REKAYASA HIDROLOGI
Modul 4 :
04
Teknik Sipil dan Program 11024EL Ir. Hadi Susilo. MM
Perencanaan Studi Teknik Sipil
Abstract Kompetensi
4.1.1. Umum
Uap selalu ada dalam atmosfir, berasal dari adanya penguapan (evapotranpirasi) setempat.
Uap yang dibawa oleh angin terjadi karena evaporasi langsung dari air presipitasi,
permukaan laut, permukaan air sungai, dan air tanah yang dekat pada permukaan tanah,
disamping itu masih ada pula uap asal dari keringat (transpirasi) melalui daun tumbuh-
tumbuhan dan makhluk hidup lain. Penguapan baik yang berasal langsung dari air dan
dari tumbuhan disebut Evapotranspirasi.
Pengetahuan mengenai penguapan ini adalah perlu, misalnya untuk menentukan isi
waduk, isi waduk adalah banyaknya air yang dibutuhkan ditambah dengan kehilangan
karena penguapan, besamya kebutuhan air untuk tanaman dipengaruhi oleh besamya
penguapan. Beberapa angka-angka di bawah ini memberikan besamya penguapan.
Di Pulau Jawa dalam musim kemarau besaran tinggi penguapan berkisar 800 mm,
waduk Prijetan 6 mm/24 jam. Waduk Pacal 4,17mm/24 jam. Waduk Selorejo 3 a 4
mm/24 jam.
Lauterberg untuk jalanya penguapan memberikan perumusan :
1 – pn
Un = h --------
1–p
Un = Tinggi air yang menguap dalam n hari.
h = Tinggi air yang menguap dalam hari pertama.
p = Perbandingan antara besarnya penguapan pada sesuatu hari dan hari
sebelumnya.
Angka perbandingan p dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah, jenis tanah, dan
kecepatan angin, untuk sesuatu jenis tanah hampir tidak berlainan ialah antara 0,38
dan 0,7.
Angin mempunyai pengaruh yang tidak kecil, kalau angka penguapan pada keadaan
tidak ada angin dinilai dengan angka 1, maka untuk berbagai kecepatan ada angka-
Contoh angka koefisien berdasarkan pada pengaruh macam permukaan tanah : jika
permukaan air penguapannya dinilai 1, maka untuk :
Pan Evaporasi
Prosedur Pengukuran :
Pan yang sering dipakai untuk menirukan kondisi evaporasi permukaan air bebas pada
suatu tempat adalah :
Maksud pemasangan bejana logam di atas rangka kayu supaya mengurangi terjadinya
turbulensi angin yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan penguapan.
Pan ini berdiameter 6' (feet), tinggi 2', tertanam dalam tanah sedemikian hingga masih
tersembul 4" di atas muka tanah, muka air dijaga jangan sampai lebih dari 5" di atas
atau di bawah muka tanah. Karena ukurannya, pan ini memberikan indeks terbaik.
Diameter tangki 61,8 cm dengan dasar berbentuk kerucut, dibuat dari lembaran
logam/besi. Luas permukaan 0,3 m2, kedalaman dinding tangki = 60 cm. kedalaman
dinding tangki adalah 68,5 cm, tinggi bingkai atas ± 7,5 cm dari permukaan tanah.
Pan ini diapungkan di danau, sungai atau water body lainnya. Pemasangannya agak
sulit,khususnya apabila angin cukup kuat, timbul gelombang di permukaan air laut,
percikan-percikan air akan mengurangi ketelitian pengukuran.
Atnometer
Prinsip alat : mengukur evaporasi dari suatu bidang berpori (standard) yang dibasahi oleh
air.
b. Livingstone atnometer
Menggunakan bola porsaelin berpori sebagai bidang penguapannya.
Hasil pembacaan pada atnometer disebut "latent evaporation" sebab hanya bisa di
bandingkan dengan pembacaan instrumen serupa dalam kondisi yang sama dan
nilainya akan lebih kecil dan tidak dapat ditarik hubungannya terhadap evaporasi
permukaan tanah atau air, selama keadaan udara tidak jenuh (hanya dipakai sebagai
bahan pembanding).
‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6
Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Secara sepintas, dapat dibuktikan bahwa alat-alat ini lebih tanggap terhadap kecepatan
angin, dari pada terhadap energi radiasi.
Lysimeter
Lysimeter ini merupakan satu bejana, yang diisi dengan tanah yang ditanami dengan
tanaman yang sesuai dengan sekitamya.
Bejana ini pada dasarnya dibuat sedemikian rupa sehingga bilamana perlu, air dapat
dikeluarkan.
Besarnya potensial evapotraspiratiom & actual evapotranspiration (E) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan keseimbangan air (jumlah air yang masuk = jumlah
air yang keluar perubahan simpanan air).
E = P + AS – r
Bila : p = presipitasi dan irigasi bila ada, basil pengukuran
S = perubahan tinggi air dalam bejana hasil pengukuran perubahan berat
bejana.
r = perkolasi (= drain)
E=P+W-r
Bila : P = presipitasi dan irigasi bila ada
W = penambahan tinggi air
r = perkolasi.
Dengan prinsip yang mirip dengan Lysimeter, Phytometer dipakai untuk mengukur
transpirasi. Pot yang digunakan, ditanami satu atau dua batang tanaman (yang dapat
hidup dalam pot), kemudian seluruh permukaan tanahnya ditutup, sehingga
tidak.memungkinkan terjadinya penguapan dari permukaan tanah, sehingga
kehilangan air yang terjadi adalah transpirasi.
Rumus dasar yang digunakan adalah jumlah air yang masuk = jumlah air yang keluar
+ perubahan jumlah simpanan air.
Peralatan pembantu
4.2.1. Umum
Suhu atau temperatur udara yang disebabkan oleh penyinaran matahari untuk sesuatu
daerah, tergantung pada berbagai unsur diantaranya adalah :
Energi yang dipancarkan oleh matahari, besarnya energi matahari pada puncak
atmosfir rata-rata 1,94 cal/m2/menit pada bidang yang letaknya tegak lurus pada
arah sinar; angka ini disebut "solar constante ".
Letaknya medan terhadap permukaan laut atau bisa dikatakan jaraknya medan
terhadap matahari; pada bulan Januari, jarak 91 juta mil.
Kemiringan (inklinasi) sinar matahari terhadap medan yang disinari.
Lamanya penyinaran atau panjangnya hari siang (rino).
keadaan medan, medan gundul penuh tumbuh-tumbuhan, warna tanah, adanya
butiran-butiran tanah lepas atau medan adalah padat mengakibatkan suhu yang
berlainan, meskipun energi dari matahari adalah sama;
Mengenai radiasi matahari dari energi yang masuk puncak atmosfir :
Di samping unsur-unsur itu, suhu dipengaruhi pula oleh banyaknya uap dalam
atmosfir itu sendiri, ada tidaknya hujan dan adanya angin.
Di atmosfir bebas, suhu menurun dengan bertambahnya ketinggian. Ada angka : setiap
kenaikan 1000 feet suhu menurun dengan 36 % F. Untuk di Jawa ada perumusan t =
26,3 - 0,62 derajat celsius ; h = tinggi medan di atas permukaan laut tiap 100 m naik
untuk daerah yang letaknya di bawah garis lintang 60 %.
Lapisan udara tepat di atas daratan biasanya mengalami perubahan-perubahan dalam
penurunan suhu, pada malam hari panas yang masuk ke tanah daratan kurang dan pada
yang keluar, hingga suhu permukaan tanah daratan dan udara tepat di atasnya
menurun pula pendinginan ini justru menyebabkan naiknya suhu lapisan udara
dengan naiknya ketinggian (energi suhu).
Pada siang hari kejadian justru sebaliknya akan terjadi. Untuk mendapatkan sedikit
gambaran mengenai suhu dicantumkan suhu rata-rata dari pengamatan selama 40 tahun
dari Jakarta :
Besamya suhu didapat dengan mengukur dan pengukuran suhu dilaksanakan dengan
teliti memakai thermometer, untuk mengukur udara thermometer ditaruh ditempat
dimana aliran udara tidak terganggu, pada ketinggian 1,25 a 2 m dan diusahakan lebih
lanjut bebas dari pengaruh pengaruh lain.
Pengukuran bisa juga terus menerus dengan thermograf (alat pencatat suhu otomotis
terus menerus).
4.3.1. Umum
Besamya kelembaban bisa dinyatakan dalam gram uap tiang kg udara (udara + uap di
dalamnya) yang disebut kelembaban " spesifik atau dalam gram uap tiap m 3 udara
atau juga di ebut kelembaban absolut ". Di samping ini masih ada lagi kelembaban
relatif (R.H.= relatif humidity), ialah perbandingan antara kelembaban yang ada
dengan kelembaban jenuh pada suhu yang sama.
Harga dalam perbandingan ini dinyatakan dalam pecahan atau dalam prosenan dan
dengan sendirinya harga perbandingan ini maksimum sama dengan 1 atau 100%.
Kalau suhu menurun, maka kelembaban udara akan menaik; banyak uap yang di
kandung udara melebihi maksimum dan terjadilah kondensasi; titik ini dinamakan
titik embun. Untuk menentukan harga dari kelembaban bisa dijalankan dengan
perhitungan dan pengukuran alat ukur hygrometer, alat ukur psychrometer (gambar)
atau hygrotthennograph, yang mencatat kelembaban relatif dan suhu sekaligus
penentuan dengan perhitungan antara lain sebagai berikut :
Dalam campuran gas, tiap gas komponennya mempunyai tekanan lainya. Tekanan
partiilnya dari uap air. Apabila udara basah dalam suatu tempat tertutup dengan
tekanan p diambil semua uap aimya dan tekanan terakhir adalah p' dari udara kering
sahaja akan menjadi lebih kecil dari p. tekanan uap e adalah selisih dari tekanan udara
basah dan udara kering.
e = p – p’
e
kepadatan dari uap v : v = 0,622 Rg x T
gr / cm3
T = suhu absolut ( C )
Rg = Besaran dari gas = 2,87 x 10.000, bila tekanan uap e dinyatakan dalam milibar.
Pd
Kepadatan udara kering : d = Rg x T
Tw 32
C = Cs – 0,000367 Pa (Ta – Tw) 1 1571 milibar
Dimana :
ah = 217 c gr/m3
Ta
Kelembaban relatif = 100 ah = 100 e
As L5
Pengukuran kelembaban udara dilakukan pada lokasi yang sama dengan pengukuran
temperatur udara. Kelembaban udara dinyatakan oleh tekanan uap (banyaknya uap air di
udara) oleh koefisien hygrometrik atau kelembaban relatif atau temperatur titik
embun sebab sesungguhnya tekanan uap tidaklah cukup mencirikan kelembaban
sebenamya.
Titik embun adalah temperatur dimana udara menjadi jenuh dengan uap air.
Temperatur ini akan dilampaui oleh keadaan uap air (udara lembab) yang sedang
didinginkan sehingga zat air akan mulai berkondensasi.
Kelembaban relatif : adalah persentasi nap air maksimum di dalam udara pada saat
pencatatan. Kelembaban diukur dengan psyhrometer yang dilengkapi dengan 2
thermometer yang serupa (thermometer thermocouple). Thermometer ini berfungsi
untuk mencatat temperatur bola kering yang memberikan hasil memadai.
Bola thermometer dari thermometer bola basah dibungkus dengan kain tipis dan
dibasahi dengan air bersih, sedang pada thermometer bola kering dibiarkan tetap
kering. Penurunan temperatur bola basah disebabkan oleh penguapan aimya
tergantung pada keadaan uap air di udara. Sehingga untuk menentukan titik embun
dan kelembaban relatif dapat ditentukan dengan tabel psychrometer setelah selisih
temperatur bola basah dan bola kering diketahui. Psychrometer digantungkan di
bagian belakang dari rumah/sangkar thermometer supaya terlindung dari penyinaran
matahari dan ada ventilasi yang memadai (terutama untuk thermometer bola basah).
4.4.1. Umum
‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12
Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Angin udara bergerak mempunyai kecepatan dan arah, arahnya dinyatakan dalam 16
arah jurusan kompas : U, UUT, UT dsb. Untuk angin di permukaan tanah dan jalan
derajat arah utara sesuai dengan jalannya putaran jam untuk angin atas. Kecepatan di
nyatakan dalam :
Meter tiap detik. Mil tiap jam
Km tiap jam
Knot
Gaya Kecep.
angin angin Sebutan Ukuran di laut Ukuran di darat
Beaufort m/det
0 0,0 - 0,2 Tenang Permukaan Halus Asap naik lurus
tenang Ke atas
Kecepatan angin diukur dekat dengan pengukuran evaporasi, pada ketinggian 2 meter
di atas permukaan air/tanah.
Berbagai tipe anemometer dipakai untuk menentukan kecepatan angin rata-rata harian.
Rotor dengan 3 mangkuk atau anemometer fan adalah pengukur kecepatan angin yang
terbaik. Alat ini dilengkapi dengan gaya torsi pemula yang besar, dengan sistem rantai
dan counter pejumlah air hubungan/peralatan elektris yang berfungsi ungtuk mencatat
gerakan angin. pembacaan counter pada anemometer harus dilakukan dengan interval
tertentu, misalkan harian.
4.7. Referensi