Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM PEMBAYARAN FASILITAS KESEHATAN

Dosen pembimbing :
Rahmanita Yusman, SKM., MMRS

Disusun oleh :
Nindya Alifa
(191000213461025)
JURUSAN D3 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Dalam makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen pembimbing ibu Rahmanita Yusman, SKM., MMRS. Akhirnya penulis berharap
semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal
‘Alamiin.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bukittinggi, 29 April 2020

Penulis

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 2

A. Latar belakang.................................................................................... 2
B. Rumusan masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pembayaran Fasilitas Kesehatan.......................... 3


B. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan.......................... 4
C. Faktor-faktor penetapan tarif............................................................. 5
D. Jenis-jenis sitem pembayaran pelayanan kesehatan rumah sakit....... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 9
............................................................................................................
B. Saran.................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dipandangsebagai suatu investasi untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan
pendapatan Dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan
bahwaa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan
kesehatan. jika ditinjaudari dari defenisi sehat, sebagaimana yang dimaksud oleh /01,
maka pembiayaan pembangunan perumahan dan atau pembiayaan pengadaan pangan,
yang karena &uga memilikidampak terhadap dera&at kesehatan, seharusnya turut
pula diperhitungkan. Pada akhir akhir ini,dengan makin kompleksnya pelayanan
kesehatan serta makin langkanya sumber dana yangtersedia, maka perhatian terhadap
sub sistem pembiayaan kesehatan makin meningkat. Pembahasan tentang subsistem
pembiayaan kesehatan ini tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang dikenal
dengan nama ekonomi kesehatan.

B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Sistem Pembayaran Fasilitas Kesehatan
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan
C. Faktor-faktor penetapan tarif
D. Jenis-jenis sitem pembayaran pelayanan kesehatan rumah sakit

C. Tujuan

A. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Pembayaran Fasilitas Kesehatan


B. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan
C. Untuk Mengetahui Faktor-faktor penetapan tarif
D. Untuk Mengetahui Jenis-jenis sitem pembayaran pelayanan kesehatan rumah sakit

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pembayaran Fasilitas Kesehatan

Biaya kesehatan adalah masukan (input) finansial yang diperlukan dalam rangka
memproduksi pelayanan kesehatan, baik yang bersifat promotif-preventif maupun yang
bersifat kuratif-rehabilitatif.Semua kegiatan tersebut merupakan suatu kesimbungan
(continuum) yang perlu dilaksanakan guna mencapai tujuan kesehatan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Pengertian tarif dan harga sangat berbeda, namun hal tersebut merupakan besaran
dana yang akan dikeluarkan oleh konsumen. Tarif merupakan besaran dana yang mendapat
pelayanan jasa, sedangkan harga adalah besaran dana untuk memperoleh barang tertentu.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan antara lain :

 Sesuai tagihan, biasanya secara retrospektif dan sesuai jasa per pelayanan
 Sesuai tagihan akan tetapi dengan negosiasi diskon/rabat khusus
 Kapitasi
 Per kasus
 Per diem
 Bed laesing (sewa tempat tidur)
 Performance based incentives
 Global budget

C. Faktor-faktor penetapan tarif


1. Biaya investasi
2. Biaya kegiatan rutin
a. Direct cost : biaya yang berhubungan langsung dengan kebutuhan yankes.
b. Indirect cost : biaya tidak langsung dari yankes
3. Biaya rencana pengembangan
4. Besarnya target keuntungan

D. Jenis-jenis sitem pembayaran pelayanan kesehatan rumah sakit


1. Pembayaran retrospektif

Pembayaran retrospektif adalah besaran dana dan jumlah dana yang harus dibayar
oleh pasien atau pihak pembayar, ditetapkan setelah pelayanan diberikan.
Pembayaran retrospektif berarti bahwa besaran biaya dan jumlah biaya yang harus
dibayar oleh pasien atau pihak pembayar, misalnya asuransi atau perusahaan majikan pasien,
ditetapkan setelah pelayanan diberikan.

Cara pembayaran retrospektif merupakan cara pembayaran yang sejak awal pelayanan
kesehatan dikelola secara bisnis, artinya pihak fasilitas kesehatan menetapkan tariff
pelayanan. Oleh karnanya car pembayaran ini disebut juga dengan cara pembayaran
tradisional atau fee for service ( jasa per pelayanan).

Pembayaran tunai dari kantong sendiri (OUT OF POCKET) sebagai besar


pembayaran diindonesia. Fee for service (jasa per pelayanan), pembayaran jasa per pelayanan
yang diterima (tradisional).

Pembayaran retrospektif yang pada umumnya berbentuk pembayaran JPP dapat bersumber
dari :

 Uang pribadi pasien


 Uang dari majikan pasien atau keluarga pasien
 Uang dari perusahaan atau badan asuransi/jaminan sosial, seperti PT Askes dan PT
Jamsostek atau badan asuransi komersial seperti bapel JPKM dan perusahaan
asuransi.
 Uang dari pemerintah yang menggati biaya seorang pasien misalnya pada korban
pemboman do hotel mariott atau didepan kedutaan Basar Australia.
 Uang yang bersumber dari lembaga donor seperti dompet duafa,dana kemanusiaan
kompas,RCTI Peduli, Pundi Amal SCTV, dll.
 Uang hasil sumbangan pihak tertentu

2. Pembayaran prospektif
Pembayaran prospektif maksudnya dimuka atau praupaya, ditetapkan sebelum
pelayanan diberikan. Yaitu besaran biaya dan jumlah biaya yang harus dibayar oleh
pasien atau pihak pembayar, ditetapkan sebelum pelayanan diberIkan.

Sistem pembayaran prospektif diantaranya :

1. Diagnosis related groups (DRG)


Diagnosis related groups adalah sistem penentu besaran tagihan biaya rawat
pelayanan kesehatan. Tarif DRG ditetapkan pemerintah sebelum tagihan rumah sakit
dikeluarkan. Besarnya taagihan disepakati oleh seluruh rumah sakit dan pihak
pembayar. Konsep DRG rata-rata yang dihabiskan oleh berbagai rumah sakit untuk
suatu diagnosis. Cara pembayaran dengan biaya satuan per diagnosis, bukan biaya
satuan per jenis pelayanan medis maupun non medis.
 Contoh : * pasien dengan demam berdarah : dibayar perdiagnosis DBD.
* Pasien dengan TB Paru : biaya perdiagnosis TB Paru.
 Pembayaran dengan cara DRG mempunyai keutamaan sebagai berikut :
o Memudahkan administrasi pembayaran bagi rumah sakit dan pihak
pembayar.
o Memudahkan pasien memahami besarnya biaya yang harus dibayarnya
o Memudahkan penghitungan pendapatan (revenue) rumah sakit
o Memberikan intensif kepada rumah sakit dan tenaga kesehatan untuk
menggunakan sumber daya seefisien
o Memudahkan pemahaman klien dalam melakukan
sosialisasi/pemasaran pelayanan rumah sakit
o Memberikan surplus atau laba yang lebih besarkepada rumah sakit
yang lebih efisien dan menimbulkan kerugian bagi rumah sakit yang
tidak efisien. Artinya cara pembayaran DRG akan mendorong rumah
sakit menjadi lebih professional dan lebih efisien.
 Pembayaran dengan cara DRG mempunyai kelemahan sebagai berikut :
o Penerapannya membutuhkan pembayaran pihak ketiga yang cukup
dominan. Misalnya dengan sistem asuransi kesehatan nasional atau
pemerintahan yang membayar pelayanan medis bagi masyarakatnya.
o Penerapannya membutuhkan sistem informasi kesehatan. Khususnya
pencatat rekam medis. Yang akurat dan komprehensif. Sistem
komputerisasi dan teknologi komputer kini sangat memudahkan
penyelenggaraan sistem ini.
o Sistem pembayaran DRG didalam lingkungan rumah sakit yang
mayoritas pasiennya membayar dari kantong sendiri sulit dilaksanakan
kecuali jika ada komitmen kuat pemerintah yang diwujudkan dalam
peraturan yang ditegakan pelaksananya.
o Pasien yang tidak memiliki asuransi tidak akan sanggup membayar
suatu wilayah pelayanan medis untuk kasus-kasus katastropik

2. Sistem per diem


Sistem per diem yaitu sistem pembayaran kesepakatan antara para pihak
dengan adanya negosiasi awal sebelum pelayanan dilakukan, atas dasar pembayaran
per hari perawatan. Tanpa mempertimbangkan biaya yang dihabiskan oleh rumah
sakit.

Contoh : asuransi atau pemerintah membayar per hari perawat, misal dikelas III =>
Rp.250.000 per hari => kasus apapun => mencakup biaya ruangan, jasa
konsultasi/visit dokter, obaaat-obatan, lab dan penunjang lainnya.

3. Sistem paket/per kasus


Sistem paket/per kasus mirip dengan DRG, yaitu dengan mengelompokkan
berbagai jenis pelayanan yang menjadi satu kesatuan (Kongstvedt,1996).
Pengelompokkan ini harus ditetapkan dulu dimuka dan disetujui kedua belah pihak
yaitu rumah sakit dan pihak pembayar.
Sistem pembayaran per kasus (cese rates) adalah untuk membayar pelayanan
rumah sakit dalam kasus-kasus tertentu.

Contoh : persalinan normal => Rp. 2 jt/kasus, paket circumsis 500rb, paket ODC, dll.

4. Global budget
Globat budget merupakan cara pendanaan rumah sakit oleh pemerintah atau
suatu badan asuransi kesehatan nasional dimana rumah sakit mendapat dana untuk
membiayai seluruh kegiatan untuk masa satu tahun.
Alokasi dana ke rumah sakit tersebut diperhitungkan dengan
memperhitungkan jumlah pelayanan tahun sebelumnya, kegiatan lain yang
diperkirakan akan dilaksanakan dan kinerja rumah sakit tersebut.

5. Sistem kapisitasi

Sistem Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar di muka


kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasar jumlah peserta terdaftar.
Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tatacara penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima FKPT dan BPJS
Kesehatan.
Pembayaran kapitasi merupakan suatu cara pengendalian biaya dengan
menempatkan fasilitas kesehatan pada posisi menanggung resiko, seluruhnya atau
sebagian dengan cara menerima pembayaran atas dasar jumlah jiwa yang ditanggung.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta


memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan
harus dipandangsebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Biaya kesehatan adalah masukan (input) finansial yang diperlukan dalam rangka
memproduksi pelayanan kesehatan, baik yang bersifat promotif-preventif maupun yang
bersifat kuratif-rehabilitatif.Semua kegiatan tersebut merupakan suatu kesimbungan
(continuum) yang perlu dilaksanakan guna mencapai tujuan kesehatan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

B. SARAN

Kami menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna. Isi makalah ini masih perlu
memperoleh saran dan kritikan dari siapa saja yang telah membaca dan memakainya. Saran
dan kritik anda akan menjadikan makalah ini semakin sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

http://manajemen-pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-sistem-kesehatan-provinsi-riau/bab-
ii-subsistem-pembiayaan-kesehatan/

https://www.researchgate.net/publication/326348054_SISTEM_PEMBIAYAAN_KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai