Anda di halaman 1dari 14

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teknologi

1. Pengertian Teknologi

Menurut Nazarudin (2008: 2) dalam the new grolierwebster

international dictionaryedisi tahun 1974, kata teknologi diartikan sebagai “the

knowlage and mean used to material necessities of a societv”

Definisi lain diberikan olehThe American Heritage Dictionary, yaitu the

entire body of methods and material used to achieve industrial or commersial

obiectives sebagai.Kedua definisi ini secara jelas menunjukan bahwa

teknologi itu berkaitan eratdengan masalah means andmethod untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kiranya semua sepakat bahwa cara dan

metode untuk mencapai tujuan-tujuantertentu tidak mungkin hanya dikaitkan

dengan perangkat kerasnya saja.Teknologi yang berupa perangkat keras

merupakan komoditi yang paling mudah diperoleh atau dibeli. Sebaliknya

teknologi yang berupa perangkat lunak dalambentuk kemampuan yang

tertanam dalam diri manusia, lembaga dan ilmu (body ofknowledge), tidak

mungkin dibeli melainkan dikembangkan secara sistematikdengan

memanfaatkan sumber daya manusia dan mengacu pada tatanilai dari dalam

negeri sendiri (Nazarudin, 2008: 2).

Dengan demikian, teknologi dapat dipandang sebagai kemampuan

manusia yang mencakup:


9

1) Teknologi yang terkandung dalam mesin, peralatan dan produk

(objectenbodied technology).

2) Teknologi yang terkandung dalam diri manusia seperti pengetahuan,

sikap,perilaku dan keterampilan(human enbodied technology).

3) Teknologi yang terkandung dalam organisasi dan manajemen

(organization enbodied technology).

4) Teknologi yang terkandung dalam dokumen (document

enbodiedtechnology) (Nazarudin, 2008: 2)

2. Teknologi dan Masyarakat

Menurut Nazaruddin (2008: 162) pemilihan teknologi tidak pernahnetral

dalamkaitannya dengan masyarakat dan angkatan kerja. Teknologi

membuat asumsitersirat tentang nilai kemanusiaan untuk keluaran bahan,

kualitas hidup pekerjaan,dan sebagainya. Dewasa ini manusia semakin

khawatir pada pengaruh teknologiterhadap masyarakat, sehingga

sebagian dari nilai-nilai ini mulai dipertanyakan.Beberapa tahun yang

lalu, beberapa sosiolog dan ekonom telah mulaiMenurut pemikiran

ini, teknologi modern telah melangkah terlalu jauh dalam artiefisien dan

mekanisasi, sampai nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan

telahdikorbankan. Pengaruh ini tercermin dalam kepuasan kerja

yang rendah,kehilangan perasaan arti bekerja, absentiesmeatau

ketidakhadiran terus menerus,polusi lingkungan dan penyakit sosial

lainnya. Menurut pemikiran ini, caramemecahkannya adalah memilih

teknologi yang lebih tepat, yaitu bentukteknologi yang lebih rendah

dengan pengaruh sosial dan lingkungan yang lebihkecil.Schumacer

dalam Nazaruddin (2008: 162) menjelaskan dalam bukunya Small is


10

Beautiful menunjukan bahwa sistem perekonomian tidak

mempertimbangkan dengan tepat biaya penghabisan sumber daya alam

yang tidak bisa diganti. Input (masukan) ini dianggap sebagai barang

bebas.Yang dianggap biayanya hanyalah biaya yang dikeluarkan untuk

mengambil dari bumi. Lebihjauh lagi, biaya polusi dan

ketidakpuasan manusia dengan pekerjaan tidakdiperhitungkan dalam

sistem perekonomian kita. Schumacer percaya bahwa hasilnya

adalah teknologi yang semakin lama semakin besar dan

menghabiskandengan cepat sumber daya alam (Nazaruddin, 2008: 162).

Pemecahan masalah ini adalah dengan menerapkan teknologi

yang tepat.Wakefield dan Stafford (1977) menggambarkan teknologi

yang tepat sebagaiteknologi yang menggunakan bauran antara teknologi

yang tinggi, menengah danrendah, yang sepadan dengan kebutuhan

lingkungan dan manusia setempat. Yang paling penting mengenai

pemikiran teknologi yang tepat ialah realisasi paramanajer benar-benar

memiliki pilihan. Akan tetapi seseorang tidak bisa memilih teknologi

tanpa memahami berbagai teknologi yang tersedia (Nazaruddin,

2008:162).

2.1.2 Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin

communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis atau

memiliki kata “berbagi” .atau sesuatu usaha memiliki tujuan. Dalam kata

communisi ini memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses


11

penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.Jadi

dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia

(Adi Prakosa, 2008). Merujuk pada pengertian Ruben dan

Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human

communication is the process through which individualsin relationships,

group, organizations and societiesrespond to and create messages to

adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasimanusia

adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu

hubungan,kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan

menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain

(Adi Prakosa, 2008).Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut

sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy (1994:10)

bahwa para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang

dikemukakan oleh Harold Lasswell dalamkaryanya,The Structure and

Function of Communication in Society.Lasswellmengatakan bahwa cara

yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialahdengan menjawab

pertanyaan sebagai berikut:Who Says What In Which ChannelTo Whom

With What Effect? Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa

komunikasi meliputi lima unsursebagai jawaban dari pertanyaan yang

diajukan itu,yaitu:

1) Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2) Pesan (mengatakan apa?)

3) Media (melalui saluran/channel/media apa?)

4) Komunikan (kepada siapa?)


12

5) Efek (dengan dampak/efek apa?). Jadi berdasarkan paradigma

Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi

adalah pihak komunikator membentuk (encode)pesan dan

menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak

penerima yang menimbulkan efek tertentu (Adi Prakosa, 2008)

2. Unsur Komunikasi

Menurut Pratminingsih (2006: 3) unsur-unsur komunikasi adalah

sebagai berikut:

1) Sumber informasi (source)adalah orang yang menyampaikan pesan.

Pada tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks

yang terdiri dari timbulnya suatu stimilus yang menciptakan pemikiran

dan keinginan untuk berkomunikasi, pemikiran ini diencoding menjadi

pesan, dan pesantersebut disampaikan melalui saluran atau media

kepada penerima.

2) Encoding adalah suatu proses di mana sistem pusat syaraf sumber

informasi memetintahkan sumber informasi untuk memilih simbol-simbol

yang dapat dimengerti yang dapat menggambarka pesan.

3) Pesan (Message)adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi

penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini

dapat berupa kata-kata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan

penampilan.

4) Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada penerima. Media tersebut dapat berupa

surat, telepon atau tatap muka langsung.


13

5) Decodingadalah proses di mana penerima pesan menginterpretasikan

pesan yang diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat dan

kepentingannya.

6) Feedback (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan oleh penerima

pesan kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim

sumber pesan. Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si

penerima setuju atau tidak setuju dengan informasi yang diterima.

7) Hambatan (Noise) adalah berbagai hal yag dapat membuat proses

komunikasi tidak berjalan efektif.

3. Fungsi Komunikasi

Menurut seperti Robbins dan Judge (2008: 5) mengatakan bahwa

komunikasi memiliki 4 fungsi yakni :

1) Kontrol

Komunikasi dengan cara-cara tertentu bertindak untuk mengontrol

perilaku anggota. Organisasi memiliki hierarki otoritas dan garis

panduan formal yangwajib ditaati oleh karyawan.

2) Motivasi

Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para

karyawan mengenai apa yang harus dilakukan, seberapa baik

pekerjaan mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki

kinerja sekiranya hasilnya kurang baik.

3) Ekspresi emosional

Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka adalah sumber utama

interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan


14

sebuah mekanisme fundamental yang meleluinya para anggota

menunjukkan rasa frustasi dan rasa puas mereka.

4) Informasi

Komunikasi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu dan

kelompok untuk mengambil keputusan dengan cara menyampaikan

data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif

yang ada.

4. Bentuk-Bentuk Komunikasi

Menurut Muhammad (2009: 95) pada dasarnya ada dua bentuk dasar

komunikasi yang lazim digunakan dalam organisasi, yaitu komunikasi

verbal dan komunikasi nonverbal.

1) Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-

simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan

maupun secara tulisan. Komunikasi verbal dapat dibedakan atas

komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana seorang pembicara

berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi

tingkah laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan adalah apabila

keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam

simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang

bisa dibaca, kemudian dikirimkanpada karyawan yang dimaksudkan.

2) Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan

pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti

komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal


15

yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak,

dan sentuhan.

2.1.3 Komponen Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa komponen utama

yang mendukungnya. Komponen-komponen yang mendukung

teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah komputer

(sistem komputer), komunikasi, dan keterampilan bagaimana

menggunakannya (Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 107).

1) Komputer (sistem komputer)

Komputer meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), dan alat penyimpanan (storage). Sistem komputer

terdiri dari komputer, software, informasi, pemrograman, manusia, dan

komunikasi.

2) Komunikasi

Beberapa fasilitas komunikasi yang sering digunakan

diantaranya adalah modem, multiplexer, concentrator, pemroses depan,

bridge,gateway, dan network card.

3) Keterampilan

Penggunaan Semua kemajuan dan perkembangan teknologi yang

ada akan sia-sia apabila sumber daya manusia yang ada tidak

mampu menguasainya.

Sebaliknya kebermanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

akan semakin terasa apabila sumber daya manusia yang ada

mengetahui apa, kapan, dan bagaimana teknologi informasi dan

komunikasi tersebut dapat digunakan secara optimal. Sedangan menurut


16

AbdulKadir (2003: 14) secara garis besar teknologi informasi dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu perangkat lunak (software)

dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras merupakan peralatan

yang bersifat fisik seperti memori, printer dan keyboard. Perangkat lunak

merupaan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar

bekerja sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut.

2.1.2 Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja seseorang pegawai yang pada gilirannya

akan menentukan keseluruhan dari keberhasilan faktor-faktor yang

berpengaruh dalam menentukan apakah seseorang akan bekerja dengan

sebaik-baiknya atau organisasi oleh karena itu, perlu diupayakan

meningkatkan kinerja. Namun hal tersebut tidaklah mudah karena faktor yang

mempengaruhi naik turunnya kinerja seseorang. Istilah kinerja berasal dari

kata “Job Performance” Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam buku

manajemen sumber daya manusia dan perusahaan (2004 : 82) kinerja dapat

diartikan sebagai berikut : “ Kinerja adalah secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Untuk lebih memahami

pentingnya kinerja dapat diurakan sebagai berikut : siklus manajemen kinerja

siklus manajemen kinerja terdiri dari tiga fase, yaitu :

a. Perencanaan Perencanaan merupakan fase pendefisinian dan

pembahasan peran, tanggungjawab dan ekspetasi yang terukur.

Perencanaan tersebut membawa pada fase perencanaan berupa :


17

1) Uraian Jabatan Uraian jabatan adalah daftar umum tanggung jawab

utama, keterampilan yang dibutuhkan, ukuran kinerja, metode

evaluasi, serta pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan. Uraian

jabatan merupakan ukuran pokok yang akan menentukan keberhasilan

dalam pekerjaan.

2) Sasaran Kinerja Sasaran kinerja adalah sasaran pernyataan kondisi

yangakan ada setelah pekerjaan dilaksanakan dan yang bias diukur

secara kuantitatif.. Sasaran kinerja membantu menghubungkan kinerja

individual denagn sasaran dan taktik tim, sehingga perlu disusun

bersama masing-masing karyawan.

3) Rencana Tinadakan Kinerja Dari sasaran kinerja yang telah ditetapkan,

perlu disusun rencana tindakan spesifik untuk mencapainya, dengan

menghentikan rencana tindakan dan tahapan-tahapan penting, produk

dan hasilnya, sebagai rencana kontingensi yang terkait dengan

pencapaian sasaran tersebut.

4) Rencana tindakan kinerja mengklasifikasikam semua ekspektasi dan

pemikiran sejak awal proses. Anggota tim harus memiliki gagasan

yang jelas mengenai hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran.

5) Pembinaan Dimana karyawan dibimbing dan dikembangkan,

mendorong atau mengarahkan upaya mereka melalui dukungan.

Umpan balik dan penghargaan. Hasil Pembinaan berupa : 1) Lembar

kemajuan kinerja 2) Berkas dokumen karyawan

6) Evaluasi Dalam fase evaluasi kinerja dari karyawan dikaji dan

dibandingkan dengan ekspektasi yang telah dtetapkan dalam rencana


18

kinerja. Evaluasi kinerja yang lengkap merupakan titik transisi yang

baik bagi

b. Model Perencanaan Kinerja Model perencanaan kinerja mennyajikan

proses langkah demi langkah untuk menghasilkan kinerja individual, yaitu:

1) Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan

rancana dan afektif.

2) Menyampaikan inforamasi umum yang dimasukan dalam rencana

kerja, baik pada level tim maupun individual dan mencerminkan

rencana yang baru.

3) Mengkonsep rencana individual yang sesungguhnya d. Hubungan

motivasi terhadap kinerja karyawan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Dalam meningkatkan kinerja karyawan ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya yaitu :

a. Kualitas pekerjaan sejauh mana hasil kerja karyawan memenuhi syarat

kebenaran, ketelitian, dan manfaat yang ditentukan dengan cara-cara

yang dapat diterima oleh aturan yang berlaku.

b. Kuantitas pekerjaan sejauh mana hasil kerja karyawan memenuhi target,

waktu, biaya, dan jumlah yang ditentukan dengan cara-cara yang dapat

diterima oleh aturan-aturan yang berlaku.

c. Pemanfaatan waktu kerja sesuai tidaknya dengan waktu yang

direncanakan perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

kepada karyawan.
19

d. Kerja sama kemampuan dalam menjalin hubungan yang baik dngan

rekan karja dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara

bersamasama. Banyak keuntungan yang kaan diperoleh perusahaan

apabila kantor diklat mampu meningkatkan kinerja karyawan. Dengan

kinerja yang tinggi pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan

akibat kecerobohan karyawan akan dapat dikurangi, tingkat absensi akan

dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil,

dan sebagainya.

3. Indikator Kinerja

Kinerja pegawai secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui

tolak ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan

bagi para pegawai untuk mengetahui tingkat kinerja mereka. Memudahkan

pengkajian kinerja pegawai, lebih lanjut Mitchel dalam Sedarmayanti

(2001:51) yang berjudul mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu

sebagai berikut :

a. Kualitas Kerja (Quality of work)

b. Ketetapan Waktu (Pomptnees)

c. Inisiatif (Initiative)

d. Kemampuan (Capability)

e. Komunikasi (Communication)

Indikator kinerja karyawan di atas akan dibahas di bawah untuk lebih

mempermudah dalam memahami kinerja pegawai, yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas Kerja (Quality of work) adalah kualitas kerja yang dicapai

berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi pada

gilirannya akan melahirkan penghargaan dan kemajuan serta


20

perkembangan organisasi melalui peningkatan pengetahuan dan

keterampilan secara sis

b. tematis sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

berkembang pesat.

c. Ketetapan Waktu (Pomptnees) yaitu berkaitan dengan sesuai atau

tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang

direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan

rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan yang lain.

d. Inisiatif (Initiative) yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan

sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Bawahan

atau pegawai dapat melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus

menerus kepada atasan.

e. Kemampuan (Capability) yaitu diantara beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang dapat diintervensi atau

diterapi melalui pendidikan dan latihan adalah faktor kemampuan yang

dapat dikembangkan.

f. Komunikasi (Communication) merupakan interaksi yang dilakukan oleh

atasan kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi akan

menimbulkan kerja sama yang lebih baik dan akan terjadi hubungan-

hubungan yang semakin harmonis diantara para pegawai dan para

atasan, yang juga dapat menimbulkan perasaan senasib

sepenanggungan. Pendapat tersebut mengatakan bahwa untuk

mendapatkan kinerja pegawai yang optimal yang menjadi tujuan


21

organisasi harus memperhatikan aspek-aspek kualitas pekerjaan,

ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan serta komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai