1. MANAJEMEN 4. Marketing-Promosi
1.1 Administrasi / Dokumen 4.1 Marketing & Promotion Plan Tefa
1.2 Struktur Organisasi + Jobdes 4.2 Media komunikasi untuk Teaching Industry
1.3 S O P Kinerja dan Alur kerja 4.3 Brosur/leaflet/sarana lain (website, CD, dll.)
1.4 Leadership 4.4 Jangkauan pasar
1.5 Dampak Tefa terhadap institusi 4.5 Penanggung jawab Tefa
1.6 Lingkungan 5. Produk-Jasa
2. Bengkel-Lab 5.1 Produk untuk kebutuhan Internal
2.1 Peralatan 5.2 Keberterimaan pasar
2.2 Tata kelola penggunaan alat 5.3 Delivery
2.3 Ruang 5.4 Quality
2.4 Manajemen Maintenance, Repair & Kalibrasi (MRC) 5.5 Quality Control
2.5 Bengkel Layout 6. SDM
3. Pola Pembelajaran-Training 6.1 Kompetensi Tefa
3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKS (Job Sheet) 6.2 Jumlah dan kesesuaian SDM untuk menjalankan Tefa
3.2 Bahan Praktik 6.3 Motivasi
3.3 Basis Praktik 6.4 Inovasi (benefit untuk "user")
3.4 Pelaksanaan Diklat 6.5 Team work
3.5 Kewirausahaan 7. Hubungan Industri
3.6 Kegiatan pengajar/ instruktur 7.1 Bentuk kerja sama
3.7 Berbasis corporate culture 7.2 Project work
7.3 Transfer teknologi
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Unit/sub unit kegiatan bekerja S O P setiap unit/ sub unit kegiatan Tefa (5)
sesuai dengan SOP yang jelas, sudah tersusun dan sudah dilaksanakan
SOP telah disahkan oleh dengan konsisten. Alur proses (flow
Pimpinan, diumumkan dan (4-5) chart), mis. Order masuk sampai billing
ditempel di tempat yang jelas siapa yang menangani dan
strategis. bertanggung jawab. (4)
1.3 S O P Kinerja 4
dan Alur kerja Sudah ada konsep SOP tapi belum (3)
Unit/sub unit kegaiatan Tefa
bekerja belum sepenuhnya (2-3) dilaksanakan dengan konsisten. Atau
sudah ada pelaksanaannya tapi belum
mengacu SOP
dibakukan sebagai SOP.
2 of 54
S O P KinerjaTefa
1.31. Manajemen 4 Pengelolaan Teaching Industry
dan Alur kerja Sudah ada konsep SOP tapi belum
Unit/sub unit kegaiatan Tefa
bekerja belum sepenuhnya (2-3) dilaksanakan dengan konsisten. Atau
mengacu SOP sudah ada pelaksanaannya tapi belum
dibakukan sebagai SOP. (2)
Unit/sub unit kegiatan Tefa Belum ada sistem kerja yang dibakukan, (1)
(0-1) pelaksana Tefa bekerja mengalir apa
bekerja tanpa SOP adanya. (0)
3 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
4 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(1)
Dukungan belum ada (0-1) Tidak ada kerjasama dengan industri
(0)
1. Manajemen 90
5 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada dokumentasi dalam transaksi keuangan, dan sudah lapor, di Negara/Owner
sepenuhnya sesuai dengan prosedur standar akuntansi (Direktorat/Yayasan)
Sudah ada dokumentasi dalam transaksi keuangan, dan sudah 30% lapor, di Unit kerja (Prodi)
sesuai dengan prosedur standar akuntansi
Sudah ada dokumentasi dalam transaksi keuangan, tetapi belum
masih di pribadi-pribadi
sesuai dengan prosedur standar akuntansi
Sedang dibuat dokumentasi dalam transaksi keuangan belum ada
Tidak ada dokumentasi dalam transaksi keuangan belum tahu
Sudah ada Struktur dan Jobdesk Pengelola TeFa, dan telah inspiratif (atas-sesama-
sepenuhnya diisi dengan orang yang sesuai kebutuhan bawah)
Sudah ada Struktur dan Jobdesk Pengelola TeFa, dan telah 60% diisi
dengan orang yang sesuai kebutuhan kooperatif (sesama)
Sudah ada Struktur dan Jobdesk Pengelola TeFa, dan telah 30% diisi instruktif (dari atas)
dengan orang yang sesuai kebutuhan
Sudah ada Struktur dan Jobdesk Pengelola TeFa, tetapi belum diisi
dengan orang yang sesuai kebutuhan sebisanya/se-enaknya
6 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sedang dibuat SOP dan Formulir Tata Kelola TeFa belum ada
Tidak ada SOP dan Formulir Tata Kelola TeFa belum tahu
7 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah dipahami, tetapi kegiatan pembelajaran (perencanaan dan jobsheet belum produk
pelaksanaan) belum TeFa
Sudah ada dampak, mulai pada phisik peralatan produktif (mesin) akurat/fokus
8 of 54
1. Manajemen Tefa Pengelolaan Teaching Industry
9 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
Jumlah dan jenis peralatan Peralatan yang diperlukan baik untuk (5)
memadai, tersedia alat bantu kompetensi maupun Tefaproporsional
lengkap dan standar. Setiap dengan jumlah siswa/rombel. Alat
siswa mendapat kesempatan bantu proses yang ada sangat lengkap
yang cukup untuk mencapai baik jumlah dan jenisnya. Standarisasi
kompetensi yang selalu dilakukan sehingga peralatan
dipersyaratkan. selalu siap pakai. (4)
(2-3)
2.1 Peralatan 4 Peralatan yang diperlukan baik untuk (3)
kompetensi maupun Tefa proporsional
Jumlah dan jenis peralatan dengan jumlah siswa/rombel. Alat
memadai, alat bantu bantu proses hanya minimal baik jumlah
tidak/kurang lengkap, dan maupun jenisnya. Standarisasi alat
beberapa tidak standar. termasuk kalibrasi (jika diperlukan)
kurang diperhatikan sehingga ada (2)
beberapa alat yang tidak siap pakai.
(0-1)
Jumlah dan jenis peralatan jumlah dan jenis peralatan kurang (1)
kurang memadai, tidak memadai, peralatan tidak standar, alat
lengkap dan tidak standar bantu proses tidak lengkap. (0)
(4-5)
(5)
SOP Pemakaian/utilisasi dan Tata kelola pemakaian dan peminjaman
Peminjaman/COIN, invetarisasi alat dikelola dengan SOP yang jelas.
dijalankan secara konsisten Inventarisasi peralatan dilaksanakan
dengan konsisten.
(4)
Tata kelola
2.2 penggunaan 3 (2-3)
alat SOP Pemakaian dan SOP Pemakaina dan peminjaman alat (3)
Peminjaman maupun ada tapi belum konsisten dijalankan.
invetarisasi tidak jelas/ belum Masih terjadi kehilangan peralatan / alat
ada bantu / tools (2)
(0-1)
SOP Pemakaian dan SOP pemakaina dan peminjaman alat (1)
Peminjaman, invetarisasi tidak jelas, alat banyak yang hilang.
dijalankan secara konsisten
466020747.xls 10 of 54
2. Bengkel-Lab (0-1) Pengelolaan Teaching Industry
SOP Pemakaian dan SOP pemakaina dan peminjaman alat
Peminjaman, invetarisasi tidak jelas, alat banyak yang hilang.
dijalankan secara konsisten
(0)
466020747.xls 11 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
(2-3)
2.3 Ruang luas kurang memadai, layout 3 Ruang sempit , tidak sebanding dengan (3)
baik dan rapi. Alat yang rusak jumlah alat yang ada, ruang workshop
berat masih belum dihapus tertata rapi dan bersih, sinar dan
bukukan. sirkulasi udara kurang baik
(2)
(0-1)
Ruang workshop tidak tertata, tidak (1)
Kondisi ruang tidak terpelihara memperhatikan faktor keselamatan
dan tidak ada penataan kerja, kotor, arena kerja tidak
peralatan diperhatikan, sinar dan sirkulasi udara
tidak baik (0)
(4-5)
Ada rekam jejak Manajemen MRC yang (5)
Terencana dan dijalankan dijalankan dengan baik,
dengan baik sehingga fasilitas Penanggungjawab jelas?, Fasilitas dalam
selalu siap pakai/sustain dan keadaan bersih, standar, dan siap pakai.
sesuai dengan standar presisi Ada kartu maintenance di mesin, ada
data histori MRC. (4)
Manajemen
Maintenance, (2-3)
2.4 Repair & 3
Kalibrasi Terencana dan belum Manajemen MRC sudah ada tapi belum (3)
(MRC) dijalankan sepenuhnya dijalankan dengan konsisten sehingga
sehingga kesiapan fasilitas masih dijumpai fasilitas yang rusak/tidak
kurang / tidak presisi standar dan tidak terurus/ tidak presisi
(2)
(0-1)
Fasilitas peralatan banyak yang (1)
Tidak terencana dan tidak dibiarkan rusak dan tidak ada tidakan
dijalankan
apapun dari pengelola. (0)
466020747.xls 12 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
Bengkel layout sesuai dengan Penataan (layout) bengkel sesuai
standard yang diterapkan (5)
dengan fungsinya dan diatur dengan
industri, dilengkapi dengan rapi sesuai dengan kompetensinya
tanda dan petunjuk yang
lengkap (nama & nomor dengan memperhatikan aspek
keamanan, kenyamanan dan kesehatan
mesin, tanda area kerja/ jalan (K3).
dsb.) (4)
(2-3)
Bengkel layout belum Ada penataan (layout) bengkel tetapi (3)
mengikuti sepenuhnya standar kurang memenuhi standar baik
2.5 Bengkel yang diterapkan industri ( tool 3 terhadap fungsi, aspek K3, maupun
Layout
man / labelling / area kerja / prosedur pengoperasian peralatan
pejalan / dsb.) praktiknya. (2)
(0-1)
Bengkel layout tidak
disesuaikan dengan standard (1)
yang diterapkan industri. Bengkel dalam kondisi berantakan.
Penandaan dan petunjuk Peralatan tidak tertata dengan baik dan
(nama & nomor mesin, tanda tidak memenuhi aspek K3.
area kerja/ jalan dsb.) tidak
ada. (0)
2. Bengkel-Lab 64
466020747.xls 13 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada peralatan, dan sudah 30% sesuai (kompetensi dan ratio) jenis sesuai Mapel
Sudah ada peralatan, tetapi belum sesuai (kompetensi dan ratio) seadanya
Sudah ada SOP Tata Kelola penggunaan alat, sudah dijalankan 60% dengan coin, IK
Sudah ada SOP Tata Kelola penggunaan alat, sudah dijalankan 30% dengan pencatatan
466020747.xls 14 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
466020747.xls 15 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada MRC, sudah dijalankan 60%, sustainable lebih baik overhaul
Sudah ada MRC, sudah dijalankan 30%, agar sustainable reparasi ringan
Sudah ada MRC, tetapi belum dijalankan secara teratur perwatan ringan
466020747.xls 16 of 54
2. Bengkel-Lab Pengelolaan Teaching Industry
466020747.xls 17 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
materi praktik dirancang Materi praktik diambil dari produk atau (5)
berdasarkan produk/jasa dan bagian produk dan untuk tujuan
dirinci ke dalam SK/KD. pencapaian SK/KD tuntutan kurikulum
(melalui sinkronisasi kurikulum), hasil
"Rancangan Teaching Factory praktik merupakan produk yang layak
(Tefa)".
jual / sesuai tuntutan pelanggan. (4)
Rencana (2-3)
Pelaksanaan materi praktik dirancang hanya Model digunakan untuk praktik dan
sebagai sebuah "model", untuk tujuan pencapaian kompetensi (3)
3.1 Pembelajaran 4
(RPP) dan LKS "Rancangan Production Based tuntutan kurikulum. Model hanya untuk
(Job Sheet) Education and Training keperluan internal dan masih belum
(PBET)". mempunyai nilai jual. (2)
(0-1)
materi praktik dirancang Materi praktik dirancang berdasarkan (1)
berdasarkan urutan SK/KD urutan SK/KD dalam kurikulum, dan
sesuai kurikulum, "Rancangan sebatas hanya untuk pencapaian
Competence-Based Training kompetensi. Hasilnya tidak digunakan
(CBT)". sebagai produk/bagian dari produk. (0)
(4-5)
Bahan praktik menggunakan bahan baku (5)
Bahan praktik merupakan proses produksi untuk tujuan
bagian dari bahan baku proses menghasilkan produk (produk jadi atau
produksi. setengah jadi) sesuai permintaan
konsumen. (4)
(0-1)
Bahan praktik merupakan Hasil praktik hanya sekedar untuk (1)
bagian dari cost / hasil praktik pencapaian kompetensi saja, tanpa
tidak bermanfaat. mempertimbangkan kegunaannya.
(0)
18 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
(5)
Proses produksi/jasa eksternal Hasil praktik siswa merupakan
(Hasil praktik mampu dijual ke produk/jasa (produk jadi atau setengah
pasar) jadi) yang siap jual
(4)
(2-3)
3.3 Basis Praktik Laboratory produksi/jasa 4 (3)
internal (Hasil praktik masih Hasil praktik siswa merupakan
sebagai suatu "model", dan produk/jasa yang hanya digunakan
untuk kebutuhan internal sekolah
belum "diakui" oleh pasar) (2)
(0-1)
Laboratory untuk pencapaian Praktik hanya bertujuan menguasai (1)
SK/KD (hasil praktek sebagai tuntutan kompetensi. Hasil praktik tidak
"rest pieces"). digunakan.
(0)
(4-5)
Menyatu/serempak-blok (5)
dengan proses produksi/jasa di Aktivitas pembelajaran praktik
Tefa (integrated/kontinyu merupakan unit kerja / sub con dari Tefa
process planning, Quality
Control)
(4)
(0-1)
Aktivitas pembelajaran praktik (1)
Murni pencapaian SK/KD mengerjakan benda-benda per
secara parsial kompetensi dan tidak terkait sama sekali
dengan proses produksi di Tefa (0)
19 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
Siswa melakukan setiap tahapan Tefa
dari perencanaan produksi - proses (5)
produksi - penanganan produk -
Aplikasi riel berwirausaha pemasaran produk. Siswa akan
dilibatkan dengan aspek target delivery,
cost, quality dan efisiensi yang terkait
dengan customer expectation dan
satisfaction. (4)
(2-3)
3.5 Kewirausahaan 4 Siswa mengalami pembelajaran (3)
Aplikasi berwirausaha simulatif kewirausahaan secara simulatif yang
dan hanya mengerjakan terintegrasi dengan aktivitas Tefa
pekerjaan Tefa sesuai tuntutan sebatas pada proses produksi dan tanpa
kompetensi vokasi berinteraksi langsung dengan
pelanggan. (2)
(0-1)
Pembelajaran kewirausahaan Siswa mengalami pembelajaran teori (1)
tidak terkait dengan kegiatan kewirusahaan di kelas tanpa
Tefa mengimplementasikan di kegiatan Tefa
(0)
(4-5)
(2-3)
Berbasis praktik dikemas dengan Siswa melaksanakan praktik dalam (3)
3.7 4
corporate culture pendidikan karakter secara suasana pendidikan yang kental, dan
normatif. masih banyak toleransi. (2)
(0-1)
Pembelajaran praktik hanya (1)
Praktik hanya untuk memperhatikan ketercapaian
pencapaian kompetensi vokasi kompetensi vokasi (hard skill) tanpa
(keterampilan). mempertimbangkan pendidikan
karakter/etos kerja (soft skill). (0)
21 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Bahan Praktik , pembelajaran sudah fokus ke guna sudah ada guna, impas ke
sepenuhnya penggantian peralatan
Sudah ada Bahan Praktik , pembelajaran sudah fokus ke guna 30% sudah ada guna, impas ke
bahan ajar
sudah ada guna, tetapi tak
Sudah ada Bahan Praktik , pembelajaran belum fokus ke guna tentu
22 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Basis Praktik , pembelajaran sudah fokus ke produk sudah ada produk, impas
sepenuhnya ke penggantian peralatan
Sudah ada Basis Praktik , pembelajaran sudah fokus ke produk 60% sudah ada produk, impas
ke operasional
Sudah ada Basis Praktik , pembelajaran sudah fokus ke produk 30% sudah ada produk, impas
ke bahan ajar
sudah ada produk, tetapi
Sudah ada Basis Praktik , pembelajaran belum fokus ke produk tak tentu
Sudah ada Basis Praktik , pembelajaran belum fokus ke produk sudah ada produk, tetapi
tak tentu/tak terjadwal
23 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada kaitan, pembelajaran sudah fokus ke kewirausahaan sudah ada income, impas
(KWU) sepenuhnya ke penggantian peralatan
Sudah ada kaitan, pembelajaran sudah fokus ke kewirausahaan sudah ada income, impas
(KWU) 60% ke operasional
Sudah ada kaitan, pembelajaran sudah fokus ke kewirausahaan sudah ada income, impas
(KWU) 30% ke bahan ajar
Sudah ada kaitan, pembelajaran belum fokus ke kewirausahaan sudah ada usaha, tetapi
(KWU) tak tentu
Sudah ada praktik lebih, sudah fokus ke benefit sepenuhnya kontribusi (urun)
24 of 54
3. Pola Pembelajaran-Training Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada praktik lebih, sudah fokus ke benefit 60% handal (tulang punggung)
Sudah ada praktik lebih, sudah fokus ke benefit 30% dayatahan (konsisten)
Sudah ada praktik lebih, tetapi belum fokus ke benefit berdiri (semangat)
25 of 54
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
Memiliki Marketing & (5)
Promotion plan yang Keberadaan Marketing & Promotion
diimplementasikan, dengan plan dan implementasinya, didukung
target dan segmentasi market oleh ketersediaan dana yang memadai.
yang jelas (4)
Marketing &
4.1 Promotion Plan 2 (2-3)
Tefa Marketing & Promotion plan Marketing & Promotion plan sudah ada, (3)
sudah ada tapi namun tidak didukung dana yang cukup,
implementasinya masih sehingga implementasinya masih
sporadis (mis. Tidak ada dana) terkendala.
(2)
Tidak Memiliki Marketing & (0-1) Kegiatan promosi & marketing yang (1)
Promotion plan tidak terarah. (0)
(4-5)
Pemanfaatan pemasaran
sudah ideal, dimana (5)
permintaan dari dunia industri Media komunikasi yang dipakai telah
atas kerjasama dengan optimal menjangkau pasar. Kemampuan
Tefa dari institusi TVET telah dikenal
institusi TVET dalam baik oleh industri, sehingga tawaran
pengembangan Tefa sudah
mampu memenuhi kebutuhan produk/jasa berupa "job oder" tidak
praktik siswa dan telah mampu lagi dikelola oleh sumber daya
dari TVET institusi.
mencapai kapasitas dari (4)
kemampuan institusi TVET.
Media komunikasi
4.2 untuk Teaching 2 (2-3)
Industry
Masih diperlukan pemasaran Sudah ada job order dari industri, tapi (3)
yang lebih profesional untuk belum mencukupi potensi / kapasitas
memperkenalkan kemampuan dari institusi TVET. Kerjasama dengan
institusi TVET dalam industri dalam bidang Tefa masih sangat
pelaksanaan Tefa. dibutuhkan. (2)
26 of 54
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(0-1)
Dunia industri hanya mengenal Belum ada job order yang konkrit dari (1)
institusi TVET hanya sebagai dunia industri. Kerjasama masih sebatas
institusi untuk pencetak MoU, prakerin atau kerjasama lainnya
sumber daya manusia (SDM). dalam konteks masih formal.
(0)
(4-5)
(5)
Penggunaan brosur/leaflet/sarana lain
memiliki dan dimanfaatkan sudah optimal. Terlihat dari hasil di (4.2)
secara optimal yang sudah berhasil (angka maksimal
sudah tercapai).
(4)
Brosur/leaflet/sar
4.3 ana lain (website, 2 (2-3)
CD, dll.) Penggunaan brosur/leaflet/sarana lain (3)
memiliki tetapi belum optimal tidak optimal dan tidak ada upaya untuk
(brosur/leaflet/showroom,
mempromosikan, walaupun seharusnya
dsb.) masih dibutuhkan (lihat 4.2).
(2)
Belum ada atau belum (0-1) Materi informasi sangat terbatas, baru (1)
informatif sebatas informasi dasar (0)
(4-5)
(5)
Sudah ada job order dari industri
Internasional berskala internasional
(4)
(0-1) (1)
Lokal Job order masih sebatas industri lokal
(0)
(4-5)
ada penggungjawab resmi (ada Diterbitkan SK, terjalin relasi dengan (5)
SK), job desc jelas dan industri, ada omzet penjualan/order
dilaksanakan yang masuk (4)
4.5 Penanggung 5 27 of 54
jawab Tefa
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(2-3)
Penanggung (3)
4.5 ada penggungjawab resmi (ada 5 Diterbitkan SK , Job desc tidak jelas,
jawab Tefa marketing hanya asal jalan dan kurang
SK), job desc tidak jelas optimal.
(2)
(0-1)
belum ada penanggungjawab Tidak ada penganggung jawab (1)
resmi dan atau hanya ditunjuk marketing untuk Tefa
secara lisan
(0)
4. Marketing Promosi 48
28 of 54
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada marketing & promotion, sudah fokus input sepenuhnya actif-inspiratif
dari kapasitas
Sudah ada marketing & promotion, sudah fokus input 60% dari
kapasitas actif-komunikatif
Sudah ada marketing & promotion, sudah fokus input 30% dari
actif-koordinatif
kapasitas
Sudah ada marketing & promotion, tetapi belum fokus input actif-reaktif
29 of 54
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Brosur/leaflet/sarana lain (website, CD, dll.), sudah fokus actif-koordinatif
ke input 30%
Sudah ada Jangkauan pasar, sudah fokus ke input 60% Job Order dng kualifikasi
diterima pasar Nasional
Job Order dng kualifikasi
Sudah ada Jangkauan pasar, sudah fokus ke input 30% diterima pasar lokal
Sudah ada Jangkauan pasar, tetapi belum fokus ke input Job Order dng kualifikasi
cocok u/sendiri
Sedang dibuat Jangkauan pasar belum ada
Tidak ada Jangkauan pasar belum tahu
Sudah ada Penanggung jawab TeFa, sudah fokus ke benefit
sepenuhnya actif-inspiratif
Sudah ada Penanggung jawab TeFa, sudah fokus ke benefit 60% actif-komunikatif
30 of 54
4. Marketing-Promosi Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Penanggung jawab TeFa, sudah fokus ke benefit 30% actif-koordinatif
Sudah ada Penanggung jawab TeFa, tetapi belum fokus ke benefit actif-reaktif
31 of 54
5. Produk-Jasa Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
kebutuhan internal, insidental Produk hasil praktik terstandar, baik (5)
maupun kontinyu dan kualitas produk setengah jadi maupun produk
jadi, kualitas sesuai dan delivery time
baik/standar sesuai. (4)
(0-1) (1)
tidak ada hasil praktik tidak bermanfaat.
(0)
(4-5)
5.2 Keberterimaan
pasar 3
(2-3)
Produk/jasa dapat diterima pasar, (3)
namun belum mampu menampilkan
marketable, nilai tawar rendah keunggulan yang dapat memberikan
nilai tambah dari produk/jasa tersebut.
(2)
(2-3)
5.3 Delivery 3 (3)
Produksi/jasa sering terlambat
ada delivery time tetapi memenuhi pesanan pelanggan, dan
longgar masih banyak complain.
32 of 54
5. Produk-Jasa (2-3) Pengelolaan Teaching Industry
5.3 Delivery 3 Produksi/jasa sering terlambat
ada delivery time tetapi memenuhi pesanan pelanggan, dan
longgar masih banyak complain. (2)
(0-1) (1)
tidak ada batas delivery time tidak dipersyaratkan
(0)
(4-5)
Jumlah order yang masuk mendekati (5)
memenuhi keberterimaan kapasitas produksi, harga produk
pasar/fine, N6, 0.02 setingkat dengan produk yang sama dari
industri/masyarakat atau "diterima".
(4)
33 of 54
5. Produk-Jasa Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
(5)
Hasil produk/jasa diterima
pasar reject <= 5%
(4)
(2-3)
(3)
5.5 Quality Control Hasil produk/jasa belum 3
reject > 5%
konsisten dalam hal kualitas
(2)
(0-1)
Hasil produk/jasa belum sesuai (1)
banyak reject
dengan standar toleransi pasar
(0)
5. Produk - Jasa 64
34 of 54
5. Produk-Jasa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Produk untuk kebutuhan Internal, sudah fokus ke cost actif-inspiratif (cost saving,
saving sepenuhnya (operasional) full operasional)
Sudah ada Produk untuk kebutuhan Internal, sudah fokus ke cost actif-komunikatif (cost
saving 60% saving 60%)
Sudah ada Produk untuk kebutuhan Internal, sudah fokus ke cost actif-koordinatif (cost
saving 30% saving 30%)
Sudah ada Produk untuk kebutuhan Internal, tetapi belum fokus ke actif-reaktif
cost saving
Sedang dibuat Produk untuk kebutuhan Internal belum ada
Tidak ada Produk untuk kebutuhan Internal belum tahu
Sudah ada Keberterimaan pasar, sudah ada nilai tawar tinggi memilih customer
Sudah ada Keberterimaan pasar, sudah ada nilai tawar 60% customer datang 60%
Sudah ada Keberterimaan pasar, sudah ada nilai tawar 30% customer datang 30%
Sudah ada Keberterimaan pasar, tetapi belum ada nilai tawar mencari customer
Sudah ada delivery, sudah ada upaya untuk memenuhi hingga 30% jadwal pengiriman ditepati
hingga 30%
35 of 54
5. Produk-Jasa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada delivery, tetapi belum ada upaya untuk memenuhi tidak ada jadwal
pengiriman
Sedang dibuat delivery belum ada
Tidak ada delivery belum tahu
Sudah ada quality, sudah ajeg/konsisten hingga 30% tuntutan fine, N6, 0.02
tertangani 30%
tuntutan fine, N6, 0.02
Sudah ada quality, tetapi belum ajeg/konsisten
belum tertangani
Sedang dibuat quality belum ada
Tidak ada quality belum tahu
36 of 54
5. Produk-Jasa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Quality Control, sudah ajeg/konsisten hingga 30% penanganan complain
hingga 30%
Sudah ada Quality Control, tetapi belum ajeg/konsisten tidak menangani complain
37 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
Pernah magang dan pernah bekerja
pada lini produksi di industri. Ada (5)
memiliki pengalaman
produksi/jasa dari industri dan produk yang sudah dikerjakan di
kemampuan didaktik dalam institusi pendidikan vokasi. Kemampuan
memecah atau merinci suatu
Tefa
produk/jasa menjadi elemen
kompetensi pembelajaran praktik (4)
(0-1)
hanya memiliki pengalaman Tidak pernah terlibat aktivitas (1)
memberikan pelatihan produksi/jasa, hanya praktik pendidikan
(0)
(4-5)
Jabatan-jabatan dalam struktur
(5)
Jumlah SDM yang mampu organisasi pengelolaan Tefa sudah
melaksanakan Tefa sudah ditempatkan orang-orang yang sesuai
cukup, distribusi pekerjaan dan (the right man on the right place)
kewenangan sudah berjalan Seperti mis.: Manajer Tefa, Marketing,
dengan lancar dan sesuai Keuangan, Kurikulum dsb., disesuaikan
dengan SOP. dengan kondisi Tefa di masing-masing (4)
institusi.
38 of 54
Tefa
(0-1)
Jumlah SDM yang mampu (1)
melaksanakan masih sedikit, Tidak ada yang diberikan tugas dan
distribusi pekerjaan dan wewenang khusus untuk
kewenangan tidak berjalan pengembangan Tefa.
dengan lancar. (0)
(4-5)
(5)
Motivasi untuk menjalankan Kegiatan Tefa berlangsung relatif lancar.
Tefa sudah sesuai dengan Kendala (dana, waktu, resources dll.)
ekspektasi yang muncul dapat diatasi dengan baik.
(4)
(2-3)
Kegiatan Tefa masih terkendala, (3)
Kegiatan Tefa masih
6.3 Motivasi terkendala karena motivasi 4 masalah-masalah yang muncul
yang masih belum cukup ditanggapi apatis karena motivasi yang
masih belum cukup (2)
(0-1)
Motivasi untuk menjalankan Kegiatan Tefa seperti mati suri karena (1)
Tefa sangat kecil, sehingga berbagai hal dijadikan alasan sebagai
Tefa masih sebatas wacana masalah (lebih banyak mencari masalah
dari pada solusi). (0)
39 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
(4-5)
Kemampuan Masalah yang timbul dalam (5)
berinovasi/rekayasa-rancang implementasi Tefa mampu diatasi
bangun diimplementasikan dengan baik. Produk/jasa mampu
dan diintegrasikan dalam dikembangkan sesuai dengan ekspektasi
kegiatan Tefa. pasar. (4)
(2-3)
(0-1)
Inovasi masih sebatas "Inovasi bentuk" (1)
Inovasi belum ada atau masih namun belum mengarah kepada
sebatas "Inovasi bentuk" "kegunaan (user's benefit)" suatu
namun belum mengarah produk/jasa. Terjadi banyak masalah
kepada "kegunaan" suatu dari peralatan, keuangan, personal dsb.,
produk/jasa. dan masih menunggu solusi dari pihak (0)
lain.
(4-5)
Team work sangat bagus dan mereka (5)
Team work saling mendukung bekerja saling membantu dan
menguatkan sehingga pekerjaan
berlangsung dengan efektif dan efisien.
(4)
(2-3)
6.5 Team work 5 Team work bagus tetapi masih belum (3)
Team work belum optimal optimal mendukung kemajuan
penerapan Tefa. (2)
(0-1)
Team work masih banyak hambatan, (1)
Team work masih lemah bahkan mereka lebih banyak bekerja
secara individual. (0)
40 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
6. SDM Pengelola TI 84
41 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
Sudah ada Jumlah dan kesesuaian SDM, sudah terlibat TeFa actif-inspiratif
sepenuhnya
Sudah ada Jumlah dan kesesuaian SDM, sudah terlibat TeFa 60% actif-komunikatif
Sudah ada Jumlah dan kesesuaian SDM, sudah terlibat TeFa 30% actif-koordinatif
Sudah ada Jumlah dan kesesuaian SDM, tetapi belum terlibat TeFa actif-reaktif
42 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
43 of 54
6. SDM Tefa Pengelolaan Teaching Industry
actif-inspiratif, ada
Sudah ada Inovasi, sudah terlibat TeFa sepenuhnya rekayasa, kerjasama dan
komitmen dng pihak luar
actif-inspiratif, ada
Sudah ada Team work, sudah terlibat TeFa sepenuhnya komitmen kedalam
actif-komunikatif, ada
Sudah ada Team work, sudah terlibat TeFa 60% kerjasama
Sudah ada Team work, sudah terlibat TeFa 30% actif-koordinatif, ada
dialogis
44 of 54
7. Hubungan Industri Pengelolaan Teaching Industry
(2-3)
7.1 Bentuk
sama
kerja 4
Kegiatan produksi/jasa untuk memenuhi (3)
Kerjasama dalam produksi/jasa
masih sangat terbatas dan job order dari industri masih sangat
terbatas (on-off) dan belum bisa
belum dapat sepenuhnya memenuhi kegiatan praktik yang
memenuhi pelaksanaan Tefa dituntut untuk pemenuhan kompetensi. (2)
sebatas pelaksanaan prakerin/ (0-1) Hanya mengirimkan siswa prakerin atau (1)
MoU/ rekrutmen mensuplai lulusan ke industri. (0)
(4-5)
berbasis permasalahan / Produk/jasa dihasilkan merupakan solusi (5)
dari masalah, manfaat dan
inovasi industri > pertimbangan secara ekonomis
komprehensip/PPC
(observasi, design, produksi) (4)
Transfer
7.3 teknologi 4
45 of 54
7. Hubungan Industri Pengelolaan Teaching Industry
Transfer (2-3)
7.3 teknologi 4
(3)
Kerjasama pembelajaran Kerjasama masih "on-off", dan belum
masih berupa MoU, masih tersistem sehingga hubungan
kerjasama sangat tergantung pribadi
sporadis belum tersistem kedua belah pihak.
(2)
(0-1)
Belum ada bentuk tranfer Belum ada kerja sama dengan industri (1)
teknologi dari industri atau pernah ada tapi hanya 1-2 kali saja.
(0)
46 of 54
7. Hubungan Industri Pengelolaan Teaching Industry
actif-inspiratif, ada
Sudah ada Bentuk kerja sama, dalam rangka TeFa sepenuhnya komitmen kerja
Sudah ada Bentuk kerja sama, dalam rangka TeFa 60% actif-komunikatif, ada
MoU-SPk
actif-koordinatif, ada
Sudah ada Bentuk kerja sama, dalam rangka TeFa 30% komunikasi
Sudah ada Bentuk kerja sama, tetapi belum dalam rangka TeFa actif-reaktif
Sudah ada Project work, dalam rangka TeFa sepenuhnya actif-inspiratif, ada
komitmen kerja dan PPC
actif-komunikatif, ada
Sudah ada Project work, dalam rangka TeFa 60% MoU-SPk dan PP
Sudah ada Project work, dalam rangka TeFa 30% actif-koordinatif, ada
komunikasi dan PC
Sudah ada Project work, tetapi belum dalam rangka TeFa actif-reaktif
Sedang dibangun Project work belum ada
Tidak ada Project work belum tahu
actif-inspiratif,
Sudah ada Transfer teknologi, dalam rangka TeFa sepenuhnya menampilkan kinerja
unggul/canggih/spesial
actif-komunikatif,
Sudah ada Transfer teknologi, dalam rangka TeFa 60% menampilkan kinerja
unggul/canggih
47 of 54
7. Hubungan Industri Pengelolaan Teaching Industry
actif-koordinatif,
Sudah ada Transfer teknologi, dalam rangka TeFa 30% menampilkan kinerja
unggul
actif-reaktif menampilkan
Sudah ada Transfer teknologi, tetapi belum dalam rangka TeFa kinerja unggul
48 of 54
ASSESSMENT PARAMETER
Total Performance TI FOR ACCOMPANIMENTATION OF TEACHING INDUSTRY Pengelolaan Teaching Industry
SMK NEGERI 2 KARANG BARU, TAMIANG, ACEH , 9 sd 10 November 2017
5. Produk-Jasa
Nama institusi:
6. SDM
SMK NEGERI 2 KARANG BARU
Program/Jurusan/Kompetensi:
Semua Paket Keahlian
49 of 54
Sub Parameter Value School Name:
1.4 5
2.1 4 Scale
2.4 3 0
2.5 3 1
3.1 4 2
3.2 4 3
3.3 4 4
3.4 4 5
3.5 4
3.6 4 Additional and Financial Parameter
3.7 4 Block System
5.1 3 Independent PPIC
5.2 3 Statistical Process Control
5.3 3 Strategic Planning (Complete)
5.4 4 Cost Saving
5.5 3 Self Finance
6.4 4
6.5 5
7.1 4
7.2 3
7.3 4
SMK NEGERI 2 KARANG BARU
Scale
Yes
No
Strategic
Self
Level 7 6.4 4.0 7.3 4.0 Planning Yes Yes
Finance
(Complete)
100
3.3 Basis Praktik 4
3.4 Pelaksanaan Diklat 4 100
3.5 Kewirausahaan 4
3.6 Kegiatan pengajar/ instruktur 4
3.7 Berbasis corporate culture 4
4. Marketing-Promosi
4.1 Marketing & Promotion Plan Tefa 2
4.2 Media komunikasi untuk Teaching Industry 2
4.3 Brosur/leaflet/sarana lain (website, CD, dll.) 2 100
4.4 Jangkauan pasar 1
4.5 Penanggung jawab Tefa 5
5. Produk-Jasa
5.1 Produk untuk kebutuhan Internal 3
5.2 Keberterimaan pasar 3
5.3 Delivery 3 100
5.4 Quality 4
5.5 Quality Control 3
6. SDM
6.1 Kompetensi Tefa 4
6.2 Jumlah dan kesesuaian SDM untuk menjalankan Tefa 4
6.3 Motivasi 4 100
6.4 Inovasi (benefit untuk "user") 4
6.5 Team work 5
7. Hubungan Industri
7.1 Bentuk kerja sama 4
7.2 Project work 3 100
7.3 Transfer teknologi 4