Anda di halaman 1dari 3

Fx.

……

Judul lap. Kegiatan : Posyandu Lansia

Latar Belakang :

Realitas masyarakat terhadap layanan bidang kesehatan membutuhkan suatu wadah atau
tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah, serta mampu menjawab berbagai
permasalahan sosial dasar masyarakat. Wadah atau tempat tersebut diharapkan tidak terkotak-
kotak, yang menyebabkan sulitnya pengkoordinasian dan timbulnya ego sektor dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.

Posyandu sebagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Pos Pelayanan Terpadu atau disingkat
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumber dari masyarakat, dalam suatu wadah kegiatan dari
masyarakat olehmasyarakat dan untuk masyarakat yang dikelola oleh kader Posyandu. Untuk
meningkatkan pengelolaan dan kelangsungan pelaksanaan Posyandu maka perlu adanya swadaya
dan peranserta masyarakat termasuk Kader Kesehatan yang mendukung dan menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan yang di bina oleh Tenaga Kesehatan guna membantu
keberhasilan program.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004, lanjut usia
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Komposisi penduduk
tua bertambah dengan pesat baik di negara maju maupun negara berkembang, hal ini disebabkan
oleh penurunan angka fertilitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian), serta peningkatan angka
harapan hidup (life expectancy), yang mengubah struktur penduduk secara keseluruhan. Proses
terjadinya penuaan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya: peningkatan gizi,
sanitasi, pelayanan kesehatan, hingga kemajuan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
semakin baik. Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan seper
tampak pada gambar di bawah. Dari gambar juga menunjukkan bahwa baik secara global, Asia
danIndonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua (ageing population) karena
jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke atas (penduduk lansia) melebihi angka 7 persen.
Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia di masa depan membawa dampak positif maupun
negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif dan
produktif. Disisi lain, besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki
masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan,
penurunan pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan
lingkungan yang tidak ramah terhadap penduduk lansia.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatan lansia, baik oleh lansia yang sakit
secara mandiri maupun oleh keluarganya yang masih sehat. Upaya menjaga kesehatan yang
dapat dilakukan di antaranya adalah dengan berobat sendiri, berobat jalan, maupun rawat inap.
Masih banyak lansia yang tidak berobat jalan yaitu sebesar 27,84%. Sebagian besar yang
menjadi alasan penduduk lansia tidak mau berobat jalan adalah dengan mengobati sendiri
sebesar 54,06%.
Program posyandu lanjut usia (Lansia) merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas, dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggarannya. Program tersebut ditujukan agar para lansia yang
rentan terkena penyakit dapat hidup sehat, mandiri serta berdaya guna agar tidak menjadi beban
bagi keluarga maupun masyarakat sekitar. Posyandu lansia berkaitan dengan peningkatan sarana
untuk mempertahankan kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit
dan upaya rehabilitasi bagi lansia. Program – program pada posyandu lansia yakni pengukuran
tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berkala dan pengobatan
ringan, latihan fisik seperti olahraga dan diberikan tentang penyuluhan – penyuluhan tentang
kesehatan. Hal itu bertujuan agar para lansia yang teratur dalam memanfaatkan posyandu lansia
akan terkontrol kesehatannya.

Dari data Dinas Kesehatan, terdapat lansia sebanyak 1796 orang yang tinggal pada
daerah kecamatan Oebobo tahun 2018,. Berdasarkan data tersebut, jika tanpa diimbangi dengan
upaya promotif dan preventif maka beban sosial yang ditimbulkan maupun biaya yang
dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan lanjut usia akan cukup besar. Oleh karena itu, tujuan
diadakannya posyandu lansia untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan pada lanjut usia.

Permasalahan :

Berdasarkan Hasil data Badan Statistik tahun 2015, terjadi peningkatan penduduk lansia dan
penduduk lansia yang berobat jalan ke praktek dokter/bidan hanya berkisar 43,11%, Puskesmas
25,97% dan Rumah Sakit Pemerintah (12,72%). Dikarenakan peningkatan penduduk usia lanjut
dapat meningkatkan jumlah penduduk dengan penyakit degeneratif jika tidak dikontrol dan
masih kurangnya partisipasi masyarakat usia lanjut untuk memperhatikan kesehatan masing –
masing individu, maka dibentuklah suatu wadah yang berasal dari masyarakat dan bertempat
dilingkungan terdekat, agar lebih mudah untuk diakses masyarakat usia lanjut (baik yang berada
dalam keadaan sehat, sakit, maupun mempunyai disabilitas), sehingga diharapkan dapat lebih
banyak menjangkau dan memantau keadaan masyarakat usia lanjut di lingkungan sekitar
Posyandu

Perencanaan dan pemilihan intervensi :

Kegiatan ini direncanakan untuk dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : Kamis, 23 Januari 2020


Pukul : 08.30 – selesai

Tempat : Posyandu Karmel RT 05 Kelurahan Fatululi Pustu Fatululi

Kegiatan yang dilakukan pada Posyandu berupa:

1. Pemeriksaan berupa tanda - tanda Vital, pemeriksaan fisik dasar, tinggi badan berkala, Lingkar
perut Pemeriksaan GDS, Kolestrol total atau asam urat untuk pasien dengan gejala atau riwayat
Diabetes, Kolesterol, dan Asam Urat
2. Konsultasi kesehatan
3. Pengobatan

Pelaksanaan :.

Dikarenakan hujan kegiatan posyadu baru dimulai pukul 11.30 – pukul 13.00, peserta
yang hadir sekitar 20 orang . Kegiatan Posyandu terdiri dari dua meja yaitu terdiri dari meja
Kader untuk pendataan yaitu Tinggi badan berkala, Lingkar perut, Pemeriksaan GDS, Kolestrol
total atau asam urat untuk pasien dengan gejala atau riwayat Diabetes, Kolesterol, dan Asam
Urat; meja lainnya diisi untuk pemeriksaan tanda - tanda vital, pemeriksaan fisik dasar, dan
Konsultasi Kesehatan, serta Pemberian pengobatan dasar. Setelah melakukan pendataan,
dilakukan penyuluhan materi Dengue Haemorrhagic Fever oleh dokter internsip, dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab. Masyarakat Lansia mendengarkan dengan seksama dan antusias
mengajukan pertanyaan terkait DHF. Setelah itu dilanjutkan dengan pelayanan berupa
pemeriksaan kesehatan masyarakat lansia disertai pengobatan dasar.

Monitoring dan evaluasi :

Sebagian masyarakat lanjut usia sudah sadar akan pentingnya kesehatan mereka, sehingga mereka rutin
untuk datang ke posyandu lansia.

Anda mungkin juga menyukai