Proyek merupakan rangkaian kerja yang melibatkan banyak aspek di dalamnya. Proyek
dikatakan berhasil jika aspek mutunya terjamin. Sasaran proyek konstruksi yang harus
diperhatikan adalah mutu, anggaran, dan waktu. Selain itu juga harus memperhatikan K3L
(Kesehatan Keselamatan Kerja Lingkungan). Namun begitu ada tiga hal yang sangat penting
dalam menentukan kesuksesan proyek konstruksi yaitu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek.
1. Tahap Perencanaan
Salah satu lingkup perencanaan adalah mengambil keputusan karena hal ini diperlukan
dalam proses memilih dan menentukan langkah di masa mendatang. Suatu perencanaan yang
tepat yang disusun secara sistematis dan memperhatikan faktor objektif akan dapat berfungsi
sebagai alat untuk mendorong perencana dan pelaksana untuk melihat ke depan betapa
pentingnya unsur waktu serta menjadi pegangan atau tolak ukur fungsi pengendalian. (Soeharto,
I., 1999)
Sebaliknya jika perencanaan tidak dilakukan dengan tepat, tidak logis, dan tidak
sistematis makan akan terjadi tumpang tindih dan kebingungan dalam pelaksanaanya. Sehingga
proses pengendalian sangat diperlukan.
2. Penjadwalan
Penjadwalan dijadikan sebagai aspek untuk menentukan kualitas perencanaan waktu dan
jadwal dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Penjadwalan ini ada beberapa
metode. Diantaranya adalah Metode Jalur Kritis (CPM), Project Evaluation and Review
Technique (PERT), Preseden Diagram Method (PDM), serta Grafical Evaluation and Review
Technique (GERT). Tiga metode pertama sering dijumpai dalam dunia konstruksi.
3. Pengendalian
Telah disebutkan bahwa fungsi perencanaan untuk meletakkan dasar sasaran proyek,
yaitu jadwal, anggaran, dan mutu. Langkah selanjutnya adalah organisir dan memimpin sumber
daya konstruksi untuk mencapa sasaran tersebut. Untuk itu diperlukan suatu usaha yang
bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan ydapat berjalan mencapai sasaran tanpa halangan yang
berarti. Usaha ini dikenal dengan pengendalian yang merupakan salah satu dari fungsi
manajemen proyek. Pengendalian tersebut harus disusun secara sistematis.
Studi Kasus
Dilihat dari aspek perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian tentunya ada hal yang
tidak tepat di dalamnya.
1. Perencanaan
Seharusnya penyusunan suatu perencanaan yang lengkap sekurang-kurangnya meliputi:
Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik Undip ini untuk penentuan
tujuan, penentuan sasaran, dan penyusunan langkah untuk mencapai tujuan sudah dilakukan
dengan baik namun untuk pengkajian posisi awal terhadap tujuan dan pemilihan alternatif belum
dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan pelakasana proyek PT Teduh Karya
Utama yang sering tidak mengindahkan peringatan dari pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Seharusnya ketika perencaan pada aspek tersebut berjalan baik, hal ini tidak akan terjadi.
2. Penjadwalan
Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik Undip dimulai pada
tanggal 10 Juni 2010 dan direncanakan selesai pada tanggal 31 Desember 2010. Pada
kenyataanya jadwal ini tidak berjalan dengan baik dan menimbulkan masalah sampai sekarang.
Masalah timbul sejak tanggal 19 Juli 2010 saat proses pembangunan baru berlngsung satu
bulan. Pada saat evaluasi dari pihak dekanat dengan PT Gatra Upanyasa selaku pihak pengawas
pembangunan terungkap bahwa proses pelaksanaannya mengalami keterlambatan suplay logistik
dan tenaga kerja. Alhasil pihak kontraktor pun mendapat teguran I dari Teknik Undip dan
menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikan proyek pembangunan tersebut dan memenuhi
suplay logistik serta menambah tenaga kerja. Ternyata mereka hanya memberi janji tanpa ada
perbaikan hingga tanggal 29 Nopember 2010 keluarlah teguran III. Semakin lama, “sumbu
kesabaran” pihak Teknik Undip mulai habis, hingga saat deadine pada tanggal 21 Desember
2010 proses pembangunannya hanya sekitar 47%. Karena itulah pada ytanggal 23 Desember
2010 pihak Teknik Undip memutus kontrak secara sepihak dengan kontraktor sesuai dengan
kepres No. 80/2003 yang memperbolehkan pemutusan kontrak secara sepihak jika pihak
kontraktor yang menyalahi kontrak kesepakatan dan terlambat dalam pelaksanaanya. (Sumber:
Majalah Momentum FT Undip)
3. Pengendalian
Pola umum proses pengendalian proyek menurut Iman Soeharto (1999) yaitu:
Aspek pengendalian paling disoroti pada proyek ini karena di sinilah banyak timbul
masalah. Pengawasan yang kurang baik dari pihak ULP dan pengkajian yang kurang baik juga
dari pihak PT Teduh Karya Utama menjadi pemicu penjadwalan menjadi terbengkelai. Pada
prakteknya proses perencanaan dan pengendalian harus berkaitan erat. Hal ini dijelaskan dengan
langkah pertama, yaitu menentukan sasaran proyek yang merupakan hasil dari perencanaan
dasar, dilanjutkan dengan merancang sistem informasi. Ketika perencanaan sudah dilaksanakan
maka kemudian diikuti dengan langkah-langkah pengendalian.
Simpulan
Perencanaan merupakan salah satu unsur penting dari konsep manajemen konstruksi
berdasarkan fungsinya. Perencanaan mencoba meletakkan dasar dan tujuan serta menyusun
langkah-langkah kegiatan untuk mencapainya. Sementara itu, pengendalian bertujuan memantau
dan menuntun agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan. Di sini terlihat
eratnya hubungan antara kedua fungsi tersebut. Ketika perencanaan dan pengendalian
terkondisikan maka penjadwalan akan menjadi hal penting selanjutnya.
Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro dilihat dari aspek perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian belum dilaksanakan
dengan baik. Dari berbagai prosesnya terjadi banyak masalah dan ketidakjelasan sehingga
mengakibatkan proyek ini berhenti sampai sekarang.
Saran
Berdasarkan studi kasus Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro dapat disarankan kepada pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan
pelaksana proyek PT Teduh Karya Utama untuk melakukan perencanaan yang dan pengandalian
yang jelas. Pengecekan lagi ketika akan melakukan kebijakan harus dicermati lagi. Sementara
penjadwalan seharusnya apa yang sudah direncanakan bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ketika perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian bisa terkontrol dengan baik maka suatu
proyek konstruksi akan sukses.
Daftar Pustaka
Dokumentasi pribadi
Majalah Momentum Teknik, 27 Maret 2012
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta:
Erlangga
http://www.mnursholeh.com/2014/04/peran-perencanaan-penjadwalan-dan.html