Enzim
Analisa Kualitatif
Disusun oleh :
Kelas :B
Kelompok : 2 (dua)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Laporan Akhir Praktikum Biokimia “Enzim” ini
disusun untuk memenuhi tugas akhir praktikum mata kuliah biokimia yang di
ampu oleh Ronnie Permana, S.Pt., M.Si. Kami hendak mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporna praktikum
ini.
Laporan praktikum ini bukan lah karya yang sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun
mendatang. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun
khususnya dan umumnya bagi para pembaca dan pengguna laporan praktikum ini.
Penulis
Judul Praktikum : Enzim ( Uji Kualitatif )
I
PENDAHULUAN
Pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu
amilosa (amylose) dan amilopektin (amylopectin). Amilosa merupakan polimer
glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan
polimer glukosa dengan susunan yang bercabangcabang (Irawan, 2007). Pati
merupakan polimer yang tersusun dari unit satuan α-D-glukosa yang dihubungkan
oleh ikatan α-1,4 glikosidik dan ikatan α-1,6 glikosidik pada percabangan
rantainya. Secara alami, pati merupakan campuran dari amilosa dan amilopektin
yang kedua-duanya merupakan suatu polimer dari α-D-glukosa (Sukandar,
2011).
Cairan ludah adalah secretion1 eksokrin, 2 consistingof sekitar 99% air,
yang mengandung berbagai elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida,
magnesium, bikarbonat, fosfat) dan protein, yang diwakili oleh enzim,
immunoglobulin dan faktor antimikroba lainnya, glikoprotein mukosa, jejak
albumin dan beberapa polipeptida dan oligopeptida yang penting bagi kesehatan
mulut. Ada juga glukosa dan produk nitrogen, seperti urea dan ammonia.3, 4
Komponen berinteraksi dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi dikaitkan
dengan air liur. Air liur bertanggung jawab untuk pencernaan awal pati,
mendukung pembentukan, makanan bolus.13 17 Tindakan ini terjadi terutama
oleh adanya enzim pencernaan α-amilase (ptyalin) dalam komposisi air liur.
Fungsi biologis adalah untuk membagi pati menjadi maltosa, maltotriosa, dan
dekstrin. Enzim ini dianggap baik indikator kelenjar ludah berfungsi, 29
kontribusi 40% sampai 50% dari jumlah ludah protein yang dihasilkan oleh
kelenjar. Semakin besar bagian dari enzim (80%) disintesis dalam parotids dan
sisanya di submandibula kelenjar. Aksinya tidak aktif di bagian asam dari saluran
pencernaan dan akibatnya terbatas pada mulut (Almeida, 2008).
II
PROSEDUR KERJA
Cara kerja
2. Komposisi dasar
Cara kerja
1. Uji Biuret
Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
Masukan 3 ml larutan conto + 2 ml NaOH 10% + 1 tetes
larutan CuSO4 0.1%. Campur dengan baik dan kalau tidak
terbentuk warna ungu muda atau ungu, tambahkan lagi
beberapa tetes larutan CuSO4.
2. Uji Molish
Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
Masukan larutan conto + 5 tetes pereaksi molish. Campurkan
dengan baik, tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung
sebanyak 3 ml H2SO4 pekat. Warna kemerahan pada batas ke
dua cairan tersebut, dinyatakan reaksi positif.
3. Penentuan pH optimum
Cara kerja
Cara kerja
Uji Benedict
Cara kerja
- 1 ml larutan conto + 3 ml larutan benedict, dipanaskan diatas api
langsung
Perubahan warna dan bentuk endapan merah bata menunjukan
reaksi positif.
Uji Barfoed
Cara kerja
Data Pengamatan
Persiapan Sampel
3. Penentuan pH Optimum
a. + 1 ml lar. contoh
Kertas lakmus berwarna
+ 1 ml Amylum pH Asam
biru ke merah
+ 2 ml HCl 0,4 %
b. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus berwarna
pH Asam
+ 2 ml Asam Laktat biru ke merah
c. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus tidak
pH Netral
+ 2 ml H2O berubah warna
d. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus berwarna
pH Basa
+ 2 ml Na2CO3 1 % merah ke biru
Langkah selanjutnya
Cara Kerja
Simpan dipenangas air
dengan suhu 37̊ C
selama 15 menit
Tabung 1
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning + Larutan mengandung pati
Teteskan lar.contoh ke pucat
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict Larutan contoh
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + mengandung gugus
+ Benedict bata aldehid dan keton bebas
Tabung 2
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning + Larutan mengandung pati
Teteskan lar.contoh ke pucat
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict Larutan contoh
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + mengandung gugus
+ Benedict bata aldehid dan keton bebas
Tabung 3
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning - Larutan contoh tidak
Teteskan lar.contoh ke pucat mengandung pati
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + Larutan contoh
+ Benedict bata mengandung gugus
aldehid dan keton bebas
Tabung 4
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning - Larutan contoh tidak
Teteskan lar.contoh ke pucat mengandung pati
plat tetes + yodium
IV
PEMBAHASAN
3. Penentuan pH Optimum
Enzim akan optimum kerjanya apabila berada pada suhu netral. Menurut
arrhenius, dikatakan asam apabila dilarutkan dalam air akan mneghasilkan
H+ sedangkan dikatakan basa apabila dilarutkan dalam air menghasilkan
OH-. Pada suasana asam atau basa, aktivitas enzim akan menurun yang
disebabkan oleh rusaknya sisi aktif enzim pengaruh ion H+ atau OH- dari
senyawa asam dan basa. Ion-ion ini yang mempengaruhi gugus alkil dari
asam amino penyusun enzim.
Larutan contoh yang ditambhakan dengan asam, memberikan hasil positif
pada uji benedict yang mengidentifikasi keberadaan gugus aldehid atau keton
bebas.
VI
DAFTAR PUSTAKA
16 - Hasil pengamatan
derajat keasaman
enzim
- Pembahasan
derajat keasaman
enzim
- Hasil pengamatan
komposisi dasar
- Bab II Prosedur
kerja pengamatan
derajat keasaman
enzim
70 uji kelarutan
- Pembahasan uji
kelarutan
- Bab II Prosedur
- Lampiran
- Editing
57 - Kesimpulan
- Hasil pengamatan
uji aklorein
- Pembahasan uji
aklorien
- Pembahasan uji
kolesterol
- Bab II Prosedur