Anda di halaman 1dari 7

PULPITIS IRREVERSIBLE

a. Definisi
• Adalah kondisi inflamasi lanjutan apabila pulpa tidak ditangani saat
kondisi reversible pulpitis.
• Merupakan inflamasi yang parah tidak bisa pulih walaupun
penyebabnya dihilangkan, cepat, lambat akan menjadi akan menjadi
nekrosis biasanya asimptomatik/ gejala ringan, nyerinya dari tajam,
tumpul, setempat/ difus (menyebar) dan dapat berlangsung beberapa
menit/ jam.
• Adalah radang pada pulpa oleh karena jejas sehingga sistem
pertahanan jaringan pulpa tidak dapat memperbaiki dan tidak dapat
pulih. (Larasati N dan dkk, 2014)
b. Macam
Macam pulpitis irreversible berdasarkan Ingle :
1. Acute
• Adanya gejala sakit terhadap suhu terutama pada dingin yang
menetap, sharp/ dull, spontaneous/intermitten pain, localized/
diffuse/ refered pain.
• Biasanya dapat membangunkan pasien dalam malam hari.
• Rasa sakit spontan dengan intensitas sedang-parah, ada respon
perubahan suhu (panas/ air dingin).
• Nyeri tajam spontan yang berlangsung terus menerjs menjalar
kebelakang telinga.
2. Chronic
• Tidak ada gejala klinis namun inflamasi biasanya disebabkan oleh
karies, eskavasi karies, trauma, apabila dibiarkan gigi dapat menjadi
simptomatik/pulpa menjadi nekrosis.
• Tanda dan gejala sama namun jauh lebih parah dari acute.
• Pasien biasanya mengeluh nyeri sedang, lebih intermitten, terus
menerus dan dikendalikan oleh analgesik unum.
• Peradangan sudah berlangsung lama, sebelumnya sudah pernah
sakit, rasa sakit hilang timbul secara spontan.
3. Chronic Hyperplastic Pulpitis
• Adalah respon proliferatif dari tereksposnya pulpa gigi sulung/gigi
permanen yang belum sempurna.
• Kelainan ini dicirikan dengan adanya perkembangan jaringan
granulasi, yang terkadang terselimuti oleh epitelium dan
menyebabkan iritasi jangka panjang terutama saat mengunyah.
• Biasanya ditemukan pada dewasa muda dan pada gigi geligi sulung
dan permanen (mixed dentition).
(Larasati N dan dkk, 2014) (Abbort PV, 2007)
c. Gejala
1. Biasanya asimptomati/gejala ringan, dapat juga nyeri spontan (tanpa stimuli
eksternal) yang intermitten/ terus menerus.
2. Nyeri dapat tajam, tumpul, setempat/difus (menyebar) dan bisa berlangsung
hanya beberapa menit/ berjam-jam, tidak terlokalisir.
3. Menentukan lokasi nyeri lebih sulit dari nyeri peritadikuler dan makin sulit jika
makin intens.
4. Rangsangan panas/ dingin dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan.
5. Aplikasi panas pada gigi dapat menghasilkan respon cepat, kadang-kadang
dengan aplikasi dingin responnya tidak hilang dan berkepanjangan. Kadang
aplikasi dingin disertai dengan nyeri akan menyebabkan vasokonstriksi
menurunnya tekanan pulpa, dan diikuti dengan redanya nyeri.
6. Ambang rangsang yang rendah terhadap stimulasi elektrik.
(Walton RE dan Torabinejad M, 2008)
Daftar Pustaka
• Abbort PV. 2007. A clinical classification of the status of the pulp and
the root canal system. Australian Dental Journal Endodontic
Supplement. S.17-21
• Larasati N, Kamizar, Usman M. 2014. Distribusi Penyakit Pulpa
berdasarkan Etiologi dan Klasifikasi di RSKGM, Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Indonesia Tahun 2009-2013. Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia. Hal. 1-9.
• Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia Edisi
3. Jakarta: EGC; 2008, hal,36-45.

Anda mungkin juga menyukai