Anda di halaman 1dari 6

Laporan Psl 4

Konsultasi dan Konseling Asma

Di

Oleh:

Nama : Sri Wahyuni (70100118018)

Winda Utari (70100118018)

Kelas : B1

Jurusan Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar

Tahun ajaran 2019


Skenario role play

Pasien : “Assalamualaikum bu,permisi?

Apoteker : “Waalaikum salam bu, perkenalkan nama saya Sri Wahyuni selaku
Apoteker penanggung jawab di apotek ini, ada yang bisa saya
bantu?”

Pasien :“iya bu saya lagi mau menebus yang di resepkan oleh dokter”

Apoteker : “apakah resepnya ibu bawah?”

Pasien : “oh iya bu saya membawanya, tunggu saya cari dulu”

Apoteker : “ Di resep ini atas nama Winda Utari, apakah ibu sendiri ?”

Pasien : “iya saya sendiri atas nama Winda utari bu”

Apoteker : “Maaf sebelumnya bu, apakah ibu ada waktu untuk konsultasi?saya
mau menjelaskan beberapa tentang obat yang diresepkan bu”

Pasien : “Iya bu dengan senang hati, saya juga tidak terlalu buru-buru kok”

Apoteker : “Baik bu,mari silahkan masuk diruang konsultasinya dulu”

Pasien : “iya bu”

Apoteker : “silahkan duduk dulu bu, jadi bu tujuan konseling ini diharapak agar
pemahan ibu bisa bertambah mengenai penggunaan obat ini dan
meningkatkan kepatuhan mengenai obat inii bu”

Pasien : “iya bu baik, silahkan di mulai”

Apoteker : “ baik bu, sebelumnya apakah dokter sudah menjelaskan tentang


obat yang diberikan ini?

Pasien : “ belum bu”

Apoteker : “Memangnya bagaimana kodisi ibu sebelumnya?”

Pasien : “Sebelumnya itu saya sering mengalami serangan asma seperti sesak
nafas tiba tiba”.
Apoteker : “apakah sebelumnya ibu mempunyai riwayat alergi?”

Pasien : “Alhamdulillah tidak ada bu”

Apoteker : “apakah ibu suka mengkomsumsi jamu atau suplemen sebelumnya?

Pasien : “tidak sih bu”

Apoteker : “kalau kebiasaan ibu sehari hari apakah ibu suka meminum kopi?

Pasien : “ aduh saya sih tidak suka minum kopi sih bu, saya sukanya itu
minum teh saja”

Apoteker : “ baik, apakah ibu sedang hamil atau sedan menyusui?

Pasien : “tidak bu anak saya sudah besar besar dan saya tidah sedang hmil
kok”

Apoteker : “ohiya baik ibu.jadi, ini obat yang diresepkan itu namanya ventolin
inhaler, ini berfungsi untuk mengatasi sesak nafas akibat penyimpatan
bronkus ibu.”

Pasien : “ ohiya cara pakainya bagaimana ini bu?”

Apoteker : “oh iya cara pakainya itu pertama cuci tangan danseelah itu lepaskan
tutup inhaler(tempat mulut)kedua kocok inhaler beberapa kali, ketiga
pegang inhaler diantara ibu jari telunjuk dan atau jari tengah dengan
ibu jari, dimana ibu jari ada dibagian bawah, keempat miringkang
kepala kebelakang, kemudian letakkan mouthpiece diantara gigi ibu,
jangan digigit kemudian bibir melingkari bagian mulut. Lalu ibu tekan
bagian atas inhaler dan hisap dengan perlahan-lahan. Lalu tahan
sekitar 10 detik untuk membiarkan obat mencapai paru-paru ibu.

Pasien : “apakah ada efek samping obat ini bu”

Apoteker : “ iya bu efek samping yang sering muncul itu seperti tenggorokan
kering, sakit kepala, mual dan muntah. Ohiya bu ventolin ini juga
berkontra apabla ada penyakit hipertens atau tekanan darah tinggi, jadi
sebaikya kalau ada gejala tersebut dihentian dulu ya bu”

Pasien : “jadi obat ini saya pakai berapa kali?”


Apoteker : “ obat ini digunakan bila perlu saja bu tapi maksimal pemakaiannya
itu dua puff atau dua semprotan sehari.dan juga jika menggunakan
dua sem'protan itu harus ada selang waktu 1 menit dari semprotan
pertama”

Pasien : “ ohiya ini penyimpanannya bagaimana ya bu?”

Apoteker : “ohiya obat ini cukup disimpan di suhu ruangan saja bu, dan
terhindar dari sinar matahari serta jangkauan anak-anak.”

Pasien : “ apakah ada cara lain bu selain mengkomsumsi obat?”

Apoteker : “ada bu, ibu cukup rutin saja minum air putih, serta menjauh apabila
ada perokok karna itu juga bisa memicu kambuhnya asma ibu”

Pasien : “ itu aja bu?”

Apoteker : “ iya bu, apakah ibu sudah mengerti tentang informasi yang telah
saya sampaika tadi?

Pasien : “iya bu saya sudah paham”

Apoteker : “boleh saya meminta ibu mengulangi penjelasan yang saya


sampaikan tadi?”

Pasien : “iya jadi obat ini saya gunakan bila perlu saja, maksimal itu dua
semprotan sehari dan juga ada selang waktu antara semprotan pertama
dan kedua itu 1 menit. Dan cara pakainya itu seperti ini(menunjukkan
ke apoteker)

Apoteker : “alhamdulilla ibu sudah mengerti, jadi ini obatnya silahkan dibayar
dikasir saja ya bu.”

Pasien : “ iya bu, makasih sebelumya.”

Apoteker : “sama-sama bu, semoga lekas sembuh”


Tugas Modul

1. Tuliskan bentuk sediaan obat asma, khususnya untuk serangan akut.

Jawab :

 bentuk sediaan oral (cathomas et al.,2006)


 Aerosol
 Bentuk bubuk kering
 Nebulisasi
 Betuk sediaan vial
 Formlasi untuk injeksi
2. Jelaskan cara penggunaan sediaan obat asma sesuai bentuknya
Jawab :
Cara penggunan inhaler dengan benar
a. Buka tutup inhaler dan hadapkan ke atas.
b. Kocok dahulu
c. Miringkan kepala kebelakang
d. Tekan inhaler untuk mengeluarkan obat
e. Bernafaslah perlahan-lahan 3-5 detik
f. Tahan nafas sekitar 10 detik untuk membiarkan obat mencapai paru-paru
g. Ulangi menekan inhaler sesuai aturan pakai berijarak 1 menit antara dosis
pertama dan kedua untuk membiarkan menetrasi keparu-paru sempurna
h. Jika menggunakan inhaler bentuk powder, tutup mulut rapat-rapat pada
daerah pemasukan inhaler dan hirup perlahan-lahan.(Depkes,2006,34)
3. Informasi non farmakologi apa yang harus di sampaikan kepada
pasien?
Jawab :
TERAPI NONFARMAKOLOGI (dipiro ed 9 hal 909)
• Pendidikan pasien dan pengajaran keterampilan manajemen diri harus
menjadi landasan program perawatan. Program manajemen diri
meningkatkan kepatuhan terhadap rejimen pengobatan, keterampilan
manajemen diri, dan penggunaan layanan kesehatan.
• Pengukuran obyektif aliran udara dengan alat pengukur aliran puncak
rumah mungkin belum tentu meningkatkan hasil pasien. NAEPP
menganjurkan penggunaan pemantauan DTP hanya untuk pasien dengan
asma persisten parah yang mengalami kesulitan mempersepsikan obstruksi
jalan napas.
• Menghindari pemicu alergi yang diketahui dapat memperbaiki gejala,
mengurangi penggunaan obat, dan mengurangi BHR. Pemicu lingkungan
(mis., Hewan) harus dihindari pada pasien yang sensitif, dan mereka yang
merokok harus didorong untuk berhenti.
• Pasien dengan asma berat akut harus menerima terapi oksigen tambahan
untuk mempertahankan saturasi oksigen arteri di atas 90% (di atas 95% pada
wanita hamil dan pasien dengan penyakit jantung). Dehidrasi yang
signifikan harus diperbaiki; berat jenis urin dapat membantu memandu terapi
pada anak-anak, di mana penilaian status hidrasi mungkin sulit.

4. Jelaskan hal-hal yang harus di monitoring pada penggunaan obat asma.


Jawab :
ASTHMA AKU (dipiro ed hal 920)
• Pasien yang berisiko eksaserbasi akut akut harus memantau aliran puncak
pagi di rumah.
• Fungsi paru-paru, baik spirometri atau aliran puncak, harus dipantau 5
hingga 10 menit setelah setiap perawatan.
• Saturasi oksigen dapat dengan mudah dipantau secara terus menerus
dengan oksimetri nadi. Untuk anak-anak dan orang dewasa, oksimetri nadi,
auskultasi paru, dan pengamatan untuk retraksi supraklavikular bermanfaat.
• Sebagian besar pasien merespons dengan jam pertama β -agonis inhalasi
awal. Pasien yang tidak mencapai respons awal harus dipantau setiap 0,5
hingga 1 jam.

Anda mungkin juga menyukai