Anda di halaman 1dari 20

PEMBAHASAN

KEHAMILAN TRIMESTER I
A. Kehamilan Trimester Pertama
1. Pengertian
Kehamilan Trimester pertama adalah suatu proses pembuahan yang terjadi
dengan sempurna dalam pembentukan yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) sel telur
dengan sel sperma. Dengan mencangkup usia kehamilan minggu ke 1 hingga minggu ke
12 masa kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada
akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi. Terjadinya
perubahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh
beberapa proses, pembelahan dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau
implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
2. Tanda - tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamlan terdiri dari tiga yaitu :
a. Tanda tidak pasti hamil
1) Tidak terjadi menstruasi/haid (amenorea)
Salah satu tanda tidak pasti hamil adalah amenorea. Amenorea ini sering terjadi
pada wanita yang mengalami menstruasi yang tidak teratur disebabkan karena
pengaruh hormonal ataupun kondisi stress, lelah dan pola makan.
2) Ngidam
Wanita hamil identik dengan mengidam yaitu kondisidimana terjadi pada bulan
pertama kehamilan. Salah satu contohnya wanita yang tiba-tiba ingin makan
buah yang rasanya asam. Bahkan beberapa makanan yang tidak disukai tiba-tiba
menjadi kegemaran akan tetapi mengidam bukan merupakan salah satu tanda
pasti hamil bahwa sedang memasuki kehamilan. hal ini dikarenakan bisa saja
terjadi karena PMS atau faktor lainnya.
3) Pingsan
Ibu hamil sering kali mengalami kelelahan ketika melakukan aktifitas. Bisa jadi
menjadi tanda kehamilan apabila ibu mengalami pingsan karena kadar gula di
dalam tubuh yang rendah. Meskipun demikian bukan merupakan tanda
kehamilan yang pasti dikarenakan pingsan dapat terjadi oleh siapapun yang
mengalami gangguan kesehatan.
4) Perdarahan sedikit
Terjadi perdarahan yang biasanya muncul pada hari ke-11 sampai hari ke-14
setelah haid, berwarna merah muda, sedikit bercak, dengan lama 1-3 hari. Darah
ini kemungkinan berasal dari tempat tertanamnya sel telur yang sudah dibuahi
dalam rahim. Jika hal ini terjadi,sebaiknya ibu segera beristirahat dan berbaring
di tempat tidur hingga tidak ada lagi bercak darah tersebut.
5) Suhu tubuh naik
Metabolisme di dalam tubuh hamil menjadi lebih cepat. Hal tersebut di lakukan
untuk memenuhi zat gizi ibu dan janin. Oleh sebab itu, suhu tubuh akan
meningkat 2-3oC dari biasanya sehingga ibu merasa agak demam.
6) Penciuman lebih sensitif
Peningkatan hormon esterogen yang drastis juga menyebabkan terjadi pelebaran
pembuluh darah,termasuk yang ada di daerah hidung dan sekitarnya sehingga
kerja saraf penciuman menjadi lebih sensitif. Lebih sensitive terhadap bau
bahkan menolak beberapa makanan tertentu. Biasanya dikaitkan dengan tanda-
tanda awal kehamilan. Bahkan bau bisa menyebabkan rasa mual diawal
kehamilan. Hanya saja ini bukan merupakan tanda kehamilan pasti melainkan
dapat terjadi karena adanya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan
anoreksia.
7) Mual dan muntah
Mual dan muntah disebabkan oleh pengaruh peningkatan hormone HCG
human chorionic gonadotropin yang terjadi selama kehamilan. Hormon ini
menyebabkan kerja lambung dan usus menjadi lambat sehingga makanan yang
ada di lambung pun lambat dicerna selain itu, hormon ini menyebabkan
peningkatan asam lambung sehingga ibu menjadi mual. Meskipun 50% mual
dan muntah dialami oleh wanita hamil dan merupakan tanda pasti akan tetapi
banyak faktor yang menyebabkan wanita mengalami kondisi mual dan muntah.
8) Lelah
Hormon progesteron menyebabkan terjadi penurunan kondisi beberapa organ
tubuh sehingga tubuh bekerja keras untuk menstabilkan dan membantu kerja
organ tersebut. Salah satu organ yang dipengaruhi adalah lambung.
9) Payudara membesar
Pada awal kehamilan, tepatnya pada 1- 2 minggu setelah kehadiran menstruasi
terlambat, timbul rasa nyeri dan tegang dipayudara. Hal ini disebabkan oleh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang kantong air susu dan
kelenjar montgomery dipayudara sehingga membesar. Perubahan tersebut
sering kali dihubungkan dengan tanda pasti hamil. Hanya saja tidak semua
kondisi ini dikategorikan awal kehamilan., kondisi tersebut dapat saja terjadi
karena wanita mengalami gangguan kesehatan atau kondisi lingkungan lainnya.
10) Sering berkemih
Pada awal kehamilan, ibu akan sering ketoilet. Hal tersebut disebabkan oleh
penebalan rahim yang terisi janin dan terus membesar. Rahim tersebut berada
dibawah kandung kemih sehingga menekan kandung kemih dan menimbulkan
rangsangan untuk berkemih lebih awal, tanpa menunggu kandung kemih penuh
seperti biasanya. Produksi urine juga bertambah karena terjadi peningkatan
sirkulasi darah cairan didalam tubuh ibu. Gejala ini akan menghilang pada
trimester 2 kehamilan karena janin keluar dari dalam panggul.
b. Tanda Pasti Hamil
1) Gerakan janin yang dilihat dan dirasakan. Ibu merasakan gerakan janin ketika
usia kehamilan 16 minggu (akhir bulan keempat) atau awal bulan kelima.
Gerakan janin lebih terasa di pagi hari atau saat ibu istirahat. Bahkan, pada usia
kehamilan >22 minggu, ibu dapat melihat gerakan janin pada saat janin
bergerak.
2) Denyut jantung janin (DJJ). Terlihat dan terdengar denyut jantung janin (suara
jantung janin) dengan bantuan alat.
a) Didengar dan dicatat dengan Doppler mulai usia kandungan 12 minggu
b) Didengar dengan stetoskop-monokuler leanec mulai usia kandungan 20
minggu
c) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram mulai usia kandungan 6 minggu
d) Dilihat dan dicatat dengan ultrasonografi (USG) mulai usia kandungan 6
minggu
3) Dengan melihat tulang-tulang pada foto rontgen. Tulang rangka janin tampak
jelas pada pemeriksaan foto rontgen sejak usia kandungan 8 minggu. Namun,
seiring perkembangan ilmu dan teknologi, foto rontgen tidak dilakukan lagi
karena bahaya yang diakibatkan oleh radiasi sinar-x, yaitu kecacatan dan
gangguan pertumbuhan janin. Dokter lebih memilih menggunakan pemeriksaan
USG untuk melihat kondisi kesehatan janin dalam kandungan
c. Tanda Mungkin Hamil
1) Perut membesar
Perut yang besar sangat identik dengan adanya kehamilan. Pada wanita yang
memang benar hamil, perut ikut membesar karena rahim yang membesar.
Namun, tidak semua perut yang membesar merupakan akibat kehamilan,
mungkin saja akibat faktor kegemukan atau terdapat penyakit di abdomen,
misalnya tumor atau adanya cairan dirongga perut (asites).
2) Uterus membesar
Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi sedikit
sesuai dengan usia kehamilan tersebut. Namun demikian, pembesaran uterus
dapat juga terjadi akibat suatu penyakit, misalnya mioma, kista , atau kanker
stadium lanjut.
3) Tanda hegar
Melunaknya segmen bawah rahim. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga
medis, dengan cara melakukan pemeriksaan dalam dengan tangan kanan dan
kiri berada diatas fundus. Dengan penekanan kearah dalam, pemeriksa dapat
merasakan kedua tangan seolah-olah bertemu.
4) Tanda chadwick
Terjadi perubahan warna pada portio, yang pada awalnya berwarna merah
muda, menjadi kebiru-biruan. Selaput lendir dan vagina pun berwarna keungu-
unguan.
5) Tanda piscacek
Terjadi pembesaran dan perlunakan yang tidak simetris pada tempat hasil
konsepsi (tempat implantasi) tertanam.
6) Braxton-Hicks
Ibu yang hamil dapat merasakan kontraksi yang timbul sesekali, tepatnya berada
diperut bagian bawah,misalnya perasaan nyeri dan tegang. Nyeri tersebut juga
dapat timbul secara tiba-tiba pada saat perut ibu dilakukan palpasi (periksa raba)
dan saat periksa dalam.
7) Teraba Ballotement
Ballotement adalah pantulan pada saat rahim digoyangkan. Memeriksa kontaksi
ini dilakukan dengan cara memegang bagian rahim yang mengeras sambil
sedikit digoyangkan sehingga akan terasa bahwa rahim tersebut bergoyang.
8) Reaksi kehamilan positif
Untuk mengetahui kemungkinan hamil atau tidak, ibu dapat melakukan tes
kehamilan berikut:
a) Menggunakan alat tes kehamilan yang dijual dipasaran.
Alat tes kehamilan yang dijual bebas 90% dapat dipercaya. Penting sekali
untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tercantum pada kemasannya
secara benar karena berbeda alat, cara penggunaan berbeda juga. Jika yang
muncul adalah positif, jarang sekali hasil tersebut salah. Namun, jika yang
muncul adalah hasil negatif, dapat saja hasil tersebut salah karena tes
dilakukan terlalu dini. Rata-rata hasil yang memuaskan didapatkan setelah
1 minggu menstruasi terlambat.
b) Tes urine dilaboratorium.
Ambil urine pertama dipagi hari, lalu masukkan ke botol bersih serta bebas
air dan sabun. Bidan, dokter, atau petugas laboratorium akan memeriksa
urine tersebut. Hasil pemeriksaan 95% dapat diandalkan. Jika tes dilakukan
lebih awal, kandungan HCG akan terlalu rendah untuk dideteksi. Oleh
sebab itu, perlu mengetahui HPHT dengan tepat sehingga dapat melakukan
tes kehamilan pada waktu yang tepat.
c) Tes darah.
Dengan pemeriksaan darah, ditemukan adanya hormon HCG didalam darah
ibu. Hasilnya pun lebih dini dan akurat. Di indonesia, pemeriksaan ini
jarang dilakukan karena memerlukan waktu 2-3 hari untuk mendapatkan
hasilnya serta membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada pemeriksaan
dengan urine.
3. Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester I :
a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi
Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan nutrisi dan
perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan tumbuh di dalamnya. Secara
fisiologis perubahan yang dapat digambarkan pada masa konsepsi.
b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Perubahan system kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan dan sangat perlu
dipahami bahwa perhatian pada wanita hamil normal sangatlah pentingnya dengan
perhatian kepada wanita dengan kelainan kardiovaskuler saat hamil.
c. Perubahan pada sistem respirasi
Kehamilan sangat sedikit mempengaruhi system respirasi dibandingkan dengan
system kardiovaskuler. Tetapi perubahan yang terjadi menyebabkan
ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak menyenangkan pada kehamian dan
penyakit sistem respirasi bisa menjadi lebih parah karena kehamilan.
d. Perubahan pada sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi sampai
kehamilan 30 minggu. Setelah itu menurun secara perlahan. Walaupun masih diatas
level wanita tidak hamil sebagai hasilnya, ginjal mengalami pembesaran dan fitrasi
glomelural, yang dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin meningkat 45% pada
kehamilan 8 minggu.
e. Perubahan pada sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil, kemungkinan karena
efek estrogen yang bisa mengarah pada perdarahan karena trauma atau karena sakit
gigi. Tidak ada bukti yang otentik bahwa kehamilan mengakibatkan pembusukan
gigi, masalah dental ( gigi ) biasanya terjadi karena gingivitis.
f. Perubahan pada metabolisme
Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung 200 – 300 kkal/hari.
Membuat system gastrointestinal berubah selama masa kehamilan disertai juga
perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan yang terjadi
karena human placental lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh
tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari
defisiensi nutrisi.
g. Perubahan musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen
pelvik pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan
pada saat kelahiran.
h. Perubahan kulit
Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan pituitary melanin
stimulating hormone yang menyebabkan bermacam – macam tingkat pigmentasi.
Hal ini dapat dijumpai hampir pada seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya
bervariasi menurut warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar selama
kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang lain.
i. Perubahan payudara
Karena adanya peningkatan supali darah bawah pengaruh aktivitas hormon,
jaringan glandular dari payudara membesar dan putting menjadi lebih efektif
walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu
menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron
menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih turvarkularisasi dan mampu bersekresi.
j. Perubahan pada sistem endokrin
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin
secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin
meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteoid dan steroid, dan akibatnya
plasma yang mengandung hormone – hormone ini akan meningkat jumlahnya, tetapi
kadar hormon bebas tdak mengalami peningkatan yang berat
4. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
Perubahan psikologis pada trimester I adalah :
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian lebih
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.
5. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama (sekitar 500 gram per
minggu saampai bulan kedelapan)
B. Tanda Bahaya Trimester I
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang
fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu
asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama
hamil muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum : Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan
secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi,
dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–
tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi
ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera
memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena serta
lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.
a. Macam–macam Perdarahan Pervaginam
1) Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan
16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
a) Macam–macam abortus:
a) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa
interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya : lakukan penilaian awal untuk segera menentukan
kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan
hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan
ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
b) Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang
disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
c) Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,
dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan
jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
d) Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi
medis.
e) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian
dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua
atau plasenta. Penanganannya : bila ada tanda–tanda syok maka
atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan
kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
f) Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus
yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan
ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan
secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
g) Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran
membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih
dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti
spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti
lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi
janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan
adanya penyebab lain.
h) Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his
sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil
lakukan dilatasi dan kuretase.
2) Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering
kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus
inkompletus, atau mioma uteri.
Penanganan umum : jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam
500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per
menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas
kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).
2. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.
Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem
saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Penanganan Umum Mual muntah dapat diatasi dengan:
a. Makan sedikit tapi sering
b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering
pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
e. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain.
f. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
g. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
h. Istirahat cukup
i. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual
Komplikasi : Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi
lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan
darah ketika penderita muntah.
3. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan
gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dan kematian.
Penanganan Umum : Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. Segera lakukan
observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan
pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan
keluarganya.
Komplikasi : Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia,
suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
4. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang
mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan
spasme pembuluh darah).
Penanganan Umum : Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. Segera
dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
Komplikasi : Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia.
5. Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama
pada kehamilan ektopik atau abortus.
Penanganan Umum : Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,
tensi, respirasi, suhu). Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok
tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
Jika ada syok segera terapi dengan baik
Komplikasi : Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:
kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus;
ruptur uteri imminens.
6. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan.
Penanganan Umum :
a) Memberikan dukungan emosional pada ibu.
b) Menilai denyut jantung janin (DJJ) :
1) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang.
2) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler.
Komplikasi : Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
7. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-
ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara
lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat,
bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat,
pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre-eklampsia.
Penanganan Umum :
a) Istirahat cukup
b) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein
dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
c) Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
Komplikasi : Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada
tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urin dan laboratorium.
8. Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah
sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk
memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada
kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah
terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada
sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau
persen sel darah merah dalam darah) penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan Umum : Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup.
Komplikasi : Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung
terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat
menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran.
9. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan.
Penanganan Umum :
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu.
Komplikasi : Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara
lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas).
10. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
Penanganan Umum :
a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
b. Bebaskan jalan nafas
c. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
d. Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi : Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria
11. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum :
a. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
b. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan
yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan
lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
d. Mengobservasi tidak ada infeksi
e. Mengobservasi tanda–tanda inpartu
Komplikasi :
a. Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b. Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
c. Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
C. Hubungan Seksual Trimester Pertama
Meskipun terdapat bermacam-macam variasi dari masing-masing pasangan, pola
ketertarikan seksual pada trimester pertama kehamilan tetaplah umum. Tidak
mengherankan jika pada awal kehamilan terjadi penurunan minat terhadap seks. Survey
mengatakan bahwa 54% wanita mengalami penurunan libido pada trimester pertama.
Semua gejala yang dialami calon ibu pada trimester pertama membuatnya merasa seolah
bukan pasangan ideal bagi suami. Rasa mual membuat calon ibu merasa tidak bergairah
melakukan apa pun – termasuk berhubungan seksual. Mulut yang pahit membuat calon ibu
tidak ingin berciuman dengan pasangan. Selain itu, payudara yang membengkak dan terasa
nyeri jika disentuh membuat ibu enggan diraba. Bahkan yang lebih parah, sensitif terhadap
bau-bauan dan rasa ”benci” terhadap pasangan membuat calon ibu tidak mau tidur sekamar
apalagi berhubungan seks. Fluktuasi hormon, kelelahan, dan rasa eneg mengisap semua
keinginan untuk ”berkegiatan”.
Ketakutan akan menyakiti janin juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan
keinginan untuk bermesraan menghilang. Akan tetapi, pada wanita yang kehamilan
trimester pertamanya sangat nyaman, hasrat seksual yang muncul kemungkinan sama atau
bahkan meningkat dengan kondisi sebelum kehamilan terjadi. Sebagian kecil wanita bahkan
merasakan perubahan yang sangat signifikan terhadap kehidupan seksualnya. Hal tersebut
sering kali disebabkan oleh perubahan hormon pada awal kehamilan yang membuat organ
vulva lebih sensitive dan payudara yang lebih berisi sehingga meningkatkan kepekaan
terhadap sentuhan.
D. Emesis Gravidarum
1. Pengertian
Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
didapatkan pada kehamilan trimester I. mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Halini disebabkan oleh karena pengaruh
meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan
hormone HCG yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal
kehamilan.
Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Biasanya rasa mual ini akan
pergi seiring wanita memasuki trimester II.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya mual dan muntah pada masa kehamilan tidak diketahui
secara pasti. Gejala yang mengganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari
pertama menstruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6–12 minggu kemudian.
Faktor predisposisi dan faktor – faktor lain penyebab mual muntah adalah :
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, molahidatidosa
dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan
ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada
kedua keadaan ini HCG dibentuk berlebihan.
b. Masuknya Vili Khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini
merupakan faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organic.
d. Faktor Psikologik dalam kehamilan memegang peranan yang penting. Rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
mempererat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan
menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
e. Sosial ekonomi juga menjadi faktor dan penentuan dalam proses kehamilan yang
sehat. Dengan ekonomi yang cukup, maka dapat memeriksa kehamilan dan
melakukan persiapan yang baik. Persiapan yang baik awal kehamilaakan membuat
proses kehamilanberlangsung dengan baik.
Patofisiologi Perasaan mual muntah pada saat kehamilan trimester pertama. Yang
ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan. Disebabkan
karena peningkatan hormone estrogen. Pengaruh estrogen dan progesteron yang
terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan terutama di pagi hari.
3. Tanda dan Gejala
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari, disertai
mual muntah sampai kehamilan 4 bulan. Akibat mual dan muntah dengan berkurangnya
nafsu makan.
Tanda – tanda emesis gravidarum berupa :
a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah
b. Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat
pula terjadi setiap hari.
c. Nafsu makan berkurang
d. Barat badan menurun
4. Penanganan
Wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana. Komposisi makanan
seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang mengandung lemak. Makanan
dengan karbohidrat rendah sebaiknya dimakan lebih sering, ini terdiri atas biscuit dan teh
Diet yang disesuaikan untuk ibu hamil ketika bangun : seiris toast atau 2 biskuit kering
cracker, dengan minuman teh encer.
8.00 : Sarapan ringan dengan sereal atau toast dengan serial atau madu, dan mungkin
teh ringan.
10.00 : Toast dengan segelas susu, teh atau sari buah.
12.30 : Makanan siang sop dengan tost atau cream creacker, beras atau mie dengan
sayuran
15.30 : Teh, toast selai, jus buah, dan kue basah.
18.30 : Makan malam. Daging atau ayam, sayuran hijau, kentang, salad dan puding
beras.
21.30 : Minum teh, susu hangat
Hal diatas merupakan sebuah contoh. Jika mual terasa mengganggu, ibu
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus mual-muntah, obat-
obatan dapat membantu calon ibumerasa lebih enak dan mengatasinya dengan lebih
mudah. Jika mual-mual terasa, obat anti-histamin (seperti cydizine atau meclozine) akan
membantu. Jika muntah-muntahnya yang mengganggu dan lebih parah maka, obat dapat
diberikan dengan metoclopramide yang diminum 3 kali sehari.
DAFTAR PUSTAKA
Murkoff Haidi, dkk. 2005. Kehamilan : Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan. Arcan. Jakarta
Friedman Emanuel A, dkk. 1998. Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Obstetri Edisi
Kedua. Binarupa Aksara. Jakarta
Jimenez Sherry LM, 1999. Kehamilan yang Menyenangkan. Arcan. Jakarta
Irianti Bayu, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Berdasarkan Bukti. Sagung Sato. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai