Disusun oleh :
Zalsafia Mistur. : 2103010124
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BUMIGORA
0
KATA PEGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai anuitas.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Hormat kami,
Penulis.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketika sejumlah uang tertentu yang cukup besar diperlukan pada suatu saat di
masa datang, adalah suatu kebiasaan yang baik dan bijak untuk menyiapkannya sejak
awal atau mengumpulkannya secara terencana dalam jumlah yang sama setiap
periode. Pengumpulan dana seperti inilah yang menjadi salah satu tujuan utama
perencanaan keuangan. Disini sengaja digunakan kata menyiapkan dan
mengumpulkan, dan bukan menabung, karena penempatan dana tidak selalu harus
dalam tabungan. Dana yang terkumpul dapat saja ditaruh di bank, ORI,reksa dana
pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham atau reksa danacampuran.
Pengumpulan dana secara periodik ini pada praktiknya juga dilakukan banyak
perusahaan untuk keperluan dana pelunasan utang atau obligasi saat jatuh tempo,
yang lazim disebut dana pelunasan atau sinking fund. Meskipun demikian, ada juga
perusahaan yang melakukannya untuk tujuan lain seperti untuk dana pensiun para
karyawan, penggantian mesin yang usang, penggantian karpet dan sofa sebuah hotel,
dan lainnya.
a. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dati anuitas
2. Apa saja jenis- jenis anuitas
3. Menghitung mengguakan metode anuitas
b. Tujuan
1. Mengerti pengertian anuitas
2. Mengetahui jenis- jenis anuitas
3. Dapat meyelsaikan masalah yg ada dengan menghitung menggunakan metode
anuitas
c. Manfaat penelitian
1. Menambah wawasan tentang Anuitas
2. Melatih mahasiswa dalam pembuatan dan penulisan naskah
3. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah matematika keuangan
4. Mengetahui perbedaan dari masing-masing Anuit
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anuitas
Anuitas (annuity) adalah rangkaian pembayaran/penerimaan sejumlah uang,
umumnya sama besar, dengan periode waktu yang sama untuk setiap pembayaran.
Angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) dan bunga obligasi adalah beberapa contoh
anuitas.
B. Persamaan Dasar
Perencanaan keuangan paling sederhana untuk mencapai sejumlah nilai
tertentu di masa yang akan datang melibatkan satu setoran tunggal saat ini dalam
produk perbankan yang sudah sangat terbiasa (familiar) di masyarakat Indonesia
yang deposito-minded yaitu deposito atau tabungan. Persamaan yang digunakan
untuk tujuan ini adalah persamaan dasar untuk nilai sekarang atau present value (PV)
yang sekaligus persamaan dasar untuk nilai akan datang atau future value (FV) yaitu:
Dengan,
n = jumlah periode
4
C. Jenis-jenis anuitas
Pembayaran/penerimaan pertama sebuah anuitas bisa hari ini, satu periode lagi,
atau setelah beberapa periode.
1. Anuitas Biasa (ordinary annuity atau annuity in arrears)
Anuitas biasa adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaan
berkala untuk periode tertentu tejadi pada akhir periode.
5
3. Anuitas ditunda (deferred annuity)
Anuitas ditunda, pembayarannya sama seperti anuitas biasa, yaitu pada
setiap akhir periode, namun tidak memenuhi defenisi anuitas biasa karena
pembayaran baru dimulai setelah beberapa periode atau ditunda beberapa lama
sesuai dengan kesepakatan.
D. Analisi data
Mencari anuitas, bunga dan tempo pada Bank fif dan BRI dengan jumlah pinjman
Rp.13.000.000,00 lalu bandingkan perbedaannnya.
6
a. Anuitas biasa
Dik:
i = 0,6 %
n = 21 bulan
A = 265.000
PV = (1 – (1 + i)-n x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-21 x 265.000
0,6
PV = 215.300
Dik:
i = 0,6 % =
n = 24 bulan
A = 236.000
PV = (1 – (1 + i)-n x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-24 x 236.000
0,6
PV = 200.500
b. Anuitas dimuka
Dik:
i = 0,6 %
n = 21 bulan
A = 265.000
PV = (1 – (1 + i)-n+1 x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-21+1 x 265.000
0,6
PV = 250.310
Dik:
i = 0,6 % =
n = 24 bulan
A = 236.000
PV = (1 – (1 + i)-n+1 x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-24+1 x 236.000
0,6
PV = 191.670
Selisih PV anuitas biasa periode 21 bulan dan 24 bulan : 58.640
7
c. Anuitas dimuka
Dik :
i = 0,6 %
n = 21 bulan
m=3
A = Rp 265.000
Jawab :
(𝟏−(𝟏+𝐢).−𝐧 )
Pv = [ 𝑖 ]xA
(1+𝑖). 𝑚−1
(𝟏−(𝟏+𝟎.𝟔).−𝟐𝟏 )
Pv = [ 0.6 ] x 265.000
(1+0.6). 3−1
Pv =220.499
Dik :
i = 0,6%
n = 24
m=3
A = Rp 236.000
Jawab :
(𝟏−(𝟏+𝐢).−𝐧 )
Pv = [ 𝑖 ]xA
(1+𝑖). 𝑚−1
(𝟏−(𝟏+𝟎.𝟔).−𝟐𝟒 )
Pv = [ 0.065 ] x 236.000
(1+0.6). 3−1
Pv = 189.738
8
1. Anuitas biasa
Dik:
i = 0,6 %
n = 24 bulan
A = 310.000
PV = (1 – (1 + i)-n x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-24 x 310.000
0,6
PV = 500.452
Dik:
i = 0,6 %
n = 36 bulan
A = 213.000
PV = (1 – (1 + i)-n x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-36 x 213.000
0,6
pV = 376.300
d. Anuitas dimuka
Dik:
i = 0,6 %
n = 24bulan
A = 310.000
PV = (1 – (1 + i)-n+1 x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-21+1 x 310.000
0,6
PV = 407.133
Dik:
i = 0,6 %
n = 36 bulan
A = 213.000
PV = (1 – (1 + i)-n+1 x A
i
PV = (1 – (1 + 0,6)-36+1 x 213.000
0,6
PV = 294.710
9
Selisih PV anuitas biasa periode 24 bulan dan 36 bulan : 112.423
e. Anuitas dimuka
Dik :
i = 0,6 %
n = 24 bulan
m=3
A = Rp 310.000
Jawab :
(𝟏−(𝟏+𝐢).−𝐧 )
Pv = [ 𝑖 ]xA
(1+𝑖). 𝑚−1
(𝟏−(𝟏+𝟎.𝟔)𝟐𝟒)
Pv = [ 0.6 ] x 310.000
(1+0.6). 3−1
Pv =600.435
Dik :
i = 0,6%
n = 36
m=3
A = Rp 213.000
Jawab :
(𝟏−(𝟏+𝐢).−𝐧 )
Pv = [ 𝑖 ]xA
(1+𝑖). 𝑚−1
(𝟏−(𝟏+𝟎.𝟔).−𝟑𝟔 )
Pv = [ 0.065 ] x 213.000
(1+0.6). 3−1
Pv = 489.098
10
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Perbedaaan Anuitas biasa ,Anuitas dimuka, dan Anuitas ditunda ialah, Anuitas biasa
adalah pembayaran yang dilakukan 3 bulan setelah penerimaan uang ,Anuitas di muka adalah
anuitas yang dilakukan langsung pada saat pinjaman berlangsung sedangkaan Anuitas di tunda
adalah pembayaraan yang dilakkuan tertunda sesuai kesepakataan dari kedua belah pihak. Dan
dari analisis data dari FIF DAN BRI dapat di tarik kesimpulan bahwa pembayaran pada FIF
lebih besar karena semakin pendek jangka waktu yang diambil unutk melakukan pembayaran
maka makin besar jumlah pembayaran yang harus di lakukan/dicicil . Sebaliknya pada bank
BRI. Semakin lama jangka waktu pembayaran yang diambil. Maka semakin sediki jumlah
pembayaran yang harus di cicil.
b. Referensi
https://kamus.tokopedia.com/a/anuitas/
11
12