6823
Vol.17, No.1, 2017
pISSN 1411-8513
eISSN 2541-4062
Abstract. Dental caries is a disease with a high prevalence of caries in Indonesia is caused by the bacterium
Streptococcus mutans. The leaves of the soursop (Annona muricata Linn.) is one of the herbs that can remove
dental plaque. This study aims to determine the chemical content and measure the inhibitory antibacterial
soursop leaft methanol extractin inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria. Phytochemical
screening stated that the leaf of the soursop contains flavonoids, alkaloids, tannins, steroids, glycosides and
saponins. Test of inhibition were measured using paper disc diffusion method with variation concentrations
of 5, 10, 15 20, and 25%, positive control is tetrasilkin 30 µg, and a negative control is methanol.
Antibacterial test results showed that the methanol extract of soursop leaves have antibacterial activity
against Streptococcus mutans at concentrations of 5, 10, 15, 20 and 25% with inhibitory diameter of 9,1;
10,57; 11,53; 12,01 and 13,75 mm respectively.
dari daun sirsak, maka menarik untuk selama 2 hari dengan sesekali diaduk dan
dilakukan penelitian terkait uji daya hambat kemudian disaring. Sebanyak 200 g serbuk
ekstrak metanol daun sirsak (Annona muricata kasar simplisia ditambahkan 750 mL metanol,
Linn) terhadap pertumbuhan bakteri diaduk hingga homogen, kemudian ditutup
Streptococcus mutans. dengan aluminium foil, disimpan ditempat
yang terlindung dari cahaya, dan dibiarkan
II METODE PENELITIAN selama 5 hari sambil satu kali sehari diaduk.
Campuran tersebut disaring menghasilkan
Penelitian dilakukan di Laboratorium Hayati maserat dan ampas. Maserat dimasukkan dalam
dan Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu wadah pengumpulan, ditutup dengan
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah alumunium foil dan disimpan ditempat yang
Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan terlindung cahaya. Ampas dimaserasi kembali
selama tiga bulan, mulai Maret-Mei 2015. dengan 250 mL metanol dengan cara yang
Alat-alat yang digunakan adalah autoklaf, sama selama 2 hari. Seluruh maserat
oven, inkubator, erlenmeyer, gelas ukur, rotary dipekatkan dengan menggunakan rotary
vacum evaporator, timbangan analitik, vorteks, evaporator pada temperatur tidak lebih dari
tabung reaksi, corong pisah, pisau, aluminium 40°C hingga diperoleh ekstrak kental [12].
foil, kertas saring, rak tabung reaksi, Laminar Ekstrak yang didapat ditimbang dan diamati
Air Flow (LAF), cawan petri, bejana maserasi, warnanya dan diencerkan dengan konsentrasi
hairdryer, sprayer, hotplate, pipet mikro, pipet 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%.
tetes, labu ukur, blender, gelas kimia, tisu,
batang pengaduk, bunsen, jarum inokulasi, Penapisan Fitokimia
jangka sorong dan pinset. Bahan-bahan yang Uji Alkaloid [12]
digunakan adalah daun sirsak, metanol, kertas Sebanyak 500 mg ekstrak daun sirsak
cakram kosong, kertas cakram antibiotik tetras ditambahkan 1 mL asam klorida 2 N dan 9 mL
iklin, biakan murni Streptococcus mutans, air, dipanaskan diatas penangas air selama 2
media Mueller Hinton Agar (MHA), media menit, didinginkan dan disaring. Filtrat
Nutrient Agar (NA), alkohol, kapas steril, dipindahkan masing-masing 3 tetes kedalam 3
spritus, NaCl, aquades, kloroform, asam tabung reaksi. Tabung reaksi pertama
klorida, KI, ammonia, eter, natrium sulfat diteteskan larutan pereaksi LP Meyer, tabung
anhidrat, asam sulfat, timbal (II) asetat, reaksi kedua diteteskan LP Bouchardat dan
isopropanol, asam cuka anhidrat, FeCl3, etil tabung reaksi ketiga diteteskan LP Dragendorf
asetat, seng, magnesium, kertas lakmus, asam masing-masing sebanyak 2 tetes. Jika terdapat
borat, asam oksalat, dan aseton. Sampel yang alkaloid maka LP Meyerakan terbentuk
digunakan adalah daun sirsak berwarna hijau endapan menggumpal putih/kuning. LP
tua yang berasal dari daerah Beurawe, Bouchardat terbentuk endapan berwarna coklat
Kecamatan Kuta Alam, Kabupaten Banda sampai hitam. LP Dragendorf akan terbentuk
Aceh Kota, Provinsi Aceh, Indonesia. endapan kuning jingga. Ekstrak dikatakan
Determinasi tanaman sirsak yang di-gunakan mengandung alkaloid jika 2 dari 3 reaksi diatas
pada penelitian ini dilakukan di Pusat memberikan hasil positif.
Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) Bogor. Uji Glikosida [13]
Sebanyak 3 g ekstrak daun sirsak dimasukkan
Pembuatan Serbuk Kasar Simplisia [10] kedalam labu alas bulat ditambahkan 30 mL
Sebanyak 3 kg daun sirsak dicuci dengan air campuran etanol-air (7:3), ditambahkan
mengalir hingga bersih dan dilakukan penirisan beberapa tetes asam sulfat hingga diperoleh pH
dan dikeringanginkan hingga rapuh. Daun 2, direfluks selama 10 menit, dinginkan dan
sirsak kering ditimbang dan dirajang, kemudian disaring. Sebanyak 20 mL filtrat ditambahkan
dihaluskan dengan blender. Serbuk hasil 25 mL air dan 25 mL timbal (II) asetat 0,4 M,
blender diayak menggunakan ayakan nomor dikocok, didiamkan selama 5 menit, dan
40, kemudian dikumpulkan dan ditimbang. disaring. Kemudian filtrat yang dihasilkan
diekstraksi menggunakan corong pisah
Ekstraksi Simplisia [11] sebanyak 3 kali, dengan 20 mL campuran
Ekstraksi simplisia dilakukan secara maserasi. pelarut kloroform dan isopropanol (3:2).
Simplisia daun sirsak direndam dengan Lapisan organik yang terbentuk dipisahkan,
metanol dengan perbandingan 1:7,5 selama 5 dikumpulkan, ditambahkan natrium sulfat
hari dengan sesekali diaduk, selanjutnnya anhidrat dan disaring, kemudian diuapkan pada
disaring sehingga dihasilkan ampas dan suhu tidak lebih dari 50°C, kemudian dilarutkan
ekstrak. Ampas yang dihasilkan direndam dengan 2 mL metanol.
kembali dengan 2,5 bagian pelarut yang sama 1. Uji terhadap senyawa non gula
24
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
Lapisan organik dimasukkan kedalam dengan plastik hingga tidak ada celah yang
tabung reaksi, diuapkan diatas penangas memungkinkan untuk masuknya udara. Bahan-
air hingga pekat, ditambah 5 tetes asam bahan yang digunakan seperti Mueller Hinton
cuka anhidrat dan 10 tetes asam sulfat Agar (MHA), Nutrient Agar (NA) dan akuades
sehingga terbentuk warna biru, hijau, dimasukkan kedalam autoklaf hingga suhunya
merah ungu/ungu (LP Liebermann- mencapai 121ºC. Setelah mencapai suhu yang
Burchardat). diinginkan, bahan didiamkan selama 15 menit
2. Uji terhadap senyawa gula didalam autoklaf.
Lapisan air dimasukkan kedalam tabung
reaksi dan diuapkan diatas penangas air Pembuatan media Nutrient Agar [16]
hingga pekat, ditambahkan 2 mL air, 5 Sebanyak 28 g Nutrient Agar disuspensikan
tetes LP Molish dan 2 mL asam sulfat kedalam 1 L akuades dan dipanaskan sampai
pekat melalui dinding tabung, Terbentuk larut sempurna. Media dimasukkan dalam
cincin berwarna ungu pada batas cairan erlenmeyer dan disterilkan didalam autoklaf
pada dinding tabung menunjukkan adanya pada suhu 121°C selama 15 menit. Sebanyak 5
ikatan gula. mL Nutrient Agar dimasukkan kedalam tabung
reaksi dan dimiringkan dengan sudut 45º dan
Uji Saponin [13] dibiarkan memadat. Media diinkubasikan
Sebanyak 0,5 g ekstrak daun sirsak dimasukkan selama 24 jam pada suhu 37ºC untuk menguji
kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 mL air sterilisasnya. Tabung reaksi yang berisikan
panas, didinginkan, dan dikocok kuat-kuat media Nutrient Agar, selanjutnya digunakan
hingga terbentuk buih yang tetap selama tidak untuk menumbuhkan bakteri uji.
kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Pada
penambahan 1 tetes asam klorida 2 N, buih Pembuatan media Mueller Hinton Agar [16]
tidak hilang. Sebanyak 34 g Mueller Hinton Agar dilarutkan
kedalam 1 L akuades, diaduk hingga homogen,
Uji Tanin [13] dan dipanaskan diatas tungku pemanas
Sebanyak 0,5 g ekstrak daun sirsak dimaserasi magnetik hingga terlarut sempurna. Media
dengan akuades 10 mL selama 15 menit dan disterilkan didalam autoklaf selama 15 menit
disaring. Kemudian filtrat diencerkan dengan pada suhu 121ºC. Sebanyak 15 mL Mueller
akuades sampai hampir tidak berwarna. Hinton Agar dituangkan kedalam cawan petri
Sebanyak 2 mL filtrat ditambahkan 2 tetes steril dengan kedalaman 4 mm, dan media
larutan FeCl3 10%, kemudian diamati warna dibiarkan pada tempat yang horizontal hingga
yang terbentuk. Apabila terbentuknya warna mengeras. Cawan petri tersebut digunakan
biru atau hijau menunjukkan adanya tanin. untuk pengujian antibakteri.
25
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
nm yang setara dengan standar McFarland 0,5 dalam proses pemanfaatannya tumbuhan
(108 CFU/mL). memiliki berbagai jenis varietas.
26
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
berikatan dengan gugus polar dalam metabolit (II) sehingga membentuk kompleks K- alkaloid
skunder tumbuhan seperti flavonoid [21]. yang berupa endapan putih [22]. Pada uji
alkaloid dengan pereaksi Bouchardat terbentuk
endapan coklat kehitaman yang menunjukkan
adanya alkaloid. Pada pereaksi Dragendorff
nitrogen pada alkaloid akan membentuk ikatan
kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan
ion logam sehingga terbentuk endapan kuning
jingga.
27
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
sirsak dengan konsentrasi 5, 10, 15, 20 dan merusak membran sel bakteri. Alkaloid
25% masing-masing memiliki diameter hambat berpotensi sebagai antibakteri karena dapat
sebesar 9,1; 10,57; 11,53; 12,01 dan 13,75 mm. merusak dinding sel melalui penghambatan
Kontrol positif yang menggunakan tetrasilkin sintesis dinding sel yang akan menyebabkan
30 µg memiliki diameter daya hambat sebesar lisis sel sehingga sel akan mati. Flavonoid
29,75 mm, sedangkan pada kontrol negatif mempunyai aktivitas sebagai antibakteri
yang menggunakan pelarut metanol tidak dengan membentuk senyawa kompleks protein
menghasilkan diameter hambatan (Gambar 4). ekstraseluler, sehingga dapat merusak
membran sel bakteri dan diikuti dengan
Tabel 2 Hasil uji antibakteri ekstrak metanol daun keluarnya senyawa intraseluler [25].
sirsak terhadap bakteri Streptococcus Mekanisme antibakteri yang dimiliki senyawa
mutans. saponin dengan mengganggu stabilitas
Rata-rata
No Perlakuan diameter zona
membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel
hambat (mm) bakteri lisis [26]. Kandungan senyawa kimia
P2 (ekstrak daun sirsak dengan glikosida berpotensi sebagai antibakteri dengan
1. 9,1
konsentrasi 5 %)s cara berpenetrasi kedalam dinding sel,
P2 (ekstrak daun sirsak dengan
2.
konsentrasi 10 %)
10,57 sehingga menyebabkan rusaknya dinding sel
P3 (ekstrak daun sirsak dengan bakteri.
3. 11,53
konsentrasi 15 %)
P4 (ekstrak daun sirsak dengan Hasil penelitian Wisdom telah membuktikan
4. 12,01
konsentrasi 20 %)
daya antibakteri dari ekstrak metanol daun
P5 (ekstrak daun sirsak dengan
5. 13,75 sirsak efektif menghambat bakteri Gram positif
konsentrasi 25 %)
6. P6 (metanol) 0,00 Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus
7. P7 (tetrasiklin) 29,75 pada konsentrasi 400 mg/mL dengan diameter
zona hambat masing-masing 19,5±0,5 mm dan
20,5±0,5 mm [9]. Ekstrak metanol daun sirsak
efektif menghambat Klebsiella pneumonia
pada konsentrasi 50, 100, 200 dan 400 mg/mL.
Pada penelitian ini, ekstrak metanol daun sirsak
pada konsentrasi 5% dan 25% memberikan
batas diameter hambat masing-masing sebesar
9,16 dan 13,75 mm. Menurut Farmakope
Indonesia (1995) batas daerah hambat dinilai
efektif apabila memiliki diameter daya hambat
lebih kurang 14-16 mm. Peningkatan
konsentrasi dari 5% ke 25% memiliki
perbedaan daya hambat yang bermakna, ini
menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun
sirsak dengan konsentrasi 25% mempunyai
daya hambat yang lebih baik dari 5%. Hal ini
Gambar 4 Hasil uji antibakteri sesuai dengan pernyataan Pelezer dan Chan
yang menyatakan bahwa semakin tinggi
Daya hambat ekstrak metanol daun sirsak konsentrasi maka aktifitas antibakterinya juga
disebabkan karena adanya kandungan senyawa semakin kuat [27]. Efri juga menyatakan
kimia yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, bahwa dengan konsentrasi yang semakin tinggi
glikosida, steroid dan saponin yang terlihat maka kandungan senyawa fenol ataupun zat
pada hasil penapisan fitokimia. Senyawa antibakterinya juga akan semakin banyak,
golongan fenolik seperti tanin menghambat sehingga lebih efektif sebagai antibakteri [28].
pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat
aktivitas enzim protease pada proses transpor KESIMPULAN
protein sel bakteri, serta menginaktivasi fungsi
materi genetik. Tanin juga mampu Ekstrak metanol daun sirsak menghasilkan
mengerutkan dinding sel bakteri sehingga ekstrak kental yang berwarna coklat kehitaman
mengganggu permeabilitas membran sel dan berbau khas dengan rendemen 37,87% dan
dengan membentuk kompleks tanin dengan kadar air sebesar 18,6%. Ekstrak metanol daun
enzim dan substrat bakteri, sehingga sirsak mengandung senyawa alkaloid, tanin,
menyebabkan sel tidak dapat melakukan flavonoid, glikosida, steroid, dan saponin.
aktivitas hidup. Hal tersebut dapat Ekstrak metanol daun sirsak dengan
menyebabkan pertumbuhan bakteri akan konsentrasi 5, 10, 15, 20 dan 25% dapat
terhambat sehingga sel mati. Mekanisme kerja menghambat pertumbuhan bakteri
steroid sebagai antibakteri adalah dengan cara
28
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
29
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap ...
(Raudhatul Jannah, Muhammad Ali Husni, Risa Nursanty)
Universitas Islam Negri Maulana Malik Saponin Jamur Tiram Putih (Pleurotus
Ibrahim. Malang. ostreatus) terhadap Staphylococcus
24. Andrisa, R. 2012. Karakterisasi Simplisia, aureus dan Escherichia coli. UNESA
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Journal of Chemistry. 2.
Antibakteri Dari Ekstrak Etanol, Fraksi 27. Pelczar, M. J., ,dan Chan, E. C. S. 1998.
Etil Asetat dan n-Heksana Daun Sirsak Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan
(Annona muricata L.). Skripsi. Medan: dari Elemen’s of Microbiology oleh
Universitas Sumatera Utara. Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo,
25. Ngajow, M., Abidjulu, J., dan Kamu, V. S. S dan Angka, S. L. UI: Press. Jakarta.
S. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak 28. Efri, dan Titik, N. A. 2004. Keefektifan
Batang Matoa (Pomitea pinnata) terhadap Ekstrak Mengkudu Pada Berbagai
Bakteri Staphylococcus aureus secara In Konsentrasi Terhadap Penghambatan
Vitro. Manado. Jurnal MIPA UNSRAT. Pertumbuhan Bakteri Ralstonia Sp. secara
128-132. in Vitro. Jurnal Hama dan Penyakit
26. Zahro, L., dan Agustini, R. 2013. Uji Tumbuhan Tropika. 4 (2): 83-84.
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kasar
30