Anda di halaman 1dari 13

PAPER PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

‘’ KLASIFIKASI JENIS KAYU DENGAN GRAY-LEVEL CO-


OCCURRENCE MATRICES (GLCMs) dan K-NEAREST
NEIGHBOR”

Dosen Pengampu :
LISANI,S.TP.,MP

Disusun Oleh :
CHORIDA OKASYARI (J1B118038)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan paper yang bertemakan "
Klasifikasi Jenis Kayu Dengan Gray-Level Co-Occurrence Matrices (Glcms) Dan
K-Nearest Neighbor". Paper ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengolahan Bahan Teknik. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami
dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami


pengertian Kayu,Prinsip pengolahan kayu,jenis – jenis kayu, teknologi dan alat
pengolahan kayu.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.

Jambi,15 Oktober 2019

Penyusun 
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PAPER:
“Klasifikasi Jenis Kayu Dengan Gray-Level Co-Occurrence Matrices (Glcms)
Dan K-Nearest Neighbor”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengetahuan


Bahan Teknik Tahun Aaran 2019/2020
Disusun Oleh :
Chorida Okasyari

Paper ini telah diperiksa dan disahkan :


Hari,tanggal : Rabu,15 Oktober 2019
Tempat : Kampus UNJA Pondok Meja
Pukul :
Oleh :

Jambi,15 Oktober 2019


Menyetujui; Mengetahui;
Dosen Pengetahuan Bahan Penyusun,
Teknik

Chorida Okasyari
Lisani,S.TP.,M.P
DARTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II DASAR TEORI......................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................12
3.1 Pengertian Kayu............................................................................................12
3.2 Jenis –Jenis Kayu..........................................................................................12
3.3 Pengolahan Kayu dengan menggunakan metode Gray-Level Co-
Occurrence Matrices dan K-Nearest Neighbor..............................................4
3.4 Aplikasi Kayu.................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................12
4.1 Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat
sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu.  Terkadang sebagai barang
tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya.  Kita
sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau
penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan
yang kita inginkan. 
Dewasa ini penggunaan kayu sudah beralih ke bahan kontruksi lain yang
lebih mudah didapatkan. Namun walaupun bahan kayu sudah semakin sulit
didapat masih ada beberapa peminat kayu sesuai keperluannya. Karena itulah
makalah ini mengangkat tentang kayu sebagai bahan referensi untuk
pertimbangan mengggunakan kayu dengan jenis dan ukuran seperti apa.
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395
hingga 400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai
kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi
untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal
pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi
iklim dan cuaca di masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin
pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian kayu?
2. Apa saja prinsip – prinsip dari kayu ?
3. Jenis – jenis kayu apasaja yang digunakan dalam teknologi pengolahan?
4.Alat apa saja yang digunakan dalam proses apa saja yang dilakukan dalam
proses pengolahan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kayu
2. Mengetahui prinsip kayu,
3. Mengetahui jenis - jenis kayu yang digunakan dalam teknologi pengolahan
4. Mengetahui alat yang digunakan dalam proses pengerjaan dalam teknologi
pengelohan.
BAB II
DASAR TEORI

Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1  Pengertian Kayu
Kayu sebagai hasil hutan sekaligus hasil sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi. Secara umum, kayu merupakan bahan organik yang diproduksi sebagai
xylem sekunder yang berasal dari dalam hutan tanaman, terutama pohon-
pohondan tanaman lainnyaKayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting
tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. (Dumanauw.J.F, 1990)
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.
Di Indonesia, umumnya industri yang menggunakan kayu sebagai bahan
baku utamanya, pemilahan kayu berdasarkan jenis tertentu yang mengacu pada
tampilan tekstur dan warna, sebagian besar masih dilakukan oleh manusia.
Keterbatasan kemampuan manusia dalam menganalisis kayu secara penglihatan
pada umumnya kurang begitu peka terhadap perubahan-perubahan kecil yang
terjadi secara bertahap. Untuk mengatasi hal ini, pemanfaatan teknologi yang
dapat membantu manusia dalam menganalisis tekstur kayu untuk membedakan
jenis kayu akan sangat penting.
3.2 Jenis-jenis kayu
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering
digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik
dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan
kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita
mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan
Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria
dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan
jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan
sebagai pengolahan.
1. Kayu jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling
indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini
menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap
jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding
dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan
tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan
jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di
pulau Jawa.
2. Kayu Bangkirai / Yellow Balau
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai
tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak
rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin
hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya,
kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
3.Kayu Mahoni
Dalam industri permebelan, kayu mahoni sesungguhnya termasuk kayu
yang sangat mewah. Kayunya yang sangat keras dan memiliki pori-pori yang
kecil. Ini kelebihannya, sehingga kayu mahoni bisa digunakan untuk produk
apapun baik untuk mebel atau pun alat musik.

Kayu mahoni memiliki warna yang cantik yaitu kemerahan, dan teksturnya
cantik walaupun tidak terlalu terlihat. Dibandingkan kayu jati, kayu mahoni
memiliki harga yang lebih murah. Kayu ini sangat terkenal di negara-negara
Eropa dan Amerika, karena mereka menganggap kayu ini mewah.

4. Kayu Akasia

Kayu akasia termasuk dalam salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual
tinggi. Saat ini posisi kayu akasia dalam dunia perabotan rumah tangga berada
dibawah kayu jati. Kayu akasia bisa dibentuk menjadi beraneka ragam perabotan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kayu akasia

3.3 Pengolahan Kayu dengan menggunakan metode Gray-Level Co-


Occurrence Matrices dan K-Nearest Neighbor
Dalam proses pengolahan suatu sistem mutlak dilakukan analisis terhadap
sistem yang akan dibangun, analisis yang dilakukan untuk membangun aplikasi
pengklasifikasian jenis kayu dengan menggunakan metode Gray-Level Co-
Occurrence Matrices dan K-Nearest Neighbor akan dijelaskan dalam subbab-
subbab ini.
1. Analisis masalah yang akan timbul dalam pengklasifikasian jenis kayu adalah
tingkat akurasi pengenalan terhadap citra keabuan berdasarkan tekstur yang akan
dikenali.
2. Analisis Proses akan menjelaskan mengenai proses yang digunakan dalam
aplikasi pengklasifikasian jenis kayu dengan menggunakan Co- Gray-Level Co-
Occurrence Matrices dan K-Nearest Neighbor.
1. Image processing meliputi proses grayscale.
2. Ektraksi fitur dengan Gray-
Level Co-Occurrence Matrices.
3. Klasifikasi K-Nearest Neighbor

3.4 Aplikasi dari Kayu


 Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari
sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-
jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara
lain dapat dikemukan sebagai berikut :

1. Bangunan (Konstruksi)

Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan


alam yang tinggi.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas,
keruing, lara, rasamala.

2. Veneer biasa

Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya
sedang.

Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
BAB IV

PENUTUP

4.1     Kesimpulan
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat
penting dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk
kepentingan transaksi jual-beli atau perdagangan kayu.
Analisa tekstur dengan menggunakan metode Gray-Level Co-Occurrence
Matrices fitur yang menghasilkan nilai terdiri dari kontras, korelasi, homogenitas,
ASM, dengan arah sudut 00 dan 900 menghasilkan nilai yang berbeda.
Dengan hasil ekstraksi metode Gray- Level Co-Occurrence Matrices dapat
ditemukan nilai setiap tekstur kayu dan dikelompokkan dengan menggunakan
metode K-Nearest Neightbor dihasilkan ciri jenis kayu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Dumanauw.J.F, 1990 Pengertian Struktur, Anatomi Dan Identifikasi Jenis


Kayu,Universitas Sumatra Utara.
Sutoyo, T, Mulyanto, Edy, dkk,(2009),Teori Pengolahan Citra Digital, ANDI.
Agustin, Sofiana, dan Prasetyo, Eko, (2001)Klasifikasi Jenis Pohon Mangga
Gadung dan Curut Berdasarkan Tekstur Daun, Paper, Institut Teknik
Surabaya, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai