Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Enzim

Analisa Kualitatif

Disusun oleh :

Kelas :B

Kelompok : 2 (dua)

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Mei 2019

Jam Praktikum : 07.30-09.30 WIB

Aulia Dwi Sandrina 200110180016

Egi Al-ghifari 200110180170

Dede Lusi 200110180057

Ariel Turman Papahan 200110180164

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas ini. Laporan Akhir Praktikum Biokimia “Enzim” ini

disusun untuk memenuhi tugas akhir praktikum mata kuliah biokimia yang di

ampu oleh Ronnie Permana, S.Pt., M.Si. Kami hendak mengucapkan terimakasih

kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporna praktikum

ini.

Laporan praktikum ini bukan lah karya yang sempurna karena masih banyak

kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh

sebab itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan penyusunan laporan praktikum berikutnya di masa yang akan

mendatang. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun

khususnya dan umumnya bagi para pembaca dan pengguna laporan praktikum ini.

Sumedang, 10 Mei 2019

Penulis
Judul Praktikum : Enzim ( Uji Kualitatif )

I
PENDAHULUAN

Pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu
amilosa (amylose) dan amilopektin (amylopectin). Amilosa merupakan polimer
glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan
polimer glukosa dengan susunan yang bercabangcabang (Irawan, 2007). Pati
merupakan polimer yang tersusun dari unit satuan α-D-glukosa yang dihubungkan
oleh ikatan α-1,4 glikosidik dan ikatan α-1,6 glikosidik pada percabangan
rantainya. Secara alami, pati merupakan campuran dari amilosa dan amilopektin
yang kedua-duanya merupakan suatu polimer dari α-D-glukosa (Sukandar,
2011).
Cairan ludah adalah secretion1 eksokrin, 2 consistingof sekitar 99% air,
yang mengandung berbagai elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida,
magnesium, bikarbonat, fosfat) dan protein, yang diwakili oleh enzim,
immunoglobulin dan faktor antimikroba lainnya, glikoprotein mukosa, jejak
albumin dan beberapa polipeptida dan oligopeptida yang penting bagi kesehatan
mulut. Ada juga glukosa dan produk nitrogen, seperti urea dan ammonia.3, 4
Komponen berinteraksi dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi dikaitkan
dengan air liur. Air liur bertanggung jawab untuk pencernaan awal pati,
mendukung pembentukan, makanan bolus.13 17 Tindakan ini terjadi terutama
oleh adanya enzim pencernaan α-amilase (ptyalin) dalam komposisi air liur.
Fungsi biologis adalah untuk membagi pati menjadi maltosa, maltotriosa, dan
dekstrin. Enzim ini dianggap baik indikator kelenjar ludah berfungsi, 29
kontribusi 40% sampai 50% dari jumlah ludah protein yang dihasilkan oleh
kelenjar. Semakin besar bagian dari enzim (80%) disintesis dalam parotids dan
sisanya di submandibula kelenjar. Aksinya tidak aktif di bagian asam dari saluran
pencernaan dan akibatnya terbatas pada mulut (Almeida, 2008).
II
PROSEDUR KERJA

 Persiapan conto enzim (air ludah)

1. Mula-mula kumur-kumur dahulu


2. Tampung air ludah sebanyak 10 cc
3. 10 cc ludah tersebut diencerkan dengan aquadest sampai dengan 20
cc
4. Conto siap di analisa

1. Derajat Keasaman Enzim

Cara kerja

Teteskan air ludah di atas kertas lakmus

1) Lakmus merah menjadi biru…………………..basa


2) Lakmus biru menjadi merah…………………..asam
3) Lakmus biru tetap biru………………………...netral
4) Lakmus merah tetap merah……………………netral

2. Komposisi dasar

Cara kerja
1. Uji Biuret
Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
 Masukan 3 ml larutan conto + 2 ml NaOH 10% + 1 tetes
larutan CuSO4 0.1%. Campur dengan baik dan kalau tidak
terbentuk warna ungu muda atau ungu, tambahkan lagi
beberapa tetes larutan CuSO4.
2. Uji Molish
Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
 Masukan larutan conto + 5 tetes pereaksi molish. Campurkan
dengan baik, tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung
sebanyak 3 ml H2SO4 pekat. Warna kemerahan pada batas ke
dua cairan tersebut, dinyatakan reaksi positif.

3. Penentuan pH optimum

Tujuan : Membuktikan bahwa derajat ke asaman (pH) mempengaruhi


aktifitas enzim.
Prinsip : Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan umumnya
tergantung pada pH lingkungannya. Enzim menunjukan aktivitas
maksimal pada pH optimum, umumnya antara pH 6-8,0. Jika pH
rendah atau tinggi, maka dapat menyebebkan enzim mengalami
denaturasi,sehingga menurunkan aktivitasnya.

Cara kerja

Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering.


1. Tabung pertama masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml HCl 0,4
%
2. Tabung kedua masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml asam
laktat
3. Tabung ketiga masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml H2O
4. Tabung ke empat masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml
Na2CO3 1%

Kocok masing – masing tabung, kemudian disimpan dalam penangas air


(370C ) selama 15 menit. Setiap tabung dibagi 2, lakukan uji Yodium dan
uji Benedict.

4. Uji Aktivitas Kerja Enzim

Cara kerja

5 ml ektrak jagung + 1 ml air ludah. Simpan dalam penangas air (370C)


 Setiap 3 menit lakukan uji yodium sampai pada pengujian terakhir uji
yodium negative.
 Hidrolisa diangkat dan dilakukan uji Benedict dan Barfoed

 Uji Benedict

Tujuan : Membuktikan adanya gula reduksi


Prinsip : Gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas
akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi
Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.

Cara kerja
- 1 ml larutan conto + 3 ml larutan benedict, dipanaskan diatas api
langsung
Perubahan warna dan bentuk endapan merah bata menunjukan
reaksi positif.

 Uji Barfoed

Tujuan : Membedakan antara monosakarida dan disakarida


Prinsip : Ion Cu2+ (dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam
akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan
endapan Cu2O berwarna merah bata.

Cara kerja

- 1 ml larutan conto + 3 ml larutan Barfoed, dipanaskan di atas api


langsung.
Perubahan warna dan terbentuk endapan merah bata menunjukan
reaksi positif.
III
DATA PENGAMATAN

Data Pengamatan

 Persiapan Sampel

Cara Kerja Hasil Pengamatan


 Berkumur Larutan contoh siap dianalisa
 Menampung ludah 10 cc
 Airludah + Aquades 20 cc

1. Derajat Keasaman Enzim

Cara Kerja Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan


Menteskan air ludah dikertas  Kertas lakmus biru  Air Liur termasuk
lakmus tetap biru netral
 Kertas lakmus  Air liur termasuk
merah menjadi basa
biru

2. Komposisi Dasar Enzim

Cara Kerja Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan


a. Uji Biuret
Air liur mempunyai
+ 3 ml lar. Contoh Larutan bewarna ungu
+ ikatan polipeptida
+ 2 ml NaOH 10 % kebiruan
Enzim adalah protein
+ 1 tetes CuSO4 0,1 %
b. Uji Molisch
Tidak terdapat warna
+ 3 ml lar. Contoh Air liur bukan termasuk
kemerahan pada batas -
+ 5 tetes pereaksi molis karbohidrat
kedua cairan
+ 3 ml H2SO4 pekat

3. Penentuan pH Optimum

Cara Kerja Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan

a. + 1 ml lar. contoh
Kertas lakmus berwarna
+ 1 ml Amylum pH Asam
biru ke merah
+ 2 ml HCl 0,4 %
b. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus berwarna
pH Asam
+ 2 ml Asam Laktat biru ke merah

c. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus tidak
pH Netral
+ 2 ml H2O berubah warna

d. + 1 ml lar. contoh
+ 1 ml Amylum Kertas lakmus berwarna
pH Basa
+ 2 ml Na2CO3 1 % merah ke biru

 Langkah selanjutnya

Cara Kerja
Simpan dipenangas air
dengan suhu 37̊ C
selama 15 menit

 Tabung 1
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning + Larutan mengandung pati
Teteskan lar.contoh ke pucat
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict Larutan contoh
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + mengandung gugus
+ Benedict bata aldehid dan keton bebas

 Tabung 2
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning + Larutan mengandung pati
Teteskan lar.contoh ke pucat
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict Larutan contoh
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + mengandung gugus
+ Benedict bata aldehid dan keton bebas

 Tabung 3
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning - Larutan contoh tidak
Teteskan lar.contoh ke pucat mengandung pati
plat tetes + yodium
b. Uji Benedict
+ Lar. contoh Terdapat endapan merah + Larutan contoh
+ Benedict bata mengandung gugus
aldehid dan keton bebas
 Tabung 4
a. Uji Yodium Larutan berwarna kuning - Larutan contoh tidak
Teteskan lar.contoh ke pucat mengandung pati
plat tetes + yodium

b. Uji Benedict Terdapat endapan merah + Larutan contoh


+ Lar. contoh bata mengandung gugus
+ Benedict aldehid dan keton bebas

4. Uji Aktivitas Kerja Enzim

Cara Kerja Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan


+ 5 ml ekstrak jagung/  Larutan berwarna
amylum putih pucat
+ 2 ml air ludah
 Disimpan dipenangas  Masuk penangas pukul
Uji yodium negative
air 37̊ C 11.00 -
pada menit ke 10
 Uji Yodium setiap 5  11.05 = kuning tua
menit  11.10 = kuning pucat

a. Uji Benedict  Larutan berwarna biru - Larutan contoh tidak


+ 1 ml Lar. contoh tua mengandung gugus
+ 3 ml Lar. Benedict  Tidak terdapat aldehid dan keton bebas
endapan
 Merah bata
b. Uji Benedict  Larutan pada saat Larutan contoh
+ 1 ml Lar. contoh dipanaskan menjadi + terhidrolisa sempurna
+ 3 ml Lar. Barfoed warna biru tua hingga monosakarida

IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, terdapat beberapa macam


metode pengujian enzim amilase secara kualitataif. Yaitu :
1. Derajat Keasaman Enzim
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang lazimnya
berkisar antara pH 4,5-8.0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversibel karena menjadi
denaturasi protein.

2. Komposisi Dasar Enzim


Dalam tubuh manusia, pemecahan karbohidrat pertama kali terjadi pada
mulut, dimana pada mulut terdapat air liur yang mengandung enzim amilase.
Enzim amilase khususnya enzim ∝  amilase merupakan enzim yang dapat
memecah pati menjadi glukosa dengan memutuskan ikatan glikosidik
penyusun pati. Glukosa hasil hidrolisis ini digunakan oleh tubuh sebagai
sumber energi utama.
Uji biuret dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam sampel terdapat
ikatan polipeptida (uji identifikasi protein) atau molish (uji identifikasi
karbohidrat). Hasilnya positif pada uji Biuret.

3. Penentuan pH Optimum
Enzim akan optimum kerjanya apabila berada pada suhu netral. Menurut
arrhenius, dikatakan asam apabila dilarutkan dalam air akan mneghasilkan
H+ sedangkan dikatakan basa apabila dilarutkan dalam air menghasilkan
OH-. Pada suasana asam atau basa, aktivitas enzim akan menurun yang
disebabkan oleh rusaknya sisi aktif enzim pengaruh ion H+ atau OH- dari
senyawa asam dan basa. Ion-ion ini yang mempengaruhi gugus alkil dari
asam amino penyusun enzim. 
Larutan contoh yang ditambhakan dengan asam, memberikan hasil positif
pada uji benedict yang mengidentifikasi keberadaan gugus aldehid atau keton
bebas.

4. Uji Aktivitas Kerja Enzim


 Enzim akan berhenti bekerja apabila telah mencapai masa jenuhnya.
Masa jenuh ini terjadi apabila enzim telah berikatan dengan substrat. namun
seiiring bertambahnya waktu tumbukan akan semakin kuat karena adanya
gerakan zigzag atau dalam istilah koloid gerak brown yang terjadi pada
partikel. Gsemakin besar frekuensi tumbukan yang terjadi memperbesar laju
reaksi enzim.
Uji Benedict dan Barfoed dilakukan untuk mengetahui tingkat hidrolisis
yang terjadi. Hasilnya, positif pada uji barfoed. Artinya, larutan conto
terhidrolisa sempurna hinggga monosakarida.
V
KESIMPULAN

 Derajat Keasaman Enzim


Air liur yang dijadikan sampel, bersifat basa atau netral
 Komposisi Dasar Enzim
Percobaan membuktikan bahwa enzim adalah protein
 Penentuan pH Optimum
Larutan contoh mengandung pati (+) pada sampel yang ditambah
dengan asam (HCl dan Laktat) saat uji yodium, sedangkan uji
Benedict negatif.
 Uji Aktivitas Kerja Enzim
Uji yodium yang dilakukan hasilnya negatif pada menit ke-10, dan hasilnya
larutan contoh terhidrolisis sempurna hingga monosakarida.

VI
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga


Fessenden dan Fessenden, 1999, Kimia Organik Edisi ketiga Jilid 2, Erlangga:
Jakarta.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasat Biokimia. Jakarta : UIP

Wirahadikusumah, Muhammad, 1985, Biokimia, Penerbit ITB: Bandung.


Pembagian tugas

NPM NAMA TUGAS

2001101800 Aulia Dwi Sandrina - Latar belakang

16 - Hasil pengamatan

derajat keasaman

enzim

- Pembahasan

derajat keasaman

enzim

- Hasil pengamatan

komposisi dasar

- Bab II Prosedur

kerja pengamatan

derajat keasaman

enzim

2001101801 Egi Algifari - Hasil pengamatan

70 uji kelarutan

- Pembahasan uji

kelarutan

- Bab II Prosedur

kerja uji kelarutan

- Lampiran

- Editing

2001101800 Dede Lusi - Daftar pustaka

57 - Kesimpulan
- Hasil pengamatan

uji aklorein

- Pembahasan uji

aklorien

- Pembahasan uji

kolesterol

- Bab II Prosedur

kerja uji aklorien

dan uji kolesterol

Anda mungkin juga menyukai