Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ Bahaya dan Pengendalian K3 “

Dosen pembimbing :

Silvi Adi Putri,SKM.,M.Kes

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Nurul Fadila : 191000213461009

Nindya Alifa : 191000213461025

Nia Suzeta : 1910002134610

Vauzyatari Tilawa S : 1910002134610

JURUSAN D3 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Dalam makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
pembimbing ibu Silvi Adi Putri,SKM.,M.Kes. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bukittinggi, 18 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


2.2 Tujuan Keselamatan Kerja
2.3 Bahaya dan Pengendalian Keselamatan Kerja

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...

3.2 Saran………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di
bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan
daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja
(produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu
tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bahaya dan Pengendaliannya

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Bahaya dan Pengendalian
Keselamatan Kerja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia
merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan
pula meningkatnya bahaya kecelakaan di lingkungan kerja.

pada intinya dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja
adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi berbicara mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu membicarakan masalah keamanan fisik dari para pekerja,
tetapi menyangkut berbagai unsur dan pihak.

Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal 87,


bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
2.2 Tujuan Keselamatan Kerja
Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan
tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit
akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Menurut Suma’mur (1992), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebagai
berikut:
Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

2.3 Bahaya dan Pengendalian Keselamatan Kerja

Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian: penyakit, kematian


pada manusia dan kerusakan pada lingkungan/alat.

Jenis-jenis Bahaya:

1. Bahaya Biologi : Flora dan fauna


2. Bahaya Fisik : Cahaya, suhu, suara, radiasi, tekanan, getaran dan ergonomi
3. Bahaya Mekanik : Mesin, alat angkut, bejana tekan.
4. Bahaya Psikologi : Beban Kerja, stress
5. Bahaya Kimia : Toxic, api, polusi etc

Dalam Ilmu Epidemiologi, bahaya biasa kita sebut sebagai agen. Sederhananya, ketika
tidak ada sesuatu itu potensi-potensi kerugian, kerusakan, dan hal-hal yg berhubungan
dengan penyakit atau keselamatan tidak akan terjadi.

di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kemampuan untuk


identifikasi bahaya dan resiko adalah kemampuan wajib. Dengan
mengidentifikasi bahaya dan resiko, kita dapat menawarkan pengendalian
agar bahaya tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi pekerja.

Pada Gambar di bawah terdapat setidaknya 8 bahaya dan resiko


keselamatan dan kesehatan kerja. Silakan Anda identifikasi dan tentukan
pengendaliannya
Pengendaliannya:
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan
keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak.
Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan
lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas
nasional.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https://katigaku.top/2015/06/15/contoh-identifikasi-bahaya-dan-resiko-keselamatan-kesehatan-kerja/

http://www.makalah.co.id/2015/10/makalah-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengendalian-resikobahaya.html

Anda mungkin juga menyukai