Disusun :
KELOMPOK 6
David Elison Nim : 2019.C.11a.1003
Fordianus Candy Nim : 2019.C.11a.1010
Lisnawatie Nim : 2019.C.11a.1015
Malisa Nim : 2019.C.11a.1017
Stella Ratna Clarissa Nim : 2019.C.11a.1028
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ”Standar Dokumentasi Proses
Keperawatan”. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada sedikit hambatan, namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pengajar. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Makalah ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
i
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………………..1
Rumusan Masalah……………………………………...……………………………………..1
Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………...2
Manfaat Penulisan…………..……………………………………….………………………..2
BAB 2 PEMBAHASAN
1)Standar Dokumentasi………………………………………………………………………3
2)Standar Dokumentasi Proses Keperawatan………………………………………………..4
3)Standar Individual Profesional accountability..……………………………………………7
4)Standar Tanggung Jawab Profesi Keperawatan……………………………………………8
5)Standar Disusun Oleh Pelayanan Kesehatan………………………………………………8
6)Strategi Asuhan Keperawatan……………………………………………………………..9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...14
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara
hukum. Dokumentasi keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang memilliki nilai
hukum yang sangat penting. Tanpa dokumentasi keperawatan maka semua implementasi
keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal
tanggung jawab dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai
“pegangan” bagi perawat dalam mempertanggung jawabkan dan membuktikan
pekerjaannya. Oleh karena itu ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh
setiap perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan. Dengan proses
keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki
dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan
yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi
keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk menejalaskan Standar Dokumentasi
2.Untuk menjelaskan Standar Dokumentasi Proses Keperawatan
3.Untuk menjelaskan Standar Individual Profesional Accountability
4.Untuk menjelaskan Standar Tanggung Jawab Profesi Keperawatan
5. Untuk menjelaskan Standar di Susun Oleh Pelayanan Kesehatan
6. Untuk menjelaskan Strategi Asuhan Keperawatan
Dari makalah ini diharapkan agar dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dan
berharga bagi mahasiswa sebagai media belajar untuk manambah pengetahuan dan
pengalaman serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan di Jurusan Keperawatan..
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Standar diartikan sebagai ukuran atau model terhadap sesuatu yang hampir sama.
Model tersebut mencangkup kualitas, karakteristik, properties, dan performent yang
diharapkan dalam suatu tindakan, pelayanan dan seluruh komponen yang terlibat. Nilai suatu
standar ditentukan oleh adanya pemakaian konsistensi dan evaluasi. Standar keperawatan
adalah suatu pernyataan yang menjelaskan kualitas karakteristik, property, atau perfuma yang
diharapakan terhadap beberapa aspek praktik keperawatan.
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi sebagai petunjuk dan arah terhadap
penyimpanan dan teknik pencatatan yang benar. Oleh karena itu standar harus dipahami oleh
teman sejawat dan tenaga kesehatan professional lainnya, termasuk tim akreditasi. Siapa saja
yang membutuhkan catatan keperawatan yang akurat dan informasi yang bermanfaat
mempunyai hak terhadap dokumentasi tersebut sesuai dengan standar yang berlaku. Jika
standar dapat diobservasi, perawat, pekerja, dan pasien akan dihargai dan dilindungi dari
kesalahan (misconduct).
1. Didasarkan pada definisi keperawatan dan proses keperawatan yang sudah ditentukan.
2. Mendefinisikan suatu tingkat kualitas atau pelaksanaan yang sesuai terhadap tujuan yang
spesifik.
3. Diaplikasikan terhadap semua perawat yang peraktik dalam sistem pelayanan kesehatan.
6. Dinyatakan dengan istilah yang rasional, jelas dan mencakup secara luas.
3
9. Bahasanya bermakna dan dimengerti oleh perawat yang melakukan standar tersebut.
a.Komponen
1.Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data relevan yang continue tentang respon
manusia, status kesehatan, kekuatan dan masalah klien. Kemampuan berpikir kritis di
gunakan untuk membedakan informasi esensial dan relevan dari data yang tidak relevan,
memvalidasi data penting dan mengkategorikan informasi dengan cara yang bermakna.
Wawancara, observasi langsung dan pengkuran di gunakan untuk memperoleh data subyektif
dan obyektif. Data otomatis di catat dan berfungsi sebagai dasar semua komponen dalam
proses keperawatan. Pengumpulan data bersifat kesinambungan selama melakuakan proses
keperawatan, karena data baru mungkin mengubah komponen lain, maka data
dokumunikasikan secara tepat.
4
2.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa mencakup 2 fase analisis/sintesis data dasar menjadi pola yang bermakna
dan menuliskan pertanyaan diagnose keperawatan. Analisa di mula dengan memilih data
dalam kategori yang termasuk dalam model yang di pilih dan mengidentifikasi pola perilaku.
Kemampuan berfikir kritis di gunakan untuk mengenali pola klien dan membina hubungan
yang bermakna pada data dasar. Pola perilaku klien, termasuk isyarat, tanda dan gejala di
bandingkan dengan standar kesehatan untuk mengindentifikasi masalah kesehatan, kekuatan
dan sumber-sumber. Membandingkan pola kesehatan klien mencakup dalam mengenali
abnormal, ketidakkonsistenan, membuat kesimpulan atau memberi makna pada masalah.
Selanjutnya penyebab mendasar masalah klien di identifikasi melalui berpikir kritis yang
membentuk dasar diagnosis keperawatan. Setiap diagnosis di validasi dengan klien dan
tenaga kesehatan lain untuk memverifikasi keakuratan interpetasi data.
Pernyataan diagnosa keperawatan di tuluis dengan bahasa yang jelas dan singkat. Setiap
diagnosa berpusat pada klien, spesifik, akurat dan mencakup suatu etiologi atau pernyataan
deskreptif. Diagnose keperawatan mencerminkan masalah kesehatan yang dapat di atasi oleh
perawatan yang memberikan arahan untuk intervensi keperawatan. Fokus diagnosa
keperawatan pada manusia dan merawat. Keperawatan menekankan keutuhan dan keunikan
individu yang berinteraksi dengan lingkungan dan keadaan kesehatannya bukan sekedar sakit
atau penyakit membutuhkan intervensi keperawatan.
3.Perencanaan
Setelah masalah kesehatan di prioritaskan, hasil akhir yang di harapkan untuk klien di
kenal dengan tujuan jangka panjang di buat oleh perawat dan klien. Hasil akhir jangka
panjang yang di harapkan di dasarkan pada diagnosa keperawatan spesifik dan
mencerminkan resolusi realistis dari diagnosa keperawatan. Hasil di harapkan harus tercapai
dalam rentang kemampuan dan keterbatasan klien. Hasil ini juga mencakup kriteria yang luas
dan khusus untuk mengukur perilaku klien selama atau setelah implementasi rencana.
5
Hasil akhir jangka pendek dapat di tulis sebagai langkah guna mencapai masing-
masing hasil yang di harapkan jangka panjang yang mencerminkan perencanaan bersama
klien dan berfokus pada klien, mencakup kriteria khusus untuk mengukur perilaku pasien dan
di tulis berdasarkan urutan yang akan di lakukan. Hasil yang di harapkan jangka pendek
harus realitis karena berfungsi sebagai kriteria terhadap tindakan yang akan di evalusi.
b. Hasil yang di harapkan dengan keungkinan kerugian waktu, uang dan keterlibatan
orang lain.
c. Ketersediaan dari sumber yang terbatas ( peralatan, anggota tim kesehatan, dan
keluarga, waktu dan uang ).
Rasiponal ilmiah menguraikan dasar ilmiah untuk perencanaan. Alasan setiap order
keperawatan dengan jelas di identifikasi. Rasioanal mencakup prinsip, teori temuan
penelitian dan informasi dari literature terbaru.
4.Implementasi
Implementasi adalah melaksanakan order keperawatan yang di susun dalam rencana oleh
klien, perawat atau orang lain. Implementasi dapat mencakup dengan tenaga keperawatan
kesehatan lain dalam menjalankan tanggung jawab. Keterampilan berpikir kritis merawat
dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu pengetahuan dan humanitis dan perkiraan
6
pengaruh strategis keperawatan keselamatan fisik dan psikologis klien di pertimbangkan dan
dilindungi setiap tindakan di lakukan dengan terampil dan efisien serta mencakup pengkajian
berkesinambungan. Tindakan keperawatan dan reaksi atau perilaku perawat dicatat untuk
membuktikan bahwa rencana telah di tetapkan dan untuk mengevaluasi keefektifan rencana
tindakan.
5.Evaluasi
Evaluasi adalah membandingkan status kesehatan klien saat ini dengan hasil yang
diharapkan dan menentukan kemajuan klien atau kurangnya kemajuan kearah pencapaian
hasil. Perawat membandingkan, menilai dan mengevaluasi sebagai bagian dari berpikir kritis.
Kriteria untuk mengukur tringkat pencapaian klien di nyatakan dalam hasil jangka pendek
atau evaluasi. Evaluasi adalah proses berkesinambungan yang terjadi selama pengkajian
berkelanjutan dan implementasi asuhan keperawatan. Perawat melakukan penilaian evaluatif
berkesinambungan yang mengambarkan respon atau reaksi klien terhadap setiap tindakan dan
hasilnya. Evaluasi memberikan data yang dapat di gunakan untuk mengubah atau
memodifikasi diagnosa keperawatan, rencana dan implementasi.
1). Sepuluh Standar Tindakan Keperawatan (dari ANA, 1973). Perawat mempunyai tanggung
jawab:
d. Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan oleh orang lain
yang tidak kompeten, tidak etis dan illegal
7
e. Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima tanggung
jawab dan tugas limpah dalam tindakan keperawatan kepada tenaga kesehatan
lainnya
8
Kegiatan-kegiatan dokumentasi interdependen :
b. Penghisapan secret
c. Pengaturan posisi
e. Dan laim-lain.
9
Contoh perbedaan standar kebijakan dan prosedur :
1. Standar kebijaksanaan : perawat akan menuliskan tindakan pengobatan dan
akan menanda tangani pada bagian tempat yang tersedia.
2. Standar prosedur : jika ada kesalahan yang harus ditandai dengan dicoret pada
kata yang salah kemudian ditulis kata yang benar.
4.Intervensi Keperawatan
a. Aktifitas
1) Melanjutkan pengkajian dan mengumpulkan data
2) Melaksanakan Intervensi Keperawatan
3) Dokumentasi
4) Memberikan catatan secara verbal
5) Mempertahankan NCP
b. CWIPAT
C: Cheek The Order And Equipment
12
W: Wash Your Hand
I: Identify The Patiens
P: Provide For Safety and Privacy
A: Asses The Problem
T: Tell The Person Or Teach The Person About You’re Going To Do Do
c.Mengumpulkan data secata terus menerus
d.Mencatat respon verbal
e.Dokumentasi
5. Evaluasi
a. Sebelum kesimpulan evalauasi dengan data yang mendukung penilaian perawat. Contoh
data pendukung ( untuk klien dengan myocardial infark): “ Tidak ada dyspnea, “ectopic beat”
klien tampak nyaman. Penilaian perawatan: “ toleransi aktifitas meningkat atau status cardiac
stabil”
b. Mengikuti dokumentasi intervensi perawatan dengan penyataan evaluasi formatif yang
menjelaskan respons cepat klien terhadap intervensi keperawatan atau prosedur.
c. Menggunakan pernyataan evaluasi sumatif ketika klien dipindah ke fasilitas lain, atau
dipulangkan. Contoh lain adalah rangkaian mingguan atau bulanan yang diperlukan dalam
keadaan perawatan jangka panjang.
d.Catatan evaluasi sumatif untuk setiap hasil yang diharapkan diidentifikasi pada
perencanaan keperawatan klien.
e. Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan perkembangan klien terhadap
tujuan
f. Melalui suatu penilaian atau modifikasi intervensi, mengawali dan mendokumentasikan
respon perawat untuk mengubah kondisi klien.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar diartikan sebagai ukuran atau model terhadap sesuatu yang hampir
sama. Model tersebut mencangkup kualitas, karakteristik, properties, dan
performent yang diharapkan dalam suatu tindakan, pelayanan dan seluruh
komponen yang terlibat. Nilai suatu standar ditentukan oleh adanya pemakaian
13
konsistensi dan evaluasi. Standar keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan kualitas karakteristik, property, atau perfuma yang diharapakan
terhadap beberapa aspek praktik keperawatan.
3.2 Saran
Demikian sedikit informasi dari kami selaku penulis makalah ini. Tentu masih
banyak sekali kekurangan yang jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran
yang membangun masih sangat kami btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi saat ini. Ucapan terima kasih layaknya pantas kami persembahkan
bagi para pembaca. Terakhir, ucapan maaf yang sebesar – besarnya perlu kami
ucapkan jika dalam penulisan ini kami banyak melontarkan kata – kata yang
kurang berkenan.
DAFTAR PUSTAKA
14