Anda di halaman 1dari 3

Djody Virgiawan Ramadhan / 03411740000016 / ADWL B

TUGAS 1 Praktikum ADWL

1. Log Sonik

Log sonik berfungsi untuk mengukur


besarnya cepat rambat geolombang elastik
dalam batuan, yang diukur adalah waktu
tempuh interval (interval transit time/t)
gelombang suara yang merambat melalui
formasi dalam satuan sec/feet
(schlumberger,1972). Waktu tempuh interval
tergantung pada jenis litologi dan porositasnya,
sehingga bila litologinya sudah diketahui, maka
tinggal tergantung pada porositasnya.
Keuntungan log ini untuk penentuan porositas
adalah tidak terpengaruhnya hasil perekaman

Gambar 1.1. Respon log sonic terhadap karakter litologi


terhadap variasi lubang bor.
dan fluida (Rider, 2000).
2. Log Densitas

Log densitas merupakan peralatan


logging yang dirancang uantuk menentukan
massa jenis atau densitas batuan yang
mnggunakan bahan radioaktif sinar gamma
dengan energi menengah seperti Cobalt-60 dan
Cesium-137 (Asquith dan Gibson, 1982). Log
densitas merekam secara menerus nilai dari
densitas total formasi yang diukur dalam gram
per sentimeter kubik (g/Cm3). Dengan
mengetahui densitas batuan maka prositas batuan
dapat diketahui. Disamping itu log densitas
mempunyai
Gambar kegunaan
2.1. Respon yang jenis
log densitas terhadap lain,
litologiyaitu :
dan fluida yang mengisi formasi (Rider, 2000).
mendeteksi lapisan yang mengandung gas,
penentuan densitas hidrokarbon, evalusi reservoir pasir serpih dan litologi yang kompak serta
identifikasi mineral-mineral evaporit (Schlumberger, 1972). Tinggi rendahnya harga densitas
batuan disamping dipengaruhi oleh porositas dan jenis kandungan yang ada di dalamnya,
Djody Virgiawan Ramadhan / 03411740000016 / ADWL B

juga dipengaruhi oleh kelompokan batuan dengan derajat kekompakan yang bervariasi.
Beberapa alat yang digunakan untuk log densitas yaitu, FDC dan LDT.

3. Log Gamma Ray

Log sinar gamma ray mengukur radiasi alami


yang dipancarkan oleh batuan. Radiasi sinar
gamma yang diukur pada penampang lubang
bor berasal dari isotop potassium K40
(kalium), uranium dan thorium. Sumber
utama radioaktifitas dalam batuan umumnya
adalah dari isotop potasium K40 yang banyak
terdapat dalam mineral lempung dan
batulanau yang kaya lempung. Pada log
Gambar 3.1. (1) Respon Gamma Ray di berbagai litologi, gamma ray, shale line bisa digambarkan
(2) Analisa kualitatif log GR.
dengan pembacaan batulempung sebesar
100%. Pembacaan di bawah shale line menandakan bertambahnya kehadiran batupasir,
batugamping, dan batubara, sedangkan pembacaan diatas shale line menunjukkan lapisan
shale marine dengan kandungan uranium yang tinggi. Sand line digambarkan untuk
memperlihatkan pembacaan batupasir secara umum. Defleksi di bawah sand line biasanya
memperlihatkan kehadiran batugamping dan batubara, sedangkan defleksi diantara shale line
dan sand line biasanya memperlihatkan gradasi antara batupasir dan batulempung.

4. Log Spontaneous Potential

Pengukuran Log SP berdasarkan adanya


beda potensial karena perbedaan salinitas antara
lumpur pemboran (Rmf) dengan fluida formasi
(Rw), dimana pada dasarnya nilai salinitas
berbanding terbalik dengan resistivitas. Dalam
interpretasinya, apabila data log SP
menunjukkan kurva lurus (tidak ada perubahan
nilai) maka mengindikasikan salinitas fluida
formasi sama dengan salinitas lumpur pemboran,
atau dapat juga sebagai indikasi lapisan batuan
Gambar 4.1. Respon log SP terhadap fluida formasi
dan jenis litologi (Gover P.W.J., 2000). yang pejal (tight) atau impermeable. Sedangkan
Djody Virgiawan Ramadhan / 03411740000016 / ADWL B

apabila terdapat defleksi grafik/perubahan nilai log SP, maka menunjukkan adanya perbedaan
salinitas, adanya lapisan batuan permeable, dan dapat diasumsikan sebagai reservoar. Dan
apabila lapisan permable tersebut mengandung saline water maka nilai Rw << Rmf, dan akan
terjadi perubahan nilai SP yang negatif, sedangkan lapisan yang mengandung fresh water
memiliki nilai Rw >> Rmf, mengakibatkan perubahan nilai SP positif.

5. Log Neutron

Log Neutron dapat digunakan untuk


perhitungan porositas batuan, evaluasi litologi, dan
deteksi keberadaan gas. Prinsipnya adalah dengan
mengukur persentase pori batuan dari intensitas atom
hidrogen di dalamnya, yang diasumsikan bahwa
hidrogen tersebut akan berupa hidrokarbon maupun
air. Hasil pengukuran log Neutron kemudian
dinyatakan dalam Porosity Unit (PU). Pada formasi
yang mengandung minyak dan air, dimana kandungan
hidrogennya tinggi maka menyebabkan nilai Porosity

Gambar 5.1. Respon log neutron terhadap


Unit juga tinggi. Sedangkan pada formasi yang
karakter litologi dan fluida (Rider, 2000). mengandung gas yang memiliki kandungan hidrogen
yang rendah menyebabkan nilai PU yang rendah pula.
Rendahnya nilai PU karena kehadiran gas kemudian disebut dengan gas effect.

Anda mungkin juga menyukai