Keberhasilan dalam perawatan endodontik didasarkan pada diagnosis dan rencana perawatan yang tepat,
pengetahuan tentang anatomi dan morfologi, debridemen, sterilisasi dan obturasi. Proses pembersihan dan
pembentukan menentukan tingkat disinfeksi memungkinkan didapatkannya ruang radikuler. Material obturasi
harus menutup sistem saluran akar tiga dimensi sehingga mencegah cairan jaringan menembus pada saluran
akar dan racun yang diproduksi dari jaringan nekrosis dan mikro-organisme berkurang ke dalam jaringan
periradikular (Gambar 19.1-4).
The obturation of the prepared space have been
achieved by using a wide variety of materials selected for
their intrinsic properties and handling characteristics.
These core materials have been classified as cements, has remained the paragon as a root canal filling material
during the course of last century. The development of
core materials and delivery techniques has generated
carrier-based gutta-percha and resin-based system. These
filling materials are combined with sealers to provide an
adequate obturation of the root canal space that ideally
prevents the emergence of endodontic disease and
encourages peripheral healing when pathosis is present.
This process can only succeed if the sealed root canal space
prevents further ingress of bacteria, entombs remaining
microorganisms and prevents their survival by obstructing
the nutrient supply.
Obturasi pada ruang yang sudah dipreparasi disiapkan dengan menggunakan berbagai macam material yang
dipilih karena sifat intrinsik dan
Karakteristik perawatan. Bahan-bahan ini telah diklasifikasikan sebagai semen yang sudah menjadi bahan
pengisi saluran akar selama abad terakhir ini. Perkembangan dari bahan inti dan teknik menghasilkan sistem
berbasis gutta-percha dan berbasis resin. Bahan pengisi ini dikombinasikan dengan sealer untuk menghasilkan
obturasi yang memadai dari ruang saluran akar yang idealnya mencegah munculnya penyakit endodontik dan
mendorong penyembuhan perifer ketika terdapat pathogen. Proses ini hanya bisa berhasil jika ruang saluran
akar tertutup untuk mencegah masuknya bakteri, mikroogarnisme yang tersisa dan mencegah
perkembangannya dengan menghalangi pasokan nutrisi.
Obturasi saluran akar melibatkan tiga dimensi pengisian seluruh sistem saluran akar dan merupakan langkah
penting dalam endodontik. Ada dua tujuan utama obturasi—menghilangkan potensi kebocoran dari rongga
mulut atau jaringan periradikular ke dalam sistem saluran akar, dan melindungi sistem saluran akar dari iritan
apapun yang tersisa setelah pembentukan dan pembersihan saluran akar.kematian pulpa, infeksi periradikular
akibat mikroorganisme, racun mikroba dan metabolit serta degradasi jaringan pulpa. Kegagalan
menghilangakan faktor-faktor etiologi dan iritasi lebih lanjut sebagai akibat dari kontaminasi lanjutan pada
sistem saluran akar adalah alasan utama untuk kegagalan non surgical dan surgical perawatan saluran akar
(gambar 19.5)
Gigi dengan pulpa nekrosis dapat diobati dalam satu kunjungan jika gigi tidak
bergejala.
Jika tes perkusi pasien positif, menunjukkan adanya peradangan di dalam ligament
periodontal, saluran akar diobturasi sebelum inflamasi mereda.
Purulent exudates
Adanya purulent exudates ringan mengindikasi eksaserbasi. Jika saluran akar ditutup,
tekanan dan kerusakan jaringan dapat berlangsung dengan cepat.
Setelah prosedur pembersihan dan pembentukkan dilakukan, kalsium hidroksida
harus ditempatkan sebagai antimikroba dan pengisian sementara dalam kasus
nekrosis yang tidak dapat dirawat satu kunjungan karena peneliti menyebutkan
bakteri pada instrument, saluran akar yang tidak terisi dapat berkembang biak dan
mengenai pre-treatment dalam 2 sampai 4 hari.
Procedural Concerns
• Procedural concerns also indicates the time of obturation.
Difficult cases may require more time for preparation
and can be managed more uneventfully in multiple
appointments.
• Patients may require multiple short appointments because
of medical conditions, their psychologic state of mind and
fatigue.
Prosedur yang perlu diperhatikan adalah waktu obturasi. Pada kasus yang sulit
mungkin memerlukan lebih banyak waktu pengerjaan dalam beberapa kunjungan
Pasien mungkin mengingkan kunjungan yang singkat karena kondisi kesehatan,
psikologis dan fisik mereka.
overfilling adalah obturasi total sistem saluran akar dengan ekstrusi kelebihan material diluar foramen apikal.
Overextension adalah ekstrisi bahan pengisi di luar foramen apikal tetapi saluran akar mungkin belum diisi sepenuhnya dan
puncak belum ditutup (Gambar 19.6)
Underfiling adalah pengisian sistem saluran akar lebih pendek 2 mm dari puncak radiografi (Gambar 19.7)
POINTS TO REMEMBER
Features of an ideal root canal obturation
• Three dimensional obturation close to CDJ.
• Radiographically, filling should be seen 0.5 to 0.75 mm from
radiographic apex.
• Minimal use of a root canal sealer which is confined to root
canal.
Pengisian saluran akar yang ideal harus mampu memisahkan hubungan antara rongga
mulut dan jaringan periapikal. Sealer untuk menutup saluran akar harus bersifat
biokompatibel dengan jaringan sekitar. Grossman (1982) mengklasifikasi bahan pengisi
yaitu plastis, solid, semen, dan pasta. Berikut 10 syarat bahan pengisi saluran akar yang
ideal menurut Grossman:
1. Mudah ditempatkan dalam saluran akar
2. Munutup rapat saluran akar baik lateral maupun apikal
3. Tidak menyusut setelah dimasukkan
4. Tidak dipengaruhi adanya cairan
5. Bakteriostatik
6. Radiopak
7. Tidak menyebabkan perubahan warna gigi
8. Tidak mengiritasi jaringan periapikal
9. Mudah disterilkan
10. Mudah dikeluarkan bila perlu perawatan ulang