Tbk
PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) PERKEBUNAN KOPI
TUGAS
OLEH :
ARISKA 150301054
AGROTEKNOLOGI 1
memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi,
suatu kemitraan usaha yang ideal antara usaha besar (inti) dengan petani (plasma).
Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
anggaran sebagai sistem perencanaan dan dikatakan anggaran merupakan alat bagi
Istilah lain dari anggaran adalah profit plan, karena anggaran menunjukkan kegiatan-
kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan di masa mendatang dengan tujuan untuk
memperoleh laba. Anggaran mutlak diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
Kopi (Coffea sp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam
famili Rubiaceae dan dan genus coffea. Kopi ada berbagai jenis yakni ada kopi robusta dan
kopi arabika. Pada umumnya kopi bisa tumbuh pada kondisi lingkungan apapun, tetapi untuk
mencapai tumbuh yang optimal kopi memiliki syarat tumbuh. Perkebunan PT. Aroma Coffe
ini memilih untuk jenis kopi arabika dimana kopi arabika ini merupakan kopi pertama kali
yang dibudidayakan di Indonesia dan telah mendapatkan tempat pada konsumennya khusus
Perkebunan PT. Aroma Coffe ini didirikan pada tanggal 22 November 2018 wilayah
perkebunan ini , perkebunan ini bergelut pada komoditas kopi lebih tepatnya kopi varietas
java arabica coffe specialty yang saat ini paling digemari oleh para konsumen. Perkebunan
Aroma Coffe ini berdiri dari assosiasi 7 orang dengan visi yang sama yakni Menjadikan
perkebunan yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan, dan
menciptakan kualitas produk dengan pelayanan yang prima. Terlihat dari misi bahwa
perkebunan ini tidak hanya menginginkan profit atau keuntungan saja, melainkan juga
mampu memproduksi kopi yang berkualitas tinggi dengan pelayanan yang prima hingga
Perkebunan Aroma coffe ini bergelut pada bagian hilir saja yang dimulai dari
budidaya tanaman kopi hingga tahap akhir pada saat pemanenan kopi akan dikeringkan dan
disimpan dalam gudang yang akhirnya nanti akan dikirmkan ke perusahaan yang sudah
bermitra , dimana perkebunan ini hanya menyediakan kopi mentah yang belum diolah,
sehingga nanti perkebunan ini akan bermitra dengan berbagai perusahaan kopi yang ada di
Indonesia dan juga perusahaan luar negeri, dimana perkebunan ini nanti harapannya mampu
menambah devisa bagi negara dan mampu menebarkan sayap nya pada kancah internasional.
Visi : Menjadikan perkebunan yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang
Misi :
3. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk
kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha (community
development).
1. PERENCANAAN
a. Pemilihan Lokasi
Lokasi dari PT. Aroma Coffe ini berada pada Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan
Kabupaten Garut dimana Desa Sirnajaya ini berada di lereng Gunungapi Papandayan dan
merupakan desa terakhir yang menuju kawah Gunungapi Papandayan. Secara geografis,
Desa Sirnajaya waras ini berada pada koordinat 107°43’40,94’’ BT - 107°47’45,49” BT dan
Desa Sirnajaya merupakan daerah yang terletak pada lereng Gunungapi dengan
ketinggian 1.200 – 2.200 mdpl, yang berarti bersuhu sejuk, memiliki tanah berjenis podsol
dengan curah hujan 2000 – 3000mm/tahun. Formasi batuan yang terdapat di lokasi penelitian
diantaranya Qy, adalah batuan Gunungapi muda yang merupakan satuan dari batuan
Gunungapi kuarter muda, terdiri dari produk Gunungapi primer berupa lava andesit hingga
basalt, tuf dan piroklastik, yang tidak terkonsolidasi berupa abu gunungapi, lapili, eflata,
sedangkan produk sekunder terdiri dari breksi lahar dengan fragmen andesit dan basalt.
sangat strategis karena berada di Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cipaganti, Sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Kramatwangi, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Neglawangi dan Kabupaten Bandung dan Sebelah timur berbatasan dengan Desa
Tambakbaya dan Desa Sirnagalih. Desa ini memiliki lahan pertanian yang sangat subur
ditanami beraneka ragam buah, sayur dan komoditi pertanian lainya seperti tebu dan ketela
pohon. Sehingga Aroma Coffe ini memutuskan untuk mendirikan perkebunan pada daerah
lereng gunungapi ini, karena melihat kondisi lahannya yang subur dan juga suhu yang
mendukung untuk syarat tumbuh tanaman kopi, dimana tanaman kopi ini salah satu tanaman
pemilihan Lokasi ini dilakukan secara tahap demi tahap atas semua faktor yang terlibat dalam
pemilihan lokasi dan Persiapan pembangunan perkebunan Kopi perlu didalami sebelum
3. Aspek Sosial
merupakan upaya untuk menyiapkan kondisi lingkungan fisik yang sesuai dengan persyaratan
tumbuh kembang tanaman. Faktor iklim, topografi, tanah dan lingkungan fisik pendukung
lainnya seperti ketersediaan dan cadangan air harus menjadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan apakah lahan tersebut sudah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai lahan
usahatani kopi yang berkelanjutan. Beberapa faktor mungkin sudah sesuai tetapi beberapa
faktor lainnya memerlukan sentuhan teknologi untuk memodifikasinya sehingga sesuai atau
paling tidak telah mendekati kebutuhan sesuai persyaratan tumbuh kembang tanaman kopi
kopi, bukan sekedar dapat tumbuh tetapi juga harus menghasilkan buah dengan kualitas baik
yang menjadi tujuan utama budidaya tanaman kopi. Unsur iklim, relatif tidak dapat
dimodifikasi oleh manusia sehingga referensi keadaan iklim suatu tempat harus dicari
berdasarkan data iklim dari stasiun terdekat. Faktor tanah yang harus dipertimbangkan
meliputi letak geografis, topografi, kemudahan untuk mengolah tanah, maupun akses
terhadap berbagai sarana dan prasarana pendukung lainnya. Ketersediaan dan cadangan air
lingkungan dengan segala aspeknya terjaga kelestariannya dan usahatani kopi dapat
dilakukan secara berkelanjutan. Dalam makalah ini dibahas penyiapan lahan untuk budidaya
tanaman kopi di lahan kering dan lahan rawa pasang surut meliputi pembukaan lahan,
pengolahan tanah, pengaturan tata ruang, pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Tanaman
kopi, sepanjang hidupnya memerlukan naungan, oleh karena itu penyiapan tanaman penaung
Kopi Arabika adalah jenis kopi yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia,
menyusul kemudian Liberika dan terakhir Robusta (Panggabean, 2011). Lebih lanjut
dikatakan bahwa kopi Arabika sangat baik ditanam pada daerah dengan ketinggian 1.000-
2.100 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi, semakin baik cita
rasa yang dihasilkan oleh bijinya. Oleh karena itu, perkebunan kopi Arabika hanya ditemui di
beberapa tempat saja di Indonesia, yang memiliki ketinggian di atas 1.000 m di atas
permukaan laut dengan curah hujan 1.000-1.500 mm/th. Sementara itu, kopi Robusta
memiliki adaptasi yang lebih luas dibanding Arabika, dapat tumbuh di ketinggian yang lebih
rendah. Jenis kopi Liberika, sampai saat ini tidak lagi dibudidayakaan di Indonesia karena
berbagai sebab di antaranya yang utama adalah rendemennya sangat rendah, hanya 10-12%.
tanaman kopi. Letak ketinggian lahan, data agroklimat, kemiringan lahan, dan jenis tanah
sangat perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa lahan yang akan dipilih adalah sesuai
baik dari tinjauan aspek Lingkungan Hidup maupun dari aspek persyaratan tumbuh untuk
produktifitas. Studi awal untuk memperoleh informasi tentang kondisi diatas dapat dilakukan
melalui intepretasi citra satelit dan lain lain, namun sangat disarankan untuk melaksanakan
survey lapangan dengan menunjuk konsultan yang sudah berpengalaman. Gambar bagan
Kopi arabika memiliki syarat tumbuh ketinggian 700-2000 mdpl, dengan kedalama tanah
efektif 100 cm, kemiringan tanah kurang dari 45% dan pH 5,5-6,5. Iklim sangat berpengaruh
terhadap produktifitass tanaman kopi. Pengaruh iklim mulai nampak sejak cabang-cabang
primer mulai berbunga. Suhu rata rata kopi arabika ini berkisar 15 0C – 250C, dengan curah
hujan 1500 mm – 3000 mm / tahun. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses
Umumnya Kopi arabika akan berbunga diakhir musim penghujan, namum gaga panen
kopi arabika disebabkan karena faktor iklim cuaca yang ekstream, apalagi bunga kopi arabika
banyak yang tertimpa air hujan secara terus menerus hal ini akan memberikan kondisi buruk
bagi pertanian kopi. Sehingga dalam mendirikan sebuah perkebunan terutama dengan
komoditas Kopi, kondisi lingkungan harus benar-benar diperhatikan. Melihat dari kondisi
umum lingkungan wilayah Desa Sirnajaya waras kecamatan Ngancar dan berdasarkan syarat
tumbuh tanaman kopi arabika, wilayah ini sudah termasuk masuk dan cocok sebagai tempat
- Aspek Sosial
Pada dasarnya, penguasaan lahan menurut hukum negara maupun adat, memiliki
banyak kesamaan, karena pada hakekatnya disusun atas nilai-nilai sosial dan kesejahteraan
bersama di dalamnya. Sehingga penggunaan tanah yang mampu memberi nilai ekonomi
lebih, misalnya dengan membangun perkebunan besar, dapat diterima asalkan misalnya
dilakukan di atas prinsip keadilan. Jika berdasarkan akal sehat, tidak mungkin suatu
masyarakat hukum adat mempertahankan isi dan pelaksanaan hak nya secara mutlak, seakan-
akan ia terlepas dari pada hubungannya dengan masyarakat masyarakat hukum dan daerah-
daerah lainnya didalam lingkungan Negara sebagai kesatuan. Karena akan berakibat
Pengembangan usaha perkebunan ini akan memberikan contoh positif bagi sistem
usaha tani yang intensif dan lebih maju kepada masyarakat sekitar lokasi proyek, yang
kopi rakyat ini akan meningkatkan pendapatan petani, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kesejahteraan petani. Secara lebih luas proyek perkebunan ini akan
seperti peningkatan jasa transportasi, jasa perdagangan dan aktivitas ekonomi lainnya, serta
peningkatan perolehan devisa negara, karena komoditas kopi ini termasuk salah satu
komoditas ekspor.
Bagi perkebunan, Hak Guna Usaha baik diatas tanah negara maupun diatas tanah adat
pada hakekatnya adalah sama, yakni hak penguasaan tanah yang bersifat sementara atau
tidak permanen menurut kurun waktu tertentu. Ketika jangka waktu itu habis, atau sesudah
tanah tersebut tidak dipergunakan lagi, maka tanah tersebut harus dikembalikan kepada
pemiliknya yang sah, yaitu kepada negara bila diatas tanah negara atau kepada masyarakat
adat bila diatas tanah adat atau pemilik perorangan. Bila penggunaannya akan dilanjutkan,
maka harus dilakukan berdasarkan ijin perpanjangan dari negara atau persetujuan baru dari
masyarakat hukum adat yang bersangkutan sepanjang hak ulayat masyarakat hukum adat itu
masih menghendaki.
Jadi, dalam pemilihan lokasi untuk dijadikan suatu perkebunan haruslah mematuhi
aturan-aturan yang ada, dan juga dimana perkebunan didirikan hal ini akan memberikan
dampak yang positif bagi warga masyrakat sekitar. Sehingga nantinya tidak ada pihak-pihak
yang merasa dirugikan dengan adanya perkebunan kopi di Desa Sirnajaya Kecamatan
Cisirupan.
- Dampak Lingkungan
Pembukaan kawasan untuk proyek perkebunan dengan pola kemitraan terpadu, dimana
plasmanya berasal dari masyarakat petani setempat akan menimbulkan dampak positif
maupun negatif terhadap lingkungan setempat, baik lingkungan fisik, hayati maupun sosial
ekonomi.
Secara ekologis dampak dari proyek perkebunan ini akan berpengaruh terhadap
Perubahan ini akan terus berlanjut pada komponen-komponen lingkungan laiinya, antara lain
satwa liar, hama dan penyakit tanaman, air, udara , transportasi dan akhirnya berdampak pula
pada komponen sosial, ekonomi, budaya, serta komponen kesehatan lingkungan. Untuk itu
PERKEBUNAN KOPI
PABRIK
PENGOLAHAN PAKIRAN
KARYAWA
N / UMUM
MUSHOLA OFFICE
c. Perencanaan Biaya
Dalam
perencanaan biaya
bertempat di Kecamatan
Ngancar Kabupaten
klon
tersebut antara lain adalah Kartika 1 dan 3. pada lahan seluas 10 Ha dengan jarak
tanam 2,5m X 2,5m dengan pola segiempat dengan populasi tanaman 16.000 pohon,
persediaan sulaman untuk kematian benih 30% dari jumlah populasi yakni 4.800 tanaman.
selain itu juga menggunakan tanaman pelindung yaitu tanaman clereside yang ditanam
dengan perbandingan 1:4. Berikut merupakan perincian biaya yang direncanakan dalam
1. inventarisasi tetap
No Jenis inventarisasi Unit Total
1. Lahan (10 Ha) 1.000.000.000 10.000.000.000
2. Bangunan
Kantor 1 100.000.000
Gudang 2 200.000.000
3. Peralatan
Peralatan kantor 50.000.000
Peralatan lapang dan pasca panen 566.250.000
4. Perizinan 300.000.000
A. BIAYA TETAP
No Mesin Jumlah Harga Jumlah
1. Traktor 1 150.000.000 150.000.000
2. Powersprayer 10 875.000 8.750.000
3. Parang/sabit 100 50.000 5.000.000
4. Cangkul 50 70.000 3.500.000
5. Truk 2 132.000.000 264.000.000
6. Sortasi buah kopi 2 9.500.000 19.000.000
7. Pengupasan buah merah 3 8.500.000 25.500.000
8. Pencucian 2 17.500.000 25.000.000
9. Pengeringan 2 15.000.000 30.000.000
10. Pengupas kulit tanduk dan kulit ari 3 1.500.000 4.500.000
11. Sortasi biji kopi 2 15.500.000 31.000.000
Total biaya tetap 566.250.000
B. BIAYA VARIABEL
No Jenis Jumlah Harga Total
1. Bibit
Bibit kopi java arabika 16.000 bibit 1.800 28.800.000
Bibit sulaman 4.800 bibit 1.800 8.640.000
Bibit tanaman naungan 4000 bibit 2000 8.000.000
Biaya total bibit tanaman 45.440.000
2. Pupuk dasar
1. urea 4 ton 1.800 7.200.000
2. TSP 2 ton 2.000 4.000.000
3. kandang 55 ton 700 3.850.000
4. ZA 2 ton 1.400 2.800.000
Biaya total pupuk 17.850.000
3. Pestisida
1. insektisida 20 liter 100.000 2.000.000
2. herbisida 100 liter 80.000 8.000.000
Biaya total pestisida 10.000.000
4. Tenaga Kerja
1.pembukaan & Borongan 10.000.000 10.000.000
persiapan lahan
2.pembuatan lubang 200 HOK 50.000 10.000.000
tanam
3.penanaman tanaman 40 HOK 50.000 2.000.000
naungan
4.penanaman kopi 100 HOK 50.000 5.000.000
5. penyulaman 10 HOK 50.000 500.000
6. pembumbunan & 300 HOK 50.000 15.000.000
pemupukan 1
7. pemupukan 2 200 HOK 50.000 10.000.000
8. penyemprotan gulma 10 HOK 50.000 500.000
7. pengendalian hama 10 HOK 50.000 500.000
dan penyakit
8. pemangkasan 5 HOK 50.000 250.000
9. panen dan pasca 200 HOK 50.000 10.000.000
panen
Biaya total tenaga kerja 63.750.000
5. Lain-lain
Listrik 20.000.000
Bahan bakar 500 liter 7000 3.500.000
PDAM 10.000.000
PBB 8.800.000
Biaya total lain-lain 42.300.000
Jumlah keseluruhan biaya variabel 179.340.000
C. TOTAL BIAYA
Jenis Biaya Jumlah
Biaya Tetap 566.250.000
Biaya Variabel 179.340.000
Total Biaya Keseluruhan 745.590.000
D. PENERIMAAN
Kopi varietas java arabica akan mulai berbuah pada umur 4 tahun dengan
akan dapat :
E. KEUNTUNGAN
Jenis Biaya Jumlah
Dalam penetapan pasar maka PT. Aroma Coffe memiliki penetapan target
- Segmentasi
negeri
- Targeting
Target pasar yang dituju adalah industri pengolahan kopi dan coffe shop di
- Positioning
Dengan karakteristik yang khas dari kopi spesialty, khususnya varietas java
arabica coffe akan mampu mengikat hati konsumen dan mudah diingat di setiap
Peluang Pasar
Harga jual kopi yang diterima pelaku pasar kopi dalam jangka panjang
internasional. Khusus untuk Indonesia saat ini, harga yang diterima oleh para
mengarah pada jenis Kopi Robusta. Produksi Kopi Arabika di Indonesia hanya
sekitar 5% dari produksi total, sehingga jenis kopi ini masih mempunyai peluang
pasar yang tinggi, karena sekitar 70% permintaan kopi dunia adalah untuk Kopi
Arabika. Volume ekspor kopi Indonesia tahun 1990 - 1997 cenderung menurun,
namun nilai ekspornya cenderung meningkat. Dari Tabel 1. Terlihat bahwa pada
tahun 1990, volume ekspor kopi mencapai 422.161 dan berkurang menjadi
372.958 ton pada tahun 1997. Dalam periode tersebut terjadi penurunan volume
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang menyerap biaya
cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi. Salah satu
kerja perkebunan kopi dipengaruhi oleh luas kebun, jenis pekerjaan, topografi dan
pemeliharaan cukup banyak memerlukan biaya dan tenaga, dan merupakan syarat
untuk mendapatkan tanaman yang baik. Selain itu kegiatan perkebunan kopi
musim, lahan, curah hujan, dan bulan panen puncak dan panen rendah. Hal
tersebut menunjukkan perlunya pengelolaan tenaga kerja yang cermat, efektif dan
efisien.
Manajer HRD, menseleksi karyawan dengan memperhatikan faktor -
yang akan diterima bekerja, terlebih dahulu ditentukan jenis dan mutu serta
jumlah tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan melalui syarat standar
personalia. Proses seleksi dilaksanakan baik dan benar akan membuat karyawan
Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan
bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia
yang dimilikinya.
c) Sikap dan Etika Kerja, seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik,
penuh tanggungjawab adalah karyawan yang mempunyai sikap dan etika kerja
produktivitas kerja karyawan, dimana makan dan minum bagi tenaga kerja
Jangka Pendek
dan tingkat konsumsi kopi baik luar negeri maupun dalam negeri
wilayah yang ramai dikunjungi pecinta kopi. Sehingga PT. Aroma Coffe
dapat menjadi mitra usaha mereka dalam menyediakan bahan baku untuk
pengolahan kopi.
Jangka Menengah
pengembangannya.
Jangka Panjang
kopi specialty dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Selain itu dalam
jangka panjang PT. AROMA Coffe tidak hanya menjadi produsen kopi
yang menjual kopi (dalam bentuk bijian) namun juga berkembang pula
menjadi perusahaan pengolahan kopi yang dapat menjual dalam bentuk
bubuk.
2. PENGORGANISASIAN
Struktur Organisasi
personil. Struktur organisasi di PT. Aroma Coffe Tbk. Ini adalah fungsional
sama untuk membentuk unit-unit kerja yang memiliki fungsi yang terspesialisasi,
tinggi lagi, sehingga semua dari posisi tersebut bertugas dan bertanggung jawab
r
e
j
a
n
M
e
j
n
a
D
M
u
t
k
i r
r
k
u
o
r
w
d
j
n
s
a
m
e
P
H
D
R
D
l
i
k
a
W
a
U
K
m
t
g
n
u
e
U
m
a
t
a
r
n
i
s
l
k
e
r
u
t
a
n
y
e
R
(
m
r
u
h
i
z
F
N
a
(
(
h
a
i
z
A u
t
s
a
l
i
D
)
.
A
k
s
r
)
a
d
i
A
t
n
u
V
Z
( )
.
)
i
S
U
r
Tugas – tugas setiap devisi
dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan baik
di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian yang
Wakil Direktur Utama, untuk selanjutnya disebut COO adalah posisi yang
sinergi secara optimal, dan process Management and Support, yaitu pengelolaan
proyek, menjadi penghubung dengan pembeli pasar dan staff penjualan dan
direktur dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi. Manajer produksi ini
memiliki dua staff yaitu manajer penjadwalan dan manajer perwatan. Manajer
dan memanajemen mengenai waktu awal dan akhir dari proses produksi.
tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran yang akan
adanya dukungan dari antar organisasi baik dari direktur utama, administrasi,
3. PELAKSANAAN
Pembukaan Lahan
warga sebesar 10 Ha. Pembukaan lahan kebun warga dapat dilakukan dengan
cara manual yaitu dengan menggunakan gergaji mesin. Hal tersebut dilakukan
dengan manual karena lebih ramah lingkungan meskipun biaya cukup mahal
bersih karena gulma maupun tanaman liar yang ada nantinya dapat digunakan
sebagai tanaman inang bagi musuh alami. Sehingga yang dilakukan hanya
Penanaman
Jenis tanaman kopi yang akan ditanam adalah kopi arabika. Pembibitan
dapat dilakukan secara generative yaitu dengan menggunakan biji kopi arabika.
Pada tahap pembibitan dilakukan penyemaian benih kopi terlebih dahulu sambil
menyiapkan lahan yang nantinya digunakan untuk penanaman. Lahan yang akan
digunakan dibuat teras individu dan ditanami tanaman penaung terlebih dahulu.
tanam 2,5 x 2,5 m kemudian masukkan pupuk kandang atau pupuk kompos ke
dalam lubang tanam. Penanaman dilakukan satu bulan setelah pembuatan lubang
terlebih dahulu dengan baik. Penanaman dilakukan dengan mebuka polybag dan
Pemeliharaan
kopi. Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga daya tahan tanaman,
meningkatkan produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi.
Pedoman dosis pemupukan kopi secara ringkas adalah pada Tabel 1 berikut :
perubahan hasil yang naik turun serta dampak dari pembuahan yang berlebih.
Pada kopi arabika dapat dilakukan dengan menghilangkan cabang tua, cabang
liar, cabang balik, cabang cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki. Terdapat
(3) jenis OPT utama yang menyerang tanaman kopi yaitu hama (Hama
Penggerek Buah Kopi atau PBKO), nematoda parasit (Pratylenchus coffeae) dan
penyakit (Penyakit Karat Daun Kopi). Pengendalian OPT dapat dilakukan secara
Panen
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah
yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun.
Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna
hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan
jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-
hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). Untuk mendapatkan hasil
yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh.
Pasca Panen
Pengolahan pasca panen dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu basah dan
semi basah. Tahapan pengolahan kopi cara basah adalah sebagai berikut : Panen
Pilih -> Pengupasan kulit kopi HS -> Sortasi Biji Kering -> Pengeringan ->
Pencucian -> Fermentasi -> Pengupasan kulit buah merah -> Sortasi Buah ->
Pengemasan dan penyimpanan. Tahapan pengolahan kopi cara semi basah
adalah sebagai berikut : Panen Pilih -> Sortasi Buah -> Pengupasan kulit buah
merah -> Fermentasi + pencucian lendir -> Penjemuran 1-2 hari, KA ± 40 % ->
Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk memisahkan biji yang
masak dan bernas serta seragam dari buah yang cacat/pecah, kurang seragam
dan terserang hama serta penyakit. Sortasi juga dimaksudkan untuk pembersihan
dari ranting, daun atau kerikil dan lainnya. Buah kopi masak hasil panen
disortasi secara teliti untuk memisahkan buah superior (masak, bernas dan
seragam) dari buah inferior (cacat, hitam, pecah, berlubang, dan terserang hama
penyakit). Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang karena
(superior) diolah dengan metode pengolahan secara basah atau semi basah
supaya diperoleh biji kopi HS (Haulk Snauk) kering dengan tampilan yang
pengolahan kering.
pengupas. Mesin pengupas kopi saat ini sudah tersedia dan mudah diperoleh
yamg berputar (rotor) dan permukaan pisau yang diam (stator). Silinder
mempunyai profil permukaan bertonjolan atau sering disebut “buble plate” dan
terbuat dari bahan logam lunak jenis tembaga. Silinder digerakkan oleh sebuah
motor bakar atau sebuah motor diesel, mesin pengupas tipe kecil dengan
kapasitas 200-300 kg buah kopi per jam digerakkan dengan motor bensin 5 PK.
Alat ini juga bisa dioperasikan secara manual (tanpa bantuan mesin), namun
dapat dilakukan dengan cara perendaman biji ke dalam air atau secara kering
secara tertutup selama 12 sampai 36 jam. Setelah tahapan ini dapat dilakukan
Tujuan proses ini adalah untuk menghilangkan lapisan lendir yang tersisa di
lapisan kulit tanduk pada biji kopi setelah proses pengupasan. Pada kopi arabika,
menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit
dalam bak atau ember, sedang kapasitas besar perlu di bantu dengan mesin.
tercapai kadar air biji maksimal sekitar 12,5%. Suhu pengeringan yang terlalu
tinggi dapat merusak citarasa, terutama pada kopi arabika. Pengeringan kopi
robusta bisa diawali suhu yang agak tinggi (sekitar 900C) dalam waktu singkat
(sekitar 20-24 jam). Pengeringan dapat juga dilakukan dua tahap, dengan
4. PENGENDALIAN
pekerjaan agar dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh PT. Aroma Coffe.
pekerjaan para pegawai sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
balik berupa informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang
bahwa semua sumber daya PT. Aroma Coffe telah digunakan seefektif dan
menyimpang dari standar. Tahap penetapan standar merupakan tolak ukur untuk
yang umum yakni standar fisik, standar moneter dan standar waktu.
digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
sehingga PT. Aroma Coffe dapat mencapai tujuannya secara optimal. Tahap
penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian. Selain itu juga
digunakan sebagai alat pengambil keputusan bagi manajer. Tahap kelima adalah
pelaksanaan.
KESIMPULAN
2. Struktur organisasi di PT. Aroma Coffe Tbk. Ini adalah fungsional karena
terspesialisasi,
untuk investasi tanaman, non tanaman, management fee dan asuransi kredit.
Mulyana, Wahyu. 1982. Segi Praktis Cocok Tanam Kopi. Semarang: CV. Aneka
http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel5C5A9DEFAAE0C75B13
3E79ABF40FC7E2.pdf (tersedia online)
Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 226
hlm.