OLEH :
Mengetahui,
Dosen penanggung Jawab
Drs.H.Hamka L.,M.Si.
NIP. 196212311987021005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita terjadi berbagai macam reaksi. Dalam
proses terjadinya reaksi, waktu yang diperlukan untuk proses reaksi ada yang
lama untuk reaksi tertentu. Tubuh kita terjadi reaksi kimia yang
beranekaragam. Penguraian zat-zat yang terdapat dalam makanan kita,
penggunaan hasil uraian untuk membentuk persediaan makanan di dalam
tubuh serta banyak macam reaksi lain. Reaksi tersebut dapat berlangsung
dengan baik di dalam tubuh tanpa memerlukan suhu yang tinggi dan dapat
terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik di dalam tubuh
kita dikarenakan adanya katalis yang disebut enzim. Enzim merupakan
komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan penyerapan
makanan. Tanpa bantuan enzim, semua bahan makanan yang masuk dalam
tubuh hanya akan akan numpang lewat. Saat ini pemahaman masyarakat
tentang sistem pencernaan dan fungsinya masih sangat rendah. Pada
umumnya masyarakat hanya mengaitkan masalah pencernaan dengan
penyakit maag. Kekurangan enzim dapat menyebabkan tubuh mengalami
gangguan pencernaan yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan.
Enzim dapat ditemukan baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah
satu enzim yang terdapat pada tumbuhan adalah enzim amilase. Nama lain
dari amilase adalah diastase. Amilase dihasilkan oleh daun atau biji yang
sedang berkecambah. Aktivitas amilase dihasilkan oleh daun dan dipengaruhi
oleh garam-garam anorganik, pH, suhu dan cahaya.
Mengingat enzim merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-
hari, maka kita perlu mengetahui banyak hal tentang enzim. Oleh karenanya,
kita mengadakan percobaan ini untuk menambah pengetahuan kita tentang
enzim. Inilah yang melatarbelakangi praktikan melakukan percobaan ini.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan pengaruh pH
terhadap aktivitas enzim amilase.
C. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat membuktikan
pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase, megetahui dalam keadaan
bagaiamana enzim dapat bekerja secara maksimum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pH pH Perubahan
Tabung Seri
awal akhir Warna awal Warna akhir
B1 6 5 Biru Orange
B B2 6 5 Biru Hijau Tua
B3 6 5 Biru Hijau Tua
D1
D Biru Tua Biru Muda
Dokumentasi Hasil Pengamatan
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Enzim
merupakan senyawa organik yang tersusun atas protein yang berfungsi sebagai
biokatalisator dan dapat mencegah terjadinya suatu reaksi namun tidak ikut
bereaksi. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh pH, enzim dapat bekerja optimal
yang ditandai adanya perubahan warna pada tabung dengan suasana asam (pH
< 7 ). Dalam percobaan ini, larutan fehling A dan B berfungsi sebagai indikator
penentu glukosa.
B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam menambahkan larutan (bahan), agar
tidak tejadi kesalahan dalam percobaan dan praktikan juga harus teliti dalam
mengamati setiap perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful, dkk. 2012. Karakterisasi Enzim Amilase dari Kecambah Biji
Jagung Ketan (Zea mays certain L.). Jurnal Natural Science. Vol.1. (1)
132-143. Diakses tanggal 22 Desember 2016.
Campbell,A Neil, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Pertanyaan :
1. Apa guna larutan fehling A dan B dan JKJ ?
2. Mengapa kecambah perlu di centrifuge terlebih dahulu ?
3. Apa fungsi HCl dan NaOH pada percobaan di atas ?
Jawaban :
1. Larutan fehling A dan B berfungsi sebagai indikator kandungan glukosa
pada suatu bahan. JKJ berfungsi sebagai indikator kandungan amilum.
2. Kecambah perlu di centrifuge agar bahan yang kita gunakan menjadi
halus, homogen dan bercampur dengan cairannya serta menjadi
pengendapan sehingga kita memperoleh enzim dari ekstrak kecambah.
3. Fungsi HCl digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh asam terhadap
aktivitas enzim amilase, sedangkan NaOH digunakan untuk menguji
bagaimana pengaruh basa terhadap aktivitas enzim amilase.