B. Perwajahan
Sebelum mengetik, Anda harus menentukan dulu pola ukuran kertas. Pola
ukuran kertas ini harus konsisten, agar hasil ketikan tampak rapi dan teratur.
Polaukuran kertas itu adalah:
1) tepi/margin atas 4 cm
2) tepi/margin bawah 3 cm
3) tepi/margin kiri 4 cm
4) tepi/margin kanan 3 cm
2
Contoh:
Tepi Atas 4 cm
Tepi
Tepi Kanan
Kiri 3 cm
4 cm
(Teks)
Tepi Bawah 3 cm
C. Penomoran
Penomoran yang lazim digunakan adalah angka Romawi dan angka Arab.
Penomoran angka Romawi kecil digunakan untuk menomori halaman judul,
3
tajuk prakata, tajuk daftar isi. Penomoran angka Arab digunakan untuk
menomori halam naskah, mulai dari pendahuluan sampai akhir halaman terakhir.
Letak penomoran untuk halam-halam tajuk (judul) pada bagian bawah, tepat di
tengah-tengah, baik yang menggunakan angka Romawi maupun angka Arab.
Halaman-halaman naskah yang lain diletakkan pada bagian atas sebelah kanan.
Jenis penomoran yang digunakan dapat menggunakan angka araba tau
menggunakan gabungan angka dan huruf.
1. Penomoran Angka Arab
a. Bab gunakan angka Romawi, I, II, III,
b. Anak bab tingkat satu, 1.1, 2.1, 3.1
c. Anak bab tingkat dua, 1.1.1, 2.1.1, 3.1.1
d. Anak bab tingkat tiga, 1.1.1.1, 2.1.1.1, 3.1.1.1
e. Anak bab tingkat empat, 1.1.1.1.1, 2.1.1.1.1, 3.1.1.1.1
D. Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau
penulis, baik dalam buku maupun majalah. Kamus Besar Bahasa Indonesia
memaknai kuipan sebagai “pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan
lain yang untuk tujuan ilustrasi dan memperkukuh argumen dalam tulisan”. Fungsi
kutipan ialah sebagai berikut.
1) Menegaskan isi uraian.
2) Bahan bukti untuk menunjang pendapat.
4
1. Jenis Kutipan
Jenis Kutipan adalah sebagai berikut.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah pendapat yang diambil ditulis secara lengkap sesuai
dengan teks aslinya. Tanpa meninggalkan kata dan kalimat yang terdapat dalam
sumber yang ditulis. Contoh kutipan langsung sebagai berikut.
Drama adalah salah satu jenis sastra yang ditampilkan dan dipentaskan dengan
dialog antartokoh. Sejalan dengan pendapat M. H. Abrams (2012:2) yang
menuturkan “Drama sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang
dimaksudkan untuk pertunjukkan di atas pentas.”
Kutipan di atas merupakan contoh dari kutipan langsung yang kurang dari 4
baris sehingga penulisannya diintegrasikan dengan teks dan menggunakan tanpa
kutip.
2. Prinsip-prinsip Mengutip
Pada contoh di atas kutipan tersebut berbahas inggris, kaidah penulisan bahasa
asing ialah dimiringkan (italic) pada sumber aslinya tidak dimiringkan maka penulis
memperbaikinya lalu ditambahkan keterangan menggunakan tanda kurung siku.
6
3. Cara-cara Mengutip
Apabila kita membuka sebuah kamus dalam bahasa asing, kini kita dapat
menemukan kata: (1) kritik (critic) yang mempunyai bentuk criticism, (2) critica
(kecaman, kepuasan), (3) criticize (mencela, mengecam, mengupas), (4) la critique
(kepuasan, telaah, tinjauan). Dari keempat kata yang berhubungan dengan kata kritik
itu dalam studi sastra secara umum digunakan criticism karena dianggap lebih ilmiah,
lebih rasional, dan lebih pas atau sesuai dengan maknanya. (Semi, 1989:7)
1
A. Latief (ed), Ejaan, (Jakarta, 2001), hlm.22
9
2
Pidato Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono, melalui TVRI Selasa 16
Agustus 2005 pukul 20.25 WIB
10
tampilkan kutipan, kemudian sebutkan nama akhir pengarang, tanda koma, tahun
terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung, dan akhirnya diberi titik.
Contoh:
Pelaku utama dalam masyrakat adalah kelas-kelas sosial. Kelas sosial
adalah golongan sosial dalam sebuah tatanan masyarakat yang ditentukan oleh
posisi tertentu dalam proses reproduksi. Ada kelas menguasai alat produksi
sehingga menjadi kelas yang berkuasa. Menurut Marx dalam setiap
masyarakat terdapat kelas-kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai. Marx
menyebut juga dengan kelas atas dan kelas bawah (Suseno, 2000:55-56).
3. Ketentuan (1) dan (2) berlaku juga bagi kutipan yang berasal dari suatu sumber
yang pengarangnya dua orang.
4. Jika diperlukan lebih dari satu buku rujukan untuk kepentingan pendapat tersebut
dan buku-buku itu membicarakan hal yang sama, penampilan kutipannya sebagai
berikut.
Contoh:
Penggunaan bahasa Indonesia di dalam surat menyurat harus sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Terutama surat resmi, bahasa yang digunakan
harus sesuai dengan kaidah dan aturan bahasa yang baik dan benar (Enre,
1988:35; Arifin, 1996:57; Latief, 2001:23).
5. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya pengarang
pertama dengan memberikan et al. atau dkk. (berarti dan kawan-kawan) di
belakang nama tersebut.
Contoh:
(c) Data publikasi sebuah harian terdiri dari: bulan, hari, tanggal, tahun, dan
nomor halaman. Penganggalan tidak ditempatkan dalam tanda kurung.
(d) Jilid dan nomor halaman.
(e) Singkatan hlm. Untuk menunjukkan halaman, misalnya: hlm.50.
(f) Jika buku terdiri dari beberapa jilid, cantumkan jilidnya menggunakan
angka Romawi, misalnya: Salsabila, III (Januari, 2004) hlm. 51-52.
Contoh:
1. R. M. Koetjaraningrat, Beberapa Metode Antropologi, (Jkt, 1958) hlm.
291.
2. A. H. Lightstone, Concept of Calculus (Vol, I.; New York: Harper Row,
1966), hlm 75.
b. Penunjukkan sumber referensi yang dipakai dalam karya ilmiah yang berpa
sumber tak tertulis, seperti: internet, pidato, ceramah, dsb.
c. Memberikan keterangan atau penjelas tentang sesuatu yang berhubungan dengan
teks.
Contoh:
Bangsa kita sudah sampai pada tingkat krisis BBM, yang berdampak sangat
besar bagi masyarakat. Krisis BBM akhirnya nanti akan mengakibatkan
bangsa Indonesia, mau tidak mau, mengimpor minyak dari negara lain. Untuk
hal tersebut, saya sebagai Presiden Republik Indonesia mengharapkan
kerjasama berbagai pihak untuk menghemat pemakaian BBM.3
Semiotika4 merupakan salah satu pendekatan yang sedang diminati oleh paraahli satra
dewasa ini, tidak terkecuali para peminat sastra di Indonesia….
Catatan Kaki untuk Sumber Tertulis
3
Pidato Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono, melalui TVRI Selasa 16
Agustus 2005 pukul 20.25 WIB
4
Di dalam buku ini secara konsisten istilah semiotika digunakan sebagai nomina (semiotics),
sedangkan semiotika digunakan sebagai adjektivanya (semiotic)
14
Ibid. : singkatan ini berasal dari kata Latin ibidem yang berarti pada tempat
yang sama. Singkatan ini digunakan untuk penunjuk berikut karya atau artikel yang
telah disebut sebelumnya. Jika halaman berbeda, cantumkan halamannya sesudah
tulisan Ibid.,misalnya ibid. 20.
Op. Cit.: singkatan ini dari kata Latin opera citato yang berarti pada karya
yang telah dikutip pada halaman yang berbeda. Singkatan ini digunakan menunjuk
kembali sumber yang telah disebut terlebih dahulu, tetapi diselingi sumber lain.
Caranya sesudah nama pengarang (nama belakang) dicantumkan singkatan
op.cit.,dicantumkan nomor halamannya. Misalnya: Arifin, Op.Cit.,hlm. 30.
Loc.Cit.: singkatan ini berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang berarti pada
tempat yang telah dikutip pada halaman yang sama. Singkatan ini juga biasanya
dipakai untuk menyebut atau menunjuk sebuah artikel majalah, harian, atau
ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya, tetapi diselingi sumber lain