2. Mengapa formalin berbahaya? 3. Mengapa formalin dipakai? 4. Makanan apa saja yang biasanya memakai formalin? 5. Bagaimana ciri-ciri makanan yang mengandung formalin?
Pembahasan:
Formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi
serangga dan biasanya digunakan dalam industri tekstil serta kayu lapis. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, mudah larut dalam air maupun alkohol. Formalin merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru- paru. 2. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar. 3. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan. 4. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian. Karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan formalin dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan adalah karena bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harganya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam. Secara awam kita tidak dapat menegetahui seberapa kadar konsentrat formalin yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin. Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin: 1. Mie basah Penggunaan formalin pada mie basah akan menyebabkan mie tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25°C) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. 2. Tahu Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari biasanya, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25°C) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak menyengat, bau formalin. 3. Bakso Bakso tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25°C). Teksturnya juga sangat kenyal. 4. Ikan segar Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25°C). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. 5. Ikan asin Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25°C). Tubuh ikan bersih dan cerah.