berkala atau
sewaktu-waktu ke ruang rawat agar tujuan pelayanan
keperawatan yang ingin dicapai tetap terjamin. Supervisi
dilakukan secara mandiri atau bersama kepala ruangan atau
kepala instalasi.
e) Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja staf
keperawatan diruangan di wilayah tanggung jawabnya dan
berkoordinasi dengan kepala ruangan atau kepala instalansi.
f) Melakukan pengawasan terhadap kelengkapan tenaga
keperawatan dan tenaga lain berdasarkan jadwal dinas di ruang
rawat.
g) Melakukan pengawasan atau menilai kemampuan, keterampilan
dan perilaku tugas keperawatan serta petugas lainnya.
h) Melakukan pengawasan dan memelihara ketertiban serta
keamanan di ruang rawat dan keseluruhan rumah sakit
koordinasi dengan petugas keamanan rumah sakit.
i) Melakukan pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan
program bimbingan siswa atau mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan.
j) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang
perawatan dan perturan rumah sakit yang berlaku.
2.1.7 Kepala Ruangan
1. Tugas Pokok
a. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana, fasilitas,
penunjang dan Sumber Daya Manusia (SDM) di unit kerja.
b. Melaksanakan dan menggerakan pelayanan keperawatan di unit
kerja.
c. Melakukan pengawasan, mengendalikan dan menilai pelaksanaan
asuhan keperawatan di unit kerja.
2. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan

13
a) Melakukan penyusunan rencana kerja kepala ruangan di unit
kerja.
b) Melakukan penyusunan dan mengusulkan program
pengembangan staf dalam pendidikan formal dan non formal.
c) Berperan aktif dalam penyusunan, evaluasi, dan revisi SOP.
d) Melakukan penyusunan program orientasi bagi perawat baru.
e) Melakukan penyusunan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi di ruang
rawat dan berkoordinasi dengan supervisor keperawatan atau
kepala instalansi.
b. Melaksanakan fungsi Penggerakkan dan Pelaksana
a) Mengkoordinasikan dan mengatur seluruh kegiatan pelayanan
keperawatan di unit kerja melalui kerjasama dengan petugas
lain yang sedang bertugas.
b) Melakukan penyusunan jadwal atau daftar dinas tenaga
keperawatan di unit kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru yang
akan bekerja di unit Kerja.
d) Memberikan bimbingan dan orientasi kepada siswa atau
mahasiswa keperawatan yang menggunakan unit kerja sebagai
lahan praktek.
e) Memberi orientasi kepada pasien atau keluarganya mengenai
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari.
f) Membimbing tenaga keperawatan dalam melaksanakan
pelayanan atau asuhan keperawatan medikal bedah secara
spesifik pada kasus-kasus kardiovaskuler sesuai standar.
g) Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu dengan
staf keperawatan dan petugas lain.
h) Memberi kesempatan atau ijin kepada staf keperawatan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah atau penataran dengan berkordinasi
dengan kepala Instalansi atau kepala bidang keperawatan.

14
i) Melakukan upaya pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit.
j) Mengkoordinasikan dan mengatur pemeliharaan alat di ruang
perawatan agar selalu dalam keadaan siap untuk pakai
k) Mendampingi visite dokter, mencatat instruksi dokter, dan
mendokumentasikan dalam rekam medis pasien.
l) Melakukan pengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di unit kerja menurut tingkat kegawatan,
infeksi atau noninfeksi untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan
m) Melakukan pengendalian kualitas sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara tepat
dan benar
n) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang rawat
o) Melakukan penyimpanan berkas catatan medik pasien dalam
masa perawatan diruang rawatnya kemudian mengembalikan
berkas tersebut ke bagian Medical Record bila pasien keluar
atau pulang dari ruang rawat tersebut
p) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan dan kegiatan lainnya di unit kerja serta
disampaikan kepada supervisor keperawatan
q) Melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga
sesuai kebutuhan pasien dalam batas wewenangnya
r) Melakukan serah terima pasien dan lain sebagainya pada saat
pergantian dinas
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan
penilaian
a) Melakukan pngendalian dan penilaian pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan
b) Melakukan pengawasan dan menilai siswa atau mahasiswa
keperawatan untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai
dengan tujuan program bimbingan yang telah ditentukan

15
c) Melakukan penelaahan kinerja tenaga kepearawatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya
d) Melakukan pengawasan, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan serta obat-
obatan
e) Melakukan evaluasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara mandiri atau berkoordinasi
dengan Tim Pengendalian Mutu Asuhan Keperawatan
f) Melakukan pngawasan, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan mutu
asuhan keperawatan.
g) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/ Kasie
Pelayanan Keperawatan/ Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan
h) Melakukan pengawasan, mempertahankan dan mengatur
penempatan alat-alat agar selalu siap pakai, tepat guna dan
tepat sasaran.
i) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan inventarisasi
secara periodic.
j) Melakukan penganalisaan terhadap masalah dan melakukan
tindak lanjut.
2.1.7 Ketua TIM
1. Tugas Pokok
a. Membantu kepala ruangan dalam menyusun rencana kebutuhan
sarana, fasilitas penunjang dan Sumber Daya Manusia (SDM) di
timnya.
b. Dalam anggota tim melaksanakan pelayanan keperawatan kritis di
ruang ICU Pasca Bedah
c. Membantu kepala ruangan melakukan pengawasan,
mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan di
tim nya.
2. Uraian Tugas
a. Melakukan penyusunan rencana kerja Ketua Tim.

16
b. Mengkoordinasi dan mengatur seluruh kegiatan pelayanan di tim
nya melalui kerjasama dengan perawat pelaksana.
c. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan menyusun jadwal
atau daftar dinas tenaga keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan
dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
d. Membantu Kepala Ruangan dalam melaksanakan orientasi kepada
tenaga keperawatan baru yang akan bekerja di ruang rawat
terutama di tim nya.
e. Memberikan orientasi, membimbing dan mengawasi siswa atau
mahasiswa keperawatan yang praktek di ruangan dibawah lingkup
timnya agar memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan
program bimbingan yang telah ditentukan.
f. Melakukan pengendalian pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan, obat-obatan dan mutu asuhan keperawatan di tim nya.
g. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan asuhan
keperawatan medikal bedah kepada anggota tim nya
h. Bersama dengan anggota tim nya memberikan orientasi kepada
pasien atau keluarga seperti penjelasan tentang peraturan rumah
sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
i. Bersama anggota tim melaksanakan dan mengendalikan
pelayanan atau asuhan keperawatan kritis sesuai Standar
Pelayanan Keperawatan.
j. Mengadakan pertemuan dengan anggota tim untuk membahas
permasalahan pada pelayanan pasien di tim nya.
k. Bersama anggota tim melaksanakan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai pada saat dibutuhkan.
l. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter serta
mendokumentasikan nya dalam rekam medis pasien.
m. Bersama anggota tim melaksanakan pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan secara tepat dan benar.
n. Bersama anggota tim memelihara kebersihan lingkungan ruang
rawat

17
o. Selalu menjaga kerapian dan keamanan berkas catatan medik
pasien dalam masa perawatan diruang rawat terutama ditimnya.
p. Bersama anggota tim memberi penyuluhan kesehatan kepada
pasien atau keluarga sesuai kebutuhan pasien dalam batas
kewenangannya.
q. Bersama anggota tim melakukan serah terima pasien dan lain
sebagainya pada saat pergantian dinas.

2.1.8 Pelaksana
Uraian Tugas
1. Melakukan pemeliharaan kebersihan ruangan dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan pemeliharaan peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menetukan diagnosa
keperawatan sesuai batas kewenangannya.
5. Melakukan penyusunan rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya.
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
dan batas kemampuannya.
7. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
telah ditetapkan.
8. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarganya
mengenai penyakitnya.
9. Membantu atau melatih pasien utnuk melakukan latihan gerak.
10. Melakukan tindakan darurat kepada pasien seperti pasien panas
tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, henit nafas dan henti jantung
sesuai Protap yang berlaku. Kemudian segera melaporkan tindakan
yang telah di lakukan kepada dokter ruang rawat atau dokter jaga.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keprawatan sesuai batas
kemampuannya.

18
12. Mengobservasi kondisi pasien kemudian melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas
kemampuannya.
13. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
serta upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam dan hari libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang
Rawat.
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin atau persetujuan
atasan.
17. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar sesusi Standar Asuhan Keperawatan (SAK).
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
19. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien.
20. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan seperti
rollstoel, tongkat penyangga dan proseta.
21. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah
seperti merawat luka dan melatih anggota gerak.
22. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi formulir untuk
penyelessain administratif seperti surat izin pulang, surat keterangan
istirahat sakit, petunjuk diet, resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan, surat rujukan atau pemeriksaan ulang dan lain-lain nya.
2.2 Hasil telusur dilapangan
2.2.1 Komite Keperawatan
2.2.2 Bidang Keperawatan
2.2.3 Kasie Pelayanan Keperawatan
2.2.4 Supervisi
2.2.5 Kepala Ruangan
2.2.6 Ketua TIM
2.3 Harapan dan Solusi

19
2.3.1 Harapan
2.3.2 Solusi
2.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwa dalam meningkatkan pelayanan
keperawatan perlu adanya kesesuaian antara struktur organisasi dan tata kerja
yang telah dibuat dengan fakta dilapangan. Hal tersebut dapat berdampak pada
motivasi perawat dalam menjalankan perannya sesuai dengan SOTK yang telah
dibuat rumah sakit.
3.2 SARAN
Sebaiknya SOTK yang telah ditetapkan oleh rumah sakit bukan hanya
sekedar persyaratan akreditasi aja tetapi harus dilaksanakan sebagaimana
mestinya demi mencapai mutu pelayanan yang real.

21
DAFTAR PUSTAKA

Mamik.(2014). Pelayanan kesehatan dan kebidanan.Sidoarjo : Zifatma Publisher


.(2015). Manajemen Keperawatan. Sidoarjo : Zifatma Publisher
Fuad, Noor & Gofur, Ahmad.(2009). Integrated Human Resources Development
berdasarkan pendekatan CB-HRM, CBT, & CPD. Jakarta : PT Gasindo
Ismainar, Hetty.(2018). Manajemen unit kerja untuk perekaman medis dan
informatika, ilmu kesehatan masyarakat, keperawatan dan kebidanan.
Yogyakarta : CV Budi Utama
Permenkes.(2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan Rumah. Diakses pada 8 Maret
di http://bprs.kemkes.go.id
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional (3rd ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Agustine, Ully.(2008). Hubungan Penerapan Struktur Organisasi Dengan Kinerja
Perawat Di Ruang Rawat Inap RSU Bhakti Yudha Baru Depok. Diakses pada
8 Maret di http://lib.ui.ac.id/

22

Anda mungkin juga menyukai