NIM: 07041181823007
A. PENGERTIAN KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme adalah paham tentang hakikat dunia sosial yang menyatakan bahwa individu
dan kelompok secara aktif menciptakan linkungan tempat mereka berinteraksi-dari level
mikro hingga makro,walaupun mereka tidak mampu mengatur seluruh kejadian dan factor
eksternal seperti yang diinginkan1.
D. ATURAN,NORMA,DAN IDENTITAS
konstruktivis sosial menekankan peran norma dalam perilaku masyarakat. Sebagai contoh
dalam kebijakan luar negeri, bukan hanya masalah kepentingan nasional, tetapi juga
menyangkut tentang perilaku yang dapat diterima di masyarakat internasional. Beberapa
konstruktivis sosial juga menekankan gagasan-gagasan. Gagasan-gagasan tersebut sering
dikatakan sebagai keyakinan individual. Berbeda dengan norma-norma sosial yang lebih
memiliki kualitas sosial. Norma selalu ada di luar dari individu dan bersifat universal.
Kelima, konstruktivisme memandang bahwa lembaga dapat berupa formal maupun informal.
Lembaga formal didasarkan pada pengakuan prinsip, aturan dan norma secara tertulis atau
eksplisit, contohnya seperti sebuah universitas, sekolah, negara. Sementara lembaga informal
hanyalah pola stabil prakteknya. Dalam hal ini, peran tertentu dalam keluarga diperlakukan
sebagai lembaga sosial. Hal ini lah yang membuat masyarakat sulit untuk membedakan
antara norma-norma dan institusi (Steans et al, 2005:187).
4
Cecep Zakarias El Bilad.2012.Konstruktivisme Hubungan Internasional: Meretas Jalan Damai Perdebatan
Antar Paradigma. Online. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jshi/.article/download/1121/1213. Diakses
pada tanggal 21 September 2019.
Identitas merupakan konsep krusial bagi para konstruktivis. Identitas tidak hanya digunakan
dalam menjelaskan kepentingan nasional tetapi juga identitas bersifat penting dalam
pembuatan kebijakan keputusan. Karena identitas dianggap begitu penting bagi kaum
konstruktivis, maka kaum konstruktivis tertarik pula pada struktur dari identitas dan
bagaimana identitas dapat berubah. Dan tema keempat yang menjadi tema terakhir berbicara
mengenai perdamaian dan keamanan. Sama halnya dengan argumen mengenai anarki, dalam
perspektif ini keamanan adalah apa yang dibuat oleh aktor. Keamanan sebenarnya hanyalah
sebuah wacana yang dibuat. Konteks keamanan sendiri tergantung pada apa yang ada dalam
masyarakat terntentu tergantung pula konteks sejarah yang 5
Perspektif konstruktivisme sosial terdiri dari beberapa varian yang diklasifikasikan dengan
rentangan mild sampai dengan strong constructivism. Pemikiran konstruktivisme digagas
oleh seorang tokoh bernama Alexander Wendt melalui bukunya yang berjudul Anarchy is
What States Make of It: The Social Construction of Power Politics yang terbit pada 1992.
Pemikiran konstruktif Alexander Wendt semakin dikenal masyarakat sejak bukunya
diterbitkan. Maka dari itu, Alexander Wendt dianggap sebagai pelopor dari pemikiran
konstruktivisme. Pemikiran konstruktivisme yang digagas oleh Alexander Wendt
diklasifikasikan dalam tingkatan mild. Kendati demikian, gagasan Wendt adalah cikal bakal
lahirnya pemikiran-pemikiran konstruktivis baru, baik yang bersifat mild maupun bersifat
strong. Walau pun konstruktivisme sosial dibagi ke dalam beberapa varian, hal yang
ditekankan oleh setiap variannya tetaplah sama, yakni analisis empiris yang
mempertimbangkan unsur ontologis dan epistemologis. Bagi kaum konstruktivis, tidak ada
suatu kebenaran yang tunggal karena pada dasarnya kebenaran merupakan hal yang bersifat
relatif. Kebenaran dalam pandangan setiap orang bergantung pada norma-norma yang selama
ini dilakukan, dan hal tersebut juga berlaku dalam menilai kebenaran dalam pandangans
suatu negara. Dengan sifatnya yang sedemikian rupa, konstruktivisme sosial membuka
pilihan-pilihan baru dalam mempelajari Hubungan Internasional, dan pilihan tersebut
mencakup sesuatu yang lebih luas dari negara dan juga politik internasional (Wardhani,
2017).
Terdapat beberapa karkteristik yang menjadi ciri khas dan pembeda perspektif
konstruktivisme sosial dengan teori-teori HI lainnya. Pertama, identitas merupakan dasar
pembentukan kepentingan negara (Wendt, 1995). Kedua, ide dan norma bersama merupakan
dua hal yang membentuk identitas. Ketiga, identitas berperan dalam pembentukan tindakan
politik dan kebijakan luar negeri, dan keempat, hubungan antara agen dan struktur yang
saling membentuk satu sama lain. Tidak terlepas dari empat karakteristik tersebut, Wendt
(1992) selalu menegaskan bahwa identitas, norma, dan ide memiliki peran yang signifikan
dalam pembentukan politik dunia. Selain tiga hal tersebut, Wendt juga menyebutkan bahwa
budaya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi struktur yang ada, karena budaya secara
langsung akan mempengaruhi perilaku suatu negara. Selanjutnya, Wendt menekankan bahwa
identitas dan kepentingan negara tidak dibentuk secara sederhana oleh struktur yang ada,
melainkan dibentuk dari interaksi antara institusi, norma, dan kultur yang ada. Salah satu
contoh konkret yang memperkuat asumsi-asumsi kaum konstruktivis adalah perubahan yang
5
Rizka Meilinda.2014.Konstruktivisme dalam Hubungan Internasional. Online. http://rizka-meilinda-
fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-105612-Teori%20Hubungan%20Internasional-Konstruktivisme%20dalam
%20Hubungan%20Internasional.html. Diakses pada tanggal 21 September 2019.
terjadi pada Myanmar. Semenjak Myanmar tergabung dengan ASEAN, Myanmar yang
sebelumnya sangat mengisolasi diri berubah menjadi negara demokratis yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dapat dibuktikan bahwa interaksi sosial dapat
menentukan perilaku dari agen yang terlibat di dalamnya.
AGENDA RISET
6
Ni Made Citra Kusuma Dewi.2017. konstruktivisme Sosial: Signifikansi Norma dan Ide dalam Hubungan
Internasional.onljne. http://ni-md-citra-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-174544-SOH
%20201%20%20Teori%20Hubungan%20Internasional-Konstruktivisme%20Sosial:%20Signifikansi%20Norma
%20dan%20Ide%20dalam%20Hubungan%20Internasional.html. Diakses tanggal 23 September 2019.
JUDUL PENELITIAN: “ PENGARUH IDENTITAS DALAM KEBIJAKAN LUAR
NEGERI RUSIA: Analisa Posesi Asertif Rusia dalam konflik Suriah dan Ukraina Timur
dibawah Vladimir.
DAFTAR PUSTAKA
5.Dewi, Ni Made Citra Kusuma.2017. konstruktivisme Sosial: Signifikansi Norma dan Ide
dalam Hubungan Internasional.onljne. http://ni-md-citra-
fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-174544-SOH%20201%20%20Teori%20Hubungan
%20Internasional-Konstruktivisme%20Sosial:%20Signifikansi%20Norma%20dan%20Ide
%20dalam%20Hubungan%20Internasional.html. Diakses tanggal 23 September 2019.