BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tikus merupakan hewan yang banyak dipilih sebagai hewan coba. Tikus
yang sering digunakan adalah tikus putih (Rattus sp.) karena telah diketahui sifat-
sifatnya dan mudah dipelihara (Malole dan Pramono, 1989). Selain itu,
ekonomis dan kemampuan hidup tikus hanya 2-3 tahun dengan lama reproduksi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodensia
Famili : Muridae
Subfamili : Murinae
Genus : Rattus
Temperatur yang baik untuk tikus putih yaitu 19° C-23° C, sedangkan
pada malam hari dan akan istirahat pada saat siang hari (Pass dan Freeth, 1993).
5
6
birahi yang pendek, yaitu 4-5 hari dan lama kebuntingannya hanya selama 21-23
hari (Malole dan Pramono, 1989). Berikut dalam tabel disajikan mengenai data
Tabel 2.1. Data Fisiologis Tikus Putih (Wolfenshon dan Lloyd, 2013).
Nilai Fisiologis Kadar
Berat tikus dewasa Jantan 450 – 520 g
Betina 250 - 300 g
Kebutuhan makan 5 - 10g/100g berat badan
Kebutuhan minum 10 ml/100 g berat badan
Jangka hidup 3 - 4 tahun
Temperatur rectal 360C - 400C
Detak Jantung 250 – 450 kali / menit
Tekanan Darah
Sistol 84 – 134 mmHg
Diastol 60 mmHg
Laju pernafasan 70 – 115 kali / menit
Serum protein (g/dl) 5.6 - 7.6
Albumin (g/dl) 3.8 - 4.8
Globulin (g/dl) 1.8 - 3
Glukosa (mg/dl) 50 - 135
Nitrogen urea darah (mg/dl) 15 - 21
Kreatinin (mg/dl) 0.2 - 0.8
Total bilirubin (mg/dl) 0.2 - 0.55
Kolesterol (mg/dl) 40 – 130
Terdapat tiga galur atau varietas tikus yang biasa digunakan sebagai
berwarna albino putih, dan ekornya lebih panjang dari badannya. Galur Wistar
7
yang memiliki kepala besar dan ekor yang lebih pendek. Galur Long Evans
yang lebih kecil dari tikus putih dan memiliki warna hitam pada kepala dan
umurnya masih muda. Tikus jantan memiliki papila genitalia dan jarak
anogenital yang lebih besar dari betina yaitu 5 mm pada umur 7 hari, sedangkan
betina hanya berjarak 2,5 mm. Puting susu pada betina sudah terlihat sejak umur
2.2 Uterus
Uterus adalah bagian saluran alat kelamin yang berbentuk buluh dan
berurat daging licin (Kurnia, 2011). Uterus terletak di cavum pelvis diantara
vesica urinaria yang ada dibagian dorsal dan rectum di bagian ventral. Uterus
berfungsi menerima sel telur yang telah dibuahi atau embrio dari tuba falopii,
memberi makanan, dan perlindungan bagi fetus, serta mendorong fetus ke arah
luar saat kelahiran (Kurnia, 2011). Bentuk uterus tikus adalah dupleks dimana
8
korpus uteri tidak ada dan kedua kornuanya terpisah sama sekali
(Hardjopranjoto, 1995). Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu
tengah dan perimetrium yang merupakan lapisan terluar (Burkitt et al., 1993;
Sitasiwi, 2009). Bentuk uterus tikus putih disajikan dalam Gambar 2.2.
estrus dan dapat dijadikan indikator terjadinya fluktuasi hormon yang sedang terjadi
pada hewan tersebut (Dellman and Brown, 1992). Lapisan endometrium terdiri atas
9
sel-sel epitel kolumnar sederhana, stroma jaringan ikat dan kelenjar endometrium
yang tersusun dari banyak kelenjar uterus yang mengelilinginya dan didukung oleh
jaringan ikat dan beberapa arteri berasal dari vaskularisasi daerah miometrium
(Samuelson, 2007).
Miometrium berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan
kembali ke bentuk semula. Miometrium terdiri atas lapisan otot polos yang tebal,
pada bagian luar tertutup oleh lapisan otot polos yang tipis sedangkan dibagian
dalam berhubungan dengan lapisan otot sirkular dan tersusun dari kelenjar-kelenjar
endometrium (Albertino, 2015). Pembuluh darah antara lapisan dua otot disebut
kadar estrogen. Apabila estrogen tidak ada, maka miometrium akan atropi
(Albertino, 2015).
lapisan ini berhubungan dengan peritoneum yang dikenal dengan ligamen dan
Perimetrium terbentuk dari tunika serosa terutama di bagian cornua dan corpus
uteri. Pada bagian ini didominasi oleh jaringan ikat yang tersusun memanjang
dengan tipe epitel squamous sederhana. Pembuluh darah kecil dan limpe serta
EP
EN
Gambar 2.3. Gambaran Endometrium Tikus Putih, EP adalah epitel dan EN adalah
estradiol merupakan estrogen sintetik yang memiliki potensi yang sama dengan
estrogen (Ganong, 2003; Sitasiwi dan Mardiati, 2016). Fungsi utama estradiol
adalah untuk menaikan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel tertentu dalam organ
memulai proliferasi epitel vagina, rahim, dan mammae (Guyton, 1991). Estrogen di
(Newbold dan Liehr, 2000). Etinil estradiol telah lama digunakan menjadi estrogen
pada kontrasepsi oral karena memiliki bioavailabilitas yang lebih besar (Delclos,
2008). Selama periode ini dosis yang diberikan terus menurun akibat efek negatif
yang ditimbulkan. Etinil estradiol juga digunakan pada kontrasepsi yang diberikan
melalui vagina maupun transdermal, dosis yang digunakan lebih rendah dari
disebabkan oleh hormon alami estradiol dan oleh estrogen sintetis etinil estradiol
(Newbold dan Liehr, 2000). Menurut Chen dan Yager (2004) estrogen sintetis
merupakan salah satu faktor penyebab kanker pada hati, ginjal, rahim, mamae, dan
menyebabkan proliferasi sel dan apoptosis jaringan (Chen et al., 2004). Hipertropi
juga dapat terjadi pada keratinisasi mukosa vagina, pengembangan kelenjar susu,
Etinil estradiol merupakan estrogen sintetis yang lebih kuat dari pada
estrogen alami. Etinil estradiol tidak mengalami first pass effect sebagaimana yang
dialami estradiol pada saluran cerna. Eliminasi etinil estradiol dari plasma
estradiol alami. Struktur molekul etinil estradiol disajikan dalam Gambar 2.4.
12
2.4 Vitamin E
vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin E atau α-tokoferol adalah
merupakan senyawa berberat molekul kecil yang dapat bereaksi dengan oksidan
radikal bebas dari asam lemak tidak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi
(Mayes, 1995; Alawiyah dan Hartono, 2006). Menurut Gladine et al. (2007) pada
tikus antioksidan mampu melindungi plasma dan hati dari radikal bebas. Berapa
macam penyakit yang disebabkan oleh oksidan seperti kardiovaskuler, kanker, dan
katarak dapat dicegah dengan pemberian antioksidan (Supari, 1996; Septiana et al.,
2002).
13
selanjutnya digabungkan dengan lipoprotein pada usus dan diserap melalui sistem
limfatik lalu akan ditransportasikan ke hati. Hati akan memasangkan vitamin E ini
dengan very low-density lipoprotein (VLDL) dan dipecah oleh lipoprotein lipase
secara bebas bertukaran vitamin E dengan high density lipoprotein (HDL) yang
bahan baku obat kontrasepsi oral yang banyak beredar saat ini. Obat kontrasepsi
oral ini tergolong murah, mudah penggunaanya, dan dijual bebas di apotek.
Etinil estradiol adalah bubuk kristal putih yang tidak larut air tetapi larut
dalam berbagai pelarut berair seperti etanol, eter, aseton, dioksan, kloroform, dan
minyak sayur (Merck, 2006). Etinil estradiol tergolong sebagai hormon estrogen
estradiol juga menyebabkan proliferasi sel dan apoptosis jaringan (Chen dan Yager,
2004).
dan mudah cara pengaplikasiannya sehingga saat ini masyarakat banyak yang
molekul kecil yang dapat bereaksi dengan oksidan sehingga reaksi oksidasi yang
Sifatnya yang sebagai antioksidan ini yang diharapkan dapat mengurangi efek
perbaikan gambaran histopatologi uterus tikus putih yang diberikan etinil estradiol.
Kerangka konsep dan variabel-variabel dalam bentuk bagan dapat dilihat pada
Variabel Kendali:
Tikus Putih
Umur
Berat badan Variabel Bebas :
2.6 Hipotesis
berikut:
putih berupa proliferasi sel epitel endometrium dan nekrosis sel epitel
estradiol.