Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 4

‘’PEMBUATAN SIMPLISIA NABATI BERDASARKAN KANDUNGAN


SENYAWA TANIN DARI DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala)’’

Nama kelompok:
1.Hotma Iren Siagian (066117261)
2.Asrani Sihombing (066117268)
3.Mita Resdiyana (066117270)
4.Fatmawati (066117276)
Deskripsi tentang tanaman Petai cina (Leucaena
leucocephala

Tanaman petai cina memiliki ciri morfologi sebagai berikut, perdu atau
pohon, tinggi 2-10 m. Ranting bulat silindris, pada ujungnya berambut rapat.
Daun menyirip rangkap. Tangkai kebanyakan dengan kelenjar di bawah
pasangan sirip yang terbawah. Sirip 3-10 pasang. Anak daun tiap sirip 5-10
pasang, bentuk garis lanset, runcing atau dengan bagian ujung yang runcing,
dengan pangkal yang tidak sama sisi, berumbai, sisi bawah hijau biru, 6-21 kali
2-5 mm. Poros utama berambut rapat. Bunga berbilangan lima. Bongkol
bertangkai panjang. Tabung kelopak berbentuk lonceng, dengan gigi-gigi
pendek, tinggi kelopak 3 mm. Daun mahkota lepas, bentuk solet, panjang
kelopak 5 mm. Benang sari 10, panjang kelopak 1 cm. Polongan di atas tanda
bekas mahkota bertangkai pendek, bentuk pita, pipih dan tipis, 10-18 kali
kelopak 2 cm, diantara biji-biji dengan sekat.
Manfaat petai cina (Leucaena leucocephala

 Manfaat tanaman petai cina, daun muda, tunas bunga atau polongan dimakan
sebagai lauk pauk serta untuk makanan ternak . Tanaman petai cina juga berkhasiat
sebagai obat cacingan, luka baru dan bengkak. Penggunaan daun petai cina di
masyarakat untuk obat bengkak biasanya digunakan daun petai cina yang masih segar
dengan cara dikunyah-kunyah atau ditumbuk halus dan ditempelkan pada bagian

yang luka atau bengkak.


Kandungan Petai cina (Leucaena leucocephala

Daun petai cina terdapat Alkaloid sebesar 11,2% mempunyai daya antiseptik
yaitu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh bakteri atau jamurFlavonoid sebesar
12,5% sebagai antiinflamasi dan antioksidan, Saponin 6,74% mempercepat
penyembuhan luka karena memacu pembentukan kolagen dengan adanya protein,
Lektin 7,92% menstimulasi pertumbuhan sel kulit, alkaloid berfungsi sebagai
antimikroba, dan Tanin 13,34% yang berfungsi meningkatkan pembentukan
pembuluh darah baru dan memacu pembentukan kolagen dengan adanya protein
sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu daun petai cina
dapat mengurangi timbulnya jaringan parut atau bekas luka pada kulit.
Tahapan pembuatan simplisia Petai
cina(Leucaena leucocephala
a. Pengumpulan bahan baku.
Dilakukan pengumpulan bahan baku daun petai cina di ambil langsung dari
pohonya daun yang dipilih pada bagian setelah 4 tangkai dari pucuk dahan dan 3
tangkai sebelum pangkal dahan. Daun yang dikumpulkan berasal dari tangkai sehat,
utuh (tidak dimakan hama) dan berwarna hijau. Bukan daun yang masih terlalu muda
atau terlalu tua.
b. Sortasi basah
Sostasi basah dilakukan untuk memisahkan cemaran (kotoran dan bahan asing
lain) dari bahan simplisia membersihan simplisia dari tanah dapat mengurangi
jumlah kontaminasi mikrobiologi

c. Pencucian.
Pencucian dilakukan di air mengalir untuk membersihkan kotoran yang masih
menepel pada daun petai cina.
e. Pengeringan
Pengeringan simplisia daun petai cina dilakukan dengan cara diangin-anginkan dengan ditutupi
kain hitam. Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan
dapat digunakan dalam jangka waktu relatif lama, kemudian dapat mengurangi kadar air sehingga
mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

f. Sortasi Kering

Sortasi kering dilakukan sebelum pengemasan yang bertujuan untuk memisahkan sisa-sisa
benda asing atau bagian tanaman yang masih tertinggal pada simplisia.

g. Penyimpanan

Cara pengemasan simplisia tergantung pada jenis simplisia. Bahan dan bentuk pengemasannya
harus sesuai dengan simplisia. Wadah harus bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi dengan
isinya. Dimana daun petai cina ini dimasukan pada toples kaca lalu diberikan silika gel yang
berfungsi agar simplisia awet dan bebas dari mikroorganisme.
Perhitungan Hasi

Bahan baku 3600 gram

Sortasi basah 2230 gram

Sortasi kering 760 gram

%rendemen 11,2107%

%susut pengeringan 65,8295%

Dosis konversi 0,8968 gram

Dosis konversi 0,0358 cth


Perhitungan

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
• Rendemen Serbuk = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
250
= × 100% = 11,2107%
2230
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
• Rendemen rajangan = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
250
= × 100% = 11,2107%
2230
(𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟)
• Susut pengringan =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
× 100%
2230−762
= × 100%
2230
= 65,8295%
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
• Dosis Konversi = × berat simplisia yang diperoleh
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑟𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
10 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 200 gram = 0,8968gram
2230

𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Dosis konversi = × 1 cth
25 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,8968
= × 1cth = 0,0358 cth
25
Kesimpulan

Dari hasil pembuatan simplisia biji pepaya dapat disimpulkan :


1. Presentase rendemen yang didapatkan adalah 11,2107%
2. Susut pengeringan yang didapatkan adalah 65,8295%
Lampiran
Pengumpulan bahan baku

Sortasi basah
 Pencucian pengeringan

Sortasi kering
Pengemasan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai