Proposal Tesis Elpi
Proposal Tesis Elpi
PENDAHULUAN
Undang-undang Dasar 1945, dimana dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
kemauan dan kemampuan hidupsehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.2
bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman,
tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
1
potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun
yaitu keluarga.4
khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu
penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi daya ungkit
keadaan sehat jasmani, rohani maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari
kerawanan sosial budaya dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269 tahun 2011 tentang pedoman umum
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) disebutkan bahwa sasaran primer harus
mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan rumah tangga yang ber perilaku
hidup bersih dan sehat, salah satu contoh perilaku sehat dalam PHBS adalah
menggunakan fasilitas BAB milik sendiri adalah 76,2 persen, milik bersama
sebanyak 6,7 persen, dan fasilitas umum adalah 4,2 persen. Masih terdapat RT
yang tidak memiliki fasiltas BAB/BAB sembarangan, yaitu sebesar 12,9 persen.
adalah Sulawesi Barat (34,4%), NTB (29,3%), Sulawesi Tengah (28,2%), Papua
sebesar 58,9 persen. Lima provinsi tertinggi proporsi RT yang memiliki akses
terhadap fasilitas sanitasi improved adalah DKI Jakarta (78,2%), Kepulauan Riau
(75,5%).8
Utara menggunakan fasilitas BAB milik sendiri (80,2%), milik bersama (6,1%),
dan fasilitas umum (3,4%). Lima kabupaten/kota tertinggi untuk proporsi rumah
tangga menggunakan fasilitas BAB milik sendiri adalah Langkat (95%),Kota
Sibolga (93,4%), Kota Medan (92,3%), Serdang Bedagai (92,2%), dan Labuhan
memiliki fasilitas BAB, masih terdapat rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas
BAB sehingga melakukan BAB sembarangan, yaitu sebesar 10,2 persen. Lima
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada
Jika salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu, maka status
Fasilitas jamban perannya sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap
kotoran sisa pencernaan dan tinja manusia. Sebuah rumah yang sehat harus
rumah tidak memiliki jamban tentu akan membuat anggota keluarga tidak
menggunakan jamban saat buang air besar sehingga berpeluang untuk melakukan
buang air besar (BAB) disembarang tempat, dan kondisi ini tentunya dapat
kotoran atau tinja masyarakat merupakan salah satu dari berbagai masalah
peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku,
mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit
seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta
estetika.12
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kesediaan sarana air
keluarga yang baik dalam pemanfaatan jamban akan selalu memanfaatkan jamban
dengan baik, sedangkan responden yang memiliki dukungan keluarga yang
dan dukungan keluarga terhadap kepemilikan jamban atau dalam hal pemanfaatan
jamban.
bahwa kondisi yang diharapkan tahun 2016 persentase penduduk yang memiliki
akses terhadap air yang berkualitas sekitar 74% dan persentase penduduk yang
bahwa hanya 23% masyarakat yang memiliki akses dengan sanitasi yang layak
(jamban sehat) dan dari 13.226 rumah tangga yang di pantau hanya 48% rumah
tangga yang ber PHBS.17 Disebutkan juga di dalam profil Puskesmas Pokenjior
tahun 2015 bahwa penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) mencapai
18
29,9 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rendahnya kepemilikan jamban di
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). merupakan multi faktor
sendiri.
Berdasarkan survei pendahuluan , gambaran keadaan kepemilikan jamban
Julu Kota Padangsidimpuan dari 968 kepala keluarga terdapat sebanyak 292
kepala keluarga yang memiliki jamban dan sebanyak 676 kepala keluarga yang
tidak memiliki jamban atau hanya sekitar 30 % kepala keluarga yang memiliki
jamban sehat. Sebahagian besar masyarakat buang air besar ke sungai, parit dan
umum itu sebahagian besar tidak memiliki septik tank karena tinjanya di alirkan
ke sungai atau parit, hal ini merupakan jamban yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan.
air bersih) dan reinforcing (peranan petugas kesehatan dan dukungan keluarga)
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Pokenjior dan Pemerintah Kota
KAJIAN PUSTAKA
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari
masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang seperti ini
disebutrumah tangga atau keluarga inti (keluarga batih), sedangkan keluarga yang
anggotanya mencakup juga kakek dan atau nenek atau individu lain yang
memiliki hubungan darah, bahkan juga tidak memiliki hubungan darah (misalnya
merupakan unit terkecil dari masyarakat, maka derajat kesehatan rumah tangga
9
Derajat kesehatan keluarga sangat ditentukan oleh PHBS dari keluarga
menciptakan Rumah tangga Ber perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yang
mencucitangan dengan air bersih dan sabun, pengelolaan airminum dan makan di
setiap hari,melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok didalam rumah
dan lain-lain.7
Keluarga Berencana (KB), (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, (3)
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, (4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI)
pengobatan dan tidak ditelantarkan, (9)Anggota keluarga tidak ada yang merokok,
(10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), (11)
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, (12) Keluarga mempunyai akses
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
yangsetinggi-tingginya.19
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.22
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bahwa perilaku stop buang air besar
berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi
dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa disebut kakus/ wc. Sehingga
kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi
lingkungan menjadi bersih dan sehat dengan cara membangun jamban di setiap
rumah. Karena jamban merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Maka
diharapkan tiap individu untuk memanfaatkan fasilitas jamban untuk buang air
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh
tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat –zat yang harus di
keluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (feces), air seni (urine) dan CO2.22
Tinja manusia adalah buangan atau kotoran manusia yang bau dan dapat
digolongkan menjadi :
tinja (kolera, disentri, typus, dll), efek tak langsung biasanya berhubungan dengan
sedini mungkin diatasi, karena kotoran manusia adalah salah satu sumber
penularan penyakit yang multi kompleks. Penyebaran yang bersumber pada feses
air
dapat melalui berbagai cara.23 mati
tangan
Makanan minuman sayur-sayuran dsb
tinja Penjamu
(host)
lalat
sakit
tanah
Gambar 2.2. Sumber penyebaran penyakit yang multikompleks
Dari skema diatas tampak jelas bahwa peranan tinja (kotoran) dalam
makanan, minuman, sayuran, serangga (lalat, kecoa dll) dan bagian-bagian tubuh
terkontaminasi oleh tinja dari seseorang yang menderita suatu penyakit, sudah
barang tentu akan merupakan penyebab penyakit bagi orang lain. Akibat
pertambahan penduduk.23
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat
sebagai berikut :
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar atau bila memang benar – benar
f. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap di pandang
syarat yaitu :
a. Jarak jamban dengan air minum > 10 meter
meter dari sumber air minum. Tetapi bila kondisi tanah berkapur dan letak
jamban pada sumber air di tanah miring, maka jaraknya sekitar 15 meter
b. Tersedia air dan alat pembersih dan mempunyai lantai yang kedap air
c. Mempunyai slap atau tempat pijakan kaki dan closet atau lubang jamban
d. Mempunyai pit atau sumur penampungan dan tidak mencemari sumber air
e. Tidak berbau dan tinja tidak bisa di jamah serangga, maka tinja harus
f. Mudah dibersihkan dan aman digunakan. Perlu dibuat dari bahan yang
g. Air seni tidak mencemari tanah disekitarnya. Lantai jamban harus cukup
Jamban sehat harus dibangun, dimiliki dan digunakan oleh keluarga dengan
penempatan (di dalam rumah atau di luar rumah) yang mudah dijangkau oleh
penghuni rumah.
harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan gangguan
lainnya.
- Lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urine) yang saniter dilengkapi
oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi sederhana (semi saniter), lubang
dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup.
- Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran
c) Bangunan Bawah
melalui vektor pembawa penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Tangki Septik adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai
penampungan limbah kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat dari
cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui bidang/sumur
resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu filter
- Cubluk merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan
cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan
limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan
Bentuk cubluk dapat dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari
longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu
Jamban cemplung ini sering dijumpai di pedesaan. Jamban ini dibuat dengan
2,5 – 8 meter. Jamban cemlung tidak boleh terlalu dalam, karena akan
mengotori air tanah di bawahnya. Jarak dari sumber air minum sekurang-
kurangnya 15 meter.
Jamban ini terdiri dari bak yang kedap air, di isi air di dalam tanah sebagai
sebagai sumbat sehingga bau busuk dari kakus tidak tercium. Bila dipakai,
tinjanya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang
Tipe ini sama dengan jamban cemplung hanya ukurannya lebih kecil karena
permukaan (meluap).
Tinja ditampung di dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang ke
tempat tidur. Sistem jamban keranjang biasanya menarik lalat dalam jumlah
penyakit yang terdapat di dalamnya dapat tersebar kemana - mana dengan air,
Tinja ditampung dalam suatu bejana yang berisi caustic soda sehingga
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
umum, sehingga air merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Kebutuhan yang pertama bagi
terselenggaranya kesehatan yang baik adalah tersedianya air yang memadai dari
segi kuantitas dan kuallitasnya yaitu memenuhi syarat kebersihan dan keamanan.26
air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. 27 Air
perkotaan, selebihnya menggunakan sumur atau sumber lain. Syarat fisik air
tangga
Kesehatan RI.28
langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit yang ditularkan melalui air
beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui air berdasarkan tipe agen
penyebabnya.
Bahwa dalam rangka memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat,
Republik Indonesia no.13 tahun 2014. Sanitasi total berbasis masyarakat yang
adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir,
Ada 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat yang disebut sebagai Pilar
STBM, adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam
Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu
dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar
sebagaimana
rumah tangga
c. memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah
cairrumah tangga.5
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
yaitu antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
1. Pengetahuan (knowledge)
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
d. Analisa (Analysis)
e. Sintesis (Synthetis)
f. Evaluasi (Evaluation)
2. Sikap (attitude)
Sikap adalah juga respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan
a) Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau memperhatikan
b) Menanggapi (Responding)
c) Menghargai (Valuing)
positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang
merespons.
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa
tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.
sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis
c. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang, artinya
apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
2.4.1.Perilaku Kesehatan
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun
behaviour).
rehabilitations behaviour).
kesehatan
determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori yang sering menjadi
adalah :
dan sebagainya.
seseorang
mengambil keputusan
b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
(personal references)
(dua) faktor pokok yakni yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor dari
1. Faktor Predisposing
- Pengetahuan
- Sikap
- Umur
2.
- Faktor Enabling
Kepercayaan
- Ketersediaan air bersih Perilaku
- Fasilitas kesehatan
- Ketersediaan jamban
3. Faktor Reinforcing
- Dukungan keluarga
- Dukungan tokoh
masyarakat
- Komitmen Pemerintah
- Kepercayaan
Pada Keluarga
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang mendorong
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
jamban.
- Sikap adalah juga respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
keluarga
penelitian ini faktor penguat terwujud dalam peranan petugas kesehatan dan
dukungan keluarga.
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat
salah satu tugas pokok Puskesmas. Keluarga merupakan satuan unit terkecil yang
puskesmas tersebut.
penelitian Aminah dkk tahun 2013 menunjukkan bahwa peran petugas kesehatan
b. Dukungan keluarga
Variabel Independen
Faktor Predisposing
- Pengetahuan
- Sikap
Variabel Dependen
- - Sikapn
Faktor Reinforcing
- Peranan Petugas
Kesehatan
- Dukungan Keluarga
METODOLOGI PENELITIAN
tahun 2017.
jamban sehat.
Maret 2017.
35
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang berada
3.3.2. Sampel
n= N = 968 = 283
1 + Ne2 1 + 968 (0,05)2
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Jumlah Populasi
yang masih dapat di tolerir atau diinginkan. Dalam penelitian ini digunakan
nilai 5% (0,05)
Maka sampel pada masing- masing desa dapat dilihat di bawah ini :
1 Simatohir 130 38
2 Rimbasoping 358 105
3 Mompang 257 75
4 Joring Natobang 223 65
Jumlah 968 283
Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung melalui
sikap, ketersediaan air bersih, peranan petugas kesehatan dan dukungan keluarga
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan atau dokumen
desa, jumlah jamban, jumlah KK, serta data lainnya yang dianggap relevan
yang tidak termasuk dalam sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas alat ukur. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan
suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan
skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment
(r), dengan ketentuan jika nilai r-hitung > r-tabel, maka dinyatakan valid dan
sebaliknya.
dari satu kali pengukuran dengan ketentuan, jika nilai r-Alpha > r-tabel, maka
dan reliabel. Hasil statistik menyatakan nilai Corrected item-total correlation dari
semua variabel adalah > 0,361. Sedangkan nilai Croanbach’s alpha adalah 0,968
> 0,60.
diketahui oleh kepala keluarga tentang pengertian, manfaat, tujuan dan fungsi
jamban sehat.
air bersih yang dimiliki oleh kepala keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan.
( pengetahuan dan sikap), Faktor enabling (ketersediaan air bersih) dan Faktor
square, dengan pertimbangan skala data yang merupakan skala ordinal. Nilai p
faktor yang berpengaruh dan paling dominan dari varibel independen faktor
predisposing (pengetahuan dan sikap), Faktor enabling (ketersediaan air bersih)
statistik uji regresi logistik berganda pada tingkat kepercayaan 95%. Alasan
penggunaan uji ini karena variabel dependen memiliki skala ukur ordinal dengan
pembangunan keluarga
tahun 2013
42
tabongo kabupaten gorontalo), http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/index
2007, hlm166-180
tindakan buang air besar keluarga pada masyarakat pesisir desa Kuala
hal 59-63
Nopember 2012
I. IDENTITAS RESPONDEN
No. Urut :
Tanggal Wawancara :
Nama :
Umur :
Alamat :
Petunjuk pengisian :
Isilah kolom yang tersedia sesuai identitas anda dan berikan tanda
checklist ()
1 Pekerjaan : 1) PNS
2) TNI/POLRI
3) Wiraswasta
4) Pedagang
5) Petani
6) IRT
2 Pendidikan : 1) Tidak Sekolah
2) Tidak Tamat SD
3) Tamat SD
4) Tamat SLTP/SMP
5) Tamat SLTA/SMA
6) Perguruan Tinggi
3 Penghasilan : 1) Rp.1.000.000 s/d 3.000.000
2) > Rp.3.000.000
2. Sikap
Berilah tanda checklist () pada jawaban yang menurut anda benar dan
pilih sesuai kategori jawaban yang tersedia.
SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju
S = Setuju TS = Tidak setuju
Jawaban
No Pertanyaan SS S KS TS
1 Setujukah anda bahwa dalam setiap keluarga harus
memiliki jamban sehat
2 Setujukah anda bahwa dalam melakukan buang air
besar harus di jamban yang sehat
3 Setujukah anda bahwa mendirikan jamban
merupakan cara untuk memutus rantai penularan
penyakit dari tinja
4 Setujukah anda bahwa air sumur dapat tercemar
oleh tinja
5 Setujukah anda buang air besar sembarang
tempat dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan
6 Setujukah anda jika masih ada anggota keluarga
yang buang air besar di tempat terbuka
7 Setujukah anda bahwa tinja dapat menularkan
berbagai macam penyakit
8 Penggunaan jamban akan bermanfaat untuk
menjaga lingkungan tetap bersih, nyaman dan tidak
berbau
3. Ketersediaan Air Bersih
Berilah tanda checklist () pada jawaban yang menurut anda benar
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di rumah anda tersedia sumber (1) Ya
air bersih (2) Tidak
2 Jika Ya, Apa jenis sarana air bersih yang (1) Sumur Gali
Anda gunakan untuk keperluan sehari- (2) PAM
hari
3 Jika Tidak, Apa jenis sarana air bersih (1) Sumur tetangga
yang Anda gunakan untuk keperluan (2) Sungai
sehari- hari (3) Air pegunungan
4 Menurut Anda, air bersih adalah: (1) Tidak berwarna
(Jawaban boleh lebih dari 1) (2) Tidak berasa
(3) Tidak berbau
(4) Bukan salah satu di atas