Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No.

2 Tahun 2014 ISSN 2337-9995


Program Studi Pendidikan Kimia jpk.pkimiauns@ymail.com
Universitas Sebelas Maret

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES


TOURNAMENT (TGT) DISERTAI MEDIA TEKA TEKI SILANG
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI MINYAK BUMI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Denta Oki Sari Artha Galuh Astrissi1*, JS. Sukardjo2, Budi Hastuti2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, Indonesia
2
Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, Indonesia
*
Keperluan Korespondensi, HP: 085728875514, email: dentaokisari@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) yang disertai media Teka-Teki Silang terhadap prestasi
belajar pada materi minyak bumi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan pada
penelitian ini adalah “Pretest Posttest Control Group Design”. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang disertai
media teka-teki silang dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional yang dipilih secara
“cluster random sampling”. Teknik pengumpulan data prestasi belajar kognitif menggunakan
metode tes sedangkan prestasi belajar afektif siswa menggunakan angket. Teknik analisis data
untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-pihak kanan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang
disertai media teka-teki silang efektif meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi minyak
bumi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang dibuktikan
dengan harga nilai thitung yaitu 4,873 lebih tinggi dari harga tabel yaitu 1,67 untuk prestasi belajar
kognitif dan harga nilai t hitung 1,784 lebih tinggi dari harga ttabel yaitu 1,67 untuk prestasi belajar
afektif.

Kata kunci : Teams Games Tournament (TGT), teka teki silang, prestasi belajar, minyak bumi

PENDAHULUAN 2004 disempurnakan dengan Kurikulum


Dalam perkembangan ilmu Berbasis Kompetensi (KBK) dan saat ini
pengetahuan dan teknologi, pendidikan digunakan Kurikulum Tingkat Satuan
memegang peranan yang sangat Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat
penting. Pendidikan merupakan suatu Satuan Pendidikan (KTSP) yang
usaha untuk membantu pengembangan merupakan penyempurnaan dari
potensi dan kemampuan subjek didik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sehingga bermanfaat bagi diri sendiri adalah kurikulum operasional yang
dan masyarakat pada umumnya. disusun dan dilaksanakan oleh masing-
Pesatnya perkembangan ilmu masing satuan pendidikan atau sekolah.
pengetahuan dan teknologi menuntut Kurikulum ini disusun dalam rangka
adanya perbaikan pada sistem memenuhi amanat yang tertuang dalam
pendidikan yang termasuk pada Undang-Undang Republik Indonesia No.
penyempurnaan kurikulum. Salah satu 20 Tahun 2003 tentang Sistem
kebijakan Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional dan Peraturan
Nasional yang mengalami perubahan Pemerintah Republik Indonesia No. 19
dari kurikulum 1994 yang pada tahun Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Copyright © 2014 22
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Hal. 22-27

Pendidikan. Selain perubahan 2013 di kelas X semester II tahun


kurikulum, upaya lain yang dilakukan pelajaran 2012/2013, dapat diketahui
dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar
diantaranya meningkatan kualitas guru, pada pelajaran Kimia kelas X di SMA
pengadaan sarana dan prasarana yang Negeri 3 Sukoharjo guru masih
memadai, perbaikan sistem penilaian menggunakan model pembelajaran
penataan organisasi dan manajemen yang kurang sesuai dengan karakteristik
pendidikan, serta memperbaiki proses siswa dan materinya. Model atau
belajar mengajar. metode pembelajaran yang digunakan
Dalam pelaksanaan KTSP, guru kurang sesuai dengan materi yang
terdapat lima pilar belajar yang perlu diajarkan, hal ini membuat siswa kurang
ditegakkan, yaitu: belajar untuk beriman tertarik dengan materi yang diajarkan.
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Selain itu, penggunaan media dan
Esa, belajar untuk memahami dan model pembelajaran yang inovatif belum
menghayati, belajar untuk optimal sehingga belum bisa membuat
melaksanakan dan berbuat secara siswa terlibat aktif dalam proses
efektif, belajar untuk hidup bersama dan pembelajaran atau siswa cenderung
berguna bagi orang lain, belajar untuk pasif. Ketidakaktifan ini kurang memberi
membangun dan menemukan jati diri, pengalaman belajar pada siswa. Faktor
melalui proses pembelajaran yang lain yaitu kebanyakan siswa SMA lebih
efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan suka berkelompok dan ngobrol sendiri
[4]. Proses pembelajaran yang efektif, mengenai hal-hal diluar materi
aktif, kreatif, dan menyenangkan dapat pembelajaran pada jam pelajaran
dilaksanakan dengan menerapkan berlangsung. Jika materi yang diajarkan
model pembelajaran kooperatif. Dalam adalah materi hafalan yang dianggap
model pembelajaran ini ditekankan sepele. Hal tersebut menyebabkan
keterlibatan aktif siswa secara maksimal prestasi belajar siswa menjadi belum
dalam proses belajar mengajar yaitu optimal. Oleh karena itu, untuk
dengan cara siswa belajar memecahkan menyampaikan materi kimia Minyak
masalah, mendiskusikan masalah Bumi perlu menggunakan model
dengan teman-temannya, mempunyai pembelajaran kooperatif dan
keberanian menyampaikan ide atau memanfaatkan media pembelajaran
gagasan dan mempunyai tanggung agar lebih menarik, menyenangkan, dan
jawab terhadap tugas yang diberikan melibatkan partisipasi siswa, sehingga
kepadanya. Selain itu, model siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
pembelajaran kooperatif dapat menarik Berdasarkan uraian diatas,
perhatian siswa terhadap dapat dirangkum beberapa
berlangsungnya proses pembelajaran, permasalahan di SMA Negeri 3
meningkatkan keterampilan bersosial, Sukoharjo sebagai berikut:
membantu menyesuaikan diri, 1. Kurangnya pemanfaatan media
mengurangi perbedaan etnis dan pembelajaran.
meningkatkan rasa percaya diri siswa. 2. Keterlibatan siswa dalam proses
Pada pembelajaran kooperatif siswa belajar mengajar sangat kecil.
harus aktif mencari, menemukan, 3. Banyaknya siswa yang berdiskusi di
menyusun dan membentuk luar materi pembelajaran.
pengetahuan sendiri. 4. Kurangnya ketertarikan siswa
Salah satu materi dalam mata terhadap materi yang bersifat
pelajaran kimia adalah Minyak Bumi. hafalan.
Materi ini membutuhkan ketekunan Salah satu upaya yang dapat
siswa untuk membaca dan mempelajari ditempuh oleh guru dalam rangka
tentang minyak bumi, asal mula minyak memperbaharui model pembelajaran
bumi, proses pengolahan, penggunaan agar tujuan belajar siswa dapat tercapai
dan dampaknya bagi masyarakat dan adalah dengan penerapan strategi
lingkungan. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran kooperatif. Ada beberapa
yang dilakukan pada bulan Februari alasan digunakannya strategi

Copyright © 2014 23
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Hal. 22-27

pembelajaran kooperatif, diantaranya (TTS) adalah suatu permainan mengisi


adalah dapat meningkatkan prestasi ruang-ruang kosong berbentuk kotak
belajar siswa, dan juga akibat positif putih dengan huruf yang membentuk
lainnya yang dapat mengembangkan suatu kata yang merupakan jawaban
hubungan antar kelompok, penerimaan dari suatu pertanyaan. Kelebihan media
terhadap teman sekelas yang lemah di TTS yaitu: dapat meningkatkan motivasi
bidang akademik, dan meningkatkan siswa dalam menjawab soal karena
rasa harga diri [5]. terdapat unsur permainan didalamnya;
Pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan kerjasama yang sehat
sistem kerja atau belajar kelompok yang antar siswa; merangsang siswa untuk
terstruktur. Yang termasuk dalam aktif, berpikir kritis, dan kreatif;
struktur ini, ada lima unsur pokok yaitu membantu siswa untuk lebih teliti dalam
saling ketergantungan positif, tanggung menjawab pertanyaan. Penggunaan
jawab individual, interaksi personal, teka-teki silang dapat meningkatkan
keahlian bekerjasama dan proses hasil belajar siswa [1]. Dengan
kelompok [2]. Dalam strategi menggunakan media ini diharapkan
pembelajaran kooperatif, siswa proses pembelajaran akan lebih
diarahkan untuk bisa juga bekerja, menyenangkan, sehingga dapat
mengembangkan diri, dan bertanggung meningkatkan prestasi siswa.
jawab secara individu. Dengan memperhatikan
Salah satu model pembelajaran permasalahan yang dikemukakan
kooperatif adalah Teams Games diatas, maka perlu diadakan penelitian
Tournamen (TGT). Model pembelajaran untuk mengetahui keefektifan model
kooperatif TGT adalah salah satu tipe pembelajaran TGT dengan
atau model pembelajaran kooperatif menggunakan media TTS terhadap
yang mudah diterapkan, melibatkan prestasi belajar pada materi Minyak
aktivitas seluruh siswa tanpa ada Bumi di SMA Negeri 3 Sukoharjo.
perbedaan status, melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya, dan METODE PENELITIAN
mengandung unsur permainan dan Penelitian ini merupakan
reinforcement. Aktivitas belajar dengan penelitian eksperimen dengan desain
model TGT memungkinkan siswa dapat penelitian Pretest Posttest Control
belajar lebih rileks disamping Group Design. Populasi dalam
menumbuhkan tanggung jawab, kerja penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
sama, persaingan sehat, dan X semester dua SMA Negeri 3
keterlibatan belajar [3]. Model Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013
pembelajaran TGT dapat memperbaiki yang terdiri dari 10 kelas. Sampel dari
sikap siswa dalam pembelajaran [6]. penelitian ini adalah dua kelas dari
Selain model pembelajaran, sepuluh kelas yang ada dalam populasi.
media juga mempunyai peran dalam Kelas eksperimen yang diberi
kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran dengan model
pembelajaran adalah media yang pembelajaran TGT disertai teka-teki
membawa pesan-pesan atau informasi silang (TTS) dan Kelas kontrol yang
yang bertujuan instruksional atau diberi pembelajaran secara
mengandung maksud-maksud konvensional. Teknik pengambilan
pengajaran [3]. Media pembelajaran sampel yang digunakan dalam
merupakan segala sesuatu yang dapat penelitian ini adalah sistem Cluster
menyalurkan pesan, merangsang Random Sampling. Teknik
pikiran, perasaan, dan kemauan siswa pengumpulan data prestasi belajar
sehingga mendorong terciptanya proses kognitif menggunakan metode tes
belajar pada diri siswa. sedangkan prestasi belajar afektif
Media yang dapat digunakan menggunakan angket. Teknik analisis
dalam model pembelajaran Teams data untuk pengujian hipotesis dilakukan
Games Tournament (TGT) yaitu Teka- dengan menggunakan uji t-pihak kanan.
Teki Silang (TTS). Teka-Teki Silang

Copyright © 2014 24
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Hal. 22-27

HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan model pembelajaran TGT


Berdasarkan hasil observasi dan konsep-konsep yang terdapat dalam
tes, pembelajaran dengan materi Minyak Bumi dapat dikuasai
menggunakan model pembelajaran TGT dengan baik. Selain itu adanya
disertai media TTS dapat meningkatkan pembuatan TTS yang dilakukan oleh
prestasi belajar siswa pada materi masing-masing kelompok dapat lebih
Minyak Bumi. Penilaian yang dilakukan memperkuat pelajaran yang bersifat
setelah proses pembelajaran meliputi hafalan sehingga pemahaman siswa
aspek kognitif dan aspek afektif. Untuk terhadap materi Minyak Bumi meningkat
aspek kognitif penilaian dilakukan dan prestasi belajar kognitif siswa
melalui pretest dan posttest, sedangkan menjadi lebih tinggi.
aspek afektif penilaian hanya melalui Pembelajaran kooperatif TGT
posttest diakhir pembelajaran untuk merupakan kegiatan belajar yang aktif,
mengetahui prestasi belajar siswa. disini siswa membangun sendiri
pengetahuannya. Proses kooperatif
Tabel 1. Rangkuman Deskripsi Data menjadikan anggota kelompok
Penelitian Prestasi Belajar meningkat motivasi belajarnya, harapan
Kelas untuk berhasil lebih tinggi, saling
Uraian memberikan dukungan yang
Kontrol Eksperimen
Selisih menguntungkan, serta keterlibatan
Rerata Nilai emosional yang tinggi dalam belajar,
Pretest- 24,17 29,03 sehingga penguasaan materi baik
Posttest secara individual maupun kelompok
Kognitif semakin meningkat.
Rerata Nilai Model pembelajaran TGT yang
Posttest 86,6 90,273 disertai dengan media teka-teki silang
Afektif dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Media teka-teki silang pada
Dari Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian ini dibuat oleh masing-masing
bahwa kelas ekperimen memiliki nilai kelompok dan nantinya akan di tukarkan
rerata lebih tinggi baik pada aspek dengan kelompok lain. Jadi setiap
kognitif maupun aspek afektif. Untuk kelompok tidak mengerjakan teka-teki
aspek kognitif, selisih rerata kelas silang yang telah dibuat sendiri. Dari
eksperimen 29,03 dan kelas kontrol proses pembuatan dan mengerjakan
24,17. Sedangkan untuk aspek afektif, teka-teki silang mengenai materi Minyak
kelas eksperimen 90,273 dan kelas Bumi siswa sudah belajar materi Minyak
kontrol 86,6. Bumi sebelumnya. Dan di akhir
Perbedaan prestasi belajar pertemuan akan ada turnamen yang
antara kelas eksperimen (model nantinya akan memperkuat materi yang
pembelajaran TGT disertai media TTS) telah dipahami oleh siswa.
dan kelas kontrol (metode konvensional) Pada pembelajaran ini, sebelum
baik pada ranah kognitif maupun afektif dilakukan pembelajaran materi Minyak
ini dimungkinkan karena pemahaman Bumi, siswa baik dari kelas eksperimen
siswa yang berada di kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan pretest.
lebih mendalam dibandingkan siswa Pretest digunakan untuk mengetahui
yang ada di kelas kontrol. Model pengetahuan awal yang dimiliki siswa
pembelajaran TGT merupakan model mengenai pelajaran yang akan diikuti
pembelajarn kooperatif di mana siswa yaitu materi Minyak Bumi. Hasil tes ini
bekerja dalam kelompok dan mengajari dapat digunakan untuk memperkirakan
satu sama lain. Model pembelajaran bagian materi yang belum dikuasai dan
TGT yang disertai dengan media TTS yang sudah dikuasai. Guru dapat
lebih memotivasi siswa untuk saling memperkirakan materi yang harus
berkompetisi sehingga tercipta diajarkan lebih mendalam dan yang
semangat dalam sistem kompetisi. tidak, sehingga waktu pembelajaran
akan lebih efektif.

Copyright © 2014 25
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Hal. 22-27

Selanjutnya pada kelas dipelajari serta diberikan pernghargaan


eksperimen maupun kelas kontrol bagi kelompok terbaik.
diberikan penyampaian materi Untuk kelas kontrol, materi
kurikulum. Guru memberi penjelasan disampaikan dengan metode ceramah.
dan memotivasi siswa untuk Dalam hal ini siswa juga dibentuk
mempelajari konsep-konsep pada kelompok-kelompok. Tiap kelompok
materi Minyak Bumi. Selain itu juga melakukan diskusi dan menyampaikan
ditampilkan video mengenai materi pendapatnya. Hanya saja pada kelas
Minyak Bumi. Setelah itu guru kontrol tidak diadakan game dan
menyampaikan garis besar materi. turnamen. Setelah pembelajaran
Tahap selanjutnya adalah selesai, baik dari kelas eksperimen
belajar kelompok. Belajar kelompok maupun kelas kontrol dilakukan postest
merupakan ciri utama pembelajaran untuk mengukur prestasi kognitif dan
kooperatif. Dalam hal ini, tahap belajar afektif siswa. Adanya pretest dan
kelompok dilaksanakan dengan postest ini dapat digunakan untuk
kelompok. Semua kelompok mengetahui perubahan prestasi belajar
mengerjakan soal diskusi. Sistem setelah diterapkan model pembelajaran
kompetisi antar kelompok untuk TGT disertai TTS dalam proses
mempertahankan nilai yang terbaik pembelajaran.
membuat setiap anggota kelompok Aspek afektif menyangkut sikap,
berusaha memahami materi dan minat, konsep diri, nilai dan moral dari
berperan aktif dalam memecahkan siswa. Seorang siswa akan sulit
permasalahan. Siswa dalam satu mencapai keberhasilan studi yang
kelompok selama pembelajaran bekerja optimal apabila siswa tersebut tidak
sebagai tim, sehingga siswa yang sudah memiliki minat pada pelajaran tersebut.
memahami materi yang diberikan dapat Dari sini dapat diketahui bahwa
membantu teman yang belum kompetensi siswa pada aspek afektif
memahami materi sehingga terjalin kerja menjadi penunjang keberhasilan pada
sama antar anggota tim. aspek pembelajaran yang lain, yaitu
Hasil diskusi kemudian kognitif.
dipresentasikan, beberapa kelompok
yang terpilih menyampaikan hasil kerja Tabel 2. Uji-t Pihak Kanan Prestasi
kelompok kepada teman-teman dalam Belajar Kognitif dan Afektif
satu kelas. Presentasi kelompok ini juga Uraian thitung ttabel
digunakan sebagai salah satu dasar Kognitif 4,873 1,67
penetapan kelompok terbaik. Adanya Afektif 1,784 1,67
penetapan kelompok terbaik ini
membuat siswa lebih bersemangat Dari tabel 2 dapat diperoleh
dalam mengaktualisasikan kemampuan prestasi belajar siswa untuk aspek
belajar. Hal ini akan membantu siswa kognitif pada kelas eksperimen dan
dalam mengerjakan atau menyelesaikan kelas kontrol diperoleh thitung = 4,873
soal-soal Minyak Bumi di akhir lebih besar dari ttabel = 1,67, sehingga
pembelajaran. Tahap selanjutnya dapat disimpulkan prestasi belajar untuk
adalah mengajar seluruh kelas. Setelah aspek kognitif pada kelas eksperimen
akhir dari pembelajaran materi Minyak lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dan
Bumi guru menjelaskan konsep-konsep untuk prestasi belajar siswa untuk aspek
yang belum dipahami kemudian afektif pada kelas eksperimen dan kelas
memberikan kesimpulan pada materi kontrol diperoleh thitung = 1,784 lebih
tersebut. Pada kelas eksperimen besar dari ttabel = 1,67, sehingga dapat
diadakan games yaitu berupa teka-teki disimpulkan prestasi belajar untuk aspek
silang yang telah dibuat oleh masing- afektif pada kelas eksperimen lebih
masing kelompok dan ditukarkan tinggi daripada kelas kontrol.
dengan kelompok lain. Pada pertemuan Dari pembahasan diatas dapat
terakhir diadakan turnamen yang dapat diketahui diketahui bahwa pembelajaran
memperkuat materi yang sudah dengan model pembelajaran TGT

Copyright © 2014 26
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Hal. 22-27

disertai TTS dapat membantu siswa guru kimia SMA Negeri 3 Sukoharjo
dalam pemahaman materi Minyak Bumi. yang telah mengijinkan peneliti
Hal ini terbukti dengan prestasi belajar menggunakan kelas untuk penelitian.
siswa pada kelas eksperimen baik dari
aspek kognitif dan afektif selalu lebih DAFTAR RUJUKAN
tinggi dari pada kelas kontrol. Oleh [1] Davis, T. M., Shepherd, B., and
karena itu, penggunaan model Zwiefelhofer, T., 2009, The Journal
pembelajaran TGT disertai TTS efektif of Effective Teaching. 9(3), 4-10.
untuk meningkatkan prestasi belajar [2] Djamarah, S. B., 2010, Psikologi
siswa pada materi Minyak Bumi. Belajar, Jakarta, Rineka Cipta
[3] Hamdani., 2011, Strategi Belajar
KESIMPULAN DAN SARAN Mengajar, Bandung, Pustaka Setia.
Kesimpulan penelitian ini adalah [4] Mulyasa, E., 2007, Kurikulum
penggunaan model pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah
Teams Games Tournament (TGT) yang Panduan Praktis, Bandung, PT
disertai media teka-teki silang efektif Remaja Rosdakarya.
meningkatkan prestasi belajar siswa [5] Slavin, R. E., 2010, Cooperative
pada materi Minyak Bumi siswa kelas X Learning: Teori, Riset dan Praktik,
SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun Terj. Nurulita Yusron, Bandung,
pelajaran 2012/2013 yang dibuktikan Nusa Media.
dengan harga nilai thitung yaitu 4,873 [6] van Wyk, M. M,. 2011, J Soc Sci,
lebih tinggi dari harga tabel yaitu 1,67 26(3), 183-193.
untuk prestasi belajar kognitif dan harga
nilai thitung 1,784 lebih tinggi dari harga
ttabel yaitu 1,67 untuk prestasi belajar
afektif.
Berdasarkan kesimpulan diatas,
dapat dikemukakan beberapa saran
yaitu penerapan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) yang
disertai media teka-teki silang dalam
pembelajaran kimia seperti diuraikan
dalam penelitian ini, dapat dijadikan
salah satu alternatif untuk meningkatkan
prestasi belajar kimia bagi siswa, guru
hendaknya menggunakan model dan
metode yang menarik dalam
pembelajaran di kelas sehingga dapat
mengurangi rasa malas dan bosan
dalam pembelajaran, dan perlu
diadakan penelitian lebih lanjut
mengenai penggunaan model
pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) yang disertai media
teka-teki silang pada pembelajaran
kimia materi yang lain.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dapat selesai
dengan baik karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada
kepala SMA Negeri 3 Sukoharjo atas ijin
yang diberikan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di sekolah,

Copyright © 2014 27

Anda mungkin juga menyukai