Anda di halaman 1dari 57

SUBBAG PROGRAM BAPPEDA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN KARWANG KABUPATEN KARAWANG 2016


Jl. Jend. A. Yani No. 1 Karawang
Gd. R. Rubaya Lt 2
Tlp/Fax. (0267) 429933
dedinuryadi97@yahoo.com
PROFIL KAB. KARAWANG
Laut Jawa
Lokasi Kab. Karawang sangat Panjang garis pantai 85 Km
strategis karena dilalui: potensi pesisir berupa:
a. Jalur Regional Pantura Pulau Hutan Mangrove, Budidaya
Jawa Perikanan, Potensi Wisata
b. Jalur Tol Jakarta – Bandung Pantai
c. Simpul pertemuan 3 PKN
(Bodebek–Bandung–Cirebon)

Kab. Bekasi

ke Jakarta 60 km Kab. Subang

Kepadatan Penduduk:
Luas wilayah 1.753 km2 (3,73% 1.283,38 jiwa/km2
luas Jawa Barat) terkonsentrasi di perkotaan
terdiri dari :
- 30 kecamatan, Ke Cirebon 175 km
- 297 desa
Kab. Purwakarta
- 12 kelurahan
Pendapatan per kapita
(2010) : Rp. 10, juta. (mata
pencaharian utama bertani)
ke Bandung 80 km
Kab. Bogor 2
II. GAMBARAN UMUM KONDISI
2.1. Geografi
DAERAH

2.1.1.Aspek Geografi dan


Demografi
Wilayah Kabupaten Karawang
secara geografis terletak antara 107°
02’-107° 40’ BTdan 5° 56’-6° 34’ LS,
termasuk daerah dataran yang
relatif rendah, mempunyai variasi
ketinggian wilayah antara 0-1.279
meter di atas permukaan laut
dengan kemiringan wilayah 0 -20, 2-
150, 15-400, dan diatas 400 dengan
suhu rata-rata 27 derajat celsius

Batas Wilayah Luas Wilayah


Timur Kab. Subang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha
Barat Kab. Bekasi Terdiri dr 30 Kec. 309 Ds/Kel
Tenggara Kab. Purwakarta (3,73 % Luas Prov Jawa Barat
Selatan Kab. Bogor

Jumlah Penduduk (2015) versi Disdukcatpil


Laki-Laki : 1.045.030
Perempuan : 1.014.712
Jumlah : 2.059.742
LPP : 4,61%
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Capaian Indikator Makro Kabupaten Karawang Tahun 2015
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, Indikator Makro 2015
*)= angka sementara

No Indikator Makro Capaian 2015*)

1 Indeks Pembangunan Manusia IPM (Peringkat 16 dari 27 Kab/Kota) 67,60


 AHH (thn) 71,50
 EYS (thn) 11,67
 MYS/RLS (thn) 7,09
 Pengeluaran (Rp 000/kapita) 9.818,38
2 LPE *) 4,62%
3 PDRB*)
 Harga Konstan (Juta Rp) 131.207.042,8
 Per Kapita (ADHK) 57.709.471,6
4 Inflasi 3,2%
5 Jumlah Penduduk 2.273.579
6 LPP (%) 1,04%
7 Ketenagakerjaan
 Jumlah Angkatan Kerja (jiwa) 1.056.041
 Jumlah penduduk yang bekerja (jiwa) 930.590
 Pengangguran (%) 11,88%

Dedi-Nuryadi blogspot.co.id
Visi/Misi Bupati Karawang 2016-2021
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur

MANDIRI MAJU ADIL MAKMUR

berarti suatu sikap berarti SDM berarti tidak ada berarti kebutuhan
dan kondisi Kabupaten pembatasan/ dasar masyarakat
masyarakat yang Karawang telah diskriminasi Kabupaten
produktif, inovatif, mencapai kualitas dalam bentuk Karawang dapat
adaptif terhadap yang tinggi dengan apapun, baik terpenuhi
perkembangan tingkat kemakmuran antar individu, sehingga
IPTEK, mampu yang juga tinggi gender, maupun memberikan
mengoptimalkan disertai dengan wilayah makna dan arti
potensi daerah dan sistem informasi dan penting bagi
menggali sumber- kelembagaan politik daerah-daerah
sumber pendapatan dan hukum yang lain.
dengan tetap mantap
berpegang pada
budaya dan kearifan
lokal 1. Mewujudkan Aparatur Pemda yang Bersih dan Berwibawa
2. Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Berdaya Saing
3. Mewujudkan Masyarakat Demokratis Berlandaskan Hukum
MISI 4. Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Asri dan Lestari
5. Membangun Kabupaten Karawang Melalui Penguatan Desa

Dedi-Nuryadi blogspot.co.id 5
VI. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui arah kebijakan yang
merupakan prioritas Bupati/Wakil Bupati Karawang tahun 2016-2021 yang merupakan
sinkronisasi dari Nawacita pada RPJMN 2015-2019 dan Common Goals RPJMD Propinsi Jawa
Barat tahun 2013-2018 dengan uraian sebagai berikut ;
1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan pendidikan dan kesehatan (C5,CG1, CG2)
2. Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, pemerintahan desa dan
pembangunan desa; (C2, C3,C4, CG10)
3. Peningkatan peran kepemudaan dan olahraga, pengendalian penduduk, keluarga
berencana, serta pemberdayaan perempuan (C5, C8, C9, CG7, CG8)
4. Penurunan Angka Pengangguran dan Perlindungan Ketenagakerjaan, Peningkatan
Ekonomi Masyarakat, termasuk peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan dan peran
serta swasta melalui Kebijakan Investasi dan CSR;(C5, C7, CG4, CG5, CG7, CG8, CG9)
5. Peningkatan kualitas infrastruktur dan penataan kota (C3,C7, CG3)
6. Peningkatan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sanitasi, pengurangan resiko
bencana, dan pengelolaan sumber daya air; (C7, CG3, CG6)
7. Peningkatan Pelayanan kepada PMKS dan Pengembangan Kehidupan Beragama Yang
Harmonis ; (C1, C8, C9, CG9)
8. Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah, kearifan dan potensi lokal dalam mendukung
pengembangan destinasi wisata; (C8,C9, CG7)

Dedi-Nuryadi blogspot.co.id 6
PARADOKS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

KAB. KARAWANG

MEGA- Pusat Industri


URBANISASI Nasional PERLINDUNGAN LAHAN
PERTANIAN PANGAN
BERKELANJUTAN
Rencana Proyek Vs (PLP2B)
Strategis Nasional
MIGRASI (Pelabuhan, Kereta
Cepat, Bandara) UU No. 41 Tahun 2009 ttg
PLPPB

PROGRAM SKALA
NASIONAL DAN DIPERLUKAN LANGKAH-
PROVINSI LANGKAH STRATEGIS

7
RENCANA
POLA RUANG
KAB. KARAWANG

SECARA KESELURUHAN PENGGUNAAN


RUANG DI KABUPATEN KARAWANG
DIARAHKAN KEPADA SEKTOR PERTANIAN.

PROPORSI PENGGUNAAN RUANG DI


KAB. KARAWANG SEBAGAI BERIKUT :
-PERTANIAN 63,17%
-INDUSTRI 10,87%
-HUTAN 11,38
-PERMUKIMAN, PERUMAHAN, JASA
DAN PERDAGANGAN 9,16%
- WILAYAH KOTA KECAMATAN 5.094%
-BUDIDAYA KELAUTAN 0,06%
- KAWASAN KHUSUS 0,21%
Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 2011-2014
Atas Dasar Harga Berlaku (persen)

No. Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*


1. Pertanian 8,09 7,85 8,29 8,17
2. Pertambangan dan Penggalian 2,69 2,17 2,35 2,22
3. Industri Pengolahan 52,76 51,90 50,82 50,93
4. Listrik dan Air Bersih 3,27 3,31 3,71 3,60
5. Bangunan 2,88 3,70 5,88 6,38
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,09 21,59 19,25 19,21
7. Angkutan dan Komunikasi 5,23 5,46 1,91 3,46
8. Keuangan, Persewaan & Jasa 1,19 1,23 1,81 2,00
Perusahaan
9. Jasa-jasa 2,80 2,79 5,98 4,04
PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00
PERENCANAAN JARINGAN TRANSPORTASI YANG
TERINTREGRASI DENGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
ISU STRATEGIS TRANSPORTASI
1. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya masih belum ada kepastian;
2. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang TOD/Stasiun di karawang
3. Pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta II di Karawang;
4. Kemacetan yang dipicu oleh Bottleneck, Perlintasan sebidang dan belum
terintegrasinya prasarana transportasi antar wilayah ex. kawasan industri dan
permukiman;
5. Pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan prasarana
transportasi;
6. Belum terintegrasinya moda transportasi umum;
7. Perlunya moda transportasi massal;
8. Pengembangan Kawasan Industri yang eklusif;
9. Terbatasnya anggaran pemerintah daerah.

10
KONDISI DAN PERMASALAHAN
BIDANG PENDIDIKAN
1. RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT YANG DITANDAI DENGAN
ANGKA RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS) MASIH BERADA PADA ANGKA 7,54
ATAU SETINGKAT KELAS 1 SMP;

2. RENDAHNYA PARTISIPASI SEKOLAH PADA JENJANG SLTP DAN SLTA YANG


DIPERLIHATKAN OLEH APK SLTP DAN SLTA;

3. MASIH TERDAPATNYA ANGKA PUTUS SEKOLAH;

4. MASIH RENDAHNYA KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN; .


BIDANG KESEHATAN

1. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat;


2. Masih adanya potensi resiko kematian ibu melahirkan dan bayi yang
diperlihatkan oleh Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
yang masih ada namun dalam tingkat yang relatif masih rendah dibandingkan
provinsi dan nasional
3. Masih terdapatnya penderita gizi buruk dan bayi berat badan lahir rendah
Masih rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi makro yang diperlihatkan dari
KONDISI kontribusi sektor industri yang tinggi namun relatif rendah dalam menyerap angkatan
EKONOMI MAKRO kerja sehingga terjadi pelimpahan tenaga kerja ke sektor-sektor informal yang
memiliki nilai tambah relatif rendah

. 1. LPE relatif fluktuasi, menyesuaikankondisi


20 1,200,000 perekonomian nasional serta kebijakan fiskal
1,000,000 dan moneter Pemerintah. Selama periode 2006
15
800,000 – 2008, LPE berada di atas 5 persen atau
10 600,000 berada di atas syarat terjadinya pertumbuhan
5 400,000 secara minimal. PDRB ADHB mencapai 22,5
200,000 Trilyun .
0
0 2. Dari jumlah angkatan kerja 981.245 jiwa,
2006 2007 2008 2009
2006 2007 2008 pengangguran sebanyak 148.051 jiwa
LPE (%) Inflasi (%) Angk. Kerja duk bekerja blm bekerja 3. Sektor Pertanian menyerap 29,19% ; Sektor
Perdagangan menyerap 26,27% atau sebesar
235.592 jiwa. Sedangkan Sektor industri
menyerap 19,80%
100.00
4. walaupun sector tersier secara akumulatif
300,000
261,770
80.00 mampu memberikan kontribusi yang besar
235,592
250,000
24.21 dalam penyerapan tenaga kerja (46,26%)
200,000 177,514 60.00 namun pendapatan per kapita yang
46.26
150,000 119,270
40.00
disumbangkan oleh sektor tsb hanya sebesar
100,000
29.53
28,70% (bandingkan dengan sektor industri
49,064 57.00
50,000 20.00 yang mampu menyumbang pendapatan per
28.70
0 14.30 kapita sebesar 57,00% terhadap total dan hanya
0.00
Primer Sekunder Tersier
menyumbangkan penyerapan tenaga kerja
PDRB NAKER sebesar 24,21% saja)
EKONOMI MIKRO
PERTANIAN DAN (1) SKALA USAHA SEKTOR PERTANIAN RELATIF RENDAH DAN TIDAK
PERIKANAN BANKABLE DENGAN KEPEMILIKAN LAHAN RATA-RATA 0,3 HA; (2)
USAHA-USAHA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN
BELUM BERKEMBANG DALAM SKALA TERTENTU SEHINGGA MAMPU
MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN MENYERAP TENAGA KERJA

INDUSTRI DAN 1) BELUM KUATNYA POSISI IKM DALAM RANTAI NILAI INDUSTRI DAERAH
PERDAGANGAN SEHINGGA MAMPU BERMITRA USAHA DALAM PENYEDIAAN INPUT BAGI
INDUSTRI SKALA BESAR YANG ADA; (2) MASIH RENDAHNYA INOVASI
IKM DALAM MENGEMBANGKAN MUTU DAN DESAIN PRODUK YANG
MAMPU BERSAING; (3) BELUM BERKEMBANGNYA INDUSTRI KREATIF
SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH; (4) MASIH
RENDAHNYA SKALA USAHA DAN PELUANG PASAR PRODUK IKM; MASIH
RENDAHNYA AKSES IKM DALAM PEMBIAYAAN.

KOPERASI DAN 1) TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA RELATIF KECIL DILIHAT DARI


UMKM RATA-RATA SHU YANG DITERIMA OLEH ANGGOTA, SEDANGKAN DILAIN
PIHAK, KOPERASI BELUM MAMPU MEMANFAATKAN PELUANG PASAR,
KEMAMPUAN EKSPANSI TERBATAS, AKSES KEPADA PERBANKAN ATAU
SUMBER PENDANAAN (INVESTASI LUAR) MASIH MINIM TERLIHAT
KOMPOSISI MODAL USAHA; (2) BELUM BERKEMBANGNYA JIWA
KEWIRAUSAHAAN UMKM YANG MANDIRI; (3) KELEMBAGAAN UMKM
TIDAK BANKABLE SEHINGGA SULIT UNTUK MENGAKSES PEMBIAYAAN
DI SEKTOR PERBANKAN.
TINGKAT KEMISKINAN BERDASARKAN
No Kecamatan Prosentase KECAMATAN
kemiskinan
1 PANGKALAN 20,31
2 TEGALWARU 22,50
3 CIAMPEL 30,89
4 TELUKJAMBE TIMUR 17,59
0-9% Rendah
5 TELUKJAMBE BARAT 37,86 10-19% Sedang
20-29% Tinggi
6 KLARI 12,73 30% > Sangat Tinggi

7 CIKAMPEK 17,54
8 PURWASARI 17,87
9 TIRTAMULYA 38,98
10 JATISARI 37,02
11 BANYUSARI 34,24
12 KOTABARU 18,54
13 CILAMAYA WETAN 34,43
14 CILAMAYA KULON 36,72
15 LEMAHABANG 35,81
16 TELAGASARI 34,64
17 MAJALAYA 22,24
18 KARAWANG TIMUR 20,46
19 KARAWANG BARAT 25,98
20 RAWAMERTA 29,91
21 TEMPURAN 32,82 5 Kecamatan dg Prosentase
22 KUTAWALUYA 34,58
kemiskinan terbesar
23 RENGASDENGKLOK 33,01
24 JAYAKERTA 41,70
No Kecamatan Prosentase
25 PEDES 47,41
kemiskinan
26 CILEBAR 40,46
1 CIBUAYA 51,88
27 CIBUAYA 51,88
2 PEDES 47,41
28 TIRTAJAYA 38,40
3 BATUJAYA 44,15
29 BATUJAYA 44,15
4 JAYAKERTA 41,70
30 PAKISJAYA 35,71
5 CILEBAR 40,46
No Kecamatan IPM
1 BANYUSARI 65.43 TINGKAT IPM BERDASARKAN KECAMATAN
2 BATUJAYA 62.98
3 CIAMPEL 66.38
4 CIBUAYA 60.42
5 CIKAMPEK 72.89
6 CILAMAYA KULON 61.15
Keterangan
7 CILAMAYA WETAN 64.51 30 - 60
60.01 - 70
8 CILEBAR 59.31 70.01 - 74.46
9 JATISARI 72.08
10 JAYAKERTA 61.7
11 KARAWANG BARAT 74.46
12 KARAWANG TIMUR 73.14
13 KLARI 72.07
14 KOTABARU 72.65
15 KUTAWALUYA 64.18
16 LEMAHABANG 70.02
17 MAJALAYA 64.56
18 PAKISJAYA 65.43
19 PANGKALAN 63.69
20 PEDES 64.58
21 PURWASARI 69.77
22 RAWAMERTA 63.82
23 RENGASDENGKLOK 70.15
24 TEGALWARU 62.7
25 TELAGASARI 64.37
26 TELUKJAMBE BARAT 66.35
27 TELUKJAMBE TIMUR 74.18
28 TEMPURAN 60.9
29 TIRTAJAYA 61.06
30 TIRTAMULYA 70.85
No Kecamatan AHH
1 BANYUSARI 65.7
ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
2 BATUJAYA 66.63 BERDASARKAN KECAMATAN
3 CIAMPEL 66.47 Keterangan
4 CIBUAYA 68.77 0 - 66
5 CIKAMPEK 64.47 66.01 - 70
70.01 - 74
6 CILAMAYA KULON 67.17
7 CILAMAYA WETAN 62.03
8 CILEBAR 62.6
9 JATISARI 69.8
10 JAYAKERTA 67.27
11 KARAWANG BARAT 71.87
12 KARAWANG TIMUR 71.03
13 KLARI 69.17
14 KOTABARU 70.57
15 KUTAWALUYA 66.97
16 LEMAHABANG 67.57
17 MAJALAYA 63.3
18 PAKISJAYA 60.9
19 PANGKALAN 63.9
20 PEDES 64.13
21 PURWASARI 68.6
22 RAWAMERTA 67.23
23 RENGASDENGKLOK 69.07
24 TEGALWARU 64.47
25 TELAGASARI 68.63
26 TELUKJAMBE BARAT 66.87
27 TELUKJAMBE TIMUR 68.97
28 TEMPURAN 66.1
29 TIRTAJAYA 66.13
30 TIRTAMULYA 68.03
ANGKA KEMATIAN BAYI
No Kecamatan AKB
BERDASARKAN KECAMATAN
1 BANYUSARI 67.86
2 BATUJAYA 38.21
3 CIAMPEL 50.07
4 CIBUAYA 38.21 AKB
0.16 - 0.57
5 CIKAMPEK 34.92 0.57 - 1.04
6 CILAMAYA KULON 32.94 1.04 - 1.72
7 CILAMAYA WETAN 43.15
8 CILEBAR 51.72
9 JATISARI 36.56
10 JAYAKERTA 29.32
11 KARAWANG BARAT 24.5
12 KARAWANG TIMUR 29.72
13 KLARI 35.27
14 KOTABARU 36.58
15 KUTAWALUYA 33.27
16 LEMAHABANG 29.39
17 MAJALAYA 26.46
18 PAKISJAYA 47.76
19 PANGKALAN 58.64
20 PEDES 40.52
21 PURWASARI 39.19
22 RAWAMERTA 39.07
23 RENGASDENGKLOK 28.42
24 TEGALWARU 43.48
25 TELAGASARI 45.4
26 TELUKJAMBE BARAT 35.27
27 TELUKJAMBE TIMUR 43.11
28 TEMPURAN 37.55
29 TIRTAJAYA 35.25
30 TIRTAMULYA 40.17
INDEKS DAYA BELI
No Kecamatan DAYA BELI
1 BANYUSARI 510.418 B ERDASARKAN WILAYAH KECAMATAN
2 BATUJAYA 508.177
3 CIAMPEL 556.361
4 CIBUAYA 489.693
Keterangan
5 CIKAMPEK 576.197 0 - 310000
6 CILAMAYA KULON 517.713 310001 - 550000
550001 - 800000
7 CILAMAYA WETAN 513.423
8 CILEBAR 489.246
9 JATISARI 567.904
10 JAYAKERTA 471.108
11 KARAWANG BARAT 569.919
12 KARAWANG TIMUR 564.187
13 KLARI 573.588
14 KOTABARU 572.271
15 KUTAWALUYA 517.147
16 LEMAHABANG 566.581
17 MAJALAYA 513.587
18 PAKISJAYA 500.605
19 PANGKALAN 510.855
20 PEDES 537.610
21 PURWASARI 562.230
22 RAWAMERTA 497.398
23 RENGASDENGKLOK 545.936
24 TEGALWARU 505.522
25 TELAGASARI 499.959
26 TELUKJAMBE BARAT 538.529
27 TELUKJAMBE TIMUR 569.082
28 TEMPURAN 486.103
29 TIRTAJAYA 473.692
30 TIRTAMULYA 508.143
No Kecamatan RLS
1 BANYUSARI 6.76 RATA-RATA LAMA SEKOLAH
2 BATUJAYA 6.72 BERDASARKAN WILAYAH KECAMATAN
3 CIAMPEL 6.95
4 CIBUAYA 6.46
5 CIKAMPEK 9.1
Keterangan
6 CILAMAYA KULON 6.6 0 - 6.5
7 CILAMAYA WETAN 6.74 6.5 - 8
8 CILEBAR 6.09 8 - 12
9 JATISARI 7.44
10 JAYAKERTA 6.64
11 KARAWANG BARAT 9.07
12 KARAWANG TIMUR 8.25
13 KLARI 8.16
14 KOTABARU 7.88
15 KUTAWALUYA 7.19
16 LEMAHABANG 7.12
17 MAJALAYA 7.24
18 PAKISJAYA 6.92
19 PANGKALAN 7.07
20 PEDES 6.78
21 PURWASARI 7.92
22 RAWAMERTA 6.53
23 RENGASDENGKLOK 7.29
24 TEGALWARU 6.86
25 TELAGASARI 6.96
26 TELUKJAMBE BARAT 7.6
27 TELUKJAMBE TIMUR 10.37
28 TEMPURAN 6.43
29 TIRTAJAYA 6.2
30 TIRTAMULYA 6.82
Kondisi Umum Kecamatan Rawamerta
Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang adalah salah satu kecamatan dan 30 (tiga puluh) kecamatan
yang ada di Wilayah Kabupaten Karawang merupakan letak pusat pemerintahan Kabupaten Karawang.
Luas Wilayah Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang adalah 6.107 Ha,yang terdiri dari tanah sawah
seluas 2.043 Ha, dan tanah darat seluas 4.064 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut kurang lebih + 100 meter,
suhu rata-rata minimal 0º – 10°.dan maximal 40 derajat celcius.
Jarak kantor Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang ke Kantor Bupati Karawang sebagai pusat
pemerintah Kabupaten Karawang kurang lebih 10 (Sepuluh) km dengan waktu tempuh selama 30 menit.
Letak geografis Kecamatan Rawamerta berada pada sebelah timur Kabupaten Karawang dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Tempuran Kecamatan Kutawaluya
Sebelah Timur : Kecamatan Tempuran Kecamatan Telagasari
Sebelah Selatan : Kecamatan Majalaya Kecamatan Telagasri
Sebelah Barat : Kecamatan Karawang Barat Kec. Rengasdengklok
Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang membawahi 13 (Tiga Belas ) desa yang terdiri dari:
1. Desa Sukamerta
2. Desa Kutawargi
3. Desa Sukapura
4. Desa Cibadak
5. Desa Gombongsari
6. Desa Sukaraja
7. Desa Pasirkaliki
8. Desa Pasirawi
9. Desa Balongsari
10. Desa Mekarjaya
12. Desa Sekarwangi
13. Desa Purwamekar
. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN UPAYA PENANGANANNYA.

1. Masih belum optimalnya koordinasi dengan seluruh pihak terkait yang dapat
menunjang kelancaran kerja Kecamatan Rawamerta dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya;
2. Belum akuratnya data yang ada, sedangkan perencanaan dan kebijakan yang baik
sangat memerlukan keakuratan data. Hal tersebut disebabkan oleh intormasi dari luar
masih kurang dan data yang ada tidak tersusun dengan baik;
3. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan tingkat Kecamatan Rawamerta
sehingga menghambat kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Terbatasnya SDM perangkat Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sehingga
hasil kerja yang dicapai kurang optimal.
GAMBARAN UMUM KECAMATAN PEDES

1. Kecamatan Pedes merupakan salah satu dari 8 Kecamatan yang berada di wilayah
pesisir pantai utara. Jarak orbitrase dari ibukota Kecamatan ke ibukota Kabupaten
adalah sebesar 33 Km.

2. Potensi SDA yang ada di wilayah Pedes sebagian besar merupakan hamparan lahan
pertanian yang subur serta memiliki pula wilayah laut dengan potensi perikanan tangkap
dan budidaya.

3. Secara administratif, Kecamatan Pedes dibagi menjadi 12 desa, meliputi Desa


Payungsari, Puspasari, Kertamulya, Malangsari, Jatimulya, Karangjaya, Kertaraharja,
Rangdumulya, Labanjaya, Kendaljaya, Dongkal dan Desa Sungaibuntu.

4. Secara Demografis, jumlah penduduk Kec. Pedes sebesar 61.641 jiwa dengan
komposisi berdasarkan gender relatif berimbang, yaitu penduduk laki-laki sebesar
30.593 jiwa dan perempuan sebesar 31.048 jiwa
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN PEDES

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas personil yang ada di kecamatan.


Masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja dalam mendukung tugas pokok dan fungsi.
Masih belum efektifnya peranan kecamatan dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan umum, sehingga kegiatan di kecamatan selama ini lebih berorientasi pada
tugas-tugas umum pemerintahan.
Dukungan ketersediaan data potensi wilayah yang akurat dan relibel masih belum
memadai dalam mendukung perumusan kebijakan perencanaan pembangunan
kewilayahan, sehingga pola pembangunan wilayah cenderung bersifat homogeny.
PRIORITAS PEMBANGUNAN KECAMATAN PEDES

Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan

Memperhatikan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2015 bahwa sasaran utama sebagai
prioritas program dan kegiatan pembangunan Kabupaten Karawang Tahun 2015 terfokus pada
3 (tiga) agenda utama, yaitu :
1. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
2. Peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah .
3. Meningkatkan kualitas cakupan pelayanan infrastruktur wilayah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka program dan kegiatan pembangunan Kecamatan Pedes
merupakan program dan kegiatan yang mendukung untuk mencapai Visi dan Misi Jangka
Menengah Kecamatan, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan umum pemerintah;
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program intensifikasi dan diversifikasi
pertanian.
3. Menngkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil, mandiri dan
bermoral melalui pendidikan formal dan non formal
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan Good
Governance.
Dampak Perkembangan
Industri

Bootleneck jembatan Citarum saat ini sudah dilebarkan


Macet di Tol Gate Karawang Barat

Persimpangan sebidang akses kawasan dan gate Krw Barat


Rekayasa lalu lintas mengurangi kemacetan
lanjutan...
MACET DIPERKOTAAN

MACET DIPERBATASAN
Persoalan Persampahan di perkotaan

TPPAS eksisting
hampir over load

masih
terbatasnya
timbulan
sampah
terangkut

masih open dumping/


control landfill
Kerusakan akses tol
karawang barat kerap
terjadi

Rusak amblas

Rusak retak dan amblas Rusak lobang


banjir akibat luapan sungai dan
perubahan guna lahan
HARMONIS STABIL MENUJU
KEMANDIRIAN
SUBBAG PROGRAM BAPPEDA
KAB. KARAWANG
copyright 2016
email ; dedinuryadi97@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai