Anda di halaman 1dari 1

5b.

Pemberian obat analgesik yang tepat pada pasien gastritis


Pilihan obat analgesik yang tepat pada pasien gastritis adalah parasetamol.
 Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus
aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol, dan
tersedia sebagai obat bebas.
 Efek analgetik Paracetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai
sedang.
 Efek antipiretik Paracetamol dapat menurunkan suhu demam.
 Paracetamol menghilangkan nyeri, baik secara sentral maupun secara perifer.
Secara sentral diduga Paracetamol bekerja pada hipotalamus sedangkan secara perifer,
menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi reseptor
rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.
 Senyawa Paracetamol memiliki waktu paruh 1 – 3 jam
 Paracetamol tidak menyebabkan perdarahan gastrointestinalis atau gangguan asam basa
seperti asam asetilsalisilat, tetapi mempunyai bentuk toksisitas hepatik sedang sampai berat.

Kesimpulan
 Pertimbangan kondisi sistemik seperti sistem pencernaan dapat mempengaruhi
penatalaksanaan di kedokteran gigi. Tindakan menggunakan obat secara oral juga dapat
mempengaruhi sistem pencernaan. Gastritis merupakan salah satu penyebab pemberian obat
analgetik sehingga sebelum melakukan perawatan hendaknya dilihat riwayat medik pasien.
 Pada kasus pasien yang mengkonsumsi obat asam mefenamat dikarenakan nyeri pada gigi
yang mengalami gangren radix sehingga menyebabkan terganggunya sistem pencernaan
(secara anatomi, histologi, fisiologi). Dengan adanya penghambatan COX-1 dan PG menurun
sehingga mukosa lambung menipis sehingga timbulnya penyakit gastritis. Sehingga sebelum
pencabutan diberi obat parasetamol yang tidak menganggu lambung.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/24808815/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Parasetamol_2.1.1_
Tinjauan_Umum

Anda mungkin juga menyukai