Anda di halaman 1dari 12

OPTIMALISASI

SISTEM PENDISTRIBUSIAN MAKANAN


WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

ANTON SANDRAYADI, S.H


198703022010121003

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MUARA ENIM


KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA SUMATERA SELATAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Optimalisasi Sistem

Pendistribusian Makanan Warga Binaan Pemasyarakatan” ini tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi

persyaratan wajib dalam mengikuti Seleksi Terbuka Internal untuk

Menduduki Jabatan Struktural Eselon V di Lingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara

mengoptimalkan sistem pendistribusian makanan warga binaan

pemasyarakatan bagi para pembaca dan penulis.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Kalapas, Atasan

Langsung, dan rekan – rekan yang sudah mau mendukung kami dalam

upaya menyelesaikan penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari

kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa

menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.


Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan

bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan kinerja dan ilmu

pengetahuan.

Muara Enim, 15 Januari 2020

Penulis

Anton Sandrayadi, S.H

NIP. 19870302 201012 1 003


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Pemasyarakatan merupakan unit pelaksana teknis yang

membina dan merawat tahanan dan narapidana yang menjadi warga

binaan pemasyarakatan di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Salah satu tugas pokok

Lembaga Pemasyarakatan dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang

kesehatan dan perawatan adalah memberikan pelayanan makanan

sesuai standar gizi bagi warga binaan pemasyarakatan yang memenuhi

syarat kecukupan gizi, higienis, dan cita rasa dan tepat waktu sebagai

bagian dari upaya mencegah terjadinya penyakit, gangguan kesehatan

lainnya, dan gangguan yang dapat menimbulkan situasi kondusivitas

dan keamanan menjadi membahayakan.

Terpenuhinya pelayanan makanan sesuai standar gizi yang

maksimal akan membantu tugas pokok Lembaga Pemasyarakatan di

bidang pembinaan, pelayanan dan keamanan. Sehingga diharapkan

angka kesakitan, kematian WBP akan menurun dan derajat kesehatan

meningkat.

Untuk meningkatkan manajemen penyelenggaraan makanan di

Lembaga Pemasyarakatan yang memenuhi syarat kecukupan gizi,


higienis dan cita rasa saat ini diperlukan perubahan dan

penyempurnaan pedoman yang terkait dengan penyelenggaraan

makanan di Lembaga Pemasyarakatan yang meliputi perencanaan

anggaran, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan

makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan, penerimaan,

penyimpanan, persiapan, pengolahan bahan makanan, pedistribusian

makanan, monitoring, evaluasi, pencatatan dan pelaporan, sesuai

dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini.

Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi Tahanan, Anak, dan

Narapidana yang didalamnya terdapat mekanisme pedistribusian

makanan kepada warga binaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas,

maka penulis berupaya untuk membahas pokok permasalahan perihal

pemenuhan hak terhadap warga binaan sebagai berikut :

1. Bagaimana mengoptimalkan sistem pendistribusian makanan

kepada warga binaan pemasyarakatan ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi pihak Lembaga

Pemasyarakatan dalam mengelola sistem pedistribusian

makanan kepada warga binaan pemasyarakatan ?


C. Tujuan Untuk Organisasi

Berdasarkan dari uraian rumusan masalah yang ada, maka akan

kita dapati tujuan pembuatan makalah ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui sejauh mana organisasi melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap sistem pendistribusian

makanan terhadap warga binaan pemasyarakaan.

2. Sejauh mana memberikan pelayanan terbaik terkait dengan

sistem pendistribusian makanan kepada warga binaan.

3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pihak

Lembaga Pemasyarakatan dalam melakukan sistem

pendistribusian makanan kepada warga binaan.

D. Manfaat Untuk Organisasi

Adapun penulisan makalah ini memiliki manfaat :

1. Memberikan masukan atau kontribusi kepada pimpinan dan

pemerintah dalam hal mengoptimalkan sistem pendistribusian

makanan kepada warga binaan pemasyarakatan.

2. Mengoptimalkan efisiensi dan efektifitas dalam hal pemenuhan

hak warga binaan yang terkait dengan sistem pendistribusian

makanan kepada warga binaan pemasyarakatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem

Apa yang dimaksud dengan sistem (system)? Secara umum,

pengertian sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau

abstrak yang terdiri dari berbagai komponen atau unsur yang saling

berkaitan, saling tergantung, saling mendukung, dan secara

keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan

tertentu secara efektif dan efisien.

Ada juga yang mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan

yang terdiri dari beberapa unsur/ elemen yang dihubungkan menjadi

satu kesatuan sehingga memudahkan aliran informasi dan materi/

energi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin

(systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk

memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas.

Istilah “sistem” sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga

maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dibahas.

Namun, secara umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda

yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

Agar lebih memahami apa definisi sistem, maka kita bisa merujuk

pada pendapat beberapa ahli berikut ini:


1. Harijono Djojodihardjo

Menurut Harijono Djojodihardjo, pengertian sistem adalah

gabungan obyek yang memiliki hubungan secara fungsi dan

hubungan antara setiap ciri obyek, secara keseluruhan menjadi

suatu kesatuan yang berfungsi.

2. Indrajit

Menurut Indrajit, pengertian sistem adalah kumpulan dari

komponen-komponen yang saling memiliki unsur keterkaitan

antara satu dengan lainnya.

3. Colin Cherry

Menurut Colin Cherry, pengertian sistem adalah suatu

keseluruhan yang telah dibentuk dari berbagai macam bagian

atau suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian-

bagian tersebut.

4. R. Fagen dan A. Hall

Menurut R. Fagen dan A. Hall, definisi sistem adalah

kumpulan dari objek yang mempunyai suatu hubungan antara

masing-masing obyek termasuk hubungan mengenai sifat-sifat

yang mereka miliki.

5. Jerry FitzGerald

Menurut Jerry FitzGerald, pengertian sistem adalah suatu

jaringan kerja daripada prosedur-prosedur yang saling

berkaitan, berkumpul secara bersama-sama agar dapat

menjalankan suatu kegiatan atau mencapai tujuan tertentu.


B. Pengertian Distribusi

Sebenarnya, apa itu distribusi? Pengertian Distribusi adalah

kegiatan menyalurkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dari

produsen ke konsumen sehingga produk tersebut tersebar luas.

Ada juga yang menyebutkan arti distribusi adalah suatu kegiatan

pemasaran yang bertujuan untuk memudahkan proses penyampaian

produk dari produsen kepada konsumen. Dengan kata lain, pengertian

distribusi adalah penghubung antara aktivitas produksi dan konsumsi.

Pada pelaksanaannya, distribusi merupakan bagian dari proses

pemasaran yang dapat memberikan nilai tambah pada produk melalui

berbagai fungsi seperti utility, tempat, waktu, dan hak kepemilikan

produk. Selain itu, tercipta juga kelancaran arus pemasaran, baik

secara fisik maupun non-fisik seperti arus informasi, promosi,

negosiasi, pembayaran, dan lain sebagainya.

Agar lebih memahami apa arti distribusi, maka kita dapat merujuk

pada pendapat para ahli, diantaranya adalah:

1. Soekartawi

Menurut Soekartawi, pengertian distribusi adalah aktivitas

menyalurkan atau mengirimkan barang dan jasa supaya

sampai hingga konsumen akhir.

2. Assauri
Menurut Assauri, pengertian distribusi adalah kegiatan

memindahkan produk dari sumber ke konsumen akhir dengan

saluran distribusi pada waktu yang tepat.

3. Basu Swastha

Menurut Basu Swastha, definisi distribusi adalah saluran

pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk

mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga

yang terdapat pada saluran distribusi adalah produsen,

distributor, konsumen atau industri.

Dari penjelasan distribusi baik secara umum maupun pendapat

para ahli kegiatan distribusi memiliki tujuan yakni untuk menjamin

kelangsungan aktivitas produksi dan menjamin produk diterima dengan

baik oleh konsumen.

C. Sistem Pendistribusian Makanan Pada Lembaga Pemasyarakatan

Dari penjelasan sistem dan distribusi di atas yang mengarah pada

hal – hal umum kini kita akan membahas khusus mengenai sistem

pendistribusian makanan pada Lembaga Pemasyarakatan. Kenapa ini

perlu dibahas ? Dikarenakan hal ini sangatlah penting yang

menyangkut salah satu hak dari warga binaan pemasyarakatan untuk

mendapatkan pelayanan dan perawatan yang layak sesuai dengan

ketentuan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Makanan Bagi Tahanan, Anak, dan Narapidana yang mana didalamnya


terdapat ketentuan mengenai bagaimana sistem pendistribusian

makanan dijalankan bagi warga binaan.

Anda mungkin juga menyukai