Dosen Pengampu :
LISANI,S.TP.,MP
Disusun Oleh :
CHORIDA OKASYARI (J1B118038)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan paper yang bertemakan "
Klasifikasi Jenis Kayu Dengan Gray-Level Co-Occurrence Matrices (Glcms) Dan
K-Nearest Neighbor". Paper ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengolahan Bahan Teknik. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami
dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PAPER:
“Klasifikasi Jenis Kayu Dengan Gray-Level Co-Occurrence Matrices (Glcms)
Dan K-Nearest Neighbor”
Chorida Okasyari
Lisani,S.TP.,M.P
DARTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II DASAR TEORI......................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................12
3.1 Pengertian Kayu............................................................................................12
3.2 Jenis –Jenis Kayu..........................................................................................12
3.3 Pengolahan Kayu dengan menggunakan metode Gray-Level Co-
Occurrence Matrices dan K-Nearest Neighbor..............................................4
3.4 Aplikasi Kayu.................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................12
4.1 Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kayu
2. Mengetahui prinsip kayu,
3. Mengetahui jenis - jenis kayu yang digunakan dalam teknologi pengolahan
4. Mengetahui alat yang digunakan dalam proses pengerjaan dalam teknologi
pengelohan.
BAB II
DASAR TEORI
Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kayu
Kayu sebagai hasil hutan sekaligus hasil sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi. Secara umum, kayu merupakan bahan organik yang diproduksi sebagai
xylem sekunder yang berasal dari dalam hutan tanaman, terutama pohon-
pohondan tanaman lainnyaKayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting
tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.
Di Indonesia, umumnya industri yang menggunakan kayu sebagai bahan
baku utamanya, pemilahan kayu berdasarkan jenis tertentu yang mengacu pada
tampilan tekstur dan warna, sebagian besar masih dilakukan oleh manusia.
Keterbatasan kemampuan manusia dalam menganalisis kayu secara penglihatan
pada umumnya kurang begitu peka terhadap perubahan-perubahan kecil yang
terjadi secara bertahap. Untuk mengatasi hal ini, pemanfaatan teknologi yang
dapat membantu manusia dalam menganalisis tekstur kayu untuk membedakan
jenis kayu akan sangat penting.
3.2 Jenis-jenis kayu
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering
digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik
dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan
kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita
mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan
Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria
dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan
jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan
sebagai pengolahan.
1. Kayu jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling
indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini
menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap
jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding
dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan
tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan
jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di
pulau Jawa.
2. Kayu Bangkirai / Yellow Balau
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai
tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak
rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin
hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya,
kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
3.Kayu Mahoni
Dalam industri permebelan, kayu mahoni sesungguhnya termasuk kayu
yang sangat mewah. Kayunya yang sangat keras dan memiliki pori-pori yang
kecil. Ini kelebihannya, sehingga kayu mahoni bisa digunakan untuk produk
apapun baik untuk mebel atau pun alat musik.
Kayu mahoni memiliki warna yang cantik yaitu kemerahan, dan teksturnya
cantik walaupun tidak terlalu terlihat. Dibandingkan kayu jati, kayu mahoni
memiliki harga yang lebih murah. Kayu ini sangat terkenal di negara-negara
Eropa dan Amerika, karena mereka menganggap kayu ini mewah.
4. Kayu Akasia
Kayu akasia termasuk dalam salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual
tinggi. Saat ini posisi kayu akasia dalam dunia perabotan rumah tangga berada
dibawah kayu jati. Kayu akasia bisa dibentuk menjadi beraneka ragam perabotan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kayu akasia
1. Bangunan (Konstruksi)
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas,
keruing, lara, rasamala.
2. Veneer biasa
Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya
sedang.
Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat
penting dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk
kepentingan transaksi jual-beli atau perdagangan kayu.
Analisa tekstur dengan menggunakan metode Gray-Level Co-Occurrence
Matrices fitur yang menghasilkan nilai terdiri dari kontras, korelasi, homogenitas,
ASM, dengan arah sudut 00 dan 900 menghasilkan nilai yang berbeda.
Dengan hasil ekstraksi metode Gray- Level Co-Occurrence Matrices dapat
ditemukan nilai setiap tekstur kayu dan dikelompokkan dengan menggunakan
metode K-Nearest Neightbor dihasilkan ciri jenis kayu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA